ANALISIS PENGARUH SEKTOR TRANSPORTASI DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
(PDRB), JUMLAH PENDUDUK DAN JUMLAH
KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI PROVINSI
JAWA TIMUR TAHUN 2001-2015 JURNAL ILMIAH
Disusun oleh :
MERY MAULYDIA AGUSTIN 135020107111007
JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2017
Analisis Pengaruh Sektor Transportasi dalam Produk Domestik Bruto (PDRB), Jumlah Penduduk dan Jumlah Kendaraan Bermotor Terhadap Penerimaan
Pajak Kendaraan Bermotor di Provinsi Jawa Timur Tahun 2001-2015
Mery Maulydia AgustinFakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Email: [email protected]
ABSTRAK
Penerimaan pemerintah daerah yang diguanakan untuk membiayai pembangunan berasal dari beberapa sumber , salah satu sumber penerimaan tersebut adalah pajak. Untuk membiayai pembangunan daerah tersebut dengan mengoptimalkan pajak. Salah satu pajak yang memiliki potensial di Jawa Timur adalah Pajak Kendraan Bermotor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh sektor transportasi dalam PDRB, jumlah penduduk dan jumlah kendaraan bermotor terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di Provinsi Jawa Timur Tahun 2001-2015. Metode
yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sektor transportasi dalam PDRB, jumlah penduduk dan jumlah kendaraan bermotor berpengaruh positif signifikan terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di Provinsi Jawa Timur tahun 2001-2015
.
Kata kunci: pajak kendaraan bermotor, PDRB, jumlah penduduk, jumlah kendaraan bermotor.
A. PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil kerja dari pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan penduduk atau negara. Pertumbuhan ekonomi menurut Sadono Sukirno (2006) adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Sebagaimana yang diketahui bersama, jumlah penduduk Indonesia akan terus mengalami peningkatan yang berarti kebutuhan ekonomi juga akan semakin bertambah. Hal ini hanya bisa diperoleh melalui peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau sering disebut PDRB atas dasar harga berlaku setiap tahun. Selain itu PDRB juga sebagai alat untuk mengukur tingat pertumbuhan ekonomi maka dengan demikian untuk meningkatkan PDRB tersebut, Pemerintah memiliki peran yang besar, terutama dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.
Melalui otonomi daerah pemerintah daerah dapat melakukan pembangunan daerah yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan pendekatan desentralisasi karena Pemerintah sebagai pengatur dan pembuat kebijakan telah memberi kewenangan setiap daerah untuk mengelola dan memanfaatkan sumber penerimaan daerah yang dimilikinya berdasarkan aspirasi dari masyarakat daerah.
Dalam rangka membiayai rumah tangganya sendiri, pemerintah membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu setiap pemerintah daerah harus dapat mengenali potensi dan mengidentifikasi sumber-sumber dana yang dimilikinya. Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya pemerintah daerah harus mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan daerah sehingga dapat diandalkan sebagai Sumber Pendapatan.
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara yang digunakan untuk melaksanakan pembangunan bagi seluruh rakyat indonesia. Pajak dipungut dari warga negara indonesia dan menjadi salah satu yang dapat dipaksakan penagihannya. Pembangunan nasional pada dasarnya dilakukan oleh masyarakat bersama-sama pemerintah. Sektor pajak memiliki peran yang semakin besar karena akan
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah, peranan pajak sangatlah penting karena merupakan penerimaan bagi kas negara.
Salah satu jenis pajak yang memiliki potensi yang semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan standar kebutuhan sekunder menjadi primer adalah pajak kendaraan bermotor. Pajak kendaraan bermotor merupakan salah satu jenis pajak daerah yang memberikan penerimaan yang cukup besar. Pajak kendaraan bermotor juga dapat meningkat dengan melihat berapa banyak jumlah kendaraan bermotor setiap tahunnya
Produk Domestik Bruto Regional (PDRB), jumlah kendaraan bermotor, jumlah penduduk memiliki keterkaitan dalam meningkatkan penerimaan pajak sehingga menjadikan satu kesatuan yang saling mempengaruhi. Semakin besar jumlah kendaraan bermotor dan jumlah penduduk maka akan semakin besar pula mempengaruhi jumlah penerimaan pajak kendaraan bermotor, Jika PDRB suatu daerah meningkat maka kemampuan daerah dalam membayar pajak (ability to pay) pajak juga akan meningkat. Hal ini meningkatkan daya pajaknya agar penerimaan pajak meningkat Tidak terkecuali Provinsi Jawa Timur.
