45 (2011) tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba pada Badan Pusat Pelayanan Publik Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia." Badan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU KPBU) yang melaksanakan operasional fungsi kebijakan Kementerian Perumahan Rakyat di bidang pembiayaan perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)1 (BLU PPP Kemenpera RI, 2012).
Identifikasi Masalah
Rumah Sakit yang berstatus Badan Layanan Umum, menurut Hendrawan PSAK 45 dapat terlaksana sepenuhnya fasilitas penelitiannya. Perbedaan hasil penelitian antara kedua penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tidak semua entitas nirlaba dapat sepenuhnya menerapkan PSAK 45.
Perumusan Masalah
Dengan adanya permasalahan yang peneliti sebutkan diatas maka peneliti ingin menguji apakah pelaporan keuangan BLU PPP Kemenpera RI saat ini sudah sesuai dengan SAK yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia khususnya PSAK no. 45 (2011). Penelitian ini berjudul “ANALISIS PENERAPAN PSAK No. 45 (2011) TERKAIT DENGAN PELAPORAN ENTITAS NON-LABA KEPADA BADAN PELAYANAN PUBLIK, PUSAT KEUANGAN PERUMAHAN, KEMENTERIAN PERUMAHAN REPUBLIK INDONESIA”. Apakah penggunaan standar akuntansi sudah sesuai dengan PSAK no. 45 (2011) dalam hal penyajian dan pengungkapan pelaporan keuangan?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Mengetahui kesesuaian antara teori dan praktik di dunia nyata khususnya PSAK No. 45 (2011) dan penerapannya pada organisasi pemerintah.
Sistematika Penulisan
Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah informasi yang menggambarkan posisi keuangan pada suatu waktu dan kinerja suatu entitas selama suatu periode waktu. Untuk meningkatkan keseragaman dalam penyusunan laporan dan memudahkan pembacanya, maka laporan keuangan disusun berdasarkan standar pelaporan keuangan.
Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau tanggung jawab manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil tanggung jawab manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi tren posisi dan kinerja keuangan. Laporan keuangan sering kali dianggap memberikan gambaran yang wajar, atau mewakili secara wajar posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu entitas.
Standar Akuntansi Keuangan
Pengertian Standar Akuntansi Keuangan
Standar Akuntansi Yang Digunakan di Indonesia
Laporan keuangan untuk tujuan khusus tidak perlu disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan, tetapi dapat disusun berdasarkan asumsi dan metode penilaian, pengukuran, dan penyajian yang berbeda sesuai dengan kebutuhan informasi penggunanya (Martani, 2011).
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 45
Tujuan PSAK No.45
Dengan adanya pedoman pelaporan diharapkan laporan keuangan entitas nirlaba dapat lebih mudah dipahami, mempunyai relevansi dan mempunyai daya banding yang tinggi (PSAK.
Ruang Lingkup PSAK No.45
Dengan adanya pedoman pelaporan diharapkan laporan keuangan nirlaba akan lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi (PSAK c). Tidak ada kepemilikan, seperti yang umumnya terjadi pada badan usaha, yang berarti kepemilikan badan nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan bagian distribusi sumber daya entitas tanpa keuntungan. motif likuidasi atau pembubaran entitas nirlaba. Laporan keuangan organisasi nirlaba terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Beberapa Istilah yang digunakan dalam PSAK No.45
- Pembatasan Permanen
- Pembatasan Temporer
- Sumber daya terikat
- Sumber Daya Tidak Terikat
Sumber daya terkait adalah sumber daya yang penggunaannya terbatas pada tujuan tertentu oleh penyedia sumber daya, yang tidak mengharapkan imbalan. Sumber daya yang tidak dibatasi adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyedia sumber daya, yang tidak mengharapkan pembayaran kembali (PSAK 45: Paragraf 05, 2012).
Entitas Nirlaba
Pengertian Entitas Nirlaba
Karakteristik Entitas Nirlaba
- Perbedaan Karakteristik Entitas Nirlaba Dengan Perusahaan Komersial
Laporan Keuangan Entitas Nirlaba
- Laporan Posisi Keuangan
- Laporan Aktivitas
- Laporan Arus Kas
Rasio aktivitas mewakili jumlah perubahan aset bersih permanen, sementara, dan tidak terikat dalam suatu periode. Laporan operasi menyajikan pendapatan sebagai tambahan terhadap aset bersih yang tidak dibatasi penggunaannya, kecuali penggunaannya dibatasi oleh penyedia sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, dan menyajikan beban sebagai pengurang aset bersih yang tidak dibatasi penggunaannya.
Perbedaan PSAK No.45 (2011) Dengan PSAK No.45 (2007)
Laporan arus kas disajikan sesuai dengan PSAK 2: Laporan Arus Kas atau Bab 7 SAK ETAP dengan tambahan sebagai berikut (PSAK 45: Paragraf i) penerimaan kas dari penyedia sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, yang kegunaannya adalah terbatas dalam jangka panjang. ii) penerimaan kas dari penyedia sumber daya dan pendapatan investasi, yang penggunaannya terbatas pada pembelian, pembangunan dan pemeliharaan aset tetap atau peningkatan dana abadi. iii) bunga dan dividen yang penggunaannya terbatas dalam jangka panjang. Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk tahun fiskal yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Pernyataan ini dapat diterapkan oleh lembaga pemerintah dan entitas lain yang sejenis sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengaturan yang tidak diatur dalam pernyataan ini mengacu pada SAK atau SAK ETAP bagi entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan. Hal-hal yang tidak diatur dalam pedoman akuntansi ini harus mengacu pada pernyataan standar akuntansi yang berlaku umum. 5 Ketentuan Organisasi nirlaba Entitas nirlaba 6 Ketentuan Sumber daya terbatas Kontribusi terbatas 7 Ketentuan Sumbangan tidak terbatas Sumbangan tidak terbatas.
Badan Layanan Umum
- Pengertian Badan Layanan Umum
- Karakteristik Badan Layanan Umum
- Laporan Keuangan Badan Layanan Umum
- Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum
BLU yang kegiatannya mengelola wilayah atau wilayah tertentu meliputi kewenangan pembangunan daerah dan kawasan ekonomi terpadu (Capet); dan 3. Laporan keuangan BLU paling sedikit meliputi laporan pelaksanaan anggaran/laporan operasional/laporan kegiatan, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan, disertai laporan kinerja. Laporan keuangan BLU disampaikan secara berkala kepada menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota sesuai kewenangannya untuk dikonsolidasikan dengan laporan keuangan kementerian/lembaga negara/SKPD/pemerintah daerah (Mahsun, 2011).
Laporan akuntansi dan keuangan BLU dilaksanakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh ikatan profesi akuntansi Indonesia, dalam hal ini IAI. Apabila tidak ada standar akuntansi yang mengaturnya, BLU dapat menerapkan standar akuntansi khusus industri setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan. BLU menerapkan dan mengembangkan sistem akuntansi yang mengacu pada standar akuntansi yang berlaku sesuai jenis pelayanan dan ditetapkan oleh menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya (Mahsun, 2011).
Penelitian Terdahulu
Dengan menggunakan referensi dari Hendrawan (2010), Prayitno (2007), Agustina (2011), Paramitha (2012), Pangeran (2010) dan Dokubani (2010), peneliti akan menerapkan PSAK No.45 (2011) pada objek penelitian. Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia. Secara umum penyajian laporan keuangan YLBHI telah sesuai dengan PSAK No. 45 tentang pelaporan nirlaba. Analisis penerapan PSAK 45 (revisi 2010) terhadap pengakuan, pengukuran, pengukuran setelah pengakuan awal, penyajian dan pengungkapan, laporan keuangan organisasi nirlaba.
TSK Skolefonden masih mempunyai rekening-rekening yang dinyatakan kurang memadai sehingga penerapan standar akuntansi sudah tepat. Bedanya pada objek penelitian, PSAK No 45 menggunakan rancangan tahun 2010 dan membahas kesesuaian SAK ETAP Sumber : Forskeranalisis.
Rerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Periode penelitian dilakukan setelah tanggal 1 Januari 2012 yang merupakan tanggal efektif penerapan PSAK no. 45 (2011) pada laporan keuangan fasilitas penelitian. Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah BLU PPP Kemenpera RI yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Peneliti merencanakan wawancara tatap muka dan pengumpulan data akan dilakukan mulai tanggal 3 Juni 2013 sampai dengan tanggal 28 Juni 2013.
Wawancara langsung ini dilakukan untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini dan mengumpulkan data untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan serta mengetahui kepatuhannya terhadap PSAK No. 45 (2011).
Sifat Penelitian
Metode Pengumpulan Data
- Jenis Data
- Tehnik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data digunakan untuk memperoleh informasi secara langsung dengan cara mengajukan pertanyaan kepada responden. Metode ini digunakan untuk memperoleh data primer berupa struktur organisasi, kegiatan operasional yang sering terjadi, gambaran umum dan kondisi keuangan BLU PPP Kemenpera RI. Studi kepustakaan sebagai bagian dari langkah studi eksploratif yang digunakan adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari informasi yang diperlukan melalui dokumen, buku, majalah atau sumber data tertulis lainnya baik berupa teori, laporan penelitian atau penemuan-penemuan masa lalu yang berkaitan. dengan proses akuntansi BLU OPP Kementerian Perumahan Rakyat RI.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa riwayat perusahaan, bidang usaha perusahaan, termasuk laporan keuangan BLU KPBU Kementerian Perumahan Rakyat RI.
Metode Analisis Data
- Analisis Kualitatif
Laporan Keuangan BLU PPP Kemenpera RI Tahun 2012 dan Catatan pada Laporan Keuangan BLU PPP Kemenpera RI Tahun 2012. Analisis kualitatif merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan teori dan praktek dalam penyusunan laporan BLU PPP Kemenpera RI sebagai lembaga ekonomi nirlaba. kesatuan. Dalam analisis ini dilakukan perbandingan apakah format laporan keuangan yang disajikan sudah sesuai dengan PSAK 45 (Revisi 2011) atau masih perlu dilakukan penyesuaian.
Gambaran Umum Objek Penelitian
- Dasar Pendirian BLU PPP Kemenpera RI
- Tugas Pokok BLU PPP Kemenpera RI
- Dewan Pengawas dan Pejabat Pengelola BLU PPP Kemenpera RI
- Infrastuktur BLU PPP Kemenpera RI
- Dasar Hukum BLU PPP Kemenpera RI
- Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan BLU PPP Kemenpera RI
- Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan BLU PPP Kemenpera RI
- Struktur Organisasi BLU PPP Kemenpera RI
Tugas utama Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan yaitu dalam rangka pelaksanaan kebijakan Fasilitas Likuiditas adalah menghimpun, mengelola dan menyalurkan dana dukungan pembiayaan perumahan kepada masyarakat berpendapatan rendah, dengan tujuan untuk meningkatkan akses terhadap pembiayaan perumahan. sumber pembiayaan perumahan semakin besar. (BLU PPP Kemenpera RI, 2012). Dewan Pengawas tersebut dibentuk pada tanggal 11 Juli 2011 berdasarkan keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat nomor 49 tahun 2011 tentang Dewan Pengawas Badan Pusat Pembiayaan Pembangunan Perumahan. Saat ini Badan Pembiayaan Perumahan Rakyat Pusat belum memiliki ruang kantor perwakilan yang diperlukan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan tugasnya.
Keputusan Menteri Keuangan no. 290/KMK.05/2010 tentang Pembentukan Pusat Pembiayaan Perumahan pada Kementerian Perumahan Rakyat sebagai lembaga pemerintah yang menyelenggarakan pengelolaan keuangan badan layanan umum; Dana yang diperoleh dari APBN dalam bentuk dana pembiayaan seluruhnya diperuntukkan bagi penyaluran dana pembiayaan perumahan. Penyusunan laporan akuntansi disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang didasarkan pada Peraturan Menteri Keuangan No. 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU dan berdasarkan Pedoman Akuntansi Pelayanan Publik Pusat Badan Pembiayaan Perumahan (BLU). PPP Kemenpera RI, 2012).
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat Nomor 21 Tahun 2010, struktur organisasi BLU pusat pembiayaan perumahan dapat dilihat pada gambar 4.1 (BLU OPP Kemenpera RI, 2012). Manajer keuangan dan akuntansi bertanggung jawab menyiapkan perencanaan program dan perumusan anggaran, pengelolaan keuangan, pembukuan, tabulasi dan akuntansi di lingkungan Pusat Pembiayaan Perumahan BLU.
Analisis dan Pembahasan
- Analisis Penerapan SAK oleh BLU PPP Kemenpera RI
- Analisis Laporan Aktivitas BLU PPP Kemenpera RI 2012
- Analisis Laporan Arus Kas BLU PPP Kemenpera RI 2012
- Analisis CALK BLU PPP Kemenpera RI 2012
- Analisis Kesesuaian PSAK No.45 (2011) dengan BLU PPP Kemenpera RI
Catatan atas Laporan Posisi Keuangan, Laporan Arus Kas dan Laporan Kegiatan BLU PPP Kemenpera RI. Kurang tepat: BLU PPP Kemenpera RI mempunyai neraca, sebaiknya konsep neraca diubah menjadi laporan posisi keuangan. Kementerian Perumahan Rakyat RI: Lampiran 1.1 Lampiran 1.2 Neraca BLU OPP Kementerian Pera RI: Lampiran 1.3 Lampiran 1.4 Laporan Arus Kas BLU OPP.
BLU PPP Kemenpera RI tidak memiliki kewajiban pembayaran jangka panjang sehingga hanya mengungkapkan kewajiban jangka pendeknya. Lampiran 1.3 Lampiran 1.4 Laporan posisi keuangan menurut PSAK No. Lampiran 2.1 Penjelasan Laporan Keuangan BLU PPP Kemenpera RI. Laporan kegiatan KPS BLU Kementerian Perumahan Rakyat menunjukkan pendapatan dan pengeluaran bruto sebagaimana diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Memberikan catatan atas laporan posisi keuangan, laporan arus kas dan laporan kegiatan BLU KPBU Kementerian Perumahan Rakyat RI. Terdapat catatan pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan BLU PPP Kemenpera RI, seperti Catatan D dan F pada PSAK No. 45 (2011), halaman 45.20 dan 45.22.
Simpulan Dan Saran
Saran