• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pengaruh 5c terhadap kelancaran pembayaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pengaruh 5c terhadap kelancaran pembayaran"

Copied!
119
0
0

Teks penuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh 5C terhadap future package finance (PMD). Kesimpulan penelitian ini adalah Karakter terbukti berpengaruh terhadap kelancaran pencairan dana Paket Masa Depan (PMD). Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang pernah menggunakan produk PMD di sekitar wilayah Tambun Selatan Kota Bekasi.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi yang bermanfaat bagi pemilik produk pembiayaan PMD BTPN Syariah.

Gambar 1. 1 NPF BTPNS
Gambar 1. 1 NPF BTPNS

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Batasan Penelitian
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematik Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh bank-bank terkait dalam memberikan pembiayaan kepada calon nasabah pada saat survei dilakukan.

LANDASAN TEORI

Perbankan Syariah

Pembiayaan

  • Jenis – jenis Pembiayaan Bank Syariah
  • Dasar Hukum Pembiayaan
  • Unsur-unsur Lembaga Pembiayaan

Pembiayaan Paket Masa Depan BTPN Syariah

Prinsip 5C

  • Kelayakan Penyaluran Dana
  • Tujuan Analisis 5C

Penelitian Terdahulu

Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

  • Pengaruh Analisi 5C Terhadap Kelancaran Pembayaran

METODOLOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Tujuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelancaran pembiayaan Paket Masa Depan sebagai variabel terikat (Y) dan 5C sebagai variabel bebas yang terdiri dari lima variabel bebas yang digunakan yaitu Karakter (X1), Kapasitas (X2), Modal (X3) , Agunan (X4), Kondisi (X5) nasabah BTPN Syariah di MMS Tambun Selatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah 5C berpengaruh terhadap fleksibilitas nasabah dalam membayar paket pembiayaan BTPN Syariah kedepannya di Tambun Selatan.

Desain Penelitian

Penelitian ini bersifat lapangan dengan pengumpulan data yang diperoleh dengan melakukan survei langsung. Skala yang akan digunakan adalah skala Likert dimana responden menunjukkan tingkat setuju atau tidak setujunya terhadap berbagai pernyataan tentang perilaku, objek, orang atau peristiwa. Yaitu berupa buku dan jurnal perbankan syariah atau artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.

Populasi dan Sampel

Indonesia Banking School Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan sumber data sebenarnya. Dengan kata lain sampel adalah sebagian dari suatu populasi (Sugiyono, 2012) dan sampel adalah himpunan bagian dari unsur-unsur populasi yang dipilih untuk ikut serta dalam suatu penelitian atau sebagian kecil dari populasi (Malhotra, 2010).

Tabel 3. 1 Sampel
Tabel 3. 1 Sampel

Jenis dan Sumber Data

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber seperti media internet, buku dan jurnal penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari jurnal penelitian terdahulu, buku-buku yang berkaitan dengan penelitian, website resmi (OJK, Bi, BTPNS dan sejenisnya) dan publikasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

Operasionalisasi Variabel

Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah calon konsumen tersebut cocok atau tidak. pendanaan yang disediakan, dan sebagian besar plafon pendanaan layak. diberikan.

Metode Pengolahan Data

  • Uji Instrumen Data
  • Uji Asumsi Klasik
  • Uji Model Analisis dengan Analisis Regresi Berganda
  • Uji Hipotesis

Indonesia Banking School Pengujian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan agunan terhadap kelancaran pembayaran. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terlihat hipotesis nol pertama (H1) ditolak yang artinya karakter berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran Paket Masa Depan. Indonesia Banking School yang dimiliki oleh nasabah pembiayaan Paket Future BTPN Syariah menjadi faktor yang tidak mempengaruhi kelancaran pembayaran kewajiban pembiayaan Paket Future.

Sedangkan menurut penelitian lain sebelumnya (Patmanegara, 2018; Apriana, dkk, 2017), modal tidak berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran. Sekolah perbankan Indonesia menjadi faktor yang tidak mempengaruhi kelancaran pembayaran kewajiban paket pembiayaan di masa depan. Dan hal ini bertentangan dengan penelitian (Patmanegara, 2018; Apriana, dkk 2017; Hanis & Nursyamsi, 2013) yang menunjukkan bahwa asuransi berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran paket di masa depan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh karakter, kapasitas, permodalan, agunan, kondisi terhadap kelancaran pembayaran pembiayaan Paket Masa Depan (PMD). Artinya, kapasitas nasabah tidak akan mengubah kelancaran pembayaran pembiayaan Paket Mendatang (PMD). Artinya, keamanan nasabah tidak akan mengubah kelancaran pembayaran pembiayaan Paket Mendatang (PMD).

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Syariah merupakan Bank Umum Syariah yang didirikan hasil konversi PT. BTPN Tbk, BTPN Syariah memiliki segmen usaha pembiayaan yang berdiri sejak Maret 2008 saat masih berstatus unit usaha syariah. Didirikan pada Maret 1991 di Semarang, Bank Sahabat Purbadanarta merupakan bank umum non devisa yang 70 persen sahamnya diakuisisi oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk (BTPN) pada 20 Januari 2014 dan selanjutnya dikonversi menjadi BTPN Syariah. berdasarkan keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanggal 22 Mei 2014.

BTPN Syariah memiliki segmen usaha pembiayaan yang berdiri sejak Maret 2008 saat masih berstatus unit usaha syariah. Segmen usaha pembiayaan ini fokus memberikan pelayanan dan pemberdayaan kepada kelompok ibu-ibu sebagai calon nasabah pembiayaan yang belum memiliki akses terhadap dunia perbankan. mengembangkan usaha yang dimilikinya, pada tahun 2048 kecamatan diwakili oleh MMS hampir di seluruh Indonesia. BTPN Syariah mulai beroperasi dan mewujudkan tekadnya untuk memberdayakan masyarakat prasejahtera (menengah ke bawah) melalui segmen pembiayaan PMD (Indonesia Banking School Future Package), salah satu produk BTPN Syariah.

Profil Responden

  • Pendidikan terakhir
  • Pekerjaan
  • Pendapatan per bulan Nasabah
  • Usia
  • Lama menjadi nasabah BTPNS
  • Jenis rekening yang dimiliki

Selain itu, sebanyak 27 responden mengenyam pendidikan akhir setingkat SMA/sederajat, dan sebanyak 22 responden mengenyam pendidikan akhir setingkat SMP. Sedangkan yang mempunyai pendidikan pada jenjang D1/D3/S1 hanya berjumlah 6 orang, dan yang terendah ditunjukkan oleh responden yang menyelesaikan pendidikan terakhir pada jenjang Lainnya, dengan kata lain 1 orang responden belum pernah mengenyam pendidikan.

Gambar 4. 1 Pendidikan Terakhir Responden
Gambar 4. 1 Pendidikan Terakhir Responden

Pertanyaan Screening

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas (Pre-test)

Uji Reliabilitas (Pre-test)

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa setiap indikator penelitian mempunyai hasil yang melebihi standar yang dipersyaratkan dan hasil penelitian menunjukkan valid. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator dalam penelitian ini dapat dijelaskan secara reliabel dan konsisten terhadap variabelnya, karena setiap indikator mempunyai nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,60. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing indikator valid dan reliabel, dengan nilai implisit validitas r tabel > r hitung.

Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas
Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas

Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil pengolahan data terlihat bahwa nilai yang ditunjukkan bebas dari multikolinearitas yaitu memenuhi standar yang dipersyaratkan.

Tabel 4. 7 Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 4. 7 Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Heteroskedastisitas

Analisis Regresi Linier Berganda

  • Uji Koefisien Determinasi (R 2 )
  • Uji Statistik F (Uji Signifikansi Keseluruhan Sampel)
  • Uji Statistik t (Uji Signifikansi Individual)

Koefisien karakter B sebesar 0,562 menunjukkan bahwa jika setiap penambahan Crt bernilai 1 dan variabel independen lainnya dianggap bernilai 0 maka akan meningkatkan nilai CP sebesar 0,562. Koefisien B-kapasitas sebesar 0,180 yang menunjukkan bahwa jika setiap penambahan Kpc sebesar 1 dan variabel bebas lainnya dianggap bernilai 0 maka akan meningkatkan nilai KP sebesar 0,180. Koefisien modal B sebesar -0,212 yang menunjukkan bahwa jika setiap penambahan Kpt bernilai 1 dan variabel independen lainnya dianggap bernilai 0 maka akan menaikkan nilai KP sebesar -0,212.

Koefisien asuransi B sebesar 0,085 yang berarti jika setiap penambahan Clt bernilai 1 dan variabel independen lainnya dianggap bernilai 0 maka akan meningkatkan nilai KP sebesar 0,085. Koefisien kondisi B sebesar 0,236 yang berarti jika setiap penambahan Cnd bernilai 1 dan variabel independen lainnya dianggap bernilai 0 maka akan meningkatkan nilai KP sebesar 0,236. Artinya 55,10% variasi pembayaran saat ini dapat dijelaskan oleh variabel Karakter, Kapasitas, Modal, Asuransi dan Kondisi.

Uji ini dapat diuji dengan menggunakan quick look yaitu jika nilai Fhitung lebih besar dari 4 maka H ditolak dengan alpha 0,05, atau menggunakan perbandingan tabel ANOVA yaitu jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka Ho ditolak. Uji ini dapat diuji dengan menggunakan perbandingan dimana apabila hasil thitung lebih besar dari tabel atau p-value atau sig. Berdasarkan data di atas, pengujian ini menggunakan nilai alpha sebesar 0,05 dan nilai tabel yang diperoleh adalah jumlah sampel (n) sebanyak 90 dengan jumlah variabel independen dan dependen (k) 6, jadi, n – k = 84, maka nilai tabelnya adalah 1,66.

Tabel 4. 11 Hasil Uji Statistik F
Tabel 4. 11 Hasil Uji Statistik F

Pembahasan

Hubungan kapasitas dengan kelancaran pembayaran Paket Masa Depan pada penelitian ini mempunyai hasil yang sama atau sejalan dengan penelitian (Patmanegara, 2018; Apriana, dkk 2017) yang menunjukkan bahwa kapasitas tidak berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran di masa depan. Kemasan. Hipotesis berikutnya yaitu hipotesis nol ketiga menunjukkan bahwa hipotesis nol ketiga (H3) ditolak yang berarti modal berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran Paket Masa Depan. Temuan ini menjelaskan bahwa modal yang dimiliki oleh nasabah pembiayaan Paket Future BTPN Syariah merupakan faktor yang tidak mempengaruhi kelancaran pembayaran kewajiban pembiayaan Paket Future.

Hubungan modal dengan kelancaran pembayaran Paket Masa Depan pada penelitian ini mempunyai hasil yang sama atau sejalan dengan penelitian (Hanis & Nursyamsi, 2013) yang menunjukkan bahwa modal berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran Paket Masa Depan. Hipotesis akhir yaitu hipotesis nol keempat menunjukkan bahwa hipotesis nol keempat (H4) tidak ditolak yang berarti agunan tidak berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran Paket Masa Depan. Hubungan agunan dengan kelancaran pembayaran Paket Future pada penelitian ini mempunyai hasil yang sejalan dengan penelitian (Saraswati & Yadnyana, 2014) yang menunjukkan bahwa agunan tidak berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran Paket Future.

Hipotesis akhir yaitu hipotesis nol kelima menunjukkan hipotesis nol kelima (H5) ditolak yang berarti kondisi mempengaruhi kelancaran pembayaran Paket Masa Depan. Temuan ini menjelaskan bahwa kondisi nasabah pembiayaan Paket Future BTPN Syariah menjadi faktor yang mempengaruhi kelancaran pembayaran kewajiban pembiayaan Paket Future. Hubungan kondisi dengan kelancaran pembayaran Paket Future pada penelitian ini mempunyai hasil yang sama atau sejalan dengan penelitian (Patmanegara, 2018) yang menunjukkan bahwa kondisi berpengaruh positif terhadap kelancaran pembayaran Paket Future.

Implikasi Manajerial

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa modal yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi kelancaran pembayaran kewajibannya, atau dengan kata lain nasabah harus mempunyai modal yang cukup atau bahkan lebih untuk menjamin kelancaran pembayaran kewajiban pembiayaannya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kapasitas seseorang tidak akan mempengaruhi kelancaran pembayaran kewajibannya. Hal yang harus dilakukan BTPN Syariah jika kapasitas mempengaruhi kelancaran pembayaran PMD adalah dengan mengadakan seminar atau pelatihan setiap beberapa periode sekali sebagai pengingat bahwa upaya mereka untuk meningkatkan taraf hidup adalah melalui pengembangan usaha yang telah mereka mulai sejak awal.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa rasa aman yang dimiliki seseorang tidak akan mempengaruhi kelancaran pembayaran kewajibannya. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS versi 21 menunjukkan bahwa grade, kondisi, permodalan berpengaruh positif, sedangkan kapasitas dan agunan tidak berpengaruh terhadap kelancaran pembayaran pembiayaan Paket Masa Depan (PMD). Artinya semakin baik karakter nasabah maka semakin besar fleksibilitas pembayaran pembiayaan paket (PMD) di masa depan.

Artinya, semakin baik keadaan perekonomian, maka semakin mudah pula pembayaran Pembiayaan Paket Berikutnya (PMD). Paket Masa Depan Indonesia Banking School memberikan pelatihan cara membuat laporan keuangan akuntansi atau laporan laba rugi. Dampak Permintaan Kredit Terhadap Kurangnya Pembayaran Nasabah (Studi Kasus Nasabah PT. Bank Bukopin KCP Cilegon), 7.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Memberikan edukasi mengenai dukungan regulasi pemerintah daerah dan pusat serta tingkat polusi agar nasabah sadar dan berupaya lebih meningkatkan taraf hidupnya selain memenuhi kewajiban pembiayaan, sekali lagi memastikan modal yang diberikan benar-benar diperuntukkan bagi pengembangan usaha nasabah , dan apakah angsuran yang dikeluarkan pelanggan setiap bulannya lebih kecil dari pendapatan pelanggan. BTPN Syariah juga sebaiknya mengadakan seminar setiap beberapa periode sebagai pengingat bahwa upaya mereka untuk meningkatkan taraf hidup adalah dengan mengembangkan bisnis yang mereka rintis dari awal. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan atau menambahkan variabel lain selain analisis 5C untuk mengukur tingkat kelancaran pembayaran pembiayaan.

Dampak Struktur Pengendalian Intern Terhadap Kelancaran Pelunasan Pinjaman Pada Koperasi Simpan Pinjam Di Kota Denpasar.

Referensi

Dokumen terkait