Frita Arta Prima yang telah membantu penulisan proposal ini dengan memberikan penjelasan dan informasi yang penulis butuhkan. Dari mana sisa materi ini perusahaan akan memperoleh sumber pendapatan bagi perusahaan. Pendapatan merupakan arus masuk bruto manfaat ekonomi yang timbul dari kegiatan normal perusahaan pada suatu periode yang mana arus masuk tersebut mengakibatkan peningkatan ekuitas yang bukan berasal dari kontribusi investasi. pencatatan pendapatan tersebut telah sesuai dengan SAK ETAP tahun 2016. Berdasarkan kegiatan diatas maka akan timbul permasalahan mengenai pengakuan dan pencatatan pendapatan tersebut. sesuai SAK ETAP tahun 2016.
Kata Kunci : Sisa Bahan Produksi, Pendapatan Sisa Produksi, SAK ETAP. Frita Arta Prima di Surabaya merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang furniture yang memproduksi segala perlengkapan rumah seperti meja, kursi, lemari dan lain-lain. Frita Arta Prima menilai pendapatan yang maksimal sangat diperlukan agar operasional perusahaan dapat berjalan terus menerus.
Frita Arta Prima tidak mencatatkan pendapatan penjualan serbuk gergaji untuk dokumen perjalanan yang belum dibayar yaitu bulan November dan Desember. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “apakah perlakuan akuntansi pengakuan pendapatan perusahaan dari pemanfaatan limbah produksi pada SAK ETAP pada CV. Untuk mengetahui apa perlakuan akuntansi pengakuan pendapatan perusahaan” dari pemanfaatan limbah produksi pada SAK ETAP pada CV.
Bagi pihak lain yang berkepentingan : untuk mengetahui pemanfaatan limbah produksi terhadap pendapatan perusahaan pada SAK ETAP pada CV Frita Arta Prima di Surabaya.
PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Setiap pelaku usaha ingin memperoleh pendapatan, oleh karena itu cara bagi pelaku usaha untuk meningkatkan pendapatan adalah dengan memanfaatkan limbah produksi berupa serbuk gergaji agar mendapat nilai sehingga dapat dijual kepada pihak lain. Untuk kegiatan penjualan tersebut, seorang akuntan yang bekerja di perusahaan tersebut harus mematuhi standar akuntansi yang berlaku agar pembukuannya tepat. Karena serbuk gergaji bisa dijual ke pihak lain, karena serbuk gergaji ini bisa menjadi bahan baku perusahaan lain.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika
Bab ini berisi penelitian terdahulu, latar belakang teori, kerangka konseptual, pertanyaan penelitian dan model analisis, desain penelitian kualitatif. Bab ini memuat kerangka proses berpikir, pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, batasan dan asumsi penelitian, satuan analisis, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
Penelitian terdahulu
Dari hasil penelitian Ferry dkk dapat disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan atas pendapatan bunga kontraktual dan pendapatan bunga sementara pada PT. BPR Prisma Dana Manado diakui dengan metode cash basis, dimana pendapatan diakui atau dicatat pada saat uang benar-benar diterima atau diterima, sedangkan pengakuan pendapatan atas pendapatan operasional lainnya menggunakan metode akrual, dimana diakui pada saat terjadinya.
Landasan Teori
- Pendapatan
- Pengertian Pendapatan
- Pengukuran Pendapatan
- Pengakuan Pendapatan
- Metode Pengakuan Pendapatan
- SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
- Gambaran Umum
- Pendapatan Dalam SAK ETAP
Entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai wajar pembayaran yang diterima atau belum diterima. Jika harga jual bahan sisa rendah, biasanya tidak dilakukan pencatatan jumlah dan harga sampai saat penjualan. Namun apabila harga jual sisa bahan tinggi, maka perlu dicatat jumlah dan harga jual sisa bahan pada kartu persediaan pada saat sisa bahan diserahkan oleh bagian produksi ke bagian gudang (Mulyadi.
Menurut (Mulyadi) dikatakan apabila dalam proses produksi terdapat kelebihan bahan, maka permasalahan yang timbul adalah bagaimana menyiasati hasil penjualan bahan sisa tersebut. pengurangan biaya bahan baku yang digunakan dalam pesanan sehingga menghasilkan bahan sisa. Jika bahan sisa terjadi karena karakteristik proses pemrosesan pesanan tertentu, maka hasil penjualan bahan sisa dapat diidentifikasikan dengan pesanan tersebut. .
Hasil penjualan sisa bahan juga dicatat pada kartu biaya pesanan yang bersangkutan pada kolom “Biaya bahan baku” sebagai pengurang biaya bahan baku pesanan. Hasil penjualan bahan sisa diperlakukan sebagai pengurang biaya overhead pabrik yang sebenarnya. Jika bahan sisa tidak dapat diidentifikasi dengan pesanan tertentu, dan bahan sisa merupakan kejadian normal dalam proses pembuatan produk, maka pendapatan penjualan dapat diperlakukan sebagai pengurang biaya overhead pabrik yang sebenarnya.
Pada kedua perlakuan bahan bekas tersebut di atas, hasil penjualan bahan bekas digunakan untuk menekan biaya produksi. Pendapatan dari penjualan bahan sisa juga dapat diperlakukan sebagai pendapatan non-bisnis dan bukan sebagai pengurang biaya produksi. Pendapatan dari penjualan bahan sisa disajikan dalam laporan laba rugi dalam kelompok pendapatan non-usaha (pendapatan lain-lain).
Namun, suatu bisnis harus mengakui pendapatan ketika barang dijual atau jasa diberikan sebagai imbalan atas barang atau jasa yang berbeda. Jika hasil transaksi yang melibatkan penyediaan jasa dapat diestimasi secara andal, entitas harus mengakui pendapatan terkait transaksi tersebut berdasarkan tingkat penyelesaian transaksi pada akhir periode pelaporan (terkadang disebut sebagai persentase-penyelesaian). -metode penyelesaian). Jika hasil suatu transaksi yang melibatkan penyediaan jasa tidak dapat diestimasi secara andal, maka perusahaan harus mengakui pendapatan hanya sebesar biaya yang dapat diperoleh kembali.
Jika hasil suatu kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka entitas harus mengakui pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang terkait dengan kontrak konstruksi tersebut masing-masing sebagai pendapatan dan beban, disesuaikan dengan tingkat penyelesaian aktivitas kontrak pada akhir periode pelaporan. (sering disebut sebagai metode persentase penyelesaian). Entitas menentukan tingkat penyelesaian suatu transaksi atau kontrak dengan menggunakan metode yang dapat mengukur sebagian besar pekerjaan yang dilakukan secara andal.
Kerangka Konseptual
Research Question dan Model Analisis
Desain Studi Kualitatif
METODOLOGI PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Jenis dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
Unit Analisis
Teknik Pengumpulan Data
- Metode Pengumpulan Data
- Pengujian Data
Teknik Analisis Data
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Obyek Penelitian
- Gambaran Umum Obyek Penelitian
- Struktur Organisasi Obyek Penelitian
Frita Arta Prima merupakan perusahaan swasta nasional yang dikelola oleh Asrul Tunggal Ratmanzah selaku direktur perusahaan ini. Perusahaan ini hadir untuk memenuhi kebutuhan barang pelengkap yang terus meningkat yang digunakan oleh rumah tangga, perkantoran dan toko. Jenis produksinya adalah aneka pakaian, tempat tidur, meja, kursi dan segala perabot sesuai kebutuhan.
Pasar yang dijangkau perusahaan ini dalam 10 tahun terakhir adalah Surabaya, Malang, Pandaan dan Asia. Sebuah perusahaan yang berdedikasi terhadap kepuasan pelanggan dengan menghasilkan pekerjaan berkualitas dalam lingkungan risiko yang terkendali dan memberikan layanan terbaik. Bagi setiap orang atau kelompok pada umumnya, pencapaian tujuan yang direncanakan memerlukan tahapan dan pembagian kerja, serta adanya tempat atau wadah yang digunakan untuk melaksanakan keseluruhan rangkaian rencana tersebut.
