• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA PACCING KECAMATAN PATIMPENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA PACCING KECAMATAN PATIMPENG "

Copied!
101
0
0

Teks penuh

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: Analisis Pendapatan Usaha Budidaya Cabai Rawit di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone, benar-benar merupakan hasil karya yang belum pernah diserahkan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usahatani cabai rawit di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. Jumlah petani cabai rawit di Desa Paccing, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone berjumlah 27 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan pertanian cabai rawit yang diterima petani per hektar di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng dalam satu musim tanam adalah Rp 49.921.243 per hektar. Desa Paccing, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone merupakan lokasi atau kawasan yang belakangan ini dilakukan budidaya cabai rawit. Hasil analisis menunjukkan R/C Ratio budidaya cabai rawit sebesar Rp. Jangan lupa panjatkan doa dan salam kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya agar penulis dapat menyelesaikan disertasi ini.

Irwan Mado, MP dan Ny. Dewi Puspitasari, S.P.M, Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya dan membimbing penulis hingga menyelesaikan skripsi ini. Bagi pemerintah Kabupaten Bone khususnya Bpk. Desa Paccing beserta jajarannya yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di bidang ini.

DAFTAR LAMPIRAN

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah

Cabai rawit merupakan salah satu jenis cabai yang sering digunakan sebagai bumbu masakan sehari-hari. Peningkatan produksi cabai rawit di Indonesia terus meningkat dari tahun 2011 hingga tahun 2016, dimana produksinya mencapai 594.227 kg/kapita pada tahun 2011. Pada tahun 2016, tingkat produksi cabai rawit mencapai 915.988 kg/kapita. Bagi masyarakat khususnya di Desa Paccing yang memiliki luas 10,50 km², menanam cabai rawit merupakan budaya lama.

3 dibudidayakan (BPS Bone, 2016) Varietas cabai rawit yang ditanam petani di desa Paccing merupakan varietas Dewata di sawah tadah hujan. 30.000, sedangkan harga normal cabai merah di Desa Paccing, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone adalah Rp. Untuk menambah pengetahuan tentang pendapatan dan kelayakan cabai merah di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone.

Memberikan masukan kepada pemerintah dan pihak lain dalam upaya mencari pendekatan dan strategi terbaik untuk meningkatkan produksi cabai merah. Sebagai bahan bagi para peneliti selanjutnya khususnya yang berminat melakukan penelitian di bidang perkebunan khususnya produksi cabai merah.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Usahatani
  • Cabai Rawit
  • Konsep Produksi
  • Faktor-Faktor Produksi
    • Modal
    • Tenaga Kerja
    • Pupuk
    • Benih
    • Teknologi
  • Biaya Produksi
  • Konsep Penerimaan
  • Konsep Pendapatan
  • Analisis Kelayakan (R/C Rasio)
  • Kerangka Pikir

Cabai kathur atau biasa disebut cabai rawit merupakan tanaman herba dari famili terong (Solanaceae), anggota genus Capsicum sp. Tanaman cabai rawit dapat ditanam di lahan sawah atau tegalan yang gembur, subur dan mempunyai air yang cukup. Cabai rawit ini berubah warna dari hijau menjadi merah atau dari kuning menjadi merah.

Anda hanya bisa menanam cabai rawit satu kali dalam setahun, namun dengan cara panen setiap minggu pada musim panen. Produksi merupakan bentuk fisik cabai rawit yang dihasilkan oleh petani dan juga menjadi salah satu faktor penentu besarnya keuntungan yang akan diterima petani. Melihat penjelasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa dana yang dikumpulkan oleh petani cabai rawit dalam berusaha disebut dengan biaya.

Untuk menghitung biaya budidaya cabai rawit di Desa Talabangi secara sistematis digunakan rumus sebagai berikut. Tanaman cabai rawit merupakan tanaman hortikultura, sejenis cabai yang banyak dikonsumsi sebagai bumbu masakan sehari-hari.

Gambar  1  :  Analisis  Pendapatan  Usahatani  Cabai  Rawit  di  Desa  Paccing  Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone
Gambar 1 : Analisis Pendapatan Usahatani Cabai Rawit di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Teknik Penentuan Sampel
  • Jenis dan Sumber Data
    • Analisis Pendapatan
  • Defenisi Operasional

Produsen cabai rawit berjumlah 18 orang dan petani cabai rawit yang melakukan penanaman cabai rawit secara insentif berjumlah 27 orang, sehingga sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 27 orang. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden yang merupakan petani cabai rawit di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone dan mengajukan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Data sekunder yang diperoleh dari lembaga atau lembaga yang terkait dengan penelitian antara lain: data yang diperoleh dari Kantor Desa Talabangi, Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, serta perpustakaan ilmiah.

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap responden (wawancara dan kuesioner), namun juga dapat digunakan untuk mencatat berbagai fenomena yang terjadi (situasi dan kondisi). Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data dan peneliti kepada narasumber atau sumber data. Kuesioner yang digunakan berupa daftar pertanyaan mengenai jumlah pendapatan petani cabai rawit dalam satu musim tanam.

Pendapatan usahatani merupakan selisih antara pendapatan dengan seluruh biaya yang dikeluarkan (Mulyadi, 2007) dalam Try Henra. Budidaya cabai rawit di Desa Talabangi tergolong stabil, sehingga pendapatan usahatani dapat dianalisis dengan menggunakan rumus pendapatan, total biaya dan pendapatan sebagai berikut. Pendekatan R/C Ratio dengan rumus sebagai berikut digunakan untuk mengetahui profitabilitas atau kelayakan usaha budidaya cabai rawit di Desa Talabangi.

Usaha tani merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh petani dalam pengelolaan usahatani cabai merah di Desa Paccing, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone. Faktor produksi merupakan input yang digunakan untuk memproduksi cabai rawit berupa luas lahan, tenaga kerja, input (benih, pupuk dan obat-obatan). Pestisida merupakan zat yang digunakan untuk membasmi hama dan penyakit pengganggu tanaman cabai merah dalam satuan mililiter atau gram.

Biaya produksi merupakan total pengeluaran petani yang berkaitan dengan produksi cabai rawit sebelum panen tiba, dihitung dalam satuan rupiah. Pendapatan merupakan hasil perkalian produksi lada dengan harga jual cabai rawit di Desa Paccing, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone. Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh petani cabai rawit serta selisih antara penerimaan dan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi cabai rawit di Desa Paccing, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone.

GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

  • Kondisi Geografis
  • Kondisi Demografi
  • Kondisi Ekonomi
  • Kondisi Petanian

Untuk mengetahui lebih jauh potensi Desa Paccing, lihat tabel di bawah ini. Untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat desa Paccing dapat dilihat melalui beberapa ukuran, diantaranya adalah tingkat kemiskinan. Jumlah KK di Desa Paccing yang menerima Raskin sebanyak 274 KK, 890 KK merupakan pemegang KPS/KIS/KIP dengan tingkat kemiskinan masyarakat, hal ini berimplikasi.

Hal ini wajar karena adanya peningkatan produktivitas yang berdampak pada perekonomian Kabupaten Bone secara keseluruhan. 29 Pada sektor perkebunan, Kabupaten Bone hanya fokus pada beberapa jenis tanaman yang menjadi tanaman prioritas seperti kelapa, kakao, kemiri, jambu mete, cengkeh, dan tebu. Desa Paccing mempunyai beberapa aset ekonomi yang terbagi dalam beberapa jenis potensi pertanian, peternakan dan beberapa sumber daya alam yang dimiliki Desa Paccing.

Luas lahan pertanian Desa Paccing : 575 km² berupa lahan persawahan, 71% penduduk Desa Paccing mempunyai potensi menjadi petani, baik petani milik sendiri maupun petani penggarap. Potensi pertanian Desa Paccing berupa perkebunan padi seluas 126 hektar, perkebunan jagung seluas 16 hektar, perkebunan tebu seluas 60 hektar, perkebunan kelapa seluas 16 hektar. ​​6,10 hektar, dan perkebunan pisang seluas 5 hektar.

Tabel  diatas  menjelaskan  bahwa  mata  pencaharian  penduduk  Desa  Paccing mayoritas petani dengan jumlah 778 orang bekerja sebagai  petani untuk  memenuhi  kebutuhan  hidupnya
Tabel diatas menjelaskan bahwa mata pencaharian penduduk Desa Paccing mayoritas petani dengan jumlah 778 orang bekerja sebagai petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

  • Identitas Responden
    • Umur Responden
    • Tingkat Pendidikan Responden
    • Jumlah Tanggungan Keluarga
    • Luas Lahan Responden
    • Pengalaman Responden dalam Berusahatani
  • Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Cabai Rawit .1 Analisis Biaya .1 Analisis Biaya

Petani responden yang mengelola usahatani cabai merah mempunyai tingkat umur yang berbeda-beda, rinciannya dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini : Tabel 6. Dengan jumlah tanggungan yang banyak maka jumlah tenaga kerja dalam keluarga relatif lebih besar untuk kegiatan usahatani cabai merah pada penelitian daerah. Berdasarkan tabel 9 terlihat luas lahan terendah sebesar 0,25 hektar dan luas lahan tertinggi bagi petani cabai merah sebesar 0,50 hektar.

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa pengalaman budidaya cabai rawit di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng Bone tidak banyak memiliki pengalaman budidaya cabai rawit. Budidaya cabai rawit di Desa Paccing, Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone selama ini hanya dilakukan oleh petani saja namun sudah mulai dikembangkan. Nilai Rata-rata Penyusutan Peralatan (NPA) Petani Cabai Rawit di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone.

Traktor digunakan petani untuk tenaga kerja pengolahan tanah agar tanah yang akan ditanami cabai merah gembur. Hasil Ringkasan Rata-Rata Biaya Tetap dan Pajak yang Dikeluarkan Petani Cabai Rawit di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. Besarnya biaya yang dikeluarkan petani untuk menanam cabai merah disebabkan oleh perawatan cabai merah.

Penggunaan pestisida dan pupuk tidak boleh berlebihan karena akan berdampak buruk pada tanaman cabai rawit. Jadi besarnya pendapatan dari budidaya cabai rawit di Desa Paccing adalah dari biaya tunai yaitu dengan dikurangi total pendapatan dari total biaya yaitu Rp. Hasil tersebut menunjukkan bahwa budidaya cabai rawit masih memberikan keuntungan bagi petani di desa Paccing karena harga cabai rawit pada saat survei berada pada tingkat harga yang tinggi yaitu Rp.

Harga cabai merah di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone mempunyai tingkat harga yang berubah-ubah seiring dengan masa panen sehingga mempengaruhi pendapatan petani yang menanam tanaman cabai merah. Dari analisis R/C yang dilakukan menunjukkan bahwa usahatani cabai merah yang dilakukan petani di Desa Paccing pada musim tanam mempunyai pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan biaya usahatani yang dikeluarkan. Nilai R/C yang ada juga dapat menunjukkan bahwa usahatani cabai merah yang dilakukan oleh petani di Desa Paccing menguntungkan untuk dikembangkan karena pendapatan yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dan tetap memberikan keuntungan bagi petani cabai merah yang terkena dampak dari tingginya harga. tingkat cabai rawit.

Tabel 6 dapat dilihat bahwa menurut tingkat umur, responden didominasi  oleh  tingkat  umur  30-35  dan  48-57  tahun  dimana  terdiri  dari  8  orang  dari  27  responden  dengan  persentase  30%,  responden  yang  memiliki  tingkat  umur  yang  paling mu
Tabel 6 dapat dilihat bahwa menurut tingkat umur, responden didominasi oleh tingkat umur 30-35 dan 48-57 tahun dimana terdiri dari 8 orang dari 27 responden dengan persentase 30%, responden yang memiliki tingkat umur yang paling mu

KESIMPULAN DAN SARAN

  • Kesimpulan
  • Saran

DAFTAR PUSTAKA

IDENTITAS RESPONDEN

Variabel biaya fungisida (racun jamur) pada usahatani cabai rawit di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. Biaya Variabel Solar (BBM Peralatan Traktor) pada Usahatani Cabai Rawit di Desa Paccing Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone.

Gambar 2 : Kantor Pertanian Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone
Gambar 2 : Kantor Pertanian Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar  1  :  Analisis  Pendapatan  Usahatani  Cabai  Rawit  di  Desa  Paccing  Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone
Tabel  diatas  menjelaskan  bahwa  mata  pencaharian  penduduk  Desa  Paccing mayoritas petani dengan jumlah 778 orang bekerja sebagai  petani untuk  memenuhi  kebutuhan  hidupnya
Tabel  2.  Tingkat  Pendidikan  Masyarakat  Desa  Paccing  Kecamatan  Patimpeng  Kabupaten Bone
Tabel  4.  Potensi  Responden  Masyarakat  Desa  Paccing  Kecamatan  Patimpeng  Kabupaten Bone
+7

Referensi

Dokumen terkait

The linguistics features of standard dialect are grammatical form, dominated by  52 present tenses and the least is 3 conditional sentences; vocabulary, dominated