• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pengaruh desain dan kualitas produk terhadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pengaruh desain dan kualitas produk terhadap"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH DESAIN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR

SUZUKI PADA PT. SINAR GALESONG MANDIRI

Efrianus Abuk1, Rahmawati Umar2, Ihsan HM Baso3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

ABSTRACT

This research aims to find out the effect of design and product quality on customer satisfaction. This research was conducted at PT. Sinar Galesong Mandiri Makassar. The number of sample was 144 consumers who meet the criteria. The data collection technique used was a questionnaire. The data analysis used was multiple linear regression test, instrument test, and hypothesis testing. Based on the result of the research, it can be concluded that design has a positive and significant effect on customer satisfaction and product quality has a positive and significant effect on customer satisfaction.

Keywords: Design, Product Quality, Customer Satisfaction.

PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini perkembang delam bidang otomotif semakin canggih dan modern khususnya dalam industri sepeda motor. Dalam memasuki pasar global dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin tajam terutama dalam hal inin adalah perusahaan sejenis. Semua ini dapat ditunjukan persaingan harga yang kompetitif dan persaingan dalam peluncuran produk-produk baru dengan kualitasyang sama-sama baik pula yang secara tidak langsung akan membingungkan konsumen dalam menentukan pilihan untuk membeli produk tersebut.

Perkembangan Industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya membuat tingkat persaingannya semakin ketat, khususnya pada industri sepeda motor. Para produsen motor terus melakukan inovasi terhadap produknya. Hal ini semakin terlihat dari semakin beraneka ragam merek dan jenis motor di Indonesia. Akibatnya konsumen semakin selektif dalam memilih produk karena desain dan kualitas produk menentukan konsumen untuk membeli. Faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memilih produk yaitu faktor nilai dan manfaat yang akan di proleh oleh konsumen dari suatu produk. Selain itu, konsumen juga mempertimbangkan berapa besarnya biaya yang harus di keluarkan untuk memperoleh

produk tersebut. Banyak produk yang memiliki kesamaan bentuk kegunaan dan fitur- fitur lain membuat konsumen kesulitan membedakan produk-produk tersebut. Inovasi produk terus dilakukan oleh produsen motor untuk menarik pehatian konsumen dan tentu saja agar konsumen bersedia membeli produk yang dihasilkannya.

Pengertian kualitas produk dikaitkan dengan nilai, kegunaan, maupun harga dari barang atau jasa tersebut. Kualitas produk juga dapat diartikan sebagai kesesuaian produk dengan harga konsumen atas biaya yang harus ditanggung oleh konsumen apabila membeli barang tersebut. Semakin berkualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan maka kepuasan konsumen akan dapat terpenuhi dan konsumen akan terus tertarik untuk melakukan pembelian produk tersebut. Kualitas produk merupakan kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya. Dalam hal ini kualitas produk berarti kesesuaian, bebas dari kerusakan, serta konsisten dalam pemberian tingkat kinerja yang ditargetkan. Harga adalah satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilakn pendapatan. Dalam arti yang paling sempit, harga (price) adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut, agar dapat sukses

(2)

dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat.

PT. Sinar Galesong Mandiri selalu mengutamakan kepuasan konsumen dan kualitas produk karena desain merupakan bagian dari strategi produsen untuk menarik perhatian para konsumen. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti mengambil judul “Analisis Pengaruh Desain Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Suzuki Pada PT.Sinar Galesong Mandiri“

Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: 1). Apakah desain produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian sepeda motor Suzuki PT.Sinar Galesong Mandiri ?, 2). Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian sepeda motor Suzuki pada PT.Sinar Galesong Mandiri?, 3). Apakah desain dan kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian sepeda motor Suzuki pada PT. Sinar Galesong Mandiri?

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Untuk mengetahui apakah desain produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor Suzuki pada PT.Sinar Galesong Mandiri , 2).

Untuk mengetahui apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor Suzuki PT.Sinar Galesong Mandiri, 3). Untuk mengetahui apakah desain dan kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian sepeda motor Suzuki pada PT. Sinar Galesong Mandiri

TINJAUAN LITERATUR

Menurut Alma (2018) Pengertian pemasaran dalam bahasa inggrisnya marketing. Kata marketing boleh dikata suatu yang di serap ke dalam bahasa kita, namun juga di terjemahkan dengan istila pemasaran.

Asal kata pemasaran adalah pasar/market.

Apakah yang dipasarkan itu ialah barang dan jasa. Memasarkan barang tidak berarti hanya menawarkan barang atau menjual tetapi lebih luas dari itu. Di dalamnya tercakup berbagai kegiatan seperti pembeli, menjual, dengan segala macam cara, mengangkut barang, menyimpan, menyorting dan sebagainya.

Menurut Chandra (2017) filosofi pemasaran mengalami revolusi dari orientasi internal (inward-looking) menujukan orientasi eksternal (oudword-looking). Artinya pemasaran beralih dari semua yang menekankan “try to make what I can make”

(berusaha menjual apa saja yang saya buat/hasil) menjadi “try to make what I can sell” berusaha menghasilkan produk atau jasa yang bisa di jual karena dibutuhkan dan di inginkan konsumen). Orietasi internal mencerminkan dalam konsep produk, konsep produk dan konsep penjualan, sedangkan orientasi eksternal direferensikan dalam konsep pemasaran sosial.

Menurut Daryanto (2011) Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasihkan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagai mana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengonsumsi suatu barang. Ada dua bentuk konsumen, yaitu sebagai berikut. 1). Personal konsumen. Konsumen ini membeli atau menggunaan barang atau jasa untuk penggunaan sendiri. 2). Organizational konsumen. Konsumen membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

Analisis tentang berbagai faktor yang berdampak pada perilaku konsumen menjadi dasar dalam pengembangan strategi pemasaran. Pemasaran wajib memahami konsumen, seperti apa yang di butuhkan, apa sebenarnya, dan bagaimana konsumen mengambil keputusan. Terkait dengan perilaku konsumen maka terkait pula dengan prinsip 5W+1H. 1) Why : Mengapa mendapatkan barang atau jasa tesebut?, 2) What : Berupa apa barang atau jasa tersebut?, 3) Who : Siapa yang mendapatkan barang atau jasa itu?, 4) When : Kapan bisa di dapatkan barang atau jasa tersebut?, 5) Where : Dimana barang atau jasa tersebut bisa di dapatkan?, 6) How : Bagai mana barang atau jasa tersebut di dapatkan?

Menurut Harman Malau (2017) Produk adalah suatu barang nyata yang terlihat atau berwujud dan bahkan dapat di pegang yang di rancang untuk dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen seperti komputer, mobil, gosok gigi, makanan dan lain-lain.

(3)

Sedangkan jasa adalah suatu yang tak dapat di lihat dan tidak berwujud yang di rancang untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen seperti rekomendasi, ide atau pengetahuan konsultan, pengacara, dosen dan lain-lain. Misalnya, anda membeli suatu pesawat terbang, maka obyek nyata produk adalah pesawat itu sendiri.

Tetapi apabila anda menjadi penumpang pesawat tersebut, maka tumpangan itu sendiri adalah berupa jasa yang tidak terlihat yang di berikan oleh perusahaan maskapai penerbangan. Contoh lainnya adalah unit televisi. Unit televisi itu sendiri adalah produk nyata dan siaran yang ditayangkan adalah jasa.

Produk dapat didefenisikan sebagai hasilan produksi yanng meliputi konsep total. Secara terpadu konsep terebut meliputi barang, kemasan, label, pelayanan dan jaminanya.

Ketika anda membeli suatu barang atau produk, pertimbangkan tentang produk itu sendiri menyangkut fungsi dan kegunaannya.

Apakah hal itu merupakan kebutuhan atau keinginan menginduksi dari total nilai produk itu sendiri. Perbedaan nilai kepuasan dalam memilih produk dapat diliha dari karakteristik produk itu sendiri. Produk yang memberikan fungsi dan kegunaan yang Sama dapat di bedakan dalam beberapa hal. Misalnya mobil mempunyai fungsi dan kegunaan sebagai alat transportasi. Mobil dengan tampilan yang berbeda–beda seperti Toyota avanza, xenia, ertiga dan lain-lain. Perusahan sangat perlu mengetahui mobil yang bagaimana yang di inginkan oleh pasar.

Menurut Tjiptono (2015) Sarategi produk adalah menjabarkan kebutuhan pasar yang ingin di layani dengan berbagai tawaran produk. Umumnya strategi keseluruhan sebuah perusahaan di dominasi oleh strategi produk dan strategi pasar. Implementasi strategi produk membutuhkan kordinasih dan kerja Sama antara berbagai pihak, seperti dapertemen keuangan, riset dan pengembangan, staf korporat, dan pemasaran.

Menurut Kotler & Gery dalam ratnaritgrum (2016) bahwa yang di maksudkan dengan kualitas produk adalah aspek ciri karakteristik untuk melihat kualitas sebuah produk. Produk disini dapat berupa jasa dan barang. Dari perspektif itu, ciri karakteristik kualitas dari sebuah produk, khususnya produk yang berbentuk barang menurut parah ahli mengatakan bahwa ”Kualitas kinerja kemampuan produk untuk melakukan

fungsinya “. Dapat di artikan bahwa kualitas produk adalah sejauh mana suatu produk dapat melaksanakan fungsinya dan memenuhi spesifikasi-spesifikasi. Salah satu ciri produk yang memiliki kualitas adalah produk yang bebas cacat, produk yang sesuai standar.

Menurut Styanto, (2017) Tujuan di lakukan eksperimen dalam perancangan atau desain produk adalah untuk menemukan formula yang dapat meminimalkan adanya perbedaan suatu indikator kualitas produk dari nilai yang ditargetkannya. Hal yang perlu di lakukan adalah melalui proses pengidentifikasian faktor-faktor yang dapat membentuk kualitas suatu produk dengan cara merubah level-level dari faktor-faktor yang sesuai sehingga dapat menjadi sekecil mungkin dan karakteristik kualitas dapat mencapai target. Tetapi hal yang dapat kita pastikan bahwa faktor-faktor yang dapat kita gunakan dalam eksperimen tesebut dapat kita kendalikan sepenuhnya. Dengan kata lain, dari sudut pandang kualitas dengan eksperimen kita dapat mencari suatu kombinasi dari parameter terbaik seperti material, temperatur tekanan, waktu pembuatan produk. Beberapa kriteria yang sering di gunakan oleh peneliti adalah kriteria yang berdasarkan karakteristik kualitas secara variabel dan atribut. Variabel adalah sebagai satuan dari produk yang dapat di ukur secara langsung menggunakan alat ukur seperti, mistar, termometer, jangka sorong, flux meter, dan lain sebagainya.

Menurut Dammesta (2016) Pada dasarnya, tujuan perusahan yang mengayut konsep pemasaran adalah memberi kepuasan kepada konsumen dan masyarakat lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan laba, atau perbandingan dengan penghasilan dan biaya yang menguntungkan, ini berarti konsep pemasaran mengajarkan bahwa perusahan strategi pemasaran, sebagai suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut, harus berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumenya. Suatu strategi pemasaran bukanlah merupakan sejumlah tindakan khusus, tetapi merupakan pernyataan yang menunjukan usaha-usaha pemasaran pokok yang di arahkan untuk mencapai tujuan.

Strategi pemasaran tediri dari unsur-unsur pemasaran yang terpadu (4P dari marketing mix, yaitu produk, price, promotion, place) yang selalu berkembang, sejalan bergeraknya perusahaan dan perubahan-perubahan dalam lingkungan pemasarannya setelah perubahan

(4)

perilaku konsumen. Jadi, penyusunan strategi pemasaran menyangkut proses interaksi antara kekuatan pemasaran di dalam perusahaan dan keadan diluar perusahaan. Bila tujuan pemasaran menguraikan tempat yang akan ditujuh maka strategi pemasaran Akan menujukkan rute yang harus dilalui unntuk mencapai tempat tersebut, dan rencana atau taktik menentukan kendaraan yang akan di pergunakan untuk mencapai tempat itu melalui rute yang telah di pilih.

Menurut Priansa (2017) Alat yang di gunakan oleh Perusahan dalam kegiatan pemasaran di sebut juga bauran pemasaran atau marketing mix, disebut bauran (mix) karena (2012) menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah sekumpulan menggunakan kombinasi atau gabungan dari beberapa alat pemasaran. Kotler & kaller alat pemasaran yang dapat di gunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Buchari Alma (2014) menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah strategi mencampur kegiatan-kegiatan pemasaran, agar di cari kombinasi maksimum sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan. Lebih lanjut lagi kotler & Amstrong (2012) menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali–

produk, harga, tempat, dan promosi yang di pandukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang di inginkannya di pasar sasaran.

Menurut Amirulla (2015) Strategi pemasaran merupakan pernyataan pokok yang mengenai dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada Pasar sasaran tertentu. Pendekatan terinci untuk menerapkan srategi-srategi ini ditentukan lewat program-program pemasaran yang spesifik, seperti program periklanan promosi penjualan, pengembangan produk, serta program penjualan dan distribusi. Untuk megetahui strategi pemasaran mana yang di pilih dan memberi manfaat yang besar, maka perusahaan pertama-tama harus mengetahui terlebi dahulu jenis kebutuhan mana yang ingi dipengaruhinya.

Menurut Sangadji (2016) yang di kutip dari Sehitiman & Kanu (2004) mendefenisikan keputusan pembelian oleh konsumen adalah untuk keputusan seseorang ketika melihat salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Paul Peter & Jerry menyebutkan keputusan pembelian oleh konsumen sebagai proses pengintegrasian yang

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih sala satunya diantaranya. Philip Kotler (2001) mengemukakan bahwa keputusan pembelian adalah karakteristik pembelian dan proses pengambilan keputusan akan menimbulkan keputusa pembelian.

Dalam membuat suatu kepusan, misalnya memutuskan membeli produk tertentu di tempat tertentu, serta dengan harga tertentu, dengan carah tertentu. Perilaku konsumen dalam membeli barang tertentu, berbeda membeli barang yang lainya, ada barang tertentu yang harus konsumen terlibat penuh, ada yang tidak terlalu terlibat dalam membuat keputusan. Barang yang rumit pembuatannya, pengoprasiannya, dan mahal harganya tentu saja Akan membuat konsumen terlibat penuh dalam membuat keputusan.

Menurut Sudaryono (2016) Satisfaction berasal dari bahasa Latin, yaitu satis yang berarti enough atau cukup dan facere yang berarti to do atau melakukan. Jadi produk atau jasa yang biasa memuaskan adalah produk atau jasa yang sanggup memberika sesuatu yang cari oleh konsumen sampai pada tingkat cukup (Handi Irawan, 2007). Dalam konteks teori consumen berhavior, kopuasan lebih banyak di defenisikan dari prespektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau mengunakan suatu produk atau jasa. Kepuasan adalah repons pemenuhan dari konsumen.

Kepuasan adalah hasil dari penilaian konsumen bahwa produk atau jasa pelayanan telah memberikan tingkat kenikmatan di mana tingkat penuhan ini bisa lebih atau kurang.

Menurut Mowen & Minor (2002), Kepuasan konsumen didefenisikan sebagai keseluruhan sikap yang ditujukan oleh konsumen atas barang dan jasa setelah mereka memperoleh dan menggunakannya. Ini merupakan penilaian evaluasi pasca pemilihan yang di sebapkan oleh seleksi pembeli kusus dan pengalaman menggunakan atau mengkonsumsi barang atau jasa tersebut.

Brown (1992) berpendapat bahwa kepuasan konsume adalah suatu kondisi di mana kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap sebuah produk dan jasa, sesuai atau terpenuhi dengan penampilan dari produk dan jasa. Konsumen yang puas akan mengkonsumsi produk tersebut secara terus menerus, mendorong konsumen untuk loyal terhadap produk atau jasa kepada orangl ain dari mulut ke mulut.

(5)

Menurut Apri Buianto (2015) mengatakan bahwa perusahan membuat sebuah merek untuk poduk yang dihasilkanya, maka terlebi dahulu produk tersebut di diferensiasikan. Menurut Kotler & Keller (2012) diferensiasi produk biasa dilakukan melalui bentuk, fitur, mutu kerja, mutu kesesuaian, daya tahan, kendala, mudah di perbaiki.

Merek merupakan sesuatu yang selalu ada dalam benak konsumen. Banyak konsumen yang loyal terhadap merek, sehingga merek menjadi tanda dari suatu barang.

Istilah merek adalah suatu Nama, istilah, tanda, lambang atau desain atau gabungan dari semua yang di harapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual, dan di harapkan Akan membedakan barang atau jasa dari produk pesaing.

Menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah Nama, istila, tanda, lambang, atau desain, atau kombinasi dari semua itu yang memperlihatkan identitas produk atau jasa dari suatu penjualan atau sekelompok penjualan dan dapat membedakan produk itu dari produk pesain.

Menurut Amirullah (2015) yang di kutip dari Kotler & Keller (2013) menyatakan bahwa antara kepuasa konsumen dan loyalitas konsumen tidak profesional. Misalnya kepuasan konsumen di berikan rating dari skala satu sampai dengan Lima. Pada tingkat kepuasan konsumen yang terendah (tingkat satu) konsumen Akan meninggalkan perusahaan dan juga mungkin mengatakan hal- hal yang jelek mengenai perusahaan. Pada tingkat kedua dan empat, konsumen sedikit puas tetapi masih mudah untuk berpindah ketika penawaran lebih baik datang. Pada tingkat ke Lima, konsumen sangat mungkin membeli ulang dan juga mengatakan hal-hal baik bagi perusahan. Kepuasan tinggi atau kebahagian menciptakan ikatan emosional dengan merek atau perusahaan, bukan hanya preferensi rasional.

Hasil Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Andre Kinanda (2017) dengan judul Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Kawasaki Blitz pada PT.Sinar Gemala Sakti Semarang Timur. Universitas Negeri Semarang (2009) dengan menggunakan teknik analisis data 1) Metode deskriptif Presentase. 2) Analisis

Regresi Linier Berganda. Hasil penelitannya Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas produk dan harga yang diukur dengan menggunakan rumus Slovin.

Rumusan Hipotesis:

H1 = Diduga bahwa Desain Berpengaruh Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Suzuki pada PT.Sinar Galesong Mandiri.

H2 = Diduga bahwa kualitas produk Berpengaruh Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Suzuki pada PT. Sinar Glesong Mandiri.

H3 = Diduga desain dan kualitas produk berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen pada PT. Sinar Galesong Mandiri.

Gambar 1. Model Penelitian

Sumber: Kinanda (2017).

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah desain kuantitatif dan kualitatif, dimana pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,dan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan.

Penelitian ini dilaksanakan pada PT.

Sinar Mandiri Galesong Kota Makassar di jalan A.P. Peterani No 55. 1) Jenis Data. Jenis data yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar dan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kuantitatif yang diangkakan (scoring).

Sumber Data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (i) Data primer adalah data yang di buat oleh peneliti untuk maksud kusus menyelesaikan permasalahan yang sedang di

Desain Produk (X1)

Kepuasan Konsumen(Y) Kualitas

Produk (X2)

(6)

tanganinya. Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek peneliti yang di lakukan. (ii) Data sekunder adalah sumber data penelitian yang melalui media prantara atau secara tidak langsung yang berupa buku catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum. Alasan peneliti menggunakan data sekunder dan primer adalah untuk memproleh data aktual, dalam hal ini penulis mengambil data tersebut dari media pengentara yang dianggap seberapa besar pengaruh desain dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen.

Contoh data sekunder adalah data yang diperoleh intansi tempat dilakukannya penelitian.Sumber informasi lainnya di di peroleh dari penelitian terdahulu, literatur dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Teknik Pengumpulan Data 1) kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respons atas daftar pertanyaan sebagai berikut. Daftar pertanyaan dapat bersifat terbuka, yaitu jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya oleh peneliti dan dapat sifat tertutup, yaitu alternatif jawaban telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. 2) Dokumentasi, peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan latar belakang, struktur organisasi dan sejaran berdirinya PT. Diana Indonesia di Makassar. 3) populasi adalah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan karakterikstik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasi adalah konsumen pada PT. Sinar Galesong Mandiri yang berjumlah ada 226 orang 4) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh responden pada PT. Sinar Galesong Mandiri Dalam penelitian ini menggunakan Random sampling karena Random sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jumlah penelitian ini sama dengan jumlah populasi sebanyak sebanyak 144 responden.

Pada penelitian ini variabel yang dipergunakan untuk menjawab hipotesis penelitian adalah desain (X1) dan variabel (X2) adalah kualitas produk. sedangkan

sebagai variabel independen adalah (Y) yaitu kepuasan konsumen

1) Variabel Independen, Variabel ini sering disebut variabel yang menjadi sebab akibat atau terpengaruhnya variabel terikat (Sugiono 2017). Variabel bebas dari penelitian ini adalah Kualitas Produk dan harga.

2) Variabel Dependen Variabel ini sering disebut sebagai variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor Suzuki pada PT.Sinar Galesong Mandiri.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji instrumen , uji regresi linear berganda dan pengujian hipotesis digunakan untuk menentukan yaitu desain, kualitas produk dan kepuasan konsumen.

HASIL DAN PEMBAHASAN Instrumen penelitian yang digunakan adalah pemasaran.Variabel independen dalam penelitian ini adalah desain dan kualitas produk. Variabel dependennya adalah kepuasan konsumen. Objek dalam penelitian ini adalah Pt. Sinar Galesong Mandiri sebanyak 226 kosumen. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah Random sampling Teknik pengumpulan data adalah teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner.

Data dianalisis menggunakan program spss 21 dengan menggunakan data cross section, penelitian ini menggunakan metode persamaan regresi linear berganda dengan memerlukan uji instrument,uji regresi linear berganda dan pengujian hipotesis. Model persamaan regresi linear berganda yang digunakan sebagai berikut: Y = α + X1Desain + X2Kualitas Produk + e

Y = kepuasan konsumen a = Konstanta

b1 = Koefisien Regresi desain produk b2 = Koefisien Regresi kualitas produk X1 = Desain Produk

X2 = Kualitas Produk e = Standar Error

Tabel 1. Regresi Linear Berganda Coefficientsa

(7)

Model

Unstandardize d Coefficients

Stan dardi zed Coef ficie nts

T Sig.

B

Std.

Error Beta 1 (Cons

tant) 5,009 1,864 2,687 ,009 jumla

hx1 ,385 ,093 ,427 4,142 ,000 Jumla

hx2 ,378 ,100 ,390 3,778 ,000 a. Dependent Variable: JumlahY

Y = 5,009 +0.385 X1 + 0,378 X2+e Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan tabel 1 tersebut, variabel desain memiliki nilai sig lebih besar dari 0,385 yaitu 0.000 dan kualitas produk memiliki nilai sig lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000, maka dapat disimpulkan bahwa desain tidak berpengaruh dan kualitas produk tidak berpengaruh terhadap kupuasan kosumen, sehingga H1 ditolak dan H2 diterima.

Tabel 2. Uji T Coefficientsa

Model

Unstandardize d Coefficients

Stan dardi zed Coef ficie nts

T Sig.

B

Std.

Error Beta 1 (Cons

tant) 5,009 1,864 2,687 ,009 jumla

hx1 ,385 ,093 ,427 4,142 ,000 Jumla

hx2 ,378 ,100 ,390 3,778 ,000 a. Dependent Variable: JumlahY

Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan tabel 2 diatas hasil uji t dikatakan berpengaruh jika niali Thitung lebih besar dari tabel >0,009.Sedangkan apabila nilai thitung kecil dari ttablel<0,009 maka dapat di katakan tidak berpenaruh. Berdasarkan hasil

uji t diatas maka dapat di simpulakan bahwa masing-masing variabel desain (X1) dan kualitas produk (X2) secara sendiri-sendiri berpengaruh terhadap kupuasan konsumen pada PT. Sinar Galesong Mandiri. (a) pengaruh variabel desain (X1) terhadap kepuasan konsumen (Y). Karena berdasarkan tabel 2 Uji T diatas, maka dapat dilihat bahwa thitung untuk variabel desain (X1) sebesar 0,385 terhadap kepuasan konsumen = 0,000 maka berarti thitun4,0,385 >ttabel 4,142 maka H2 diterima dan H1 ditolak. Maka dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh positif desain (X1) terhadap kepuasan konsumen (Y) (b).pengaruh variabel kualitas produk (X2) terhadap kepuasan konsumen(Y). Karena berdasarkan tabel 2 Uji t diatas, maka dapat dilihat bahwa t hitung untuk variabel kualitas produk (X2) sebesar 0,378 terhadap kepuasan konsumen=maka berarti thitung 3,778> t tabel

0,378 maka H1 ditolak dan H2 diterima. Maka dapat dinyatakan bahwa t ada pengaruh positif desain (X1) terhadap kepuasan konsumen(Y).

Tabel 3. Uji F ANOVAa

Model

Sum of Squares df

Mean Squar

e F Sig.

1 Regress

ion 194,203 2 97,10 1

36,39 5

,000

b

Residua

l 176,087 66 2,668 Total 370,290 68 a. Dependent Variable: JumlahY

Predictors: (Constant), Jumlahx2, jumlahx1 Sumber: data primer diolah (2021).

Berdasarkan Tabel 3 hasil Uji f (Uji simultan) dikatakan tidak berpengaruh jika nilai fHitunglebih besar dari fTabel>0,000 sedangkan apabila apabial nilai fHitunglebih kecil dari FTabel <0,000 maka uji F dikatakan tidak berpengaruh. Berdasarkan hasil uji F pada tabel 3 diatas maka dapat disimpulkan bahwa nilai FHitung 0,000>fTabel 0,000 maka H2

diterima dan H1 ditolak. Hal ini menujukan bahwa ada pengaruh positif secara simultan variabel desain (X1) dan kualitas produk(X2) terhadap kepuasan konsumen (Y) pada PT.

Sinar Galesong Mandiri.

(8)

PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis mengenai pengaruh desain dan kualitas produk terhadap kepusan konsumen dalam pembelian sepeda motor Suzuki pada PT. Sinar Galesong Mandiri yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Desain berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen, hal ini sesuai hasil dari uji t yang menunjukan nilai Sig yaitu sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan desain produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian sepeda motor Suzuki Pada PT. Sinar Galesong Mandiri dapat diterima kebenarannya. 2) Kualitas Produk berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan konsumen, hal ini sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan dengan hasil dari uji t menunjukkan nilai Sig yaitu sebesar 0.000. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen dalam pembelian sepeda motor Suzuki pada PT. Sinar Galesong Mandiri dapat diterima kebenarannya. 3) Desain dan kualitas terhadap kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan yaitu sebesar 0,000 hal itu menjukan secara simultan terhadap kepuasan konsumen pada PT. Sinar Galesong Mandiri, hal ini dibuktikan secara statistik F hitung > F tabel dan tingkat signifikansinya lebih kecil dari taraf signifikansi yang disyaratkan.

Berdasarkan hasil analaisis yang dilakukan maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat di kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Diharapakan manajemen PT.Sinar Galesong Mandiri untuk memperbaiki atau memperhatikan Desain Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Suzuki Pada PT.Sinar Galesong Mandiri dapat lebih meningkat kedepannya. 2) Diharapkan bagi penelitian selanjutnya, untuk menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen agar hasil penelitian ini dapat terus dikembangkan dan dianggap sebagai sesuatu yang dinamis.

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. (2015). Manajemen srategi.

Mitra Wacana Media. Jakarta.

Alma. B. (2018). Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa. Alfabeta. Bandung.

(2018)

Assauri. S (2018). Manajemen pemasaran.

PT. Raja grafindo persada, Jakarta.

Amstong, G. (2016). Perinsi-perinsip pemasaran. Erlangga. Jakarta.

Abdurahman, H.N. (2018). Manajemen strategi pemasaran. CV. Pustaka setia.

NiDesak Mode Sri

Adnyawati. (2017). perilaku konsumen.

Depok. PT. Raja Grafindo Persada Budianto. A. (2015). Manajemen pemasaran.

Ombak Dua. Yogyakarta.

Chandra. G (2017). Pemasaran strategic.

cv.Andi offset. Yogyakarta.

Daryanto. (2011). manajemen psemasaran.

PT. Sarana tutorial nurani sejatrah.

Bandung.

Darmmesta, S.B dan Handoko. H. (2016).

Manajeme pemasaran analisis prilaku konsumen. BPFE. Yogyakarta

Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS.

SEMARANG : Badan Penerbit Universitas Dipenegoro

Malau.H. (2017). Manajemen pemasaran teori dan aplikasi pemasaran era tradisional sampai modernisasi global.

Alvabeta, Bandung

Manap, A. (2016). revolusi manajemen pemasaran. Jakarta.

Priansa, J.D. (2017). perilaku konsumen dalam persaingan bisnis kontener. Alvabeta.

Bandung.

Priyatno. (2015). Buku Saku SPSS Analisis Statistik Data. Yogyakarta: MediaCom

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut : a Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diketahui bahwa Kesadaran Merk