• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja - IBS Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pengaruh pelatihan terhadap kinerja - IBS Repository"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Penulisan skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Kasir dan Karyawan Penelitian Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Wilayah DKI Jakarta.” Tesis ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian program pascasarjana (S-1) di Departemen Manajemen Sumber Daya Manusia STIE Indonesia Banking School Jakarta. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari seluruh pembaca untuk kesempurnaan tesis ini.

ANALISA DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

  • Latar Belakang Penelitian
  • Permasalahan Penelitian .1 Identifikasi Masalah
  • Tujuan dan Manfaat Penelitian .1 Tujuan Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Untuk itu penulis ingin melihat pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Apakah ada perbedaan penilaian kinerja pegawai sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan antara penilaian pegawai dan pimpinan Bank BTN? Untuk mengetahui perbedaan penilaian kinerja pegawai sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan antara pendapat pegawai dan manajemen Bank BTN.

Tabel 4.21  Validitas Membina Hubungan dengan Nasabah  63
Tabel 4.21 Validitas Membina Hubungan dengan Nasabah 63

PENDAHULUAN

LANDASAN PEMIKIRAN TEORITIS

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN DAN SARAN

Pelatihan

Memberikan masukan kepada Bank BTN dengan mengisi formulir (berupa kuesioner) tentang pelatihan yang diberikan Bank BTN. Oleh karena itu Bank BTN melakukan standarisasi dalam melayani nasabah, seperti penyebutan nama nasabah dan pemberian penawaran. Nasabah yang datang ke Bank BTN mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, oleh karena itu pegawai diharapkan dapat mengidentifikasi kebutuhan nasabah.

Kinerja

Hasibuan (2008) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang ingin dicapai pegawai yang terlihat dari perilaku pegawai atau perilaku kerja yang dilakukannya selama bekerja dalam organisasi. Bagi perusahaan, penilaian kinerja karyawan akan membawa manfaat dalam menempatkan orang-orang yang tepat pada posisi yang tepat. Jadi melalui penilaian kinerja dapat diketahui kinerja pegawai, yang mempunyai kinerja tinggi akan dipromosikan.

Penilaian kinerja pegawai dengan demikian tidak hanya ditujukan untuk menggerakkannya secara vertikal (promosi atau demosi) atau horizontal. Penilaian kinerja pegawai harus memberikan manfaat kepada pegawai dan berguna bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan program kepegawaian di masa depan sehingga dapat tercapai kepuasan dan harmonisasi dalam perusahaan. Skala penilaian, penilaian yang dilakukan oleh atasan atau atasan dengan menggunakan alat penilai, membandingkan hasil kerja pegawai dengan tujuan setiap pekerjaan yang dilakukan.

Freeform Essay, evaluasi yang dilakukan oleh evaluator dengan menulis esai tentang karyawan yang dievaluasi. Kejadian kritis, penilaian yang dilakukan dengan mencatat seluruh kejadian yang berkaitan dengan perilaku sehari-hari pegawai, yang kemudian dicatat dalam buku catatan khusus. Metode modern, metode ini merupakan pengembangan dari metode tradisional atau disebut juga metode evaluasi berwawasan ke depan.

Assessment Center, cara ini dilakukan dengan membentuk tim penilai khusus, baik dari luar maupun dalam perusahaan.

Hubungan Pelatihan dengan Kinerja

Agar tujuan perusahaan berhasil tercapai, manajer sumber daya manusia yang mempunyai tanggung jawab mengelola sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau perusahaan harus mampu memimpin dan memotivasi karyawan dengan sebaik-baiknya. Salah satu kebijakan manajer sumber daya manusia yang diterapkan dalam suatu organisasi atau perusahaan adalah dengan mengadakan pelatihan. Pelatihan merupakan suatu kegiatan dalam suatu perusahaan untuk meningkatkan dan mengembangkan sikap, perilaku, keterampilan dan pengetahuan karyawan sesuai dengan keinginan organisasi atau perusahaan.

