• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pengaruh rasio keuangan terhadap harga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pengaruh rasio keuangan terhadap harga"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh :

FAIZ MUHAMMAD SYAFIQ 20131111094

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANKING SCHOOL

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkah rahmat, nikmat dan hidayatNya yang selalu mengiringi penulis dalam penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi dengan judul “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Pertambanan” ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana (S1) jurusan Akuntansi di STIE Indonesia Banking School.

Keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini tentunya tidak lepas dari peranan banyak pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Ketua STIE Indonesia Banking School Bapak Dr. Subarjo Joyosumarto.

2. Wakil Ketua I Bidang Akademik Bapak Dr. Sparta, Ak., M.E., CA.

3. Wakil Ketua II Bidang Administrasi dan Umum Bapak Khairil Anwar, S.E., M.S.M.

4. Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan Bapak Ir. Mahir Shah Emil Akbar.

5. Bapak Dr. Erric Wijaya, ME. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran selalu meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini mulai dari awal hingga selesai.

(8)

7. Seluruh dosen dan karyawan STIE Indonesia Banking School yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan.

8. Kedua orang tua penulis, H. Istar Abadi dan Hj. Nuryani yang selalu memberikan doa dan dukungan materil, moral serta motivasi kepada penulis dari awal kuliah hingga skripsi ini terselesaikan.

9. Ratu Laila IBP. S.Psi yang selalu memberikan dukungan kepada menulis serta memberikan hiburan serta motivasi kepada penulis.

10. Bagas, Irfan, Donny, Andri, Aryo, Sarah dan Nyimas yang selalu memberikan semangat dan hiburan kepada penulis.

11. Dhani, Afra, Putri, Nadia, Rere, Bintang, dan fajri yang selalu memberikan hiburan, semangat, serta motivasi kepasa penulis.

12. Teman-teman Manajemen Keuangan Tari, Ihsan, Gia, Nurul, Intan, Deya, Laras, dll yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

13. Teman-teman satu bimbingan, Pandu, Gia, dan Nurul yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

14. Teman-teman sepermainan Fianna, Ical, Diba, Koko, Heza, dan Stev yang selalu meberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

(9)
(10)

HALAMAN PERSETUJUAN UJI KOMPREHENSIFError! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAHError! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 8

1.3. Perumusan Masalah... 8

1.4. Pembatasan Masalah ... 9

1.5. Tujuan Penelitian ... 10

1.6. Manfaat Penelitian ... 11

1.6.1. Bagi Perusahaan ... 11

1.6.2. Bagi Akademis ... 11

1.7. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II ... 13

LANDASAN TEORI ... 13

2.1. Tinjauan Pustaka ... 13

2.1.1. Teori Signal (Siganlling Theory) ... 13

2.1.2. Pasar Modal ... 13

2.1.3. Saham ... 14

2.1.4. Rasio Keuangan ... 19

2.1.5. Hipotesis Pasar Efisien ... 23

2.2. Penelitian Terdahulu ... 26

2.3 Keterkaitan Antar Variable terhadap Harga Saham... 40

2.3.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham ... 40

(11)

2.4. Kerangka Pemikiran ... 45

2.5. Pengembangan Hipotesis ... 45

BAB III ... 48

METODOLOGI PENELITIAN ... 48

3.1 Objek Penelitian ... 48

3.2 Metode Penghimpunan Data ... 48

3.2.1 Jenis, Tipe dan Sumber Data Penelitian ... 48

3.2.2 Populasi dan sampel ... 49

3.3. Variabel dan Operasional Variabel ... 52

3.3.1. Variabel Dependen ... 52

3.3.2. Variabel independen ... 52

3.4. Metode Analisis Data ... 55

3.4.1. Analisis Statitstik Deskriptif ... 55

3.4.1. Permodelan Data panel ... 56

3.4.2.Uji Asumsi Klasik ... 57

3.4.3 Analisis Regresi Berganda ... 61

3.4.4. Uji t ... 63

3.4.5. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 63

BAB IV ... 65

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 65

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 65

4.2. Analisis Dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

4.2.1. Statistik Deskriptif ... 68

4.3. Penentuan Model Regresi Data Panel ... 72

4.3.1. Uji Chow ... 72

4.3.2. Uji Hausman ... 73

4.4. Uji asumsi Klasik ... 74

4.4.1. Uji Normalitas ... 74

4.4.2. Multikolonieritas ... 75

(12)

4.9. Analisis Hasil Penelitian... 84

4.9.1. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap harga saham ... 84

4.9.2. Pengaruh Current Ratio terhadap harga saham ... 85

4.9.3. Pengaruh Return on Equity terhadap harga saham ... 85

4.9.4. Pengaruh Price Earning Ratio terhadap harga saham ... 86

4.9.5. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap harga saham ... 87

4.10. Implikasi Manajerial ... 88

BAB V ... 91

KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1. Kesimpulan ... 91

5.2. Saran ... 92

5.2.1. Untuk Perusahaan ... 92

5.2.2. Untuk Investor ... 93

5.2.3. Untuk penelitian selanjutnya ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95

LAMPIRAN………102

(13)

2012-Desember 2016 ... 7

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ... 44

Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas... 74

Gambar 4.2. Hasil Uji Durbin Watson ... 78

(14)

Tabel 3.1. Sampel Perusahaan Pertambangan... 49

Tabel 3.2. Tabel Operasional ... 54

Tabel 4.1. Pemilihan Sampel dan Observasi Penelitian ... 65

Tabel 4.2. Perusahaan Sampel ... 66

Tabel 4.3. Hasil analisa Statistik Deskriptif ... 68

Tabel 4.4. Hasil Uji Chow... 72

Tabel 4.5. Hasil Uji Hausman ... 73

Tabel 4.6. Hasil Uji Multikolinearitas... 75

Tabel 4.7. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 76

Tabel 4.8. Hasil uji Autokorelasi ... 77

Tabel 4.9. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 79

(15)

Lampiran II………103

(16)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap Harga saham. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini perusahaan pertambangan. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis penelitian ini menggunakan Analisis regresi berganda dengan menggunakan program Eviews 7.

Hasil penelitian ini menunjukan DER mempunyai pengaruh positif, CR mempunyai pengaruh negative, ROE mempunyai pengaruh positif, PER mempunyai pengaruh positif dan TATO mempunyai pengaruh negative terhadap Harga saham Perusahaan Pertambangan.

Kata Kunci : Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Total Asset Turnover (TATO), Harga saham

(17)

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER) and Total Asset Turnover (TATO) to Share Prices. The population used in this study is mining companies. The sample selection using purposive sampling method and sample in this research amounted to 25 mining sector companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) period 2012-2016.

The data used in this study is secondary data obtained from the company's financial statements that have been published on the Indonesia Stock Exchange.

The analysis of this research using multiple regression analysis using Eviews 7.