Oleh karena itulah peneliti bermaksud untuk meneliti bagaimana pengaruh Produk Domestik Bruto Regional (PDRB), jumlah penduduk dan jumlah kendaraan bermotor terhadap penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Provinsi Jawa Timur.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi disuatu wilayah. Produk Domestik Regional Bruto sebagai salah satu indikator ekonomi memuat berbagai instrumen ekonomi yang didalamnya terlihat dengan jelas keadaan makro ekonomi suatu daerah dengan pertumbuhan ekonominya, pendapatan per kapita dan berbagai instrumen lainnya.
Pajak
Pajak dipungut berdasarkan undang-undang dan aturan pelaksanaannya yang dapat dipaksakan kepada subyek pajak. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual dari pemerintah.
Pajak Daerah
Pajak daerah merupakan jenis pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerahnya menurut Undang-undang No.28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pasal 1, pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak kendaraan bermotor yang merupakan pajak daerah adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaaan kendaraan bermotor termasuk didalamnya adalah kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Penerimaan Pajak
Pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan penerimaan pajak penghasilan dimana jika pertumbuhan ekonomi setiap tahunya meningkat maka penerimaan pajak pun akan meningkat.
Semakin tinggi PDRB secara langsung pajak daerah mengalami peningkatan, sehingaa penerimaan PAD juga mengalami peningkatan. Sehingga Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat menaikkan pendapatan per kapita, dimana kenaikkan pendapatan per kapita masyarakat akan selalu diikuti dengan peningkatan membayar pajak, sehingga pada akhirnya akan menambah jumlah penerimaan pajak bagi negara, khususnya Pajak.
Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap Penerimaan Pajak
Menurut teori pertumbuhan ekonomi klasik salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan jumlah penduduk, dimana pertumbuhan jumlah penduduk dapat berpengaruh positif ataupun negatif Pertumbuhan penduduk potensial yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pengaruh Jumlah Kendaraan Bermotor terhadap Penerimaan Pajak
Pada era saat ini kendaraan bermotor menjadi kebutuhan bagi penduduk karena merupakan alat transportasi untuk melakukan aktivitasnya dengan demikian dengan tingginya jumlah penduduk dan semakin tingginya PDRB per kapita menyebabkan semakin meningkatnya daya beli masyarakat pada kendaraan bermotor sehingga menyebabkan peningkatan jumlah kendaraan bermotor. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, maka semakin meningkat pula pendapatan daerah dari sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Jumlah kendaraan bermotor akan mempengaruhi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor secara langsung. Semakin banyak jumlah kendaraan bermotor, diharapkan akan meningkatkan penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor. Nuringsih (2006) melakukan penelitian menganai penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, menemukan bahwa penerimaan pajak derah sebelum dan sesudah desentralisasi didominasi oleh tiga pajak yaitu Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB).
C. METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivsm, diguanakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan seca ra random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2009).
Lokasi Penelitian
Ruang lingkup pembahasan dan kegiatan penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur, karena fokus peneliti ingin melakukan penelitian pengaruh PDRB, Jumlah Penduduk dan Jumlah Kendaraan Bermotor terhadap penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Provinsi Jawa Timur.
Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian diperlukan data-data sebagai sumber informasi yang berguna untuk menunjang hasil penelitian. Data yang diperlukan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder yang diperoleh pada penelitian ini data tahunan pada tahun 2001-2015 atau sebanyak lima belas tahun untuk memenuhi syarat uji asumsi klasik yaitu data yang diperlukan minimum adalah tiga puluh maka data yang diperoleh selama lima belas tahun dijadikan kuartalan dengan metode interpolasi. Metode interpolasi data merupakan metode pemecahan data tahunan menjadi bentuk triwulan atau bentuk kuartalan, dimana data setahun dibagi menjadi empat data dalam bentuk kuartalan.
Populasi Penelitian
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Populasi dari penelitian yang dilakukan ini adalah pajak kendaraan bermotor untuk seluruh jenis kendaraan bermotor dua dan beroda empat atau lebih yang ada di seluruh Provinsi Jawa Timur.
Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis dengan program Stastistical Product and Service Solution (SPSS). Program SPSS ini digunakan untuk mengolah data untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan model regresi linier berganda (Multiple Linier Regression Method) yang diolah menggunakan program SPSS.
Model ini digunakan untuk mempengaruhi seberapa besar kontribusi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Untuk melalukan analisis, model matematis persamaan dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
PKB=β0 + β1pddk + β2kb + β3PDRB + Ɛ1
Keterangan:
PKB = Pajak Kendaraan Bermotor Pddk = Jumlah Penduduk
Kb = Jumlah Kendaraan Bermotor
PDRB = Produk Domestik Regional Bruto menurut harga konstan β0 = Intercept
β1 = Koefisien Regresi Ɛ1 = Random eror
Penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik merupakan serangkaian pendeteksian yang digunakan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Regresi Linear Berganda
Pada analisis regresi, besarnya koefisien regresi diukur dengan R2. R2 (Adjusted R Square) sebesar 0,741 atau 74,1%. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen (jumlah kendaraan bermotor, jumlah penduduk dan PDRB) terhadap variabel dependen (PKB) sebesar 74,1%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (jumlah kendaraan bermotor, jumlah penduduk dan PDRB) mampu menjelaskan sebesar 74,1% variasi variabel dependen (PDRB).
Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variable lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Tabel 1 : Hasil Regresi Linier Berganda
Variabel Koefisien Regresi t-hitung Sig
Constan -817828141.776 -.251 .802
PDRB 659705.830 5.472 .000
Jumlah Penduduk 325979.946 2.517 .015
Jumlah Kendaraan Bermotor 158854.909 3.254 .002
R-Square .754 Adjusted Rsquare 0,741 f-hitung 56,301 Signifikansi 0,000
Dari hasil uji regresi linear berganda yang dilakukan, dapat dilihat pada tabel diatas, nilai signifikansi dari variabel tingkat PDRB (X1) adalah 0,000 menunjukkan bahwa tingkat PDRB berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) karena nilai signifikansinya lebih kecil dari taraf signifikansi yang seharusnya 0,05 dengan demikian hipotesis H1 diterima, ini berarti semakin tinggi PDRB di Jawa Timur maka menjamin penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor di Jawa Timur semakin meningkat.
Hasil pengujian untuk variabel Jumlah Penduduk (X2) menunjukkan bahwa jumlah penduduk berpengaruh positif karena memiliki nilai signifikansi sebesar 0,015 sehingga kurang dari nilai signifikansi yaitu 0,05. Dengan demikian hipotesis H2 diterima, ini berarti semakin tinggi jumlah penduduk di Jawa Timur, maka semakin banyak pula penerimaan pajak kendaraan bermotor.
Nilai signifikansi dari variabel jumlah kendaraan bermotor (X3) adalah 0,050 menunjukkan bahwa variabel jumlah kendaraan bermotor berpengaruh positif karena nilai signifikansinya sama dengan dari taraf signifikansi 0,02. Dengan demikian hipotesis H3 diterima, ini berarti semakin tinggi jumlah kendaraan bermotor di Jawa, menjamin semakin baik penerimaan pajak kendaraan bermotor.
Pembahasan
Pengaruh Sektor Transportasi dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
PDRB merupakan penjumlahan dari nilai tambah yang diciptakan oleh seluruh sektor ekonomi.
Secara statistik hasil analisis PDRB terbukti signifikan, artinya secara statistik PDRB berpengaruh terhadap penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor. Salah satu faktor penting untuk mengetahun kondisi ekonomi di suatu wilayah tertentu dalam suatu periode tertentu dapat ditunjukkan oleh data PDRB daerah tersebut. Apabila nilai PDRB mengalami peningkatan maka akan membawa pengaruh positif pada kenaikan penerimaan daerah. Semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin tinggi pula kemampuan seseorang untuk membayar berbagai pungutan yang ditetapkan pemerintah, sehingga semakin tinggi pula kemampuan masyarakat tersebut untuk membayar Pajak Daerah yang digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan pemerintah.