Hasibuan (2008) menyatakan bahwa dengan pelatihan maka kinerja pegawai akan meningkat, kualitas dan kuantitas produksi akan meningkat karena keterampilan teknis, keterampilan manusia, dan keterampilan manajemen karyawan akan meningkat. Sulistyani dan Rosidah (2003) menyatakan bahwa pelatihan adalah suatu metode yang digunakan organisasi untuk mempertahankan, mempertahankan dan meningkatkan keterampilan karyawan sehingga kemudian dapat meningkatkan kinerja. Nasution (1994) menyatakan bahwa dengan pelatihan diharapkan pegawai akan mengubah kebiasaan atau perilakunya dalam melaksanakan pekerjaan untuk mencapai kinerja yang tinggi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara pelatihan dengan kinerja pegawai, artinya apabila pelatihan dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat maka kinerja pegawai juga akan meningkat. Pelatihan tersebut harus dilaksanakan secara intensif dan terencana dengan baik, agar kinerja yang diharapkan oleh organisasi atau perusahaan dapat tercapai. Selain itu perlu dilakukan evaluasi terhadap hasil pelatihan yang telah dilakukan, misalnya evaluasi dalam melayani konsumen (pelanggan), keterampilan dalam melaksanakan tugas, dan lain-lain.

Evaluasi ini dapat mempengaruhi kinerja karyawan di perusahaan, dan apabila terdapat kekurangan dalam pelatihan maka dapat dilakukan perbaikan agar pelatihan yang akan datang lebih baik dari pelatihan sebelumnya, baik dari segi pelaksanaan maupun hasil dari pelatihan yang telah selesai. .

Hasil Penelitian Terdahulu

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pelaksanaan program pelatihan terhadap produktivitas kerja Account Officer PT Bank Syariah Mandiri. Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif, untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pelaksanaan program pelatihan yang ditawarkan terhadap produktivitas tenaga kerja. Data dikumpulkan dari total 23 responden dari 5 (lima) cabang PT Bank Syariah Mandiri di DKI Jakarta.

Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang sangat kuat antara pelaksanaan program pelatihan dengan produktivitas kerja, koefisien korelasi Pearson r = 0,865. “Pengaruh Pelatihan Pengembangan Diri Terhadap Harga Diri Remaja Putri Homoseksual di Desa Cibeureum Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang”, oleh Aat Sriati dan Taty Hernawaty (2007). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan pengembangan diri terhadap harga diri remaja putri homoseksual di Desa Cibeureum Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan uji statistik terdapat perbedaan harga diri sebelum dan sesudah pelatihan pengembangan diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pelaksanaan program pelatihan dengan prestasi kerja karyawan divisi PT Card Center. Penelitian yang dilakukan bersifat survei dan deskriptif yaitu menganalisis berdasarkan informasi yang diperoleh mengenai pelaksanaan program pelatihan di PT.

Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi Pearson r = 0,5731 sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program pelatihan mempunyai hubungan yang kuat dan positif terhadap prestasi kerja.

Kerangka Pemikiran

Salah satu upaya suatu organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan mengembangkan sumber daya manusianya adalah dengan memberikan pelatihan yang berkesinambungan. Pelatihan yang diberikan kepada karyawan didasarkan pada permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaan atau keinginan perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Keberhasilan pelatihan ditandai dengan peningkatan kinerja pegawai Bank BTN pada bagian teller dan customer service yang ditandai dengan adanya perubahan perilaku pegawai antara sebelum dan sesudah pelatihan.

Perubahan kinerja dapat dinilai oleh banyak pihak yaitu diri sendiri, atasan, bawahan, dan rekan kerja (pegawai setingkat). Penilaian terhadap perubahan kinerja pegawai antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan pada penelitian ini hanya dinilai oleh atasan dari pegawai yang mengikuti pelatihan dan pegawai yang mengikuti pelatihan itu sendiri. Perubahan kinerja pegawai dalam penelitian ini terlihat dari 10 (sepuluh) poin penilaian yaitu pemahaman hak pelanggan atas keadilan, pemahaman hak pelanggan atas informasi, pemahaman standar pelayanan dalam penampilan pribadi, pemahaman standar pelayanan dalam melayani. pelanggan, komunikasi yang efektif dengan pelanggan, membangun kepercayaan, menjual produk, menjalin hubungan dengan pelanggan, mengidentifikasi pelanggan, menangani penolakan dari pelanggan dan menutup transaksi.

Setelah pelatihan, kami berharap para teller dan pegawai customer service Bank BTN dapat mengikuti service excellency dan pelatihan.

Perumusan Hipotesis

Pemilihan Objek Penelitian

Metode Pengumpulan Data 1 Data yang Dihimpun

Dalam penelitian ini data primer yang digunakan berupa kuesioner yang berisi daftar pertanyaan mengenai kinerja pegawai sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan yang berjumlah 26 pertanyaan. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai sejarah singkat dan perkembangan Bank BTN serta data mengenai pelatihan yang dilakukan terhadap pegawai Bank BTN. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi dan terdiri dari sejumlah anggota yang diambil dari populasi.

Pengambilan sampel dilakukan terhadap populasi yang sangat besar, sehingga diharapkan sampel yang diambil dapat memberikan kesimpulan tentang populasi penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Bank BTN bagian kasir dan bagian customer service yang mengikuti pelatihan service excelence dan sales skill pada tahun 2008. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah pegawai bank dan bagian customer service yang mengikuti pelatihan.

Jumlah responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 64 orang, dimana 32 orang merupakan pegawai counter dan customer service dan 32 orang lainnya merupakan pimpinan dari pegawai terkait yang mengikuti pelatihan service excellency dan sales skill pada tahun 2008. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non-probability sampling dengan teknik judgement sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang melibatkan pemilihan subjek yang berada pada tempat yang paling menguntungkan atau pada posisi terbaik untuk memberikan informasi yang diperlukan (Sekaran: 2006). Kriteria pemilihan sampel penelitian ini adalah responden yang bekerja di Bank BTN DKI Jakarta sebagai teller dan customer service yang mengikuti pelatihan service excelence dan sales skill pada tahun 2008.

Penelitian Lapangan

Studi Kepustakaan

  • Gambaran Umum Obyek Penelitian
  • Pembahasan Hasil Penelitian
  • Analisis Hasil Penelitian
  • Kesimpulan
  • Saran

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai kemampuan menawarkan produk Bank BTN kepada nasabahnya. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai segmentasi setiap produk dan layanan yang ditawarkan Bank BTN. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai hasil penelitian yang dilakukan Bank BTN selama satu tahun dan.

Pembahasan pada sub bab ini mengacu pada upaya menganalisis hasil kuesioner pelatihan serta perbandingan kinerja pegawai sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan yang dilakukan dengan 32 pegawai customer service dan bank BTN DKI Jakarta sebagai responden. Jadi, pelatihan yang dilakukan Bank BTN berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai bank dan pelayanan nasabah, sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Dari tabel diatas terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan penilaian kinerja pegawai sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan antara penilaian pegawai dan manajemen Bank BTN.

Jadi penilaian pegawai dan manajer Bank BTN terhadap pelatihan yang dilakukan Bank BTN berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kinerja pegawai counter dan customer service antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Jadi, pelatihan yang dilakukan Bank BTN berpengaruh signifikan terhadap kinerja petugas counter dan customer service sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan (menurut pendapat pegawai dan manajemen). Berdasarkan uji Wilcoxon sign-ranks test dapat disimpulkan bahwa menurut pendapat pegawai teller dan customer service, pelatihan yang dilakukan Bank BTN berpengaruh signifikan dalam meningkatkan kinerja pegawai.

Berdasarkan uji kepangkatan yang ditandatangani Wilcoxon dapat disimpulkan bahwa menurut manajemen Bank BTN, pelatihan yang dilakukan Bank BTN berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai. Sedangkan saran yang dapat penulis berikan sebagai kontribusi bagi Bank BTN untuk meningkatkan kinerja pegawai dimasa yang akan datang antara lain: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan yang dilakukan oleh Bank BTN telah membawa perubahan kinerja yang cukup baik bagi pegawai kasir dan pegawai. pelayanan pelanggan.

Referensi

Dokumen terkait