The results of this study showed that DER has a positive effect, CR has a negative effect, ROE has a positive effect, PER has a positive effect and TATO has a negative effect on the Mining Company stock price.

Keywords : Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Price Earning Ratio (PER), Total Asset Turnover (TATO), Share Prices

(18)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Pasar modal merupakan pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur satu tahun, seperti saham dan obligasi (Tandelilin, 2010). Pasar modal juga merupakan instrumen keuangan, yaitu pasar dimana bertemunya pihak deficit unit dengan pihak surplus unit. Pihak deficit unit adalah pihak yang memerlukan dana seperti pemerintah atau perusahaan swasta dan menerbitkan surat berharga berupa obligasi maupun ekuitas (saham). Pihak surplus unit adalah pihak yang berkelebihan dana dan mengalokasikan dananya dengan cara melakukan investasi dalam surat berharga berupa obligasi maupun ekuitas (saham).

Tandelilin (2010) menjelaskan bahwa saham biasa (common stock) adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Seorang investor akan menjadi pemilik dan disebut sebagai pemegang saham perusahaan apabila investor membeli saham perusahaan tersebut. Dapat dipahami bahwa saham merupakan bukti atas kepemilikan dari perusahaan. Perusahaan yang telah IPO dapat menjual bebas sahamnya di pasar modal, sedangkan perusahaan yang belum IPO tidak dapat memperjualbelikan sahamnya di pasar modal. Di pasar modal, saham dijual dengan harga yang mengikuti pasar atau tidak ditentukan oleh perusahaan penerbit saham.

(19)

Harga saham merupakan harga untuk selembar saham yang dijual.

Terdapat beberapa macam nilai atau harga saham. Menurut Tandelilin (2010), nilai atau harga saham dibagi menjadi 3 jenis, antara lain :

1. Nilai buku merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit (emiten).

2. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar modal yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut di pasar.

3. Nilai intristik saham yang dikenal sebagai nilai teoritis merupakan nilai saham yang sebenarnya atau yang seharusnya.

Atau dapat disimpulkan nilai buku merupakan harga yang dibentuk oleh perusahaan itu sendiri, sedangkan nilai pasar merupakan harga yang terbentuk sendiri oleh pasar atau tidak ditentukan oleh perusahaan. Namun, dalam penelitian ini harga saham yang digunakan adalah harga saham di pasar atau nilai pasar.

Harga saham di pasar dapat selalu bergerak, yaitu bergerak naik atau pun turun. Semakin baik kinerja perusahaan, maka akan semakin banyak peminat saham perusahaan tersebut, sehingga harga saham perusahaan tersebut dapat melonjak naik. Namun sebaliknya, jika kinerja perusahaan tersebut buruk atau kurang baik, maka peminatnya akan berkurang atau sedikit, sehingga dapat mempengaruhi harga saham tersebut menjadi turun.

Baik atau buruknya perusahaan dapat dilihat dari informasi laporan keuangan yang diterbitkan. Informasi laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis informasi yang paling murah dan mudah

(20)

diperoleh jika dibandingkan dengan alternatif informasi lainnya (Tandelilin, 2010). Mengapa mudah diperoleh dan murah? karena perusahaan yang telah IPO atau yang telah menjual bebas sahamnya dapat memberikan laporan keuangannya ke publik. Oleh karena itu, informasi laporan keuangan tidaklah sulit didapatkan dan tidak mengeluarkan dana. Dari informasi laporan keuangan, kita dapat menilai baik atau buruknya perusahaan tersebut melalui rasio keuangan.

Menurut Kasmir (2014), Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka angka yang ada di dalam laporan keuangan perusahaan dengan membandingkan satu angka ke angka lainnya. Yaitu membandingkan satu angka dari pos satu misal hutang ke pos lainnya seperti modal untuk mendapatkan suatu hasil. Rasio keuangan dibagi menjadi lima rasio yaitu rasio likuiditas, rasio leverage, rasio perputaran manajemen aset, rasio profiabilitas dan rasio nilai pasar (Ross, 2009).

Rasio leverage merupakan rasio yang mengukur dalam penelitian ini rasio leverage yang digunakan adalah debt equity ratio (DER). DER merupakan rasio yang menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri (Husnan, 2012). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Itabilah (2013) DER berpengaruh signifikan negatif terhadap harga saham atau semakin meningkatnya DER akan diikuti oleh penurunan harga saham. Sama hal nya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratih (2013) dimana DER berpengaruh negatif terhadap harga saham atau semakin meningkatnya DER akan diikuti oleh penurunan harga saham.

(21)

Rasio likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya (Husnan ,2012). Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio (CR). Current ratio merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat ditagih secara kesuluruhan (Kasmir, 2014).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Setiyawan (2014) menunjukan bahwa CR berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham atau dengan meningkatnya CR maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Valintino (2013) yang menunjukan bahwa CR berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham atau dengan meningkatnya CR maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan (Husnan, 2012). Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Equity (ROE). ROE merupakan rasio yang mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas (Kasmir, 2014) . Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ratih (2013) menunjukkan bahwa ROE berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham atau semakin meningkatnya ROE maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham. Sama halnya dengan penelitian Sondakh (2015) yang menunjukkan bahwa ROE berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham, artinya semakin tinggi ROE maka diikuti dengan kenaikan harga saham.

(22)

Rasio pasar merupakan rasio yang menggunakan angka yang diperoleh dari laporan keuangan dan pasar modal (Husnan, 2012).Rasio pasar yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Price Earning Ratio(PER).PER merupakan rasio yang menunjukkan hubungan antara harga pasar saham biasa dan earning per share (EPS) (Subramanyam, 2009). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2013) menunjukan bahwa PER berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham, yang artinya bahwa semakin tinggi PER nya maka diikuti oleh kenaikan harga saham. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratih (2013) yang menujukkan bahwa PER berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham, yang artinya semakin tinggi PER nya maka diikuti oleh kenaikan harga saham.

Rasio perputaran manajemen asset atau rasio aktivitas merupakan rasio yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktivanya (Kasmir, 2014). Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total asset Turnover (TATO). TATO merupakan rasio yang menunjukan bagaimana perusahaan dalam mengelola asetnya (keown, 2011).

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Adipalguna (2016) menunjukan bahwa TATO berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham hal itu dapat diartikan bahwa atau semaki mengingkatnya TATO maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriah (2016) bahwa TATO berpengaruh signifikan positif terhadap harga

(23)

saham hal itu dapat diartikan bahwa atau semaki mengingkatnya TATO maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham.

Dalam pasar saham terdapat beberapa jenis pengelompokkan saham, salah satunya yaitu indeks harga saham.Menurut IDX (2017) indeks harga saham merupakan indikator pergerakan harga saham.Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham.Saat ini, Bursa Efek Indonesia memiliki dua jenis indeks harga saham, yaitu indeks konstituen dan indeks sektoral. Penelitian ini menggunakan indeks sektoral yang di dalamnya terdapat 10 jenis, yaitu Consumer, AGRI, Mining, MISC-IND, Manufacture, Infrastructure, Trade, Finance, BASIC-IND, dan Property yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Dalam penelitian ini penulis memilih indeks sektor pertambangan (Mining). Sektor pertambangan merupakan salah satu dari sektor primer dan sektor yang aktif dalam indeks saham sektoral. Hal ini membuat penulis tertarik untuk membahas tentang indeks sektor pertambangan yang sering mengalami fluktuasi seperti naik ataupun turun.

(24)

Gambar 1.1

Kinerja saham sektor pertambangan (JKming) periode Januari 2012- Desember 2016

Sumber (www.bareksa.com)

Dari grafik 1.1 di atas dapat dilihat bahwa indeks sektor pertambangan pada triwulan satu 2012, harga saham pertambangan berada pada titik puncak yaitu menyentuh angka 2800. Namun, memasuki triwulan kedua di tahun 2012 harga saham sektor pertambangan justru mengalami penurunan yang cukup tajam hingga di bawah angka 2000. Tidak hanya itu, indeks sektor pertambangan cenderung mengalami penurunan secara terus menurus hingga akhir desember 2015 mencapai titik terendahnya yaitu diangka 800. Harga saham juga mengalami sedikit peningkatan yang berujung penurunan kembali. Padahal sektor pertambangan merupakan salah satu dari sektor primer dan sektor yang aktif. Dari penurunan harga saham tersebut, penulis ingin meneliti apakah penurunan harga saham pertambangan ini dapat disebabkan oleh rasio keuangan atau tidak.

(25)

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian dengan mengembangkan penelitian terdahulu seperti yang disebutkan sebelumnya.Penelitian ini menganalisis pengaruh kinerja keuangan yang dapat diukur dengan Rasio Keuangan terhadap Hargasaham perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini berjudul :

“Analisis pengaruh Rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas penulis ingin meneliti pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.Sebagaimana penelitian sebelumnya oleh Ratih (2013) ROE dan PER mempunyai pengaruh yang positif dan DER mempunyai pengaruh negatif.Sementara menurut suselo (2014), Bahwa PER, berpengaruh positif terhadap harga saham sedangkan ROE mempunyai pengaruh yang negatif dan DER tidak berpengaruh terhadap harga saham.

1.3.Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu mengenai harga saham, terdapat perbedaan hasil penelitian. Oleh karena itu, permasalahan yang akan dibahas adalah:

(26)

1. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016?

2. Apakah Current Ratio berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012- 2016?

3. Apakah Return on Equity berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012- 2016?

4. Apakah Price Earning Ratio berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016?

5. Apakah Total asset Turnover berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016?

1.4.Pembatasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang menjadi sample dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan di BEI periode 2012-2016

2. Menerbitkan laporan keuangan yang telah di audit selama tahun 2012- 2016

(27)

3. Variable keuangan yang diteliti dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio,Current Ratio, Return On Equity, Price Earning Ratio dan Total asset Turnover

4. Penelitian ini menggunakan sisi mikro perusahaan yaitu menggunakan rasio keuangan dan tidak menggunakan sisi makro seperti inflasi dll

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Debt Equity Ratio terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks sektoral pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016 ?

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Current ratio terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks sektoral pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016 ?

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Return On Equity terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks sektoral pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016 ?

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Price Earning Ratio terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks sektoral pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016 ?

(28)

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Total asset Turnover terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks sektoral pertambangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2016 ?

1.6.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.6.1. Bagi Perusahaan

Dari hasil penelitian ini semoga dapat bermanfaat memberikan informasi dan referensi tambahan kepada investor, perusahaan, pelaku bisnis dan pihak-pihak yang membutuhkan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dijadikan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam pemilihan sekuritas dan peningkatan kinerja perusahaan agar terus berkembang menjadi lebih baik.

1.6.2. Bagi Akademis

Bagi Akademis, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan khasanah pengetahuan tentang pengaruh Rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks sektoral pertambangan di Bursa Efek Indonesia.

1.7.Sistematika Penulisan

Di dalam penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab dengan sistematika penulisannya sebagai berikut :

(29)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini terdiri dari tinjauan pustaka, signaling teory, keterkaitan antar variabel, kerangka pemikiran dan hipotesis

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini terdiri dari pemilihan obyek penelitian, data yang akan dihimpun, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan teknik pengujian hipotesis.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Bab ini terdiri dari gambaran umum obyek penelitian, analisis hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, dan implikasi manajerial.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang diberikan oleh peneliti.

(30)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Teori Signal (Siganlling Theory)

Teori sinyal merupakan teori yang mengemukakan bagaimana perusahaan seharusnya untuk mmberikan sinyal - sinyal kepada pengguna laporan keuangannya.Sinyal yang diberikan mempunyai dua tipe yaitu bad news dan good news (Godfrey, 2010). Good news merupakan sinyal yang dapat membawa pengaruh positif kepada pengguna laporan keuangan seperti pengumuman kenaikan laba bersih perusahaan, Namun bad news adalah sinyal tidak baik yang dapat membawa pengaruh Negatif seperti penurunantajam earning per share.

Dari informasi yang ditebitkan oleh perusahaan investor atau calon investor dapat menilai sinyal yang diberikan tersebut negatif atau posituf dan dapat digunakan dalam mengambil keputusan untuk kedepannya.

2.1.2. Pasar Modal

Menurut Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995, pasar modal adalah:

Suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

(31)

Menurut Tandelilin (2010), pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah pasar untuk sekuritas diperjualbelikan seperti saham, namun saham yang diperjualbelikan di pasar modal merupakan saham dari perusahaan yang telah terbuka atau initial public offering (IPO), namun tempat untuk memperjualbelikan nya disebut sebagai bursa efek. Bursa Efek di Indonesia awalnya ada dua, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Namun, sejak tahun 2007 telah digabung dan berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

2.1.3. Saham

Setiap perusahaan menerbitkan saham, namun hanya perusahaan yang telah IPO atau terbuka saja yang dapat menjual saham nya di pasar bebas.

Menjual saham merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan modal tambahan selain dari pinjaman bank. Jika dilihat pada sisi investor, saham merupakan salah satu bentuk investasi yang cukup menarik bagi sebagian investor.Investasi dalam saham dapat berupa investasi jangka panjang dan jangka pendek.

Saham merupakan bukti kepemilikan atau keikutsertaan seseorang atau perusahaan sebagai pemilik dari perusahaan.Wujud dari saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahan yang menerbitkan kertas tersebut (Robert Ang, 2007). Namun pada saat ini, saham tidak hanya berbentuk lembaran kertas, tetapi juga dalam bentuk digital.

Menurut kamus perbankan (2004) definisi saham adalah “sertifikat atau tanda

(32)

yang menunjukkan pemilikkan sebagian dari suatu perseroan”.Saham tidak hanya memiliki satu jenis saja, namun juga memiliki beberapa jenis, seperti saham preferen, saham biasa, dan saham treasuri.Dalam penelitian ini, saham yang digunakan adalah saham biasa (common stock).

2.1.3.1. Jenis Saham

Jenis-jenis saham menurut Jogiyanto (2010) adalah : 1. Saham Preferen

Saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa.Seperti obligasi yang membayarkan bunga atau pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen.Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi.Saham preferen mempunyai beberapa hak seperti hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi.

2. Saham Biasa

Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock).Pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan.

3. Saham Treasuri

(33)

Saham Treasuri adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk simpanan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali.

2.1.3.2. Harga Saham

Harga saham merupakan harga yang dibayarkan untuk selembar saham yang kita beli. Menurut Widoatmojo (2005) harga saham dapat dibedakan menjadi tiga :

1. Harga nominal

Harga ini adalah harga yang tercantum dalam sertifikat yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan.

2. Harga perdana

Harga ini merupakan harga ketika saham tersebut pertama dicatat di bursa efek.Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi dan emiten. Dengan demikian, diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat yang biasanya untuk menentukan harga perdana.

3. Harga pasar

Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek.Penulis memilih harga saham pasar untuk dipakai dalam penelitian ini.

2.1.3.3. Faktor – faktor yang mempengaruhi Harga saham

(34)

Menurut Arifin (2007) faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham adalah sebagai berikut :

1. Kondisi Fundamental perusahaan:

Faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten itu sendiri. Semakin baik kinerja emiten, berarti semakin besar juga pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham begitu juga sebaliknya.

Untuk memastikan apakah kondisi emiten dalam posisi yang baik atau buruk kita bisa melakukan pendekatan analisis rasio.

2. Hukum permintaan dan penawaran:

Faktor hukum permintaan dan penawaran berada diurutan kedua setelah faktor fundamental karena begitu investor tahu kondisi fundamental perusahaan tentunya mereka akan melakukan transaksi baik jual maupun beli. Transaksi- transaksi inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga saham.

3. Tingkat suku bunga

Suku bunga dapat mempengaruhi Harga saham. Seperti saat tingkat bunga tinggi maka investor memilih untuk menimpan uangnya di bank sehingga peminatan terhadap saham turun sehingga harga saham mengalami penurunan dan juga sebaliknya.

4. Valuta asing

Mata uang amerika (Dolar) merupakan mata uang terkuat diantara mata uang yang lain. Apabila dolar naik maka investor asing akan menjual sahamnya dan ditempatkan di bank dalam bentuk dolar, sehingga menyebabkan harga saham akan turun.

(35)

5. Dana Asing di Bursa

Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang penting, karena demikian besarnya dana yang ditanamkan, hal ini menandakan bahwa kondisi investasi di Indonesia telah kondusif yang berarti pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang kemampuan emiten untuk mencetak laba. Sebaliknya jika investasi asing berkurang, ada pertimbangan bahwa mereka sedang ragu atas negeri ini, baik atas keadaan sosial politik maupun keamanannya. Jadi besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan berpengaruh pada kenaikan atau penurunan harga saham.

6. Indeks harga saham

Indeks harga saham dapat mempengaruhi Harga saham seperti kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu tertentu, tentunya mengakibatkan investasi dan perekonomian negara menjadi lebih baik.

Sebaliknya jika turun berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi demikian akan mempengaruhi naik atau turunnya harga saham di pasar bursa.

7. News & rumors

News & rumors adalah semua berita yang beredar di masyarakat yang menyangkut beberapa hal baik itu masalah ekonomi, sosial, politik keamanan, hingga berita seputar reshuffle kabinet. Dengan adanya berita tersebut, para investor bisa memprediksi seberapa kondusif keamanan

(36)

negeri ini sehingga kegiatan investasi dapat dilaksanakan. Ini akan berdampak pada pergerakan harga saham di bursa.

2.1.4. Rasio Keuangan

Menurut kasmir (2014), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada di dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka ke angka lainnya. Yaitu membagi angka angka untuk mendapatkan hasil :

2.1.4.1. Rasio Solvabilitas

Rasio Solvabilitas adalah rasio yang menunjukan sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang (Kasmir, 2008).Yaitu seberapa besar utang yang digunakan oleh perusahaan di bandingkan dengan aktiva guna membayar kewajiban atau hutang jangka panjang maupun jangka pendek saat perusahaan di likuidasi atau dibubarkan.

2.1.4.1.1. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat leverage atau hutang terhadap total shareholders equity yang dimiliki perusahaan. Sedangkan menurut keown (2012) DER adalah rasio solvabilitas yang menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri atau ekuitas (Husnan, 2012). Rasio ini menggambarkan seberapa besar hutang yang dimiliki oleh perusahaan dibandingkan dengan modal sendiri atau ekuitas yang digunakan oleh perusahaan dalam permodalan sehingga investor dapat

(37)

menilai seberapa risiko yang dimiliki perusahaan dari besarnya DER. Rasio ini dihitung dengan membagi total kewajiban perusahaan dengan modal sendiri.

Rumus Debt to Equity Ratio:

𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑫𝒆𝒃𝒕

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚× 𝟏𝟎𝟎%

2.1.4.2. Rasio likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang mencerminkan atau menggambarkan bagaimana perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya (utang) (Kasmir, 2008). Dengan melihat rasio likuiditas maka calon investor dapet melihat bagaimana kemampuan perusahaan dalam mengatasi kewajiban jangka pendeknya, bila likuiditas perusahaan tinggi maka risiko perusahaan mengalami kebangkrutan karena tidak dapat mengatasi kewajiban jangka pendeknya rendah.

2.1.4.2.1.Current Ratio (CR)

Current Ratio adalah kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki (itabilah, 2013).Sedangkan menurut Husnan (2012) Current ratio adalah rasio adalah rasio likuiditas yang mengukur sejauh mana aktiva lancar perusahaan dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban lancarnya (Husnan, 2012). Dari rasio ini investor dapat melihat apakah perusahaan ini dapat membayar seluruh kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan asset yang dimilikinya. Rasio ini dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

(38)

𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔

𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑳𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒕𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔× 𝟏𝟎𝟎%

2.1.4.3. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur seberapa efisien perusahaan dalam penggunaan asetnya dan pengelolaan operasinya untuk menciptakan laba (Ross, 2009).Yaitu seberapa efeisien dan baiknya perusahaan dalam mengelola operasionalnya serta menggunakan asetnya untuk dapat menciptakan laba yang maksimal.

2.1.4.3.1. Return On Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara net income dengan modal sendiri (Mudlofir, 2016).

Sedangkan menurut Tandelilin (2010) ROE adalah rasio profitabilitas yang menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham.Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih setelah bunga dan pajak dengan ekuitas pemegang saham biasa. Dengan rasio ini investor dapat melihat dan memperkirakan laba yang mungkin diperoleh investor.

Rumus Return On Equity:

𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 = 𝑵𝒆𝒕 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚× 𝟏𝟎𝟎%

2.1.4.4. Rasio Pasar

Rasio pasar merupakan rasio yang mengukur harga pasar saham perusahaan relative terhadap nilai bukunya (Hanafi, 2004). Rasio ini menilai

(39)

apakah harga saham perusahaan di pasar layak atau tidak layak, yaitu apakah harga saham wajar atau terlalu tinggi maupun rendah dibanding dengan apa yang didapatkan.

2.1.4.4.1.Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio merupakan rasio pasar yang menunjukan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Safitri, 2013).Menurut Tandelilin (2010) Price Earning Ratio mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah earning perusahaan. Jadi dengan rasio ini, investor dapat mengetahui berapa dana yang harus mereka bayarkan agar perusahaan dapat memperoleh satu rupiah earning perusahaan.

𝑷𝑬𝑹 =𝑺𝒉𝒂𝒓𝒆 𝑷𝒓𝒊𝒄𝒆 𝑬𝑷𝑺

2.1.4.5. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas atau rasio perputaran aset adalah rasio yang menunjukan seberapa efisien atau intensifnya perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menciptakan penjualan (Ross, 2009). Yaitu seberpa efisien perusahan dalam menggunakan asetnya

2.1.4.5.1. Total Asset turnover (TATO)

Total Asset Turnover (TATO) merupakan rasio aktivitas yang mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktiva untuk mengasilkan volume penjual tertentu (Adipalguna, 2016).Sedangkan menurut Kasmir (2014) Total

(40)

Asset Turnover (TATO) merupakan rasio aktivitas yang menunjukan tingkat perputaran seluruh aktiva perusahaan dan mengukur berapa jumlah asset yang digunakan dalam setiap rupiah yang dihasilkan (Kasmir, 2014).Dengan melihat rasio ini investor dapat melihat bagaimana perputaran aktiva dan juga seberapa aset yang pergunakan dari setiap laba yang dihasilkan.

Rumus Total Asset Turnover :

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 = 𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕

2.1.5. Hipotesis Pasar Efisien

Menurut Tandelilin (2010) Hipotesis pasar efisien adalah harga sekuritas terevaluasi dengan cepat oleh informasi penting yang berkaitan dengan sekuritas tersebut. Sedangkan pada pasar yang kurang efisien harga sekuritas akan kurang bisa mencerminkan semua informasi yang ada, atau terdapat lag dalam proses penyeseuaian dalam proses penyesuaian harga.

Ada beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien yaitu (Tandelilin,2010):

1. Investor-investor secara aktif berpartisipasi dipasar dengan menganalisis, menilai, dan melakukan perdagangan saham

2. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan mudah

3. Informasi yang terjadi bersifat random

4. Investor bereaksi cepat terhadap informasi baru

(41)

Bentuk pasar efisien diklasifikasikan menjadi tiga menurut Fama (1970) dalam Hartono (2010):

1. Efisien dalam bentuk lemah (Weak Foam):

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika semua informasi di masa lalu (historis) akan tercermin pada harga saat ini. Bentuk efisiensi ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory) yang menyatakan bahwa informasi masa lalu (historis) tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Pada kondisi ini investor tidak akan bisa memprediksi nilai pasar saham di masa yang akan datang dengan menggunakan data historis karena data historis sudah tercermin pada harga saat ini.

2. Efisien dalam bentuk setengah kuat (Semi Strong):

Pasar dikatakan efisiein setengah kuat jika harga sekritasnya sudah mencerminkan secara penuh semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten (dividen, earning, penerbitan saham baru, akuisisi & merjer). Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapat keuntungan tidak normal (abnormal return) dalam jangka waktu yang lama.

3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form)

(42)

Pasar dikatakan dalm bentuk kuat jika harga sekuritas secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar dalam bentuk kuat maka tidak ada seorang investorpun yang dapat memeperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return).

(43)

2.2. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu Nama Judul Variable

Depende n

Variable Independ en

Metode Penelitia n

Hasil Penelitian

Gap

Setyorini ,

Maria M Minarsih ,

Andi tri haryono 2016

Pengaruh ROA,ROE, dan EPS terhadap harga saham perusahaan real estate di BEI

x1:ROA x2:ROE x3:EPS

Y:harga saham

Analisis Regresi Berganda

Populasi:

perusaha an real estate

X1:

Tidak berpengaruh X2:

Tidak berpengaruh X3:

berpengaruh

& tidak berpengaruh

Pada penelitia n ini tidak terdapat variabel PER dan CR, TATO Namun terdapat ROA Periode peneltitia n 2011- 2015 ,populasi perusaha an berbeda yaitu real estate

(44)

Nama Judul Variab le Depen den

Variabl e Indepe nden

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Gap

Doroth ea ratih, Apriat ni E.P, Saryad i 2013

Pengaruh EPS,PER,D ER,ROE Terhadap Harga saham pada

perusahaan sektor Pertambanga n Yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012

x1:EP S x2:PE R x3:DE R x4:RO E

Y:Harg a saham

Analisis regresi sederhana dan berganda

Sampel:

30 perusahaan Populasi:

Perusahaan pertambangan yang telah go Public

X1:berpen garuh positif X2:berpen garuh positif X3:berpen garuh negatif x4:berpeng aruh positif

pada penelitia n ini terdapat EPS dan tidak terdapat TATO, dan CR periode penelitia n 2010- 2012,

Reynar d Valinti no, Lana Sularto 2013

Pengaruh ROA,CR,R OE,DER dan EPS,terhada p harga saham perusahaan manufaktur sektor industri barang di BEI

X1:

ROA X2:

CR X3:

ROE X4:

DER X5:

EPS

Y:Harg a saham

Analisis linier regresi

berganda

Sampel:

35 perusahaan

Populasi:

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2009- 2012

X1:

tidak berpengaru h

X2:

berpengaru h

X3:

berpengaru h

X4:

tidak berpengaru h

X5:

berpengaru h

pada penelitia n ini terdapat ROA dan tidak terdapat TATO, populasi berbeda yaitu perusaha an manufakt ur

(45)

Nama Judul Variabl e Depen den

Variable Indepen den

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Gap

Abied Luthfi safitri 2013

Pengaruh

EPS,PER,ROA,D ER,Dan MVA terhadap harga saham dalam kelompok jakarta islamic index

x1:EPS x2:PE R x3:RO A x4:DE R X5:M VA

Y:

Harga saham

Analisis regresi berganda

Sampel:

21 perusahaa n

Populasi:

Perusahaa n

kelompok Jakarta islamic index

X1:

berpengar uh positif X2:berpe ngaruh positif X3:tidak berpengar uh X4: tidak berpengar uh X5:

berpengar uh positif

terdapat ROA dan MVA, namun tidak terdapat ROE, TATO, CR populasi perusahaa n berbeda yaitu perusahaa n yang termasuk dalam jakarta islamic index M.Bin

tang bagya, Suhad ak, Siti ragil handa yani 2016

Pengaruh EPS,ROE,dan PER

Terhadap harga saham (studi pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI tahun 2010- 2014)

X1:

EPS X2:

ROE X3:

PER

Y:

Harga saham

Analisis linier regresi berganda

Sampel:

-

Populasi:

Perusahaa n

telekomu nikasi yang menerbitk an

laporan keuangan periode 2010- 2014

X1:berpe ngaruh X2:berpe ngaruh X3:

berpengar uh dan tidak berpengar uh

Pada penelitian ini tidak terdapat CR,TAT O dan DER namun terdapat EPS

populasi perusahaa n berbeda yaitu perusahaa n

telekomu nikasi

(46)

Nama Judul Variable Depend

en

Variabl e Indepen

den

Metode Penelitian

Hasil Peneliti

an

Gap

Frendy Sondak h, Pareng kuan tommy, Marjam mangan tar 2015

Current ratio,debt equity

ratio,return on asset,return on equity

pengaruhnya terhadap harga saham pada indeks LQ45 di BEI periode 2010- 2014

x1:CR x2:DER x3:ROA x4:ROE

Y:

harga saham

Analisis regresi berganda

Sampel: 6 perusahaan

Populasi:

Perusahaan perbankan yang terdaftar dalam golongan LQ45

X1:berp engaruh X2:

tidak berpeng aruh X3:

berpeng aruh positif x4:berp engaruh positif

Pada penelitian ini terdapat ROA namun tidak terdapat TATO dan PER

Mudlof ir, Rita andini, Agus supriya nto 2017

Pengaruh ROA,ROE,EP S,Inflasi,DER, dan inventory turnover terhadap harga saham pada

perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2008-2013

X1:

ROA X2:

ROE X3: EPS X4:

Inflasi X5:

DER X6: ITO

Y:

Harga saham

Analaisisi regresi linier berganda

Sampel: 17 perusahaan

Populasi:

perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI 2008- 2013

X1:

berpeng aruh positif X2:berp engaruh positif X3:berp engaruh X4:

tidak berpeng aruh X5:

berpeng aruh negatif X6:

berpeng aruh positif

Dalam penelitian ini tidak terdapat PER, TATO dan CR namun terdapat Inflasi, ITO dan ROA

Populasi perusahaan berbeda yaitu otomotif

(47)

Nama Judul Variabl e Depend en

Variab le Indepe nden

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Gap

Syamsur ijal tan, Agus syarif ,Delfira ariza 2014

Analisis faktor- faktor yang mempenga ruhi harga saham pada industri transportati on services di bei tahun 2009-2012

X1: CR X2:

DER X3:

TATO X4 : ROE X5:

EPS

Y:

Harga saham

Analsis rgresi linier berganda

Sampel: 15 perusahaan Populasi : Perusahaan transpotatio n services yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012

X1: tidak berpengaruh X2:

berpengaruh negatif X3:

berpengaruh negatif X4:berpeng aruh positif X5:tidak berpengaruh

Dalam penletian ini terdapat EPS namun tidak terdapat PER Populasi perusahaan juga berbeda yaitu industri transportas i

Dr.majed abdel majid kabajeh

Dr.said mukhled Ahmed AL nu’aimat

Dr.Firas naim dahmash

2012

The relationshi p between the ROA ROE ROI Ratios with jordanian insurance public companies market shares prices

X1:

ROA X2:

ROE X3:

ROI

Y:

SHAR E PRICE

Pooled regression analysis

Sample:

28 public companies

Populasi:

Jordanian Insurance public companies listed in Amman security exchange from period 2002-2007

X1:berpeng aruh X2:tidak berpengaruh x3:berpenga ruh

Pada penelitian ini tidak terdapat CR, DER, PER, dan TATO namun terdapat ROI dan ROA

populasi perusahaan berbeda yaitu perusahaan asuransi

(48)

Nama Judul Variable Depend en

Variable Independ en

Metode Penelitia n

Hasil Penelitian

Gap

Setyorin i, Maria M Minarsi h, Andi tri haryono 2016

Pengaruh ROA,ROE,d an EPS terhadap harga saham perusahaan real estate di BEI

x1:ROA x2:ROE x3:EPS

Y:harga saham

Analisis Regresi Berganda

Populasi:

perusaha an real estate

X1:

Tidak berpengaruh X2:

Tidak berpengaruh X3:

berpengaruh

& tidak berpengaruh

Pada penelitia n ini tidak terdapat variabel PER dan CR, TATO Namun terdapat ROA Periode peneltitia n 2011- 2015 ,populasi perusaha an berbeda yaitu real estate

(49)

Nama Judul Variabl e Depen den

Variabl e Indepen den

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Gap

Dorot hea ratih, Apria tni E.P, Sarya di 2013

Pengaruh EPS,PER,DER, ROE Terhadap Harga saham pada perusahaan sektor

Pertambangan Yang terdaftar di BEI tahun 2010- 2012

x1:EPS x2:PE R x3:DE R x4:RO E

Y:Harg a saham

Analisis regresi sederhana dan berganda Sampel:

30 perusahaa n

Populasi:

Perusaha an pertamba ngan yang telah go Public

X1:berpengar uh positif X2:berpengar uh positif X3:berpengar uh negatif x4:berpengaru h positif

pada peneliti an ini terdapat EPS dan tidak terdapat TATO, dan CR periode peneliti an 2010- 2012,

(50)

Nama Judul Variabl e Depend en

Variable Independ en

Metode Penelitian

Hasil Penelitia n

Gap

Reynard Valintino, Lana Sularto 2013

Pengaruh ROA,CR,RO E,DER dan EPS,terhadap harga saham perusahaan manufaktur sektor industri barang di BEI

X1:

ROA X2: CR X3:

ROE X4:

DER X5:

EPS

Y:Harga saham

Analisis linier regresi berganda

Sampel:

35 perusahaa n

Populasi:

Perusahaa n

manufakt ur yang terdaftar di BEI 2009- 2012

X1:

tidak berpeng aruh X2:

berpeng aruh X3:

berpeng aruh X4:

tidak berpeng aruh X5:

berpeng aruh

pada peneliti an ini terdapa t ROA dan tidak terdapa t TATO, popula si berbed a yaitu perusa haan manufa ktur

(51)

Nam a

Judul Variabl

e Depend en

Variable Indepen den

Metode Penelitia n

Hasil Penelitian

Gap

Abie d Luth fi safit ri 201 3

Pengaruh

EPS,PER,ROA,DE R,Dan MVA terhadap harga saham dalam kelompok jakarta islamic index

x1:EPS x2:PER x3:RO A x4:DE R X5:MV A

Y:

Harga saham

Analisis regresi bergand a

Sampel:

21 perusaha an

Populasi :

Perusah aan kelompo k Jakarta islamic index

X1:

berpengaruh positif X2:berpeng aruh positif X3:tidak berpengaruh X4: tidak berpengaruh X5:

berpengaruh positif

terdapat ROA dan MVA, namun tidak terdapat ROE, TATO, CR populasi perusah aan berbeda yaitu perusah aan yang termasu k dalam jakarta islamic index

(52)

Nama Judul Varia ble Depe nden

Varia ble Indep enden

Metode Penelitian

Hasil Penelitia n

Gap

M.Bin tang bagya, Suhad ak, Siti ragil handa yani 2016

Pengaruh

EPS,ROE,dan PER Terhadap harga saham (studi pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI tahun 2010-2014)

X1:

EPS X2:

ROE X3:

PER Y:

Harga saham

Analisis linier regresi berganda

Sampel:

-

Populasi:

Perusahaan telekomuni kasi yang menerbitka n laporan keuangan periode 2010-2014

X1:berpe ngaruh X2:berpe ngaruh X3:

berpenga ruh dan tidak berpenga ruh

Pada penelitia n ini tidak terdapat CR,TA TO dan DER namun terdapat EPS

populasi perusah aan berbeda yaitu perusah aan telekom unikasi Frend

y Sonda kh, Paren gkuan tomm y, Marja m manga ntar 2015

Current ratio,debt equity ratio,return on asset,return on equity pengaruhnya terhadap harga saham pada indeks LQ45 di BEI periode 2010-2014

x1:C R x2:D ER x3:R OA x4:R OE

Y:

harga saham

Analisis regresi berganda

Sampel: 6 perusahaan

Populasi:

Perusahaan perbankan yang terdaftar dalam golongan LQ45

X1:berpe ngaruh X2: tidak berpenga ruh X3:

berpenga ruh positif x4:berpe ngaruh positif

Pada penelitia n ini terdapat ROA namun tidak terdapat TATO dan PER

(53)

Nama Judul Varia ble Depe nden

Varia ble Indep enden

Metode Penelitian

Hasil Penelitia n

Gap

Mudlo fir, Rita andini , Agus supriy anto 2017

Pengaruh

ROA,ROE,EPS,Inflasi, DER,dan inventory turnover terhadap harga saham pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode 2008-2013

X1:

ROA X2:

ROE X3:

EPS X4:

Inflas i X5:

DER X6:

ITO Y:

Harga saham

Analaisisi regresi linier berganda

Sampel: 17 perusahaan

Populasi:

perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI 2008- 2013

X1:

berpenga ruh positif X2:berpe ngaruh positif X3:berpe ngaruh X4: tidak berpenga ruh X5:

berpenga ruh negatif X6:

berpenga ruh positif

Dalam penelitia n ini tidak terdapat PER, TATO dan CR namun terdapat Inflasi, ITO dan ROA

Populasi perusah aan berbeda yaitu otomotif Syams

urijal tan, Agus syarif ,Delfir a ariza 2014

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham pada industri transportation services di bei tahun 2009-2012

X1:

CR X2:

DER X3:

TAT O X4 : ROE X5:

EPS Y:

Harga saham

Analsis rgresi linier berganda

Sampel: 15 perusahaan Populasi : Perusahaan transpotati on services yang terdaftar di BEI tahun 2009-2012

X1: tidak berpenga ruh X2:

berpenga ruh negatif X3:

berpenga ruh negatif X4:berpe ngaruh positif X5:tidak berpenga ruh

Dalam penletia n ini terdapat EPS namun tidak terdapat PER Populas i

perusah aan juga berbeda yaitu industri transpor tasi

(54)

Nama Judul Varia ble Depe nden

Varia ble Indep enden

Metode Penelitian

Hasil Penelitia n

Gap

Azis muha mmad subha n, pardi man

Pengaruh

NPM,ROE,dan EPS terhadap harga saham perusahaan industri barang konsumsi yang tercatat di BEI tahun 2008-2011

X1:

NPM X2:

ROE X3:

EPS Y:

harga saham

Analisis regresi linier

Sampel:11 perusahaan

Populasi:

perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011

X1:berpe ngaruh X2:berpe ngaruh X3:

berpenga ruh

Populasi berbeda Terdapa t

variabel EPS dan NPM Namun tidak terdapat CR, DER, TATO, dan PER Populasi berbede a yaitu perusah aan barang konsum si

(55)

Nama Judul Varia ble Depe nden

Varia ble Indep enden

Metode Penelitian

Hasil Penelitia n

Gap

E.ama liah itabill ah 2013

Pengaruh

CR,QR,NPM,ROA,EP S,ROE,DER,DAN PBV terhadap hafga saham perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI

X1:

CR X2:

QR X3:

NPM X4:

ROA X5:

EPS X6:

ROE X7:

DER X8:

PBV Y:

Harga saham

Analisis regresi linier berganda

Sampel:

36

perusahaan

Populasi:p erusahaan property dan real estate di BEI 2008- 2011

X1:berpe ngaruh X2:tidak berpenga ruh X3:tidak berpenga ruh X4:tidak berpenga ruh X5:

berpenga ruh X6: tidak berpenga ruh X7:tidak berpenga ruh x8:berpe ngaruh

Pada penelitia n ini terdapat QR, ROA, EPS, dan PBV namun tidak terdapat PER, dan TATO populasi perusah aan berbeda yaitu Properti Indra

setiya wan, Drs.

Pardi man 2014

Pengaruh CR, ITO, TIE dan ROE terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor barang

konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2009-2012

X1:

CR X2:I TO X3:T IE X4:R OE

Y:Har ga saham

Analisis regresi linier berganda

Sampel:

17

perusahaan

Populasi:

Perusahaan konsumsi di BEI periode 2009-2012

X1:

berpenga ruh signifika n positif X2:

berpenga ruh negatif

X3:berpe ngaruh sigifikan positif X4:berpe ngaruh signifika n positif

Pada penelitia n ini tidak terdapat DER,T ATO dan PER namun tedapat TIE dan ITO

(56)

Nama Judul Varia ble Depe nden

Varia ble Indep enden

Metode Penelitian

Hasil Penelitia n

Gap

IGN sudan gga adipal guna, Anak agung gede suarja ya

Pengaruh likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas, dan penilaian pasar terhadap harga saham perusahaan lq 45

X1:

CR X2:

DER X3:

TAT O X4:

ROA X5:

EPS Y:

Harga saham

Analisis regresi linier berganda

Sampel: 19 perusahaan

Populasi:

Perusahaan LQ45 di BEI 2012- 2014

X1: tidak berpenga ruh

X2: tidak berpenga ruh

X3:Berp engaruh signifika n positif X4:tidak berpenga ruh X5:

berpenga ruh positif

Pada penelitia n ini tidak terdapat ROE dan PER namun terdapat ROA dan EPS

Populasi berbeda

Fitriah , Frans Sudirj o 2016

Pengaruh Analisis rasio keuangan, rasio pasar, dan kebijakan dividen terhadap harga saham

X1:

CR X2:D ER X3:T ATO X4:

ROA X5:P ER X6:D PR

Y:

Harga Saha m

Analisis regresi berganda

Sampel: 20 perusahaan

Populasi:

Perusahaan LQ 45 periode 2009-2011

X1:

Berpeng aruh positif X2: tidak berpenga ruh X3:berpe ngaruh positif X4:

berpenga ruh positif X5:berpe ngaruh positif X6:

berperng aruh positif

Pada penelitia n ini tidak terdapat ROE namun terdapat ROA dan DPR

Populasi berbeda

(57)

Nama Judul Varia ble Depe nden

Varia ble Indep enden

Metode Penelitian

Hasil Penelitia n

Gap

Dedi suselo , Atim djazul i, Nur khusni yah indra wati 2014

Pengaruh variabel fundamental dan makro terhadap harga saham (Studi pada perusahaan yang masuk dalam indeks Lq 45

X1:R OA X2:R OE X3:

PBV X4:

EPS X5:

PER X6:D ER X7:K URS X8:In flasi

Y:

Harga saham

Analisis regresi linier berganda

Populasi:

perusahaan yang termasuk dalam LQ45

X1:berpe ngaruh positif X2:berpe ngaruh negatif X3:berpe ngaruh positif X4:berpe ngaruh positif X5:

berpenga ruh positif X6: tidak berpenga ruh x7:berpe ngaruh negatif X8:

berpenga ruh negatif

Pada penelitia n ini tidak terdapat ROE, TATO dan CR namun terdapat PBV ,Inflasi ,dan KURS

(Sumber: diolah oleh penulis)

2.3 Keterkaitan Antar Variable terhadap Harga Saham 2.3.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham

Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total kewajiban dengan modal sendiri perusahaan tersebut. Sehingga rasio ini dapat memperlihatkan seberapa besar hutang dibandingkan modal sendiri atau ekuitas.

(58)

Nilai DER yang tinggi merupakan suatu bad news atau sinyal yang negatif dari perusahaan kepada investor karena mencerminkan bahwa perusahaan mempunyai hutang yang tinggi dibandingkan modal sendiri atau ekuitas sehingga mempunyai tingkat risiko yang tinggi.Dari risiko yang tinggi juga dapat menyebabkan saham kurang diminati oleh investor sehingga harga saham menurun.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Itabilah (2013) DER berpengaruh signifikan negatif terhadap harga saham atau semakin meningkatnya DER akan diikuti oleh penurunan harga saham. Sama hal nya dengan peneltian yang dilakukan oleh Ratih (2013) dimana DER berpengaruh negatif terhadap harga saham atau semakin meningkatnya DER akan diikuti oleh penurunan harga saham.

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif negatif Debt to Equity Ratio terhadap harga saham perusahaan yang termasuk dalam indeks sektoral pertambangan di Bursa Efek Indonesia

Ha : Terdapat pengaruh negatif Debt to Equity Ratio terhadap terhadap harga saham perusahaan yang termasuk dalam indeks sektoral pertambangan di Bursa Efek Indonesia

2.3.2.Pengaruh Current Ratio terhadap harga saham

Current Ratio (CR) merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.Dengan semakin besar CR maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban lancarnya menggunakan aktiva lancarnya.

Dengan meningkatnya CR perusahaan merupakan suatu sinyal yang positif

(59)

(Good news) dari perusahaan untuk pengguna laporan keuangan yang mencerminkan bahwa perusahaan semakin mampu dalam mengatasi kewajiban jangka pendeknya. Dengan sinyal yang baik itu maka akan berdampak pada kenaikan harga saham perusahaan karena investor .

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Setiyawan (2014) menunjukan bahwa CR berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham atau dengan meningkatnya CR maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Valintino (2013) yang menunjukan bahwa CR berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham atau dengan meningkatnya CR maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham

H0 : Tidak terdapat pengaruh positif Current Ratio terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia

Ha : Terdapat pengaruh positif Current Ratio terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia

2.3.3. Pengaruh Return On Equity terhadap harga saham

Return on Equity (ROE) merupakan perbandingan antara laba bersih dengan modal. Semakin besar atau semakin tinggi ROE merupakan suatu sinyal yang positif (Good news) untuk para pengguna laporan keuangan karena mencerminkan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba untuk pemegang saham meningkat sehingga dapat menaikan harga saham.

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ratih (2013) menunjukkan bahwa ROE berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham

(60)

atau semakin meningkatnya ROE maka akan diikuti oleh peningkatan harga saham. Sama halnya dengan penelitian Sondakh (2015) yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham.Hal ini berarti semakin tinggi ROE, maka diikuti dengan kenaikan harga saham.

H0 : Tidak terdapat pengaruh positif Return on Equity terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia

Ha : Terdapat pengaruh positif Return on Equity terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia

2.3.4. Pengaruh PER terhadap Harga saham

Price Earning Ratio (PER)merupakan perbandingan antara harga saham pasar dengan Earning Per Share (EPS) perusahaan tersebut. Sehingga rasio ini dapat memperlihatkan seberapa besar tingkat kepercayaan investor terhadap emiten, yaitu dengan melihat seberapa rela investor membayarkan rupiah untuk mendapatkan satu rupiah earning. Jadi dengan meningkatnyai PER merupakan suatu sinyal baik (Good news) untuk para pengguna laporan keuangan karena mencerminkan semakin tinggi tingkat kepercayaan investor terhadap emiten sehingga berdampak pada kenaikan harga saham.

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Safitri (2013) menunjukkan bahwa PER berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham.Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi PER nya maka diikuti oleh kenaikan harga saham.Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ratih (2013) bahwa PER berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham

(61)

yang artinya bahwa semakin tinggi PER nya maka diikuti oleh kenaikan harga saham.

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Price Earning Ratio terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia

Ha : Terdapat pengaruh yang positif Price Earning Ratio terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia

2.3.5. Pengaruh TATO terhadap Harga saham

Total asset turnover merupakan perbandingan antara sales dengan total asset.

Semakin besar nilai TATO berupakan suatu sinyal baik (Good news) untuk pengguna laporan keuangan dikarenakan semakin tinggi efektivitas perusahaan dalam mengelola asset untuk mendapatkan laba sehingga dapat menaikan harga saham.

Dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Adipalguna (2016) menunjukan bahwa TATO berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham hal itu dapat diartikan bahwa atau semaki mengingkatnya TATO maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriah (2016) bahwa TATO berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham hal itu dapat diartikan bahwa atau semaki mengingkatnya TATO maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham.

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif Total Asset Turnover terhadap harga saham perusahaan sektor pertambangan di Bursa Efek Indonesia

Referensi

Dokumen terkait