• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kepercayaan Nasabah Terhadap Risiko Menggunakan Layanan E-Banking

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Pengaruh Kepercayaan Nasabah Terhadap Risiko Menggunakan Layanan E-Banking"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengaruh Kepercayaan Nasabah Terhadap Risiko Menggunakan Layanan E-Banking

Alva Yenica Nandavita

Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam

, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro Lampung

Email: alvayenicanandavita@metrouniv.ac.id

Abstract

E-banking is a banking service product that utilizes the internet as a medium to channel financial data from banks to customers via mobile phones, smartphones or computers, which customers can use anytime and anywhere for 24 hours. This study aims to explain and analyze the effect of customer trust on the risk of using e-banking services for Islamic Banking students at the State Islamic College of Lampung Province. This research uses quantitative descriptive research. Meanwhile, for testing data analysis using validity test, reliability test, classical assumption test and simple linear regression test using SPSS ver.26. The results showed that there was a positive influence of customer trust on the risk of using e-banking services on Islamic Banking students at the State Islamic College of Lampung Province with a positive regression, so it can be said that customer trust (X) has an effect on the risk of using e-services. banking (Y).

Keywords: Customer Trust, Risk, E-banking

Abstrak

E-banking adalah produk layanan perbankan yang memanfaatkan internet sebagai media untuk menyalurkan data keuangan dari bank kepada nasabah melalui handphone, smartphone maupun komputer, yang bisa digunakan nasabah kapanpun dan dimanapun selama 24 jam.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh kepercayaan nasabah terhadap risiko menggunakan layanan e-banking pada mahasiswa Perbankan Syariah di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sedangkan untuk pengujian analisis data menggunakan uji validitas, uji reabilitas, uji asumsi klasik dan uji regresi linier sederhana dengan menggunakan SPSS ver.26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif kepercayaan nasabah terhadap risiko menggunakan layanan e-banking pada mahasiswa Perbankan Syariah di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Provinsi Lampung dengan regresi bernilai positif maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepercayaan nasabah (X) berpengaruh terhadap risiko menggunakan layanan e-banking (Y).

Kata Kunci: Kepercayaan Nasabah, Risiko, E-banking

PENDAHULUAN

Teknologi informasi mengalami kemajuan yang pesat seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Kemajuan teknologi mempunyai efek yang sifatnya multiplier (pengganda), yang artinya kemajuan teknologi menyebabkan kemajuan di bidang lainnya, salah satu bidang tersebut adalah sistem pembayaran. Kemajuan teknologi di bidang komunikasi, terutama internet dan telepon genggam sangat berpengaruh terhadap perkembangan sistem pembayaran. Salah satu perkembangan teknologi yang terjadi sangat pesat saat ini yaitu munculnya aplikasi-aplikasi bisnis yang berbasis internet perbankan disebut dengan Electronic Banking (E-banking). E-banking adalah produk layanan perbankan yang memanfaatkan internet sebagai media untuk menyalurkan data keuangan dari bank kepada nasabah melalui handphone, smartphone maupun komputer, yang bisa digunakan nasabah kapanpun dan dimanapun selama 24 jam (Fauziah & Tenrypada, 2021).

E-banking memiliki fitur yang menarik dan nyaman digunakan serta memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi keuangan seperti transfer antar bank, pembayaran kartu kredit, pembayaran listrik, pembayaran telepon, pembayaran tagihan ponsel, pembayaran asuransi, pembayaran internet, pembayaran tiket penerbangan dan virtual account.

Selain itu semakin marak bisnis daring (online shop) serta pertumbuhan jenis dan jumlah

(2)

smartphone yang semakin meningkat telah memberikan andil dalam pertumbuhan transaksi melalui E-banking. Terdapat berbagai keuntungan yang dapat diperoleh oleh pihak nasabah dengan adanya e-banking yaitu: nasabah dapat melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun asalkan memiliki sarana yang memadai. Selain itu e-banking lebih mudah, murah dan cepat digunakan sehingga nasabah tidak perlu mengantri di bank untuk melakukan transaksi.