Pendapatan seseorang dapat digambarkan melalui PDRB perkapita yang menunjukkan nilai PDB dan PNB per satu orang penduduk. PDRB per kapita yang tinggi dapat mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor, selain itu dapat meningkatan kemampuan masyarakat untuk
membayar pajak. PKB penegenaan pajaknya disesuaikan dengan daya pikul atau kemampuan wajib pajak tesebut dengan tarif pajak yang telah ditentukan sebelumnya sesuai dengan jenis kendaraan yang dimiliki oleh wajib pajak tersebut.
Variabel Sektor Transportasi dalam PDRB secara statistik berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di Provinsi Jawa Timur. Hal ini disebabkan karena kenaikan PDRB juga dipengaruhi oleh penerimaan pajak kendaraan bermotor. Teori mengenai PDRB dengan pajak diungkapkan oleh peacock dan wiseman diketahui, bahwa perkembangan ekonomi menyebabkan pemungutan pajak yang semakin meningkat, dan semakin meningkatnya penerimaan pajak menyebabkan pengeluaran pemerintah juga semakin meningkat (mangkoesoebroto, 1998).
Dengan nilai PDRB berpengaruh positif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor.
Pemerintah harus meningkatkan pelayanan yang baik terhadap pelayanan pajak kendaraan bermotor agar masyarakat dapat merasakan atau menikmati dari hasil pembayaran pajak misalnya, perbaikan kualitas pelayanan dengan mempermudah masyarakat untuk membayar pajak, adanya denda ringan untuk yang terlambat bayar pajak sehingga masyarakat tertib untuk membayar pajak kendaraan bermotor dan dengan adanya aturan-aturan baru dan kebijakan-kebijakan baru dari pemerintah maka masyarakat akan sadar pentingnya membayar pajak sehingga dengan demikian penerimaan pajak kendaraan bermotor akan semakin meningkat.
Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Pada Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa jumlah penduduk yang ada di Provinsi Jawa Timur memiliki hubungan positif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di provinsi jawa timur. Hal ini dapat disebabkan karena Provinsi jawa Timur merupakan Provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak sehingga Provinsi Jawa Timur temasuk yang padat akan penduduknya sehingga jumlah penduduk yang tinggi semakin tinggi pula kebutuhan salah satunya dalam hal transportasi. Kabupaten/kota yang masyarakatnya banyak dan memiliki kendaraan bermotor maka penerimaan PKB akan meningkat. PKB dikategorikan dalam pajak langsung dimana pengenaannya tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain dan pengenaannya secara berkala yaitu setahun sekali. Hal ini dapat diartikan kabupaten/kota yang memiliki jumlah penduduk yang banyak dapat diartikan bahwa jumlah orang yang ikut berkontribusi dalam membayar pajak semakin banyak, akibatnya penerimaan PKB menjadi meningkat.
Jumlah penduduk juga berperan dalam perekonomian, sesuai dengan asumsi klasik yang menyatakan bahwa jumlah penduduk mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Abdul Halim (2001) mengatakan bahwa besarnya pendapatan dapat dipengaruhi oleh jumlah penduduk, semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan seseorang untuk membayar (ability to pay) berbagai pungutan yang ditetapkan pemerintah.
Pengaruh Jumlah Kendaraan Bermotor terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
Pada Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa jumlah kendaraan bermotor yang ada di Provinsi Jawa Timur memiliki hubungan positif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di provinsi jawa timur. Hal ini karena berhubungan dengan padatnya jumlah penduduk yang ada di Provinsi Jawa Timur sehingga memungkinkan penduduk dapat membeli kendaraan bermotor sehingga penerimaan pajak kendaraan bermotor juga ikut meningkat. Karena kendaraan bermotor merupakan sumber utama dari penerimaan pajak kendaraan bermotor.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data yang telah dilakukan mengenai pengaruh PDRB, jumlah penduduk dan jumlah kendaraan bermotor terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di Provinsi Jawa Timur tahun 2001-2015. Kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mempunyai pengaruh positif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) di Provinsi Jawa Timur. Dengan adanya Kenaikan PDRB ini maka penerimaan pajak kendaraan bermotor juga mengalami kenaikan. PDRB per kapita yang semakin meningkat dapat mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor sekaligus peningkatan kemampuan masyarakat untuk membayar pajak. Apabila seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan bermotor akan dikenakan tarif progresif. Hal tersebut akan mempengaruhi peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak terutama penerimaan PKB.
2. Jumlah penduduk mempunyai pengaruh positif terhadap penerimaan pajak kendaran bermotor (PKB) di Provinsi Jawa Timur, hal tersebut dikarenakan Jawa Timur merupakan provinsi yang memiliki jumlah kabupaten/kota terbanyak sehingga dapat dikatakan jumlah penduduk di Jawa Timur padat sehingga pertumbuhan transportasi meningkat yang memungkinkan penduduk dapat membeli kendaraan bermotor sehingga mempengaruhi secara langsung penerimaan pajak kendaraan bermotor.
3. Jumlah kendaraan bermotor mempunyai pengaruh positif terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) di Provinsi Jawa Timur. Hal ini terjadi karena berhubungan dengan padatnya jumlah penduduk yang ada di Provinsi Jawa Timur sehingga memungkinkan penduduk dapat membeli kendaraan bermotor sehingga penerimaan pajak kendaraan bermotor juga ikut meningkat. Meningkatkan jumlah kendaraan bermotor ini juga karena kendaraan bermotor saat ini menjadi kebutuhan masyarakat untuk melakukan kegiatan sehari- hari sehingga permintaan kendaraan bermotor juga meningkat setiap tahunnya sehingga ini menyebabkan penerimaan pajak kendaraan bermotor juga meningkat.
4. PDRB, jumlah penduduk dan jumlah kendaraan bermotor secara simultan mempunyai pengaruh positif atau searaah terhadap penerimaan pajak kendaran bermotor di Provinsi Jawa Timur
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data pengaruh PDRB, jumlah penduduk dan jumlah kendaraan bermotor terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor di Provinsi Jawa Timur tahun 2001-2015 maka peneliti memberikan bebebrapa saran sebagai berikut:
1. Produk Domestik Regional Bruto yang setiap tahunnya mengalami kenaikan di Provinsi Jawa Timur seharusnya diimbangi dengan pelayanan yang baik terhadap wajib pajak sehingga wajib pajak akan lebih sadar pentingnya bayar pajak, dan juga dengan kenaikan PDRB ini juga pelayanan terhadap infrastruktur juga semakin baik. Dengan semakin baiknya infratruktur maka masyarakat akan sadar bagaimana hasil yang diperoleh dengan membayar pajak sehingga PDRb juga meningkat.
2. Jumlah kendaraan bermotor di Provinsi Jawa timur mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan adanya peningkatan jumlah kendaraan bermotor ini pemerintah harusnya membuat kebijakan untuk lebih menggali potensi penerimaan pajak kendaraan bermotor agar dapat memaksimalkan penerimaan pajak kendaraan bermotor. Kebijakan yang dimaksud misalnya pemberlakuan peningkatan denda pajak kendaraan bermotor bagi wajib pajak karena hal ini dapat mendorong wajib pajak agar membayar pajak kendaraan bermotor tepat waktu sehingga dengan adanya kebijakan tersebut wajib pajak tidak akan mengulur waktu untuk membayar pajak (tepat membayar pajak).
3. Pemerintah Provinsi Jawa Timur perlu terus mengembangkan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan penerimaan pajak kendaraan bermotor karena dengan meningkatnya penerimaan pajak kendaraan bermotor berpengaruh terhadap kemandirian daerah.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW atas limpahan rahmah dan rezeki yang tiada henti senantiasa menemani penulis menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih dan dedikasi sebesar-besarnya bagi keluarga besar, Aba, Umi, dan Adik-adik tersayang, terimakasih juga kepada Reza Perwira Rachamutulloh yang selalu memberikan semangat dan dukunganya selama pengerjaan tugas skripsi ini serta teman-teman
seperjuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Halim, Abdul. 2001. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. UPP-AMP Yogyakarta: YKPN.
Mangkoesoebroto, Guritno. 1998. Ekonomi Publik, Edisi kedua. Yogyakarta: BPF-UGM.
Nuringsih, M. 2006. Analisis Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Sebelum dan Sesudah Desentralisasi Fiskal. Jurnal. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Sadono Sukirno. 2006. Ekonomi Pembangunan Proses Masalah dan Dasar Kebijakan, cetakan ketiga.
Jakarta: Penerbit Kencana.
Sugiyono, Prof, Dr. 2006. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Undang-undang No. 28. 2009. Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta.