• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio, dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio, dan"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

Judul Tesis: Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di Pasar Modal Indonesia Periode 2008-2010. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan, seperti rasio lancar, rasio utang terhadap ekuitas, dan return on assets, mempunyai dampak positif atau negatif terhadap return saham.

Gambar 2.1   Rerangka Pemikiran …………………………………………………….  27  Gambar 4.1   Hasil Uji Normalitas ……………………………………………………
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ……………………………………………………. 27 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ……………………………………………………

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Identifikasi Masalah
  • Perumusan Masalah
  • Pembatasan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
    • Bagi Akademis
    • Bagi Penulis
  • Sistematika Penulisan

“Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return on Assets Terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010”. Apakah Current Ratio, Debt to Equity dan Return On Asset berpengaruh signifikan terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010.

LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

HASIL PENELITIAN

KESIMPULAN DAN SARAN

Tinjauan Pustaka 1. Pasar Modal

  • Jenis Pasar Modal
  • Fungsi Pasar Modal
  • Saham
  • Harga Saham
  • Analisis Fundamental
  • Rasio Keuangan
    • Current Ratio (CR)
    • Debt To Equity Ratio (DER)
    • Return On Asset (ROA)

Harga saham di pasar perdana ditetapkan oleh penjamin emisi dan perusahaan yang menerbitkan saham berdasarkan analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh penawaran dan permintaan antara pembeli dan penjual surat berharga. Harga saham tetap tinggi selama krisis ekonomi, dan emiten dapat memberikan dividen yang tinggi karena kemampuan emiten untuk memperoleh pendapatan yang tinggi selama krisis.

Harga saham merupakan harga pasar riil yang paling mudah ditentukan karena harga pasar merupakan harga saham pada pasar saat ini. Rt = Return saham periode t Pt = Harga saham periode t Pt-1 = Harga saham periode t-1. Analisis fundamental mencoba untuk menguji hubungan antara harga saham dengan keadaan perusahaan, analisis ini menjelaskan bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsiknya pada saat tertentu, tetapi juga harapan perusahaan. kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham (Anoraga, 2003).

Penelitian Terdahulu

Return Saham, ROA, CR, DER, Total Asset Turnover, Nilai Tukar dan Suku Bunga SBI.

Rerangka Pemikiran

Pengembangan Hipotesis

H0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan debt to equity ratio terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. Ha Terdapat pengaruh yang signifikan debt to equity ratio terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman di pasar modal Indonesia periode 2008-2010. H0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara return on assets terhadap return saham perusahaan makanan dan minuman di pasar modal Indonesia periode 2008-2010.

Ha Terdapat pengaruh yang signifikan antara return on assets terhadap return saham perusahaan makanan dan minuman di pasar modal Indonesia periode 2008-2010. H0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio, Debt to Equity dan Return On Asset terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di Pasar Modal Indonesia Periode 2008-2010. Ha Terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio, Debt to Equity dan Return On Asset terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di Pasar Modal Indonesia Periode 2008-2010.

Obyek Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  • Data Yang Dihimpun
  • Populasi dan Sampel
  • Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
    • Variabel Terikat (Dependen)
    • Variabel Bebas (Independen)
  • Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari www.finance.yahoo.com dan dengan mengunjungi langsung Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode penelitian tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kriteria sebagai berikut.

Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman kategori industri barang konsumsi menurut klasifikasi Bursa Efek Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan sumber data historis yang diperoleh.

Metode Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

  • Uji Normalitas
  • Penentuan Model Regresi Data Panel
  • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Multikolinieritas
    • Uji Heteroskedastisitas
    • Uji Autokorelasi
  • Analisis Regresi Berganda
  • Teknik Pengujian Hipotesis 1. Uji t (Parsial)

Hubungan linier antar variabel independen dapat terjadi dalam bentuk hubungan linier sempurna dan hubungan linier kurang sempurna. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan menguji koefisien korelasi (r) antar variabel independen. Analisis regresi berganda merupakan hubungan linier antara dua atau lebih variabel bebas dan variabel terikat.

Selain itu untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial maupun simultan. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (CR, DER dan ROA) secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Return Saham) dengan asumsi nilai variabel lainnya konstan. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (CR, DER dan ROA) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Share Return).

Gambaran Umum Obyek Penelitian

Properti yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan minuman kategori industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2008 hingga 2010 dan selalu aktif berdagang. Alasan terakhir pemilihan objek tersebut, dikutip dari situs Gabungan Perusahaan Makanan dan Minuman (www.gapmmi.or.id), kemudian menyebutkan bahwa volume penjualan industri makanan dan minuman dalam negeri antara tahun 2007 hingga 2007 tetap meningkat. 2010. Kemudian terdapat sinyal positif adanya peningkatan volume penjualan dalam negeri yang berarti bahwa perusahaan makanan dan minuman secara umum memiliki kinerja bisnis yang baik dan hal ini dapat menggugah minat calon investor untuk berinvestasi pada industri makanan dan minuman di Indonesia.

Dapat disimpulkan bahwa perusahaan makanan dan minuman secara umum telah mencapai hasil yang baik pada periode rawan tahun 2008 hingga 2010. Perusahaan makanan dan minuman secara umum merupakan salah satu industri yang mampu memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini menandakan bahwa industri makanan dan minuman mampu memberikan keuntungan yang cukup baik dari setiap penjualan yang dilakukannya.

Analisis Hasil Penelitian 1. Uji Normalitas

  • Penentuan Model Regresi Data Panel
  • Pengujian Asumsi Klasik
    • Uji Multikolinieritas
    • Uji Autokorelasi
  • Analisis Regresi Berganda
  • Pengujian Hipotesis 1. Uji t ( Parsial)
    • Uji F (Simultan)
    • Koefisien Determinasi

H0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Current Ratio (CR) terhadap Return Saham (RS) pada perusahaan makanan dan minuman di pasar modal Indonesia periode 2008-2010. Ha Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Current Ratio (CR) terhadap Return Saham (RS) pada perusahaan makanan dan minuman di pasar modal Indonesia periode 2008-2010. H0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham (RS) perusahaan makanan dan minuman di pasar modal Indonesia periode 2008-2010.

Ha Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham (RS) pada perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. H0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Asset (ROA) terhadap Return Saham (RS) perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008- periode 2010. Ha Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Asset (ROA) terhadap Return Saham (RS) Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008. - periode 2010.

Pembahasan Hasil Penelitian

  • Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Return Saham
  • Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham
  • Pengaruh Return On Asset (ROA) Terhadap Return Saham

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ulupui (2005) dan Ratna Prihantini (2009) yang menemukan bahwa CR mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham secara parsial. Namun berbeda dengan penelitian Angrawit Kusumawardani (2010), Subalno (2009) dan Andre Hernendiastoro (2005) yang menyatakan bahwa CR tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham secara parsial. Namun berbeda dengan penelitian Ulupui (2005), Angrawit Kusumawardani (2010) dan Ratna Prihantini (2009) yang menyatakan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap return saham secara parsial.

Ulupui (2005), Subalno (2009) dan Ratna Prihantini (2009) menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Angrawit Kusumawardani (2010), Susan Grace Veranita Nainggolan (2008) dan Andre Hernendiastoro (2005) yang menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham secara parsial. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER) dan Return On Assets (ROA) terhadap return saham.

Implikasi Manajerial

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan akan meningkat yang tercermin dari peningkatan CR, DER dan ROA yang selanjutnya akan membawa manfaat berupa kenaikan dividen kepada pemegang saham dan membangkitkan minat investor yang kuat untuk berinvestasi pada perusahaan saham makanan dan minuman, sehingga akan meningkat. . harga saham yang diikuti oleh return saham yang lebih tinggi. Yang membedakannya adalah objek yang diteliti oleh penulis adalah perusahaan makanan dan minuman dengan periode penelitian yang lebih baru yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, dan variabel rasio keuangan yang digunakan adalah Current Ratio, Debt to Equity Ratio dan Return On Asset. Hasil analisis yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel Current Ratio (CR) dan Return On Asset (ROA) yang berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI periode 2008- 2010. .

Dapat disimpulkan bahwa perusahaan makanan dan minuman pada periode BEI pada umumnya merupakan industri yang mampu mengelola aset yang dimilikinya untuk diubah menjadi uang tunai dan dapat dengan cepat membayar hutang jangka pendeknya serta mampu memanfaatkan aset yang dimilikinya. untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, pada periode 2008-2010, perusahaan makanan dan minuman rata-rata memiliki tingkat DER yang relatif aman sebesar 1.868490 unit (Lampiran 2). Hasil signifikan variabel CR dan ROA dapat dijadikan bahan pertimbangan investor untuk menilai perubahan return saham pada industri makanan dan minuman.

Kesimpulan

Variabel return on assets (ROA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham perusahaan makanan dan minuman di BEI periode 2008-2010. Nilai ROA yang tinggi berarti perusahaan memanfaatkan seluruh aset yang dimilikinya dengan baik dan kemudian mengelolanya dengan baik hingga mencapai keuntungan (laba bersih). Hal ini menandakan kinerja perusahaan yang baik memberikan sentimen positif yang mampu mendorong harga saham semakin tinggi.

Bagi pemegang saham, keuntungan ini menandakan bahwa dividen yang diterima pemegang saham juga akan meningkat, dan bagi calon investor akan menarik untuk berinvestasi, sehingga harga saham pun meningkat karena tingginya minat investor yang diikuti dengan tingginya return saham. Variabel Current Ratio (CR), Debt to Equity (DER) dan Return On Asset (ROA) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham perusahaan makanan dan minuman di BEI periode 2008-2010. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan semakin baik dalam mempengaruhi perubahan return saham yang ditunjukkan dengan meningkatnya CR, DER dan ROA, sehingga harga saham akan naik karena banyaknya minat calon investor untuk berinvestasi pada saham dan return yang diraih. juga akan meningkat.

Saran

Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan lebih banyak variabel dari rasio keuangan misalnya total aset turnover dan earnings per share untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yang dapat mempengaruhi perubahan return saham perusahaan makanan dan minuman. Pengaruh kinerja perusahaan dan kondisi perekonomian terhadap return saham dengan menggunakan metode interval (studi kasus pada saham LQ45). Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, ROA, DER dan CR terhadap return saham (studi kasus pada saham industri real estate dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003–2006).

Analisis faktor fundamental dan kondisi perekonomian terhadap return saham (Studi kasus pada perusahaan dan komponen otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003-2007). Analisis Pengaruh Quick Ratio, Return On Total Asset, Debt Ratio dan Return On Asset terhadap Return Saham pada Industri Barang Konsumsi dan Pakaian Jadi yang terdaftar di BEI. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ).

CURRICULUM VITAE

Mengikuti Seminar Klub Kajian Ekonomi Islam “Ekonomi Islam, LKBB Syariah serta Tantangan dan Peluang Otoritas Moneter di Tengah Krisis Global, STIE IBS (bersertifikat).

Referensi

Dokumen terkait