Salah satu Perbankan Syariah yang telah menyediakan layanan e-banking adalah Bank Syariah Indonesia (BSI). Bank Syariah Indonesia lahir dari hasil merger atau penggabungan 3 bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM). Di awali dengan penandatanganan Conditional Meger Agreement atau CMA antar 3 bank pada Oktober 2020. Tepatnya tanggal 27 Januari 2021 dikeluarkannya perizinan pembentukan BSI.

Ada beberapa faktor yang harus di perhatikan oleh nasabah ketika mereka ingin menggunakan layanan electronic banking atau yang di kenal dengan istilah e-bangking.

Diantaranya adalah kepercayaan penggunaan, dan persepsi resiko penggunaan dari electronic banking. Penelitian terdahulu (Ichsani & Ratmono, 2021) menyatakan persepsi risiko berpengaruh terhadap kepercayaan penggunaan m-banking. Peningkatan persepsi risiko pada sikap individu yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap meningkatnya penggunaan dan kepercayaan pengguna mobile banking. Sedangkan penelitian (Fauziah, 2021) memaparkan hasilnya bahwa Kepercayaan, Kemudahan dan Risiko secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan E-banking dan Risiko secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap penggunaan E- banking.

Secara khusus persepsi risiko adalah penilaian evaluatif subjektif seorang konsumen dari potensi kerugian informasi privasi rahasia identitas pribadi, termasuk penilaian potensi penyalahgunaan informasi yang dapat mengakibatkan pencurian identitas. Risiko dianggap sebagai persepsi pelanggan terhadap adanya ketidakpastian dan juga konsekuensi negatif untuk membeli produk atau memakai jasa. Sebelum menggunakan suatu teknologi seseorang tentu akan mempertimbangkan resiko dari penggunaan tersebut. Ada beberapa risiko yang dikhawatirkan seperti gangguan kinerja, waktu yang terpakai, keadaan sistem keamanan saat ini, dan jaminan keamanan. sedangkan kepercayaan merupakan sejauh mana seorang individu merasa aman dan yakin tentang mengandalkan sesuatu yang ada atau disediakan Bank salah satu tolak ukur keberhasilan suatu bank dalam membangun persepsi nasabah bergantung pada kepercayaan nasabah terhadap layanan bank. Para penyedia layanan dalam hal ini bank harus membangun kepercayaan konsumennya agar senantiasa menggunakan jasa atau produk yang telah disediakan (Ichsani & Ratmono, 2021).

Salah satu golongan nasabah yang biasanya memilih untuk suatu hal yang lebih mudah dan praktis yaitu nasabah yang kegiatannya padat antara lain adalah mahasiswa dimana kegiatan perkuliahan yang berlangsung bersamaan dengan jam kerja bank, biasanya menjadi salah satu penghambat bagi seorang mahasiswa yang ingin melakukan transaksi keungan non-tunai di perbankan. Dengan adanya fasilitas layanan melalui internet banking ini jika ingin melakukan transaksi non tunai berupa transfer, cek saldo ataupun pembayaran dapat melakukan transaksi melaui internet bisa menggunakan HP, Laptop atau komputer selama masih terhubungan dengan internet. Dengan adanya alternatif untuk memberikan kemudahan bagi nasabah yang ditawarkan oleh fasilitas e-banking dapat menjadi salah satu penyebab berminatnya nasabah khususnya mahasiswa untuk menggunakan layanan e-banking. Hasil penelitian (Nandavita, 2018) menyatakan bahwa tingkat Pemahaman dan Literasi Informasi Mahasiswa Perbanakan Syariah pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Lampung terhadap Produk Keuangan Syariah dapat dikategorikan Cukup Paham. Artinya sebagian besar mahasiswa perbankan syariah masih belum dapat memahami secara penuh dan menganalisis informasi yang dibaca ataupun yang didapat mengenai Perbankan Syariah. Hal ini juga menjadi salah satu alasan peneliti memilih mahasiswa perbankan syariah di Perguruan Tinggi Agama Islam di Provinsi Lampung untuk dijadikan sampel penelitian.

Berdasarkan hasil wawancara dengan saudari Riski Marliana Anggraini yang merupakan mahasiswa perbankan syariah IAIN Metro yang juga menggunakan e-banking BSI merasa dimudahkan dalam bertransaksi. Meskipun ia juga mengetahui berbagai risiko yang mungkin

(3)

didapat dalam penggunaan internet banking baginya tidak masalah. Untuk memperkecil risiko dari penggunaan internet banking, diharapkan tindakan yang dilakukan oleh bank untuk memperkecil risiko akan berdampak positif pada minat nasabah untuk menggunakan teknologi yang ditawarkan.

Sedangkan hasil wawancara dengan saudari Lisda Meita Nur Iswara yang juga mahasiswa perbankan syariah UIN Raden Intan Lampung yang menggunakan e-banking menyatakan bahwa penggunaan e-banking hanya digunakan untuk beberapa kali transaksi saja selebihnya transaksi dilakukan di ATM. Berbeda halnya hasil wawancara dengan Gita Adelian yang selalu bertransaksi menggunakan e-banking dan sudah jarang melakukan transaksi ke Bank.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dilihat bahwa Layanan e-banking belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh mahasiswa dan cenderung tidak diminati. Nasabah lebih memilih menggunakan fasilitas lainnya seperti ATM atau datang langsung ke bank.

Elektronic Banking

OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menyatakan e-banking merupakan layanan yang memungkinkan nasabah Bank untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi, dan melakukan transaksi perbankan melalui media elektronik seperti Automatic Teller Machine (ATM), Electronic Data Capture (EDC) atau Point of Sales (POS), internet banking, SMS banking, mobile banking, e-commerce, phone banking, dan video banking (Basoeky dkk, 2021). Secara umum, E- banking tidak terikat pada waktu atau tempat. Hal tersebut memungkinkan permintaan customer terhadap layanan bank yang diberikan juga berubah. E-banking memiliki keuntungan dimana nasabah dapat menghindari datang ke bank secara langsung. Dengan demikian, E-banking dapat menghemat waktu dan biaya, menyediakan kenyamanan dan aseksibilitas, dapat dilakukan kapanpun dan memberikan dampak positif bagi kepuasan nasabah serta nasabah juga mampu menikmati privasi yang ditawarkan E-banking dalam mengelola urusan bank.

Kepercayaan (Trust)

Kepercayaan didasarkan pada proses kognitif yang membedakan antara orang dan lembaga yang dapat dipercaya, tidak dipercaya dan tidak diketahui. Dalam hal ini kognitif akan memilih siapa yang akan dipercaya dan hormati sehingga itulah yang menjadi alasan yang baik dalam menentukan siapa yang dapat dipercaya (Lewis dan Weigert, 1985). Kepercayaan dalam konteks ini adalah persepsi nasabah bahwa teknologi e-banking ini aman untuk digunakan. Kepercayaan menjadi lebih penting dalam dunia online jika dibandingkan dengan offline banking karena transaksi dalam online banking mengandung informasi yang sensitif dan pihak yang terlibat dalam transaksi keuangan. Ada beberapa faktor (Fauziah & Tenrypada, 2021) yang dapat menghilangkan kepercayaan yang sering terjadi, diantaranya yaitu :

1. Perasaan kecewa merupakan suatu perasaan yang ketika menginginkan suatu hal tetapi tidak dapat diwujudkan sesuai dengan harapan. Perasaan kecewa bisa saja datang secara tiba-tiba, kekecewaan tersebut akan berpengaruh pada pola pikir manusia sehingga akan mengahadapi rasa marah dan sedih.

2. Kehilangan harapan bisanya terjadi pada saat seseorang menginginkan suatu harapan yang besar terhadap orang lain dan perasaan tersebut dapat merusak bagi jiwa manusia karena hal yang diinginkan tidak dapat terwujud”. Kehilangan harapan sama halnya dengan putus asa, hal ini sangat berpengaruh.

3. Perasaan marah menyangkut seluruh perasaan di dalam diri, dimulai dari beberapa rasa kejanggalan yang ada dihati sehingga menimbulkan kemarahan yang meledak, cepat dan sengit.

4. Perasaan berdosa, menyesal atau kecewa adalah perasaan yang menyakiti diri. Karena selalu menyalahkan diri sendiri terhadap apa yang telah dilakukan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan antara lain (Rifa’i, 2019):

1. Faktor rasional, bersifat strategis dan kalkulatif dengan kata lain orang dapat dipercaya karena memiliki keahlian khusus atau memiliki jabatan profesional. Orang yang memberikan kepercayaan (trustor) dapat memperkirakan apakah orang yang mendapat kepercayaan (trustee) dapat melaksanakan tuntutan trustor tersebut. Pandangan bahwa munculnya kepercayaan pada umumnya dari faktor rasional dan asumsi bahwa untuk memberi kepercayaan (trust) kepada orang lain harus terlebih dahulu mendapat informasi atau pengetahuan tentangnya.

(4)

2. Faktor Relasional, disebut juga faktor afektif atau moralistis. Kepercayaan relasional berakar melalui etika yang baik, dan berbasis pada kebaikan seseorang. Kepercayaan relasional memiliki dasar nilai yang disepakati suatu komunitas, gerak hati, dan kepentingan bersama.

Teori relasional mengatakan kepercayaan merupakan hal yang terkondisi melalui budaya dan pengalaman, keyakinan mengenai orang yang dapat bekerja di institusi politik.

Faktor-faktor yang membentuk kepercayaan antara lain (Rifa’i, 2019):

1. Kemampuan, adalah ranah khusus, sehingga individu membutuhkan keyakinan akan seberapa baik seseorang mempelihatkan performanya. Faktor pengalaman dan pembuktian performanya akan mendasari munculnya kepercayaan orang lain terhadap individu.

2. Integritas, terlihat dari konsistensi antara ucapan dan perbuatan dengan nilai-nilai diri seseorang.

Kejujuran saja tidak cukup untuk menjelaskan tentang integritas, namun integritas memerlukan keteguhan hati dalam menerima tekanan.

3. Kebaikan Hati, berkaitan dengan intensi (niat). Ada ketertarikan dalam diri seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Hal tersebut akan mengarahkannya untuk memikirkan orang tersebut dan memberikan intense untuk percaya atau tidak dengan orang tersebut.

Risiko Mengunakan Layanan E-Banking

Resiko adalah persepsi negative konsumen atas sejumlah aktivitas yang didasarkan pada hasil yang negatif dan memungkinkan bahwa hasil tersebut menjadi nyata. Resiko sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan. Semakin kecil resiko dari suatu individu maka semakin besar tingkat kepercayaan, begitu pula sebaliknya semakin besar resiko dari suatu individu maka semakin kecil tingkat kepercayaanya. Definisi risiko secara umum adalah bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbanagn pada saat ini (Dewi, 2019).

Adapun indikator yang mengukur variabel resiko sebagai berikut:

1. Kemungkinan terdapat resiko pencurian 2. Membutuhkan biaya yang besar

3. Kemungkinan terdapat resiko penipuan

Secara khusus persepsi risiko adalah penilaian evaluatif subjektif seorang konsumen dari potensi kerugian informasi privasi rahasia identitas pribadi, termasuk penilaian potensi penyalahgunaan informasi yang dapat mengakibatkan pencurian identitas. Semakin tinggi risikonya, maka pengguna tidak akan menggunakan E-banking. Ketika risiko yang dihadapi oleh nasabah semakin besar maka nasabah cenderung tidak berminat menggunakan E-banking.

Sebaliknya ketika risikonya semakin kecil maka semakin besar pula kepercayaan nasabah untuk menggunakan E-banking dan Bank dapat menghemat biaya yang lebih besar untuk membuka kantor cabang. Usaha pengamanan yang dilakukan, diperlukan juga pemahaman kemungkinan risiko tertinggi baik dilihat dari tingkat keseringan jaringan maupun tingkat pengaruh atas dampak yang dihasilkan dari risiko berikut. Berikut adalah daftar risiko:

1. Risiko E-banking Bagi Bank

Peraturan Bank Indonesia No. 13/23/PBI/2011 Tentang Penerapan Manajeman Risiko Bagi Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah disebutkan bahwa risiko yang dihadapi bank umum syariah meliputi risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi dan risiko kepatuhan.

2. Risiko E-Banking Bagi Nasabah

Dalam usaha pengamanan yang dilakukan, diperlukan juga pemahaman kemungkinan risiko tertinggi dari sisi pola penggunaan layanan oleh nasabah, baik dilihat dari tingkat keseringan jaringan maupun tingkat pengaruh atas dampak yang dihasilkan dari risiko. Berikut adalah daftar risiko serangan dari sisi penggunaan sistem oleh nasabah antara lain DNS Hijacking, Phishing,Typo Site, Interception (Safitri, dkk, 2020)

Kepercayaan (X) Risiko(Y)

(5)

Gambar 1 Kerangka Pemikiran

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dapat dikatakan bahwa hipotesis merupakan suatu kesimpulan sementara yang belum final atau suatu jawaban sementara tentang hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2019).

Pengaruh Kepercayaan Nasabah Terhadap Risiko Menggunakan Layanan E-Banking

Kepercayaan didasarkan pada proses kognitif yang membedakan antara orang dan lembaga yang dapat dipercaya, tidak dipercaya dan tidak diketahui. Dalam hal ini kognitif akan memilih siapa yang akan dipercaya dan hormati sehingga itulah yang menjadi alasan yang baik dalam menentukan siapa yang dapat dipercaya. Kepercayaan dalam konteks ini adalah persepsi nasabah bahwa teknologi e-banking ini aman untuk digunakan. Kepercayaan menjadi lebih penting dalam dunia online jika dibandingkan dengan offline banking karena transaksi dalam online banking mengandung informasi yang sensitif dan pihak yang terlibat dalam transaksi keuangan. Resiko sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan. Semakin kecil resiko dari suatu individu maka semakin besar tingkat kepercayaan, begitu pula sebaliknya semakin besar resiko dari suatu individu maka semakin kecil tingkat kepercayaanya.

Ha : Ada pengaruh kepercayaan nasabah dalam menggunakan E-banking

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian ini dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan dengan cara membagikan kuisioner untuk mendapatkan data-data yang relevan untuk mendukung penelitian (Sugiyono, 2019). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini, terdapat dua kelompok besar variabel yang diteliti. Kelompok besar variabel yang diteliti yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Adapun variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah Kepercayaan yang dikonotasikan dengan huruf X dan variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah adalah Risiko menggunakan layanan e-banking dengan konotasi Y.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dan wawancara. Adapun mahasiswa yang menjadi responden berjumlah 71 mahasiswa. sedangkan angket yang disusun terdiri dari 20 butir pertanyaan. Skor dari masing-masing pertanyaan adalah dalam rentang 1 sampai dengan 5. Artinya skor terendah 1 dan skor tertinggi adalah 5.

Adapun Teknik dan Analisis Data pada penelitian ini menggunakan:

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat representasi dari suatu vareabel yang telah diketahui untuk dapat digunakan dalam mengukur suatu atribut tertentu. Adapun uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji validitas isi. Validitas isi adalah penjelasan tentang suatu alat ukur secara substantif atau disebut validitas substantif yang fokus kepada konseptualisasi dan sejauh mana konsep-konsep sebelumnya yang ditampilkan dalam kajian literatu. Validitas isi adalah validitass yang fokus kepada elemen-elemen apa yang ada dalam ukur (Sugiyono, 2019)

2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama (Sugiyono, 2019).

Uji reabilitas dilakukan dengan membandingkan nlai cronbach’s alpa dengan taraf signifikan yang digunakan. Pengukuran reabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan aplikasi SPSS yakni dengan uji Cronbach Alpa. suatu variabel dinyatakan reliable jika nilai Crombach Alpa rhitung > 0,6.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mngetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas pada SPSS adalah jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, data tersebut berdistribusi normal, sedangkan jika kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal (Nuryadi, 2019).

4. Uji linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua vareabel mempunyai hubungan linier atau tidak secara sighnifikan. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test

(6)

ForLiinierity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua vareabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi lebih dari 0,05 (Nuryadi, 2019).

5. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independent sampel T Test dan ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebh dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.

6. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linear sederhana merupakan hubungan antara variabel yang biasanya dapat dinyatakan dalam suatu garis regresi dalam statistika parametrik yang digunakan secara umum untuk menganalisis rata-rata respon dari variabel y yang berubah sehubungan dengan besarnya intervensi dari variabel x. Analisis regresi linear sederhana hanya digunakan untuk 1 variabel bebas (independent) dan 1 variabel terikat tujuannya untuk memprediksi besaran nilai variable terikat (dependent) (Nuryadi, 2019).

7. R2 Determinasi

Nilai Adjusted R2 ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat Y dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 (Adjusted R2= 0), artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila Adjusted R2= 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila Adjusted R2= 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi (Nuryadi, 2019).

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Uji Validitas

Tabel 1. Validitas instrumen untuk variabel Kepercayaan (X) No Variabel RHitung RTabel Keterangan

1 X1 0,930 0,422 VALID

2 X2 0,754 0,422 VALID

3 X3 0,828 0,422 VALID

4 X4 0,812 0,422 VALID

5 X5 0,801 0,422 VALID

6 X6 0,799 0,422 VALID

7 X7 0,791 0,422 VALID

8 X8 0,713 0,422 VALID

9 X9 0,788 0,422 VALID

10 X10 0,741 0,422 VALID

11 X11 0,723 0,422 VALID

12 X12 0,770 0,422 VALID

13 X13 0,810 0,422 VALID

14 X14 0,702 0,422 VALID

15 X15 0,812 0,422 VALID

16 X16 0,801 0,422 VALID

17 X17 0,752 0,422 VALID

18 X18 0,826 0,422 VALID

19 X19 0,713 0,422 VALID

20 X20 0,791 0,422 VALID

Sumber :Data diolah menggunakan SPSS V.26

(7)

Nilai r tabel untuk nilai

signifikan

0,05 adalah 0,422 r tabel diatas menunjukan bahwa nlai r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga semua item risiko dari nomor 1-20 sudah memenuhi kriteria validitas yang telah ditentukan.

Tabel 2. Validitas instrumen untuk variabel Risiko (Y) No Variabel RHitung RTabel Keterangan

1 X1 0,747 0,422 VALID

2 X2 0,620 0,422 VALID

3 X3 0,815 0,422 VALID

4 X4 0,600 0,422 VALID

5 X5 0,653 0,422 VALID

6 X6 0,649 0,422 VALID

7 X7 0,626 0,422 VALID

8 X8 0,576 0,422 VALID

9 X9 0,594 0,422 VALID

10 X10 0,803 0,422 VALID

11 X11 0,741 0,422 VALID

12 X12 0,659 0,422 VALID

13 X13 0,814 0,422 VALID

14 X14 0,639 0,422 VALID

15 X15 0,727 0,422 VALID

16 X16 0,801 0,422 VALID

17 X17 0,594 0,422 VALID

18 X18 0,672 0,422 VALID

19 X19 0,653 0,422 VALID

20 X20 0,720 0,422 VALID

Sumber :Data diolah menggunakan SPSS V.26

Nilai r tabel untuk nilai signifikan 0,05 adalah 0,422 r tabel diatas menunjukan bahwa nlai r hitung lebih besar dari r tabel, sehingga semua item risiko dari nomor 1-10 sudah memenuhi kriteria validitas yang telah ditentukan.

2. Uji Reabilias

Tabel 3. Hasil Uji Reabilitas Pernyataan Crombach’s

Alpa

Rtabel Keterangan

X 0,967 0,6 Reliabel

Y 0,871 0,6 Reliabel

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS V.26

Dari data diatas menunjukan bahwa variabel kepercayaan (X) dan variabel risiko (Y) dari hasil

uji

reabilitas diperoleh nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari nilai signifikan 0,06 yaitu untuk variabel kepercayaan sebesar 0,967 dan variabel risiko (Y) sebesar 0,871, sehingga dapat diartikan bahwa variabel tersebut adalah reliabel serta dapat digunakan untuk mengolah data selanjutnya.

(8)

3. Uji Normalitas

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 71

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.

Deviation

3.56277004

Most Extreme

Differences

Absolute .078

Positive .073

Negative -.078

Test Statistic .078

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS V.26

Berdasarkan hasil uji one sample kolmogorov-Smirnov dari data diatas nilai Asymp.sig.(2-tailed) sebesar 0.200. yang artinya lebih besar dari 0,05 dapat diartikan bahwa data yang diuji telah berdistribusi normal.

4. Uji Linieritas

Tabel 5. Hasil Uji Linieritas ANOVA Tabel

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

Risiko * Kepecayaa n

Between Groups

(Combined) 1228.187 20 61.409 4.863 .000 Linearity 971.016 1 971.016 76.898 .000 Deviation

from Linearity

257.171 19 13.535 1.072 .406

Within Groups 631.363 50 12.627

Total 1859.549 70

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS V.26

Berdasarkan hasil uji linieitas dengan menggunakan Test for Linearity, pada table diatas menunjukan bahwa nilai linierity mempunyai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,406, sehingga dapat diarikan bahwa variabel X dan Y mempunyai hubungan yang linier.

5. Uji Homogenitas

Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Kepercayaan Based on Mean 1.324 13 51 .231

Based on Median .870 13 51 .588

Based on Median and with adjusted df

.870 13 31.916 .590 Based on trimmed

mean

1.215 13 51 .297

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS V.26

(9)

Berdasarkan tabel diatas yaitu hasil output uji homogenitas data dengan menggunakan Levene Test yaitu est of homogeneity of variance dapat diketahui bahwa nilai probabilitas signifikan (sig) Kepercayaan (X) dan Risiko (Y) lebih besar dari 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa data pada penelitian ini bersifat homogen yang artinya sampel yang diteliti memiliki varian yang sama.

6. Regresi Linier Sederhana

Tabel 7. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.248 3.073 2.684 .009

Kepercayaan .673 .077 .723 8.684 .000

a. Dependent Variable: Risiko

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS V.26

Output menjelaskan pada tabel 7 coefficient pada constanta adalah 8,248 sedangkan nilai kepecayaan 0,673 sehingga persamaan regresinya dapat ditulis

Y=a+bX Dimana :

Y= Risiko menggunakan layanan e-banking a= Konstanta (nilai yang tidak berubah) b= koefisien variabel X

X= kepecayaan nasabah

Berdasarkan output didapatkan model persamaan regresi:

Y=8,248+0,673X

Rumus regresi, koefisien b dinamakan koefisien arah regresi linier yang fungsinya menyatakan dalam besaran satuan. Perubahan tersebut merupakan pertanda apabila nilai b bertanda poitif dan pengurangan jika nilai b bertanda negatif. Maka positif atau negatif tersebut diinterpretasikan dalam besaran satuan, sehingga dari persamaan tersebut dapat di terjemahkan :

1. Nilai a= 8,248 menunjukan pengaruh positif variabel independen (kepercayaan). Bila variabel independen naik atau berpengaruh dalam satu satuan, maka variabel risiko akan naik atau terpenuhi.

2. Nilai b= 0,673 menyatakan bahwa jika kepercayaan (X) mengalami kenaikan satu satuan, maka risiko (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,673 atau 67,3%.

Dapat dilihat dari hasi diatas, Karena regresi bernilai positif maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepercayaan nasabah (X) berpengaruh positif terhadap risiko dalam menggunakan layanan e-banking. Berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh dari tabel diatas sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepecayaan (X) berpengaruh terhadap variabel risiko (Y).

7. Uji Determinasi (R2)

Tabel 8. Hasil Uji Determinasi Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .723a .522 .515 3.588

a. Predictors: (Constant), Kepercayaan

Sumber : Data diolah menggunakan SPSS V.26

Output tabel diatas menjelaskan besarnya niali korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,723 dan dijelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas (kepercayaan) terhadap

(10)

variabel terikat (Risiko) yang disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,522 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh kepercayaan terhadap risiko menggunakan e- banking sebesar 52,2% sedangkan 47,8% dipengaruhi variabel lain.

Sebelum peneliti menjelaskan tentang hasil penelitian, maka terlebih dahulu peneliti mendeskripsikan bahwa kepercayaan dapat didefinisikan sebagai harapan dan keyakinan seseorang terhadap orang lain akan kejujuran, kebaikan dan kesetiaan. Risiko adalah bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbanagn pada saat ini.

Berdasarkan pengujian analisis data, telah diperoleh nilai pada masing-masing variabel. Skor total kepercayaan nasabah adalah 2.462, skor tertinggi variabel Y pada pernyataan kedua dengan nilai 272 Sedangkan skor total variabel X adalah 2.790 dengan skor tertinggi 291 pada pernyataan pertama . Berikut merupakan hasil penelitian :

Output menjelaskan pada table 7 coefficient pada constanta adalah 8,248 sedangkan nilai kepecayaan 0,673 sehingga persamaan regresinya dapat ditulis

Y=a+bX

persamaan tersebut dapat di terjemahkan :

1. Nilai a= 8,248 menunjukan pengaruh positif variabel independen (kepercayaan). Bila variabel independen naik atau berpengaruh dalam satu satuan, maka variabel risiko akan naik atau terpenuhi.

2. Nilai b= 0,673 menyatakan bahwa jika kepercayaan (X) mengalami kenaikan satu satuan, maka risiko (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,673 atau 67,3%.

Dapat dilihat dari hasil diatas, Karena regresi bernilai positif maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepercayaan nasabah (X) berpengaruh positif terhadap risiko dalam menggunakan layanan e-banking. Berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh dari tabel diatas sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepecayaan (X) berpengaruh terhadap variabel risiko (Y). sedangkan pada table 4.9 diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,522 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh kepercayaan terhadap risiko menggunakan e-banking sebesar 52,2% sedangkan 47,8% dipengaruhi variabel lain.

KESIMPULAN

Pengaruh kepercayaan nasabah terhadap risiko menggunakan layanan e-banking pada mahasiswa Perbankan Syariah di Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Provinsi Lampung dapat dilihat dari hasil analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana dengan nilai constanta a adalah 8,248 sedangkan nilai kepecayaan 0,673, diperoleh persamaan Y=8,248+0,62. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,522 yang artinya pengaruh kepercayaan terhadap risiko menggunakan layanan e-banking sebesar 52,2%. Sedangkan nilai signifikansi yang diperoleh dari tabel sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepecayaan (X) berpengaruh terhadap variabel risiko (Y). Karena regresi bernilai positif maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepercayaan nasabah (X) berpengaruh positif terhadap risiko menggunakan layanan e-banking.

DAFTAR PUSTAKA

Basoeky U., Panggabean S., Manu G.A., Wardhana A., Hoeronis I., Adnan Y. dan Maisarah. 2021.

Pemanfaatan Teknologi Digital Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Masyarakat. Bandung: Cv.

Media Sains Indonesia.

Dewi I. A. M. S. 2019. Manajemen Risiko. Denpasar: Unhi Press.

Fauziah A. dan Tenrypada. 2021. Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, Dan Resiko Terhadap Penggunaan e-banking (Survei pada Nasabah BRI Syariah di Kota Palu). Jurnal Ilmu Perbankan dan Keuangan Syariah 3, no. 1

Ichsani E. dan Ratmono. 2021. Pengaruh Persepsi Teknologi Dan Persepsi Risiko Terhadap Kepercayaan Pengguna M-Banking BRI Konvensional (Studi Pada Mahasiswa FEB UM Metro) Derivatif - Jurnal Menejemen 1, no. 4.

(11)

Lewis, J. D., Weigert, A. 1985. Trust as a social reality.Social Forces Department of Sociology.

University of Notre Dame.

Nandavita A. Y. 2018. Literasi Informasi Mahasiswa Perbankan Syariah Pada Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri Di Lampung Terhadap Produk Keuangan Syariah. Finansia - Jurnal Akuntansi dan Perbankan Syariah 01, no. 02.

Nuryadi T.D.A. dan Utami S.E. 2019. Dasar-Dasar Statistik Penelitian. Yogyakarta: Sibuku Media.

Rifa’i K. 2019. Membangun Loyalitas Pelanggan. Jember: K-Media.

Safitri E.M., Larasati, A. S. dan Hari, S. R. 2020. Analisis Keamanan Sistem Informasi E-Banking Di Era Industri 4.0: Studi Literatur. JIFTI - Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan Robotika vol.2, no. 1

Sugiyono.2019. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis masalah dalam penelitian ini yaitu mengenai Pengaruh Kemudahan Terhadap Minat Menggunakan Berulang Layanan E- Banking Pada Bank Syariah Dengan Kepuasan

2019 Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Mobile Banking terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Pada Pengguna Layanan BRI Mobile Bank Rakyat Indonesia di Kantor Cabang Cirebon.. 2016