• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS, DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP EKSPOR TEMBAKAU DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS, DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP EKSPOR TEMBAKAU DI "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

Pendahuluan

Latar Belakang

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir terlihat mengalami peningkatan jika kita melihat pada sektor perkebunan yaitu pada tahun 2012 dengan harga konstan sebesar 301019 milyar rupiah dan harga berlaku. sebesar 323361 miliar rupiah, kemudian meningkat pada tahun 2013 dengan harga konstan 319,532 miliar rupiah dan harga berlaku 358,172 miliar rupiah, kemudian meningkat lagi pada tahun 2014 dengan harga konstan 338,502 miliar rupiah dan harga berlaku 398,260 miliar rupiah, kemudian meningkat pada tahun 2015 dengan harga konstan sebesar 345,164 miliar rupiah dan harga berlaku 405,291 miliar rupiah, kemudian naik kembali pada tahun 2016 dengan harga konstan sebesar 357,137 miliar rupiah dan harga berlaku sebesar 428,782 miliar. Dengan demikian, terlihat bahwa pada sektor perkebunan, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dihitung berdasarkan PDB mengalami peningkatan. Maka dari latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan Produk Domestik Bruto Terhadap Ekspor Tembakau di Indonesia.”

Tabel 1.1: Data Ekspor Tembakau Di Indonesia Pada Tahun 2012-2021  NO  TAHUN  NILAI EKSPOR (USD)
Tabel 1.1: Data Ekspor Tembakau Di Indonesia Pada Tahun 2012-2021 NO TAHUN NILAI EKSPOR (USD)

Rumusan Masalah

Persoalan terbesarnya adalah apakah inflasi akan berdampak pada ekspor tembakau, dengan adanya inflasi ada kemungkinan harga akan naik dan tidak menutup kemungkinan nilai tukar di pasar internasional akan sedikit terganggu. Lalu bagaimana dengan PDB yang didapat Indonesia jika hal ini terjadi, apakah PDB juga akan berdampak pada ekspor tembakau di Indonesia?

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Dalam penelitian menganalisis dampak inflasi, nilai tukar dan produk domestik bruto terhadap ekspor tembakau di Indonesia, indikator. Asumsi dalam penelitian ini adalah inflasi, nilai tukar dan PDB mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ekspor tembakau di Indonesia. Penelitian ini digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dampak inflasi, nilai tukar dan PDB terhadap ekspor tembakau di Indonesia.

Gambar 1.1: Paradigma Penelitian
Gambar 1.1: Paradigma Penelitian

Ruang Lingkup Peneitian

Definisi Operasioal

Asumsi Penelitian

Hipotesis

  • Metode Penelitian

Menurut Zefry Nainggolan, Martin Luter Purba dan Jusmer Sitohang, dalam penelitiannya yang bertajuk “Analisis Pengaruh Jumlah Produksi, Nilai Tukar dan Harga Internasional Terhadap Ekspor Tembakau Indonesia menunjukkan bahwa kuantitas produksi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor tembakau di Indonesia. , nilai tukar (exchange rate) berpengaruh positif terhadap ekspor tembakau Indonesia, harga internasional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor tembakau Indonesia Dawood, dalam penelitiannya yang berjudul “The Impact of Interest Rates, Gross Domestic Product and Exchange Rate on ekspor di Indonesia” menunjukkan bahwa suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor tembakau, PDB berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor tembakau. Nilai tukar berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor tembakau. Data inflasi, nilai tukar, PDB dan ekspor tembakau di Indonesia pada tahun 2012-2021 dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Data sekunder adalah data periodik atau data runtun waktu yang dikumpulkan untuk menggambarkan kontribusi ekspor Indonesia dari tahun ke tahun. Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana ekspor tembakau di Indonesia dipengaruhi oleh inflasi, nilai tukar dan PDB. Tes ini digunakan peneliti untuk mengungkapkan data mengenai karakteristik variabel penelitian dengan cara mengumpulkan data, kemudian memperjelasnya, dan kemudian menyajikannya untuk mencapai refleksi umum. gabungan dampak inflasi, nilai tukar dan PDB terhadap ekspor tembakau di Indonesia tahun 2012-2021.

Dalam penelitian ini uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data residual pada regresi linier berganda berdistribusi normal atau tidak. Tujuan penggunaan autokorelasi adalah untuk mengetahui apakah error pada periode t (tahun berjalan) dan periode t-1 (tahun sebelumnya) berkorelasi dalam model regresi linier berganda. Mengingat nilai adjust R square yang dapat digunakan untuk menentukan nilai koefisien determinasi dan semakin kecil nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mempengaruhi variabel dependen.

Fungsi regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk memprediksi disposisi variabel independen yang mempunyai angka lebih dari satu dan juga digunakan untuk menguji hubungan antara variabel (X) inflasi, nilai tukar dan PDB terhadap ekspor tembakau (Y) di Indonesia. .

Sistematika Pembahasan

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Dengan menggunakan nilai tukar, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak ekspor dan impor mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sebagai proksi PDB. Penelitian Vege Shofie Kharisma putri dalam Jurnal Unimma (2020) yang berjudul “Pengaruh Nilai Tukar dan Produk Domestik Bruto terhadap Ekspor Tekstil dengan Inflasi sebagai Variabel Intervening” menjadi fokus penelitian ini. 3 (2021) dengan judul “Dampak Nilai Tukar, Inflasi dan Pendapatan Nasional Terhadap Ekspor Nonmigas Indonesia”, fokus penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel nilai tukar, PDB dan inflasi terhadap nilai ekspor nonmigas di Indonesia pada tahun 2010 hingga 2020. 3 (2021) dengan judul “Analisis Pengaruh Ekspor, Impor, Nilai Tukar Rupiah dan Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam penelitian kuantitatif menjadi fokus penelitian ini. nilai tukar rupiah dan inflasi menentukan pertumbuhan ekonomi di Indonesia antara tahun 2000 dan 2019.

Analisis Kinerja Ekspor Subsektor Perkebunan Indonesia dan Penelitian Kuantitatif Pandemi Covid-19 menjadi inti kajian ini. 3 (2020) dengan judul “Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi dan Hedging Terhadap Nilai Ekspor Komoditas di Indonesia. Tahun penelitian kuantitatif menjadi fokus penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana nilai tukar, inflasi dan hedging mempengaruhi nilai ekspor.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cadangan devisa Indonesia dipengaruhi oleh produk domestik bruto, ekspor dan nilai tukar.

Tabel 1.5: Penelitian  Terdahulu
Tabel 1.5: Penelitian Terdahulu

Kajian Teori

  • Inflasi
  • Kurs
  • Produk Domestik Bruto
  • Ekspor

Akibatnya, jika permintaan agregat lebih besar dari jumlah barang yang tersedia, maka harga secara alami akan naik. Nilai tukar ini sebenarnya adalah “harga” ketika melakukan perdagangan antara dua mata uang yang berbeda, sehingga akan terjadi perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang tersebut. Ketika money changer atau bank membeli mata uang asing, mereka menggunakan kurs beli, dan ketika menjual, mereka menggunakan kurs beli.

Penentuan nilai tukar suatu mata uang dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda-beda, pendekatan teori perdagangan untuk menentukan nilai tukar, teori paritas daya beli untuk menentukan nilai tukar, teori moneter untuk menentukan nilai tukar, teori pendekatan aset untuk menentukan nilai tukar dan Teori pendekatan keseimbangan portofolio untuk menentukan nilai tukar Nilai tukar merupakan beberapa spekulasi yang menjadi dasar variabel-variabel penentu nilai tukar (Ekananda, 2014). Menurut teori ini nilai tukar mata uang dapat ditentukan oleh pertukaran barang dan jasa antar negara.Secara umum nilai tukar dua mata uang dari dua negara ditentukan berdasarkan besar kecilnya atau volume perdagangan barang dan jasa kedua negara. . Dalam konversi standar, nilai tukar mata uang suatu negara naik jika nilai produk melebihi nilai impor.

Sebaliknya, jika nilai impor melebihi nilai ekspor, maka mata uang negara tersebut akan ditukar dengan nilai tukar. lebih rendah. Jika kedua pasar berada di negara yang berbeda, harga produk atau jasa umumnya akan dinyatakan dalam mata uang yang berbeda, namun harga produk atau jasa akan selalu sama. Pertama, sebagian pendapatan penduduk dibelanjakan untuk belanja, kedua, sebagian dalam bentuk uang tunai, ketiga, sisanya ditabung, dan keempat, penduduk dapat memilih antara mata uang domestik dan mata uang non-domestik.

Teori nilai tukar modern menyatakan bahwa nilai tukar tidak lagi ditentukan terutama oleh permintaan mata uang asing melalui pedagang barang dan jasa, namun oleh cara pemilik uang menempatkan kekayaannya dalam bentuk aset.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

  • Gambaran Obek Penelitian
  • Penyajian Data
  • Analisis dan Pengujian Hipoteis
  • Pembahasan

Penelitian ini menggunakan data ekspor tembakau Indonesia, inflasi, nilai tukar, dan produk domestik bruto selama sepuluh tahun dari tahun 2012 hingga 2021. Katakanlah kembali 0,093 > 0,05 hingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini cenderung berasumsi bahwa variabel inflasi bernilai positif dan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ekspor tembakau. Sebaliknya tingkat diterima dari dirinya sendiri 0,095 > 0,05 terhadap H0 dan H1 ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa variabel nilai tukar bernilai positif dan secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ekspor tembakau.

Dari hasil penelitian di atas terlihat bahwa inflasi, nilai tukar dan PDB ekspor tembakau di Indonesia mengalami fluktuasi yang normal selama periode 2012-2021. Hal ini tentu saja berarti H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor tembakau. Namun temuan penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya (Nolla et al., 2020) yang menyatakan bahwa inflasi berdampak positif dan signifikan terhadap ekspor tembakau.

Hal ini tentu saja berarti H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti variabel nilai tukar tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor tembakau. Namun temuan penelitian ini tidak mendukung temuan penelitian sebelumnya (Nainggolan et al., 2021) yang menyatakan bahwa nilai tukar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ekspor tembakau. Hal ini tentu berarti H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti variabel produk domestik bruto tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ekspor tembakau.

Namun temuan penelitian ini tidak mendukung temuan (Risma et al., 2018) bahwa produk domestik bruto berpengaruh signifikan terhadap ekspor tembakau.

Gambar 2.1  Grafik Probability Plot
Gambar 2.1 Grafik Probability Plot

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan diketahui nilai signifikansi variabel inflasi (X1) sebesar 0,093 > 0,05 dan nilai thitung sebesar 1,996 < tabel. 2.446, inflasi tidak mempengaruhi ekspor tembakau karena kualitas produk tembakau Indonesia sudah terkenal di kalangan orang Eropa. Meski saat itu Indonesia mengalami inflasi, namun hal tersebut tidak menurunkan daya beli konsumen di pasar dunia. Oleh karena itu, tinggi atau tidaknya inflasi tidak akan mempengaruhi harga tembakau yang diekspor.

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan diketahui nilai signifikansi variabel nilai tukar (X2) sebesar 0,095 > 0,05 dan nilai t hitung sebesar 1,982 < t tabel 2,446 maka nilai tukar tidak berpengaruh terhadap tembakau. ekspor karena eksportir tentunya mempunyai rencana dalam menentukan harga pada saat nilai tukar berfluktuasi, oleh karena itu, berapapun harga ekspor tembakau yang digunakan dan selama masih terjadi surplus tidak akan mempengaruhi kegiatan ekspor tembakau. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan diketahui nilai signifikansi variabel PDB (X3) sebesar 0,051 > 0,05 dan nilai thitung sebesar 2,426 < ttabel. 2.446, maka Produk Domestik Bruto tidak berpengaruh terhadap ekspor tembakau, karena besaran PDB yang dihasilkan dalam proses ekspor tidak menjadi acuan, hanya karena PDB yang dihasilkan kecil bukan berarti ekspor harus dikurangi.

Berdasarkan data sebelumnya, variabel inflasi (X1), nilai tukar (X2) dan PDB (X3) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ekspor tembakau (Y) yang dinyatakan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 <.

Saran

Ekspor Impor Perdagangan internasional (Ekspor-Impor), Permasalahan dalam kegiatan (Ekspor-Impor), Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekspor-impor, Cara pembayaran dalam perdagangan internasional. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan LQ-45 Periode 2009-2013. Pengaruh nilai tukar dan produk domestik bruto terhadap ekspor TPT dengan inflasi sebagai variabel intervening.

Inflasi H1 diperkirakan akan berdampak positif dan signifikan terhadap ekspor tembakau di Indonesia. H0 Inflasi diperkirakan akan berdampak positif dan signifikan terhadap ekspor tembakau di Indonesia. H2 Nilai tukar yang diharapkan. Download data nilai tukar, PDB, inflasi dan ekspor selama 10 tahun di website Bank Indonesia, BPS, data salah satu Kementerian Perdagangan, peta perdagangan.

Referensi

Dokumen terkait