JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 5, Oktober 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i5.4814 Hal 1251−1261 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom
Analisis Penggunaan Media Sosial untuk Pencarian Informasi dan Media Komunikasi Menggunakan Model Uses and Gratification
Rispa Rianti Damanik1, Johan Jimmy Carter Tambotoh2,*
Fakultas Teknologi Informasi, Sistem Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia Email: 1,*[email protected], 2[email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected] Submitted 08-09-2022; Accepted 04-10-2022; Published 31-10-2022
Abstrak
Penggunaan sosial media terus meningkat dengan berbagai tujuan penggunaannya, seperti pencarian informasi dan media komunikasi.
Hal ini dikarenakan media sosial yang mempermudah penggunanya untuk berinteraksi, berkomunikasi tanpa memikirkan jarak, dan mencari informasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengukur dan menganalisis penggunaan media sosial sebagai pencarian informasi dan media komunikasi bagi penggunanya. Penelitian ini menggunakan model Uses and Gratification dan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling. Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data yang berasal dari 263 responden, ditemukan bahwa ada 6 hipotesis yang diterima yaitu Hipotesis 1 pencarian informasi memiliki pengaruh dalam media komunikasi karena hal ini ditunjukan dengan nilai T-Statistics 2.724. Hipotesis 2 diterima dengan hasil T-Statistics 4.457 sehingga hal ini menunjukan bahwa bersosialisasi berpengaruh untuk media komunikasi. Lalu, Hipotesis 4 diterima dengan nilai T-Statistics 3.197 yaitu pencarian status secara positif perpengaruh dengan penggunaan media sosial. Hipotesis 5 diterima dengan kesimpulan bahwa bersosialisasi secara positif berpengaruh dengan penggunaan media sosial. Hipotesis 5 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa hiburan berpengaruh dengan penggunaan media social. Namun, ada satu hipotesis yang ditolak yaitu Hipotesis 3 sehingga pencarian informasi tidak bepengaruh untuk penggunaan media sosial.
Kata Kunci: Media Sosial; Uses and Gratification; Penggunaan; Pencarian Informasi; Media Komunikasi Abstract
The use of social media continues to increase for various purposes, such as information seeking and communication media. This is because social media makes it easier for users to interact, communicate without thinking about distance, and seek information. This study aims to measure and analyze the use of social media as a search for infor mation and communication media for its users. This study uses the Uses and Gratification model and analyzed using the Structural Equation Modeling method. From the results of collecting and processing data from 263 respondents, it was found that there were 6 accepted hypotheses, namely Hypothesis 1, information seeking influences communication media because this is indicated by the T-Statistics value of 2.724. Hypothesis 2 is accepted with the results of T-Statistics 4.457, this shows that socializing affects communication media. Then, Hypothesis 4 is accepted with a T-Statistics value of 3.197, namely status seeking positively influences the use of social media. Hypothesis 5 is accepted with the conclusion that socializing positively affects the use of social media. Hypothesis 5 is accepted, so it can be said that entertainment affects the use of social media. However, one hypothesis is rejected, namely Hypothesis 3 so that information seeking does not affect the use of social media.
Keywords: Social Media; Uses and Gratifications; The Use; Information Seeking; Communication Media
1. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi saat ini menawarkan berbagai kemudahan untuk penggunanya salah satunya yaitu dalam berbagi interaksi melalui teknologi yang disebut media sosial. Media sosial memberikan fasilitas dalam menutup jarak antar individu dengan dapat berkomunikasi dan berbagi informasi walaupun tidak saling berdekatan. Sehingga hal ini dapat membuat sosial media banyak digunakan dari semua kalangan diberbagai dunia termasuk juga di Indonesia. Media sosial memberikan berbagai macam fitur bagi penggunanya yang dengan mudah dapat untuk berpartisipasi, berbagi, bahkan membuat konten sehingga mampu menarik banyak orang untuk menggunakan sosial media, terlebih keberadaan dan perkembangannya mampu membawa dampak positif dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain pada kehidupan sosial[1]. Menggunakan media sosial menjadi sesuatu hal yang perlu dilakukan dalam kehidupan saat ini dengan penekanan pada keterhubungan[2].
Penggunaan media sosial juga memiliki tujuan lain selain sebagai media komunikasi yaitu untuk melakukan berbagai aktivitas dengan menggunakