• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN PENGAWAS SYARIAH, KOMITE AUDIT, AUDIT INTERNAL DAN FUNGSI KEPATUHAN TERHADAP KEPATUHAN SYARIAH (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2020)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN PENGAWAS SYARIAH, KOMITE AUDIT, AUDIT INTERNAL DAN FUNGSI KEPATUHAN TERHADAP KEPATUHAN SYARIAH (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2011-2020)"

Copied!
157
0
0

Teks penuh

Apakah Program Kerja AI dan FK Mempengaruhi Kepatuhan Syariah pada Bank Umum Syariah di Indonesia? Apakah frekuensi rapat komite audit berpengaruh terhadap kepatuhan syariah pada bank umum syariah di Indonesia?

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Batasan Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Pembahasan

KAJIAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka

  • Teori Keagenan dari Persepektif Islam
  • Tata Kelola Perusahaan dalam Perspektif Islam
  • Mekanisme Tata Kelola
  • Kepatuhan Syariah (Sharia Compliance)
  • Indikator Kepatuhan Syariah atau Shariah Compliance Indicator

Penelitian Terdahulu

Literature Gap

Hipotesis Penelitian

  • Pengaruh jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah terhadap
  • Pengaruh kompetensi Audit Internal dan Fungsi Kepatuhan
  • Pengaruh jumlah anggota Audit Internal dan Fungsi Kepatuhan
  • Pengaruh program kerja Audit Internal dan Fungsi Kepatuhan
  • Pengaruh Frekuensi Rapat Komite Audit terhadap kepatuhan

Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Pemilihan populasi Bank Umum Syariah periode 2011-2020 sebagai populasi dikarenakan kelengkapan informasi dan data terkait mekanisme pengurusan yaitu Dewan Pengawas Syariah, Audit Intern, Fungsi Kepatuhan dan Komite Audit dibandingkan dengan Badan Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) serta merupakan bagian dari Lembaga Keuangan Syariah. 33/11/PBI/2009 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik bagi BUS dan UUS yang merupakan salah satu landasan terbaru dalam penerapan Bank Umum Syariah. 5 Bank Rakyat Indonesia Syariah 6 Bank Jabar Banten Syariah 7 Bank Negara Indonesia Syariah 8 Bank Mega Syariah.

Berdasarkan perhitungan sampel di atas, maka total sampel yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah 70 sampel (7 BUS X 10 tahun). Jumlah BUS yang tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan periode 2011-2020 adalah Bank Aceh, Bank NTB Syariah, Bank Jabar Banten, Bank BTPN Syariah. Selain itu, terdapat Bank Panin Dubai Syariah dan Bank Victoria Syariah yang tidak termasuk dalam kriteria sampling karena informasi yang kurang mengenai variabel yang akan diteliti.

Oleh karena itu, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia Syariah, Bank Rakyat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah dan Bank Syariah Bukopin merupakan sampel penelitian yang dipilih dan penelitian ini telah memenuhi persyaratan mengenai besar sampel yang harus diteliti. secara umum.

Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data

Informasi laporan keuangan tertuang dalam laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan dan tata kelola perusahaan. Data tentang karakteristik Dewan Pengawas Syariah, Audit Intern dan Fungsi Kepatuhan, Komite Audit dapat dilihat pada laporan tata kelola perusahaan dan profil perusahaan pada laporan tahunan Bank Umum Syariah.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

  • Variabel Dependen
  • Variabel Independen

Informasi latar belakang Komite Pengawasan Syariah dan Audit Internal Syariah, yang meliputi kualifikasi narasumber, dasar penunjukan dan latar belakang Komite Pengawasan Syariah dan Audit Internal Syariah. 11 Audit Internal Syariah, yang harus memiliki kemampuan dalam prinsip Syariah dan Fiqh Muamalah dan pemahaman tentang proses bisnis untuk mengevaluasi berbagai transaksi dan memiliki gelar sarjana di bidang Akuntansi, Audit Internal atau Audit Syariah untuk Audit Internal dan bidang Fiqh Muamalah atau Ushul Fiqh, Pendanaan Hukum Islam atau Syariah untuk fungsi kepatuhan Syariah, khususnya untuk kepala departemen. Fungsi audit internal dan kepatuhan syariah harus terus mendidik diri mereka sendiri atau dapat terus mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan mereka tentang audit dan aturan syariah melalui pelatihan yang diberikan industri melalui pertemuan rutin, kursus atau seminar (Khalid et al., 2018).

Pengukuran masing-masing indikator karakteristik kompetensi fungsi Audit Internal dan Kepatuhan dan perhitungan akhir mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Puspitasari & Handayani, 2020). Kualitas kerja audit internal serta fungsi kepatuhan akan semakin tinggi ketika memiliki lebih banyak staf (Alzeban & Gwilliam, 2014). Berikut pengukuran indikator jumlah anggota mengacu pada (Puspitasari & Handayani, 2020) yaitu: .. 3) Program Kerja Internal Audit dan Fungsi Kepatuhan.

Pengukuran program kerja audit internal dan fungsi kepatuhan dapat dilihat dari realisasi pelaksanaan program kerja kedua fungsi tersebut (Khalid et al., 2017).

Metode Analisis Data

  • Uji Statistik Deskriptif
  • Model Regresi Data Panel
  • Pengujian Pemilihan Model
  • Uji Kelayakan Model
    • Uji F
    • Uji Koefisien Determinasi
  • Uji Hipotesis
    • Uji T
    • Interpretasi Model

Penelitian ini akan menunjukkan pengaruh karakteristik dewan pengawas syariah, audit internal, fungsi kepatuhan dan komite audit terhadap kepatuhan syariah di bank umum syariah. Jumlah anggota DPS yang besar atau sedikitnya tidak memberikan kontribusi terhadap tingkat kepatuhan syariah pada bank umum syariah di Indonesia. Besarnya atau sedikitnya jumlah anggota Dewan Pengawas Syariah tidak banyak berpengaruh atau memberikan kontribusi yang besar terhadap ditaatinya aturan syariah.

Di sisi lain, banyak atau sedikit program kerja AI dan FK yang tidak memberikan kontribusi terhadap tingkat kepatuhan Syariah di bank umum syariah di Indonesia karena program kerja AI dan FK sangat mendalam. Data penelitian ini adalah jumlah anggota dewan pengawas syariah, frekuensi rapat komite audit, karakteristik fungsi audit internal dan kepatuhan bisnis (jumlah anggota, kompetensi dan program kerja) dan syariah. informasi kepatuhan yang bersumber dari laporan keuangan tahunan bank umum syariah periode 2011-2020. Pengukuran indikator kepatuhan syariah dalam penelitian ini hanya berdasarkan pengungkapan dalam laporan tahunan bank umum syariah.

Variabel frekuensi rapat komite audit dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap Syariah compliance.

HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

Berdasarkan metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling terdapat 7 Bank Umum Syariah (BUS) yang memenuhi kriteria tersebut yaitu: Bank Central Asia Syariah (BCAS), Bank Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS), Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Bukopin (BSB), dan Bank Mega Syariah (BMS). 3 Bank Syariah Mandiri (BSM) PT Bank Industri Nasional (PT BINA) adalah nama depan Bank Syariah Mandiri saat didirikan pada tahun 1995. Bank Syariah Mandiri mulai beroperasi sebagai bank umum syariah pada tanggal 25 Oktober 1999 sesuai dengan Surat Keputusan No. dari Gubernur Bank Indonesia.

19 Juni 2010 sesuai dengan keputusan Gubernur Bank Indonesia, Bank BNI Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah di Indonesia. Pendirian BRI Syariah diawali dengan akuisisi Bank Jasa Arta oleh PT Bank Rakyat Indonesia yang kemudian membawa BRI Syariah resmi beroperasi dengan prinsip Syariah pada tahun 2008. Pengalihan Unit Usaha Syariah menjadi Bank Umum Syariah dilaksanakan pada tahun 2009 melalui surat dari Bank Indonesia no.

7 Bank Mega Syariah Akuisisi oleh PT CT Corpora terhadap PT Bank Umum Tugu melahirkan Bank Mega Syariah yang resmi beroperasi berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 25 Agustus 2004.

Analisis Statistik Deskriptif

Beberapa layanan digital telah lahir dari Bank Mega Syariah yang mengantarkan tercapainya visi tumbuh dan sejahtera bersama bangsa. Nilai tersebut berdasarkan klasifikasi indikator kepatuhan syariah menurut Murtiyani (2008) termasuk dalam kategori tinggi karena memiliki rentang nilai 81-90%. Interpretasi pada kategori teratas yaitu Bank Umum Syariah menunjukkan bahwa operasional dan produk serta jasa yang dimiliki sudah sesuai dengan syariah, meskipun belum sepenuhnya sesuai atau sesuai dengan prinsip syariah, karena rata-rata nilai 82,24 % masih jauh. atau belum di 85% sampai.

Sedangkan nilai minimumnya adalah 60,71% yaitu Bank Syariah Bukopin (BSB) dan nilai standar deviasi untuk variabel kepatuhan syariah adalah 8,872175. Dalam hal ini dapat dilihat dari variabel kompetensi AI dan FK yang memiliki skor rata-rata 52,95% dan nilai minimal 25% dan nilai maksimal 87,5%. Berdasarkan perhitungan tersebut, interpretasi data menunjukkan perlunya peningkatan kompetensi satuan kerja audit intern dan fungsi kepatuhan sebagai upaya peningkatan kepatuhan syariah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

Standar deviasi mencerminkan sebaran data atau variasi, semakin besar angka atau nilai standar deviasi, maka data akan semakin bervariasi.

Analisis Regresi Data Panel

Pemilihan Model

  • Uji Chow
  • Uji Hausman
  • Uji Lagarange Multiplier

Berdasarkan hasil uji Chow diketahui nilai probabilitas chi-squared sebesar 0,0001, sehingga nilai ini lebih kecil dari taraf signifikansi (alpha) sebesar 0,05 yang berarti H0 ditolak dan model yang paling sesuai adalah model Fixed. Model Efek . Pengujian ini bertujuan untuk menentukan model yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel antara Fixed Effect Model dan Random Effect Model. Berdasarkan hasil uji Hausman diketahui nilai probabilitas chi-squared sebesar 0,1809, sehingga nilai ini lebih besar dari taraf signifikansi (alpha) 0,05 yang berarti H0 diterima dan model yang paling sesuai adalah Random Efek Model busana.

Pengujian ini bertujuan untuk menentukan model yang paling tepat untuk digunakan dalam estimasi data panel diantara Joint Effect Model. Berdasarkan hasil uji Lagarange multiplier diketahui nilai keduanya adalah 0,000, sehingga nilai ini lebih rendah dari taraf signifikansi (alpha) 0,05 yang berarti H0 ditolak dan model yang paling sesuai adalah Random. Model efek. Setelah melewati recovery model dan melakukan tiga uji recovery model, diketahui bahwa Random Effects Model merupakan model estimasi untuk analisis data yang tepat dalam penelitian ini.

Analisis Hasil Regresi Random Effect Model

  • Uji F
  • Uji Koefisien Determinasi (R2)
  • Persamaan Regresi Data Panel
  • Uji T dan Interpretasi Hasil
    • Pengaruh Jumlah Anggota DPS terhadap Kepatuhan
    • Pengaruh Kompetensi AI dan FK terhadap Kepatuhan
    • Pengaruh Jumlah Anggota AI dan FK terhadap Kepatuhan
    • Pengaruh Program Kerja AI dan FK terhadap Kepatuhan
    • Pengaruh Frekuensi Rapat Komite Audit terhadap

Variabel X2 (Kompetensi AI dan FK) memiliki nilai koefisien sebesar 0,301435 dan berarah positif. Dapat diartikan bahwa jika variabel independen lainnya konstan, maka untuk setiap kenaikan 1 satuan X2, kepatuhan syariah akan meningkat sebesar 0,301435. Variabel X3 (Jumlah Anggota UA dan FK) memiliki nilai koefisien sebesar 0,088169 dan berarah positif. Dapat diartikan bahwa jika variabel independen lainnya konstan, maka setiap kenaikan X3 sebesar 1 satuan, maka kepatuhan syariah akan meningkat sebesar 0,088169. Variabel X4 (program kerja AI dan FK) memiliki nilai koefisien sebesar 0,015578 dan berarah positif. Dapat diartikan bahwa jika variabel independen lainnya konstan, maka setiap kenaikan X4 sebesar 1 satuan, maka kepatuhan syariah akan meningkat sebesar 0,015578. .

Dalam hal ini nilai probabilitas jumlah anggota DPS lebih besar dari taraf signifikansi (alpha) (0,4745 > .0,05), maka hipotesis H1 ditolak dengan kesimpulan bahwa jumlah anggota DPS tidak berpengaruh terhadap Syariah. ketaatan di Indonesia. Dalam hal ini nilai probabilitas kompetensi AI dan FK lebih kecil dari tingkat signifikansi (alpha) (0,0003 < 0,05) dan nilai koefisien berarah positif, sehingga hipotesis H2 diterima dengan kesimpulan bahwa AI- dan FK kompetensi berpengaruh positif terhadap kepatuhan Syariah. Nilai probabilitas jumlah anggota AI dan FK lebih kecil dari taraf signifikansi (alpha lt; 0,05) dan nilai koefisien berarah positif, sehingga hipotesis H3 diterima dengan kesimpulan bahwa jumlah anggota AI dan FK adalah efek positif pada kepatuhan terhadap hukum Syariah.

Nilai probabilitas program kerja AI dan FK lebih besar dari tingkat signifikansi (alpha gt; 0,05), sehingga hipotesis H4 ditolak dengan kesimpulan program kerja AI dan FK tidak berpengaruh terhadap kepatuhan Syariah di Indonesia.

Kesimpulan

Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, pertimbangan dalam menilai kinerja bank syariah terkait kepatuhan syariah oleh pemangku kepentingan dapat dilihat dari adanya audit intern syariah dan fungsi kepatuhan untuk memastikan operasi dan transaksi sesuai dengan prinsip syariah, sehingga pemangku kepentingan dapat meningkatkan kepercayaan.

Keterbatasan Penelitian

Saran

Kualifikasi Satuan Kerja Audit Intern Bank BCA Syariah berupa sertifikasi yaitu sertifikasi Manajemen Risiko, sertifikasi Auditor (IAIB) dan sertifikasi Pendidikan Dasar Perbankan Syariah (Laporan Tahunan BCAS 2020, hal. 301). Bank BCA Syariah juga telah melaporkan hasil rapat Dewan Pengawas Syariah dan pokok-pokok pembahasan di dalamnya. Tugas Satuan Kerja Audit Intern Bank BCA Syariah tahun 2020 dijelaskan secara rinci pada halaman 296-303 dan memuat artikel indikator kepatuhan Syariah di bawah ini.

PT Bank Syariah menyatakan bahwa secara umum produk dan operasional PT Bank BCA Syariah telah mengikuti fatwa dan ketentuan Syariah yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia melalui surat DPS yang ditujukan kepada Direktur Utama Bank No.001/MO /DPS/2021 (Lap. Tahunan Bank BCAS, halaman 450). Produk, layanan dan layanan BCA Syariah tertuang dalam Laporan Tahunan BCA Syariah halaman 51, antara lain produk simpanan (Tahap iB, Giro iB, Deposito iB, dll), pembiayaan (KPR iB, KKB iB, EMAS iB, dan lainnya -lainnya), perbankan elektronik (BCA Syariah Mobile, Klik BCA Syariah, dll.), layanan dan layanan perbankan (pengiriman uang, kliring, Virtual Account, dll.). Pelaporan dan identifikasi sumber dan penggunaan dana zakat, infaq, shadakah BCA Syariah dapat dilihat pada laporan tahunan BCA Syariah halaman 140 dan 400.

Pendapatan bisnis utama lainnya di BCA Syariah dijelaskan bahwa pendapatan ini terdiri dari pendapatan dari sertifikat Bank Indonesia Syariah, pendapatan dari bisnis dengan bank Syariah lain dan pendapatan dari bagi hasil surat berharga syariah (Laporan Tahunan Bank BCAS, halaman 441).

Referensi

Dokumen terkait

Proses berpikir dua siswa SMP dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari dominasi otak kiri dan otak kanan. Retrieved