• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)ANALISIS PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DI KOTA MAKASSAR Ismawati1, Rostiaty Yunus2, Tamsil3 1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar 1ismawati61693@gmail.com

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)ANALISIS PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DI KOTA MAKASSAR Ismawati1, Rostiaty Yunus2, Tamsil3 1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar 1ismawati61693@gmail.com"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DI KOTA MAKASSAR

Ismawati1, Rostiaty Yunus2, Tamsil3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1ismawati61693@gmail.com. 2rostiatyyunus@gmail.com. 3tamsilpattalolo@gmail.com.

ABSTRACT

This research aims at finding out the effect of people’s Business Credit (KUR) of PT. Bank Sulselbar on the performance of small businesses in Makassar. The variables of this research were KUR (X) and small business performance (Y). the population was theentreprenuers in Makassar who get KUR from PT. Bank Sulselbar with the total number of 137 entrepreneurs. The sample was 58 entreprenuers which was taken by slovin formula. The data used was primary and secondary data. Data were collected by observation, questionnaires, documentation. Data were analyzed by descriptive analysis, simple regression analysis, product moment correlation test, hypothesis testing by SPSS for Windows (16.0). The results show that People’s Business Credit (KUR) has a positive and significant effect on the performance of small businesses in Makassar. This can be proved by the increased of indicators such as income and products.

Keywords: People’s Business Credit and Micro and Small Business Performance.

PENDAHULUAN

Ekonomi terstruktur dan dikembangkan untuk menciptakan kesejahteraan, kemakmuran, dan keadilan sosial bagi semua orang secara berkelanjutan, berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, efisiensi, dan demokrasi ekonomi. Pengembangan ekonomi disoroti untuk mempengaruhi pengembangan bisnis di Indonesia, baik dari perusahaan besar, perusahaan menengah dan kecil, dan bahkan perusahaan mikro. Selain meningkatkan pendapatan nasional, pengenalan pembangunan ekonomi juga ditunjukan untuk mempromosikan pertumbuhan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.

Perkembangan yang diinginkan dan pertumbuhan ekonomi membutuhkan modal pada tinkgat tertentu. Oleh karena itu, semua kapasitas dan kemampuan aset yang dimiliki harus dieksplotasikan dan dimanfaatkan semaksimal munkin untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemampuan yang bahkan lebih besar.

Terutama bagi pengusaha kecil untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi. Fleksibilitas UMKM dan tingkat skala kecil telah meningkatkan hasrat untuk memulai bisnis atau usaha kapan saja, mudah untuk memulai. Kelompok usaha mikro, kecil

dan menengah juga merupakanan peluang kerja paling praktis di ekonomi yang buruk.

Masalah yang paling umum dalam upaya pengembangan ini adalah karakteristik UMKM, termasuk rendahnya kualitas sumber daya manusia yang digunakakan di bidang UMKM. Baik dari segi pendidikan formal maupun keterampilan dan pengetahuan. Hal ini berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, dan adapun kendala utama yang dihadapi UMKM adalah lemahnya struktur permodalan dan kurangnya akses untuk menguatkan struktur modal tersebut.

UMKM belum secara optimal mewujudkan fungsinya. Oleh Karena itu, UMKM harus didanai oleh pendanaan untuk memenuhi perannya dan meningkatkan potensinya.

Khususnya kredit dari bank. Jika tidak ada upaya khusus dari pihak pemerintah, dikhawatirkan bank akan menghadapi kesulitan dalam memberikan kredit kepda UMKM karena, meskipun UMKM pada umumnya layak tetapi belum bankable.

Mengingat hambatan UMKM dalam kegiatan usaha adalah masalah kekurangan modal. Menanggapi instruksi Presiden No. 6 tahun 2007 tentang strategi mempromosikan pertumbuhan sektor rill dan memberdayakan usaha Mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia pemerintah mulai menciptakan

(2)

sistem Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program KUR bertujuan untuk mempercepat pengembangan kegiatan ekonomi sektor rill, usaha kecil dan menengah dan sektor koperasi.

Pemerintah akan mendorong peningkatan akses oleh UMKM untuk kredit atau pembiayaan bank melalui peningkatan fasilitas lembaga penjaminan kredit dalam rangka menanggulangi dan mengatasi kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja.

Menurut Peraturan Manteri Keuangan Republik Indonesia No. 20/PMK.05 / 2015 tentang tata cara pemberian Kredit Usaha Rakyat, selanjutnya disingkat KUR, modal kredit usaha / pembiayaan dan / atau investasi tidak mencukupi untuk produktif dan layak debitur bisnis, tetapi belum menerima tambahan jaminan.

Kredit usaha rakyat adalah pembiayaan atau pendanaan untuk UMKM berupa pemberian modal usaha dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif. KUR merupakan suatu program yang disalurkan oleh Bank tetapi sumber dananya berasal dari Pemerintah sebagai kredit modal usaha dengan plafon sampai dengan Rp.

25.000.000 per debitur. KUR bertujuan untuk membantu UMKM meningkatkan usahanya.

Lembaga perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang bertanggung jawab untuk tugas mengatur, mengumpulkan, menyalurkan dana dan bernilai strategis dalam kehidupan ekonomi suatu Negara. Bank dimaksudkan sebagai saluran bagi mereka yang memiliki kelebihan dana dan mereka yang membutuhkan atau memerlukan dana.

Sektor perbankan sangat penting karena merupakan kekuatan pendorong perekonomian nasional dan bank juga melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian. Perbankan adalah sumber dana, terutama dalam bentuk kredit dalam bentuk kredit bagi individu dan badan usaha untuk memenuhi atau meningkatkan kebutuhan konsumsi mereka. Pinjaman bank menerima modal serta aset berisiko, yang berarti bahwa aset itu menghasilkan tetapi juga mencakup elemen risiko.

Bank Sulselbar salah satu bank milik pemerintah, yang telah beroperasi sejak 1961.

Stabilitas bank Sulselbar dikelola dengan baik, diusianya yang hampir mencapai 58 tahun Bank Sulselbar memperluas dan memperbanyak lagi untuk meningkatkan

layanan kredit serta produk lainnya dalam persaingan antar bank. Jargon bank Sulselbar adalah “Melayani Sepenuh Hati” membuat bank Sulselbar semakin dekat dengan kalangan atas atau kalangan dari bawah.

Kredit Usaha Rakyat Bank Sulselbar adalah salah satu jenis pinjaman yang benar-benar khusus ditujukan bagi para wirausaha UMKM.

Bank Sulselbar melalui Kredit Usaha Rakyat Mikro bertujuan untuk membantu memfasilitasi akses ke UMKM yang sudah layak secara komersial para pelaku UMKM tidak memiliki jaminan yang layak, akan tetapi Bank Sulselbar memastikan untuk KUR Mikro tanpa adanya agunan, nasabah bisa mengakses KUR berflafon dibawah Rp.25.000.000 cukup dengan memperlihatkan jenis usahanya.

Upaya meningkatkan Usaha Kecil Mikro dikota Makassar membutuhkan modal tambahan modal bagi para pengusaha.Oleh karena itu Pemerintah melalui beberapa Bank dan termasuk bank Sulselbar mengeluarkan modal yaitu KUR yang merupakan salah satu kredit untuk meningkatkan usaha yang dimiliki.Dengan demikian dengan adanya tambahan modal KUR Pemerintah berharap terjadinya peningkatan pendapatan usaha dan meningkatnya lapangan kerja serta kurangnya angka pengangguran.

Usaha Mikro dan Kecil adalah bentuk kehidupan ekonomi bagi sebagian besar orang Indonesia, sehingga dapat dikatakan sebagai bagian integral dari dunia bisnis atau usaha yang memiliki status, potensi dan fungsi penting dan strategis untuk mencapai tujuan ekonomi.

Rumusan masalah penelitian ini adalahApakah pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) berpengaruh terhadap kinerja usaha kecil?

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahuiapakah dengan adanya pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) berpengaruh terhadap kinerja usaha kecil.

TINJAUAN LITERATUR

Kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang diukur dengan uang tunai, seperti bank mendanai pinjaman untuk membeli mobil atau rumah, lalu ada kontrak perbankan (kreditur), yang memperoleh kredit harus mematuhi syarat yang telah disetujui bersama. Begitu pula, pertanyaan tentang hukuman jika debitur melanggar janji yang

(3)

telah disepakati (Kasmir, 2014). Dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan (Daryanti & St. Nursah., 2018).

Menurut wardiyah (2017), kredit merupakan kemampuan untuk melakukan pembelian atau mempertahankan pinjaman dengan jaminan pembayaran dalam durasi yang disepakati.

Dalam penyaluran dananya, bank memiliki berbagai macam produk kredit yang dibagi dalam berbagai jenis berikut:

1. Kredit konsumer merupakan kredit yang diberikan untuk pembelian yang bersifat konsumtif atau digunakan sendiri seperti rumah, apartemen, mobil dan lainnya.

2. Kredit ritel merupakan kredit yang diberikan kepada perorangan ataupun badan usaha yang digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha.

3. Kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan oleh bank untuk membantu kebutuhan modal kerja usaha debitur.

4. Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai aktiva tetap yang digunakan demi menunjang kegiatan usaha.

Bank diketahui sebagai lembaga keuangan yang menerima simpanan giro, tabungan dan deposito sebagai kegiatan utamanya. Maka, bank juga dikenal sebagai tempat bagi orang yang membutuhkannya untuk meminjam uang (kredit). Selain itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, transfer uang dan penerimaan semua bentuk pembayaran dan setoran (Muchtar et al, 2019) SedangkanMenurut Ismail (2012), bank merupakan suatu lembaga keuangan yang fungsi utamanya mengumpulkan dana dari publik, menyalurkan dana ke publik dan memberikan layanan. Adapun pengertian Bank Menurut Kasmir (2014), bank adalah perusahaan yang bergerak di sektor keuangan, yang berarti aktifitas perbankan selalu dikaitkan dengan sektor keuangan.

Menurut Ikatan Bank Indonesia (2014), analisis kredit adalah kegiatan evaluasi sebelum menentukan kredit. Analis ini pertama-tama harus dilakukan di konteks prinsip dari kehati-hatian bank dalam

mengevaluasi nilai pinjaman dan analisis kredit bertujuan untuk menghindari pinjaman bermasalah atau untuk menjaga kesehatan bank. Menurut Wardiyah (2017), analisis kredit adalah proses menganalisis atau mengevaluasi aplikasi pinjaman yang ditunjukkan oleh calon peminjam kredit untuk pastikan bahwa proyek tersebut didanai oleh bank layak atau tidak. Adapun tujuan dari analis suatu kredit menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014), yaitu supaya dapat terhindar dari kredit yang dibiayai nantinya tidak layak atau terjadinya kredit macet dan juga untuk melindungi tingkat kesehatan bank jika ada penyaluran kredit yang tidak tepat, ada kemungkinan banklah yang akan menerima dapak kerugian. Dampak kerugian ini terjadi apabila ketidak mampuan pelanggan untuk membayar atau mengembalikan kredit serta biaya bunga, gagal membayar atau terjadinya kredit macet

Menurut Yunita (2016), kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program yang diluncurkan pemerintah tetapi sepenuhnya dari dana bank sumber dana tersebut berasal dari pinjaman bagi UMKM dalam bentuk menyediakan modal usaha dan investasi yang didukung oleh fasilitas penjamin.

Menurut Erlinda (2014), kredit usaha rakyat (KUR) adalah program yang didasarkan pada dukungan usaha mikro dan kecil yang termasuk dalam kategori program mengatasi kemiskinan. Tujuan adanya KUR adalah untuk meningkatkan akses ke modal dan sumber daya lainnya untuk usaha mikro dan kecil.

Syarat dan ketentuan dalam penyaluran dan penerimaan KUR yang berlandaskan pada PMK No. 11 TAhun 2017 tentang pedoman pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat antara lain:

1. Terdiri dari semua anggota dengan usaha yang sukses dan berkelanjutan dan /atau beberapa anggota diizinkan menjadi pelaku bisnis yang tidak berpengalaman.

2. Bagi anggota kelompok usaha yang diantaranya pelaku usaha pemula, mereka harus mempunyai surat rekomendasi dari kepala kelompok usaha untuk aplikasi kredit.

3. Dimungkinkan untuk melakukan kegiatan bisnis secara individual atau bermitra dengan mitra bisnis

4. Kegiatan kelompok usaha dilakukan untuk mendorong dan memperluas bisnis para anggotanya

(4)

5. Kelompok usaha telah memiliki pernyataan dari layanan/ agen tentang sertifikat lain yang dikeluarkan oleh kelompok usaha.

6. Permintaan diajukan oleh kelompok bisnis dengan jumlah yang diajukan oleh masing- masing anggota bisnis tergantung pada batas kredit oleh kepala kelompok usaha.

7. Dalam hal pembayaran kredit atau angsuran tidak terbayar, kepala kelompok usaha mengawasi pelaksanaan pengaturan tanggung jawab bersama antara anggota kelompok.

Menurut Erlinda (2014) distribusi KUR dapat memberikan beberapa manfaat dalam hal perbankan, sebagai berikut:

1. KUR dapat meningkatkan laba, tetapi tidak signifikan karena rendahnya nilai pinjaman KUR relative terhadap total kredit secara keseluruhan dan kurangnya nasbah yang memenuhi syarat.

2. KUR akan meningkatkan permintaan untuk UMKM meskipun tidak harus subtansial.

3. Karena peringkat kredit yang rendah dan pilihan nasabah yang tinggi, dampak rasio NPL KUR pada bank rata-rata kurang dari 1% dan total pinjaman, tetapi beberapa bank memiliki 10% dari total pinjaman NPL.

Masalah yang dihadapi bank dalam mendistribusikan KUR adalah kesulitan mendapatkan debitur berdasarkan kriteria yang diinginkan. Sebagai inplementasi prinsip kehati-hatian dalam memberikan kredit, pihak bank dalam mempertimbangkan permohonan kredit tersebut terlebih dahulu harus melakukan analisis the five C’s, yaitu character, collateral, capital, capasity, dan condition. Dengan adanya distribusi KUR telah memberikan peluang bagi pengusaha untuk memperluas usaha mereka dan meningkatkan penggunaan tenaga kerja dan kesejahteraan usaha kecil dan menengah.

Menurut undang-undang republik Indonesia No. 20 tahun 2008 tentang UMKM adalah sebagai berikut

1. Usaha mikro adalah usaha menguntungkan yang dimiliki oleh individu dan atau organisasi bisnis individu yang memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam undang- undang untuk usah mikro.

2. Usaha kecil adalah perusahaan komersial yang layak dan berdiri sendiri yang dijalankan oleh perorangan atau usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau anak perusahaan yang dimiliki, dikelola

atau menjadi bagian langsung atau tidak langsung dari perusahaan menengah atau perusahaan besar yang memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam undang-undang untuk usaha kecil.

3. Usaha menengah adalah usaha wiraswasta yang produktif dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan anak perusahaan atau cabang yang dimiliki, dikendalikan atau berpartisipasi secara langsung atau tidak langsung dalam usaha kecil atau usaha besar dengan total aset bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana yang telah diientukan.

4. Usaha besar adalah kegiatan komersial kompetitif yang dilakukan oleh entitas bisnis dengan aset bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari perusahaan menengah, termasuk perusahaan nasional milik Negara atau swasta, usaha patungan dan perusahaan internasional yang melakuakan kegiatan ekonomi di Indonesia

Menurut PSAK No. 23 Tahun 2015, pendapatan adalah arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama satu periode jika arus tersebut menghasilkan peningkatan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi investasi.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian menguraikan strategi yang akan dipergunakan untuk mengintegrasikan seluruh komponen riset secara logis dan sistematis dalam menjawab rumusan masalah penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan menemukan hubungan antara satu variabel dan variabel lain yang besifat sebab akibat.

Penelitian ini dilaksanakan di kantorLokasi pada penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Sulselbar kantor Cabang Utama Makassar yang bertempat di Jl. DR. Ratulangi No. 16 Kunjung Mae, Kec. Mariso, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun objek penelitian ini adalah Nasabah yang mengambil KUR, sedangkan waktu penelitian selama kurang lebih dua bulan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Kualitatif a. Data kualitatif yaitu informasi dalam bentuk penjelasan atau definisi. Pada penelitian ini,

(5)

data kualitatif yang digunakan adalah pengisian kuesioner dari para responden,data kuantitatif yaitu data berbentuk angka-angka.

Dalam penelitian ini, data kuantitatif berupa jumlah kredit usaha rakyat (KUR) yang diberikan oleh pihak bank

Sumber data penelitian ini adalah Data primer yaitua. Data primer merupakan data yang dihimpun secara langsung oleh peneliti.

Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari pengusaha UMK melalui kuesioner, dan Data sekunder yaitu datasumber data yang tidak secara langsung yang berfungsi untuk memberikan penjelasan untuk membantu data primer yang berbentuk daftar pemberian KUR untuk UMKM yang diperoleh dari Bank Sulselbar, serta dokumentasi lain yang diperlukan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah1.

Observasi adalah pengamatan langsung ke objek penelitian untuk melihat secara dekat kegiatan yang dilakukan oleh PT.

Bank Sulselbar, 2. Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dicapai dengan memberikan pihak responden seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis untuk dijawab, 3. Dokumentasi bertujuan untuk mendapatkan data dari lokasi penelitian, termasuk buku yang relevan, catatan, laporan dan data terkait penelitian.Populasi adalah entitas atau subjek yang berada pada wilayah yang memenuhi kondisi terkait penelitian tertentu.

Populasi adalah entitas atau subjek yang berada pada wilayah yang memenuhi kondisi terkait penelitian tertentu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jumlah KUR PT. Bank Sulselbar Wilayah Makassar pada tahun 2018, jumlahnya sebanyak 137 Nasabah/debitur. Sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, teknik pengambilan sampel secara acak sederhana (simle random sampling) digunakan pada penelitian ini, yang merupakan teknik pengambilan sampel sederhana. Sampel diambil secara acak, terlepas dari tingkat populasi (Noor, 2001).

Menurut slovin dalam Noor (2001), rumus berikut digunakan untuk menentukan ukuran sampel suatu populasi:

Dimana:

N = ukuran sampel N = ukuran populasi

E = batas toleransi kesalahan yang dalam penelitian ini sebesar 10%

Adapun jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 58 Nasabah

Variabel penelitian dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaituvariabel independen adalah pemberian kredit usaha rakyat (KUR), dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja usaha kecil. Apa yang didefinisikan sebagai perubahan dalam pendapatan yang dihasilkan sebelum memperoleh kredit usaha rakyat dan setelah memperoleh kredit usaha rakyat. Dengan menghitung besarnya kenaikan pendapatan usaha di tentukan dalam bentuk persentase.

Dengan rumus:

% kenaikan =

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Analisis deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran umum tentang beberapa data yang diperoleh.

Data tersebut akan dianalisis untuk memberikan gambaran umum mengenai dampak memberikan pinjaman Kredit Usaha Rakyat terhadap kinerja usaha kecil dikota Makassar. Analisis Regresi Sederhana adalah metode yang digunakan untuk mengambarkan hubungan linear antara satu variabel (independent, X) dan satu variabel respon (dependent, Y). hasil dari uji korelasi hanya untuk mengetahui seberapa besar tingkat kekuatan hubungan linear antar variabel, sedangkan metode yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan hubungan linear (pengaruh) antara variabel adalah studi regresi.

Model regresi linear sederhana yang mengukur pengaruh variabel X terhadap variabel Y dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:

Y = Variabel Terikat (Kinerja Usaha) X= Modal Kredit Usaha Rakyat α = Konstanta

b=Koefisien regresi

Uji korelasi product moment yaitu untuk mengetahui hubungan kedua variabel antara pemberian KUR dengan Kinerja Usaha.

Menurut Noor (2011), rumus yang umum

(6)

digunakan dengan teknik korelasi product moment untuk menguji validitas konstruk adalah sebagai berikut:

Keterangan:

N = jumlah responden

x = skor variabel modal pinjaman

y = skor total dari variabel pendapatan untuk responden ke-n

Untuk melihat hasil dari nilai korelasi yang diperoleh apakah kuat atau lemah melalui tabel berikut:

Tabel 1. Interpretasi Korelasi Menurut Aturan Yang Konservatif No. Rentang nilai r Interpretasi

1. 0,00-0,19 Sangat Rendah

2. 0,20-0,39 Rendah

3. 0,40-0,59 Sedang

4. 0,60-0,79 Kuat

5. 0,80-0,100 Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2017)

Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variable-variabel yang telah dipilih peneliti untuk dapat diamati dan diukur.Variable yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 1)Kredit adalah lembaga keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk konsumsi atau menjadikan modal bagi badan usaha untuk membeli produk atau kebutuhan usaha untuk meningkatkan usahanya.Dengan syarat untuk membayarnya kembali dalam jangka yang ditentukan. 2)Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki kekuatan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk pinjaman atau pinjaman modal kerja dan mennyalurkannya kembalike masyarakat.. 3)Analisis kredit adalah metode menilai atau mengkaji aplikasi kredit yang diajukan oleh calon penerima pinjaman untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada bank bahwa proyek yang didanai bisa untuk ditindaklanjuti. 4)4. Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit pemerintah atau layanan pembiayaan yang diberikan kepada UMKM melalui perbankan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Responden merupakan objek penelittian yang memberikan gambaran karakteristik dari responden objek penelitian. Adapun jumlah nasabah yang digunakan sebagai sampel sebanyak 58 responden yang dikemukakan sebagai rsponden dalam peberian informasi terhadap pertanyaan pada kuesioner yang diajukan sesuai pemahaman responden. Para responden dikategorikan menurut usia, jenis kelamin dalam penentuan sampel ini. Data tersebut akan diuraikan mengenai deskripsi karakteristik responden sebagai berikut:

Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis

kelamin

jumlah persentase

1 Pria 34 58,62

2 Wanita 24 31,38

58 100%

Sumber: data primer diolah (2019)

Tabel 3. Karakteristik Responden Menurut Usia

No. Jenis kelamim Usia persentase 1 28-35 tahun 35 60,34 2 36-45 tahun 20 34,49 3 >45 tahun 3 5,17

58 100%

Sumber: data primer diolah (2019)

Berdasarkan maksud dari penelitian ini seperti yang dinyatakan sebelumnya, yaitu untuk menentukan dampak kredit usaha rakyat terhadap kinerja usaha kecil di kota Makassar berdasarkan dengan peningkatan pendapatan usaha sebelum dan sesudah menerima kredit usaha rakyat. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana.

Program SPSS for widows (16.0) digunakan dengan pendekatan regresi model lengkap untuk memfasilitasi perhitungan model analisis.

Tabel 4. Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 45.260 1.909 23.710 .000 Modal

KUR .410 .028 .889 14.541 .000

Sumber: data primer diolah (2019)

(7)

Tabel 5. Analisis Korelasi Product Moment Kinerja

Usaha

Modal KUR Pearson

Correlati on

Kinerja Usaha 1.000 .889 Modal KUR .889 1.000 Sig. (1-

tailed)

Kinerja Usaha . .000

Modal KUR .000 .

N Kinerja Usaha 58 58

Modal KUR 58 58

Tabel 6. ANOVA Model

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regress ion

10638.03

0 1 10638.

030 211.4

34 .000a Residua

l 2817.570 56 50.314 Total 13455.60

0 57

Sumber: data primer diolah (2019)

Tabel 7. Model summaryb M

od el R

R Squar

e

Adjuste

d R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson 1 .889a .791 .787 7.09322 .697 Sumber: data primer diolah (2019)

Hasil analisis data dengan menggunakan pengujian regresi sederhana yang dilakukan dengan bantuan Komputer program SPSS versi 16.0 diperoleh hasil persamaan regresi Y= 45.260 + 0.410 X bahwa nilai konstanta persamaan regresi sebesar 45.260 koefisien regresi variabel kredit usaha rakyat (KUR) bernilai 0.410 yang artinya jika ada pemberian KUR sebesar 0,410 maka kinerja usaha kecil di kota Makassar akan meningkat 45,261. Dari hasil analisis kofisien korelasi diperoleh nilai (r) sebesar 0,889 berarti sangat jelas bahwa dengan adanya pemberian kredit usaha rakyat terhadap kinerja usaha kecil berada pada interval 0,80-0,100 yang berarti berada pada kategori sangat kuat, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara pemberian kredit usaha rakyat terhadap kinerja usaha kecil di kota Makassar.

Pemberian kredit usaha rakyat (KUR) oleh PT.Bank Sulselbar sebagai tambahan modal kerja berpengaruh positif terhadap

peningkatan kinerja usaha di kota makassar.

Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Hana Erlinda N.M (2014) yang menyimpulkan bahwa KUR berpengaruh nyata terhadap pengusaha usaha mikro dan kecil (UMK), yaitu terjadi penungkatan pendapatan bagi pengusaha usaha mikro dan kredit (UMK) di kota Makassar.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gagari Alfi Yunita (2016) yang menunjukkan bahwa dengan adanya pemberian KUR maka adanya peningkatan terhadap usaha mikro, usaha kecil, dan menengah. Penelitian yang dilakukan oleh Kurnia Indah Sari (2018), menunjukkan bahwa pemberian KUR sebagai tambahan modal berpengaruh terhadap pendapatan petani.

PENUTUP

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang dikemukakan dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pemberian kredit usaha rakyat (KUR) PT. Bank Sulselbar berpengaruh positif terhadap peningkatan kinerja usaha kecil dengan mengukur peningkatan antara pendapatan sebelum memperoleh kredit usaha rakyat dan setelah memperoleh kredit usaha rakyat

Penulis memberikan saran kepada pihak PT. Bank Sulselbar cabang utama untuk lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit kepada para nasabah dengan memperhatikan 5 C dari calon penerima KUR.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanti, dan Nursah, S. (2018). Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Pengambilan Keputusan untuk Pemberian Kredit Pada Bank Sulselbar. Makassar: STIE YPUP.

Diakses pada tanggal 8 Oktober 2019 melalui website https://ojs.stkip-ypup.ac.id.

Erlinda, H. (2014). Analisis Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Kinerja Usaha Kecil di Kota Makassar (Studi Kasus PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Cabang Ahmad Yani Makassar). Makassar: Universitas Hasanuddin. Diakses pada tanggal 15 mei melalui http://Repository.unhas.ac.id.

Ismail. (2012). Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana.

(8)

IBI. (2015). Memahami Bisnis Bank. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama

IBI. (2015). Mengelola Kredit Secara Sehat.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Kasmir. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan

Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers

Muchtar, B., Rahmidani, R., & Siwi, M. K.

(2016). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Kencana.

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian.

Jakarta: Kencana

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 20/PMK.05/2015 tentang Tata cara pelaksanaan Subsidi untuk kredit usaha rakyat

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat.

Sugiyono. (2017). Statistika Untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Menengah.

Wardiyah, M. l. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Yunita, G. A. (2016). Peran Kebijakan Pemerintah Dalam Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bandar Lampung.

Universitas Lampung. Diakses pada

tanggal 5 mei melalui

http://digilib.unila.ac.ig

Referensi

Dokumen terkait

Proses panjang pada otorisasi terkait penjualan kredit ini bertujuan untuk mencegah kerugian yang mungkin terjadi karena pelanggan tidak mampu membayar barang yang dikirim oleh penjual

Bandung Ferianto, Agustinus, 2016, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pegawai Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jambi.. Online Jogiyanto, 2005, Analisisdan Desain