Data Dan Hasil Analisis
- Prosedur Penjualan Limbah Produksi
- Sistem Pendapatan Perusahaan Dari Limbah Produksi
- Pencatatan Pendapatan Dari Limbah Produksi
- Laporan Laba Rugi Dan Neraca Perusahaan
- Laporan Laba Rugi Perusahaan
- Neraca Perusahaan
- Laporan Modal Kerja Perusahaan
- Hasil Analisis
- Perbandingan Laporan Laba Rugi Hasil Analisis
- Perbandingan Neraca Perusahaan dan Hasil Analisis
- Perbandingan Laporan Modal Kerja Hasil Analisis
Sedangkan perusahaan mempunyai kebijakan hanya mencatat barang yang sudah dikirim namun belum dibayar ke dalam pembukuan atau tidak dimasukkan ke dalam laporan laba rugi. Dalam proses produksi yaitu pengolahan kayu mau tidak mau akan keluar limbah-limbah yang timbul dari proses produksi tersebut, limbah dari proses produksi ini berupa serbuk kayu. Hal ini menjadikan limbah berupa serbuk gergaji menjadi barang yang dapat diperjualbelikan sehingga meningkatkan pendapatan perusahaan.
Oleh karena itu, hasil laporan laba rugi perusahaan tidak sesuai dengan SAK ETAP karena tidak seluruh pendapatan penjualan limbah produksi, baik yang dibayar maupun yang belum dibayar, dimasukkan dalam laporan keuangan perusahaan. Frita Arta Prima mengakui pendapatan penjualan limbah produksi pada laporan laba rugi pada akun pendapatan lain-lain sebesar Rp. Frita Arta Prima mengakui pendapatan dari pemanfaatan limbah produksi dengan menggunakan metode accrual basis.
Dengan melihat proses penjualan dan kesepakatan, maka besarnya pendapatan yang dapat diterima perusahaan dari limbah produksi hasil penjualan pada bulan Januari – Oktober adalah sebanyak 480 kg yang dibayarkan dan dikumpulkan. Dari hasil perhitungan diatas terlihat bahwa perusahaan akan mencatat bahwa perusahaan memperoleh pendapatan lain-lain dari pemanfaatan limbah produksi sebesar Rp. Perusahaan membukukan pendapatan dari penjualan limbah produksi berupa serbuk kayu halus dan kasar sebesar Rp.
Yang dilakukan perusahaan hanya mencatat penjualan serbuk gergaji yang telah dibayar pembeli sebagai berikut: 480Kg x Rp. Perusahaan menjual serbuk gergaji sebanyak 480 kg dan pembeli menerima pembayaran sebesar Rp. Sedangkan selama 2 bulan terakhir (November – Desember) perusahaan melakukan penjualan sebanyak 60 kg dan pembeli tidak membayar Rp.
Oleh karena itu, laporan laba rugi perusahaan dibandingkan dengan laporan laba rugi hasil analisis. Untuk neraca, hasil analisis yang peneliti peroleh adalah jumlah yang belum dibayar yang tercatat di neraca adalah sebesar Rp. Untuk laporan modal kerja, hasil analisis juga menunjukkan adanya perbedaan dengan laporan modal kerja perusahaan Rp.
Interpretasi
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil kesimpulan pada Bab IV, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengakuan pendapatan yang dilakukan oleh CV. Frita Arta Prima tidak mematuhi SAK ETAP karena pihak ekonomi tidak mencatatkan waybill yang belum dibayar pada saat pencatatan pendapatan pemanfaatan sampah. Akibat dari pencatatan yang dilakukan perusahaan adalah berkurangnya nilai rekening pendapatan non-usaha perusahaan sebesar Rp.
Karena belum dilakukan proses pembayaran dari pembeli, maka terdapat selisih Rp pada pendapatan piutang dan pendapatan non usaha. Karena limbah produksi belum mempunyai satuan nilai sebelum barang diserahkan, maka nilai limbah tersebut tidak dapat ditentukan karena belum ada satuan khusus untuk menghitung nilai limbah tersebut.
Saran
IAI, ETAP 2016, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, Vyfde Uitgawe, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta.