ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING DI TK FKIP UNSYIAH PADA SEMESTER GANJIL
TAHUN AJARAN 2020-2021
Skripsi
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas Memenuhi syarat-syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Salmiati NIM : 1911070071
PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA
BANDA ACEH 2021
iv DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... i
ABSTRAK... iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR LAMPIRAN... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Fokus Penelitian... 4
1.3 Rumusan Masalah ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.6 Definisi Istilah... 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendidikan Anak Usia Dini ... 8
2.1.1 Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini ... 8
2.1.2 Taman Kanak-kanak ... 9
2.2 Konsep Pembelajaran Taman Kana-kanak ... 10
2.2.1 Pengertian Pembelajaran Taman Kank-kanak ... 10
2.2.2 Prinsip Pembelajaran Taman Kanak-kanak ... 11
2.3 Sistem Pembelajaran Daring... 13
2.3.1 Pengertian Pembelajaran Daring... 13
2.3.2 Karakteristik Pembelajaran Daring... 14
2.3.3 Manfaat Pembelajaran Daring ... 16
2.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring ... 18
2.4 Penelitian Relevan ... 21
2.5 Kerangka Berpikir... 23
BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 25
3.2 Latar Penelitian ... 26
3.3 Data dan Sumber Data Penelitian ... 27
3.4 Teknik Pengumpulan Data... 28
3.5 Keabsahan Data ... 30
3.6 Teknik Analisis Data... 32
v BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian ... 35
4.1.1 Deskripsi TK FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ... 35
4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19 di TK FKIP Unsyiah Banda Aceh ... 37
4.1.3 Kendala-kendala dalam Pelaksanaan Pembelajaran Daring di TK FKIP Unsyiah... 44
4.2 Pembahasan... 49
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 61
5.2 Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA ... 63
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 66
BIODATA PENULIS... 87
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian stimulus pendidikan agar membantu perkembangan dan pertumbuhan baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut (Yamin & Jamila, 2013:1). Dalam pelaksanaan PAUD, perlu memikirkan bagaimana strategi atau cara yang harus dirancang agar tercapai tujuan pendidikan secara nasional. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyadari akan pentingnya peran kurikulum sebagai suatu bagian yang menentukan arah berjalannya program pendidikan.
Penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia membuat proses belajar mengajar di sekolah berubah. Keadaan beberapa wilayah, khususnya wilayah Aceh yang darurat membuat Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menutup dan menghimbau sekolah untuk mengganti proses pembelajaran tatap muka di sekolah maupun perguruan tinggi menjadi pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran dalam jaringan (daring). Mendikbud Nadiem Makarim, mendukung keputusan Pemda dan menyiapkan aplikasi pengembangan jarak jauh dengan bekerja sama dengan berbagai perusahaan di bidang teknologi guruan dalam membantu siswa untuk terus belajar secara mandiri. Selain itu, dengan pembelajaran sistem daring maka jenis pembelajaran bisa dipetakan yang cocok atau tidak cocok.
2
Sistem pembelajaran daring ini dilakukan sebagai upaya mencegah meluasnya penularan virus corona. Hal ini menuntut para guru untuk lebih kreatif mengelola pembelajaran secara daring, sehingga proses pembelajaran tetap berlangsung. Tidak terkecuali guru PAUD juga harus dituntut lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran secara daring. Menurut Christianti, guru PAUD harus memiliki keahlian dalam melakukan refleksi dan menganalisis kegiatan mengajarnya. Karakteristik ini perlu dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan rencana lanjutan (Anhusadar & Islamiyah, 2020:29).
Proses perencanaan pembelajaran juga harus tetap dilakukan sehingga indikator pencapaian perkembangan anak tetap bisa dipertanggung jawabkan kepada orang tua. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran meliputi pembukaan, inti dan penutup sebagaimana tertuang dalam standar PAUD (Nurdin & Anhusadar, 2020:16). Hasil analisis dan refleksi yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran daring kemudian harus disampaikan pada orang lain dalam bentuk telaah yang diambil dari analisis terhadap kekuatan dan kelemahan rencana dan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru berusaha untuk memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran agar menghasilkan kualitas pembelajaran daring yang lebih baik dan mudah dipahami oleh murid.
Kondisi pembelajaran daring menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi guru TK FKIP Unsyiah dalam memastikan anak didiknya tetap belajar meskipun tidak melalui tatap muka. Hasil observasi awal tanggal 24 sampai 28 Nopember 2020 dan sekaligus yang penulis rasakan sebagi guru di TK FKIP menunjukkan bahwa guru-guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun
3
peserta didik berada di rumah. Solusinya, guru TK FKIP Unsyiah dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring.
Proses pembelajaran dari rumah melalui pembelajaran daring idealnya tetap dapat mengakomodasi kebutuhan belajar anak-anak TK FKIP Unsyiah untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan jenjang pendidikannya. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kesiapan pendidik, kurikulum yang sesuai, ketersediaan sumber belajar, serta dukungan peranti dan jaringan yang stabil sehingga komunikasi antar peserta didik dan pendidik dapat efektif.
Berdasarkan obsevasi di TK FKIP Unsyiah, diketahui bahwa kondisi pembelajaran daring saat ini belum dapat disebut ideal sebab masih terdapat berbagai hambatan yang dihadapi. Hambatan tersebut sekaligus menjadi tantangan dalam pelaksanaan pembelajaran daring mengingat pelaksanaan pembelajaran daring merupakan keharusan agar kegiatan pendidikan tetap dapat terselenggara di tengah darurat pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. Hambatan yang dihadapi guru TK FKIP Unsyiah dalam pelaksanaan pembelajaran daring antara lain berkaitan dengan kesiapan sumber daya manusia, kurang jelasnya arahan pemerintah daerah, belum adanya kurikulum yang tepat, dan keterbatasan sarana dan prasarana, khususnya dukungan teknologi dan jaringan internet. Kesiapan sumber daya manusia meliputi guru, peserta didik, dan dukungan orang tua merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang di selalu dievalusi di TK FKIP Unsyiah.
Guru TK FKIP Unsyiah dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Walaupun dengan
4
pembelajaran daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan untuk anak usia dini.
Pelaksanaan pembelajaran daring juga diperkuat oleh beberapa penelitian sebelumnya, diantaranya Ayuni dkk (2020) yang menyimpulkan bahwa 6 dari 10 guru TK sudah siap menghadapi pembelajaran daring, namun 4 dari guru lainnya belum siap melakukan pembelajaran daring. Penelitian Nurdin dan Anhusadar (2020) yang menyimpulkan bahwa efektivitas pembelajaran online pada lembaga PAUD di tengah pandemi covid 19 belum berjalan efektif, masih ada pendidik PAUD yang tidak menjalankan pembelajaran di tengah pandemi covid 19. Selanjutnya penelitian yang dilkukan oleh Suhendro (2020) yang menyimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh guru saat pandemi COVID adalah dengan pembelajaran di rumah dengan metode daring dan luring. Pembelajaran daring dilakukan melalui jaringanonlineseperti, sosial mediaWhatsApp(WA) Grup.
Berdasarkan paparan latar bekang tersebut dan hasil penelitian yang relevan, maka penulis sebagai peneliti sekaligus guru di TK FKIP Unsyiah tertarik melakukan penelitian dalam bentuk penelitian kualitatif dengan judul “Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Daring di TK FKIP Unsyiah pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2020-2021”.
1.2 Fokus Penelitian
Mengingat terlalu luasnya masalah penelitian, maka dalam penelitian kualitatif, peneliti akan membatasi penelitian dalam satu atau lebih variabel. Batasan
5
masalah dalam penelitian kualitatif disebut focus penelitian, yang bersifat pokok masalah yang masih bersifat umum. Fokus penelitian penelitian ini adalah difokuskan pada pelaksanaan daring yang dilakukan oleh guru TK FKIP Unsyiah pada semester ganjil tahun ajaran 2020-2021.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran daring di TK FKIP Unsyiah pada semester ganjil tahun ajaran 2020-2021?
2. Kendala-kendala apa saja dalam pelaksanaan pembelajaran daring di TK FKIP Unsyiah pada semester ganjil tahun ajaran 2020-2021?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini sebagai berikut.
1. Untuk menganalisis pelaksanaan pembelajaran daring di TK FKIP Unsyiah pada semester ganjil tahun ajaran 2020-2021.
2. Untuk menganalisis kendala-kendala apa saja dalam pelaksanaan pembelajaran daring di TK FKIP Unsyiah pada semester ganjil tahun ajaran 2020-2021.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan memberikan suatu yang bermanfaat baik secara teoritis dan praktis.
6
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan ilmu pendidikan, khususnya pada penerapan pembelajaran daring untuk mengatasi pembatasan pembelajaran tatap muka..
2. Manfaat praktis a. Bagi sekolah
Sebagai tolak ukur bagi sekolah dalam menganalisa sistem pembelajaran daring yang sesuai dengan kondisi sekolah dan juga batas kemampuan anak usia dini dalam mengikuti pembelajaran daring.
b. Bagi guru
Pembelajaran daring sinkronus dapat memberikan gambaran sekaligus tambahan wawasan untuk para guru sehingga guru dapat mengetahui bahwa pembelajaran ini dapat mengatasi permasalahan pembelajaran di masa pandemi.
c. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran daring untuk anak usia dini.
1.6 Definisi Istilah
Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian, berikut didefinisikan istilah-istilah tersebut.
1. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
7
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran dalam penelitian ini adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru TK FKIP Unsyiah melalui sistem pembelajaran daring.
2. Daring
Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secaraonline, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melaluiplatformyang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secaraonline, komunikasi juga dilakukan secaraonline, dan tes juga dilaksanakan secaraonline.
Pembelajaran daring dalam penelitian ini adalah sistem belajar online yang digunakan oleh guru-guru di TK FKIP Unsyiah pada semester ganji tahun ajaran 2020-2021 sebagai solusi pembelajaran masa pandemi Covid-19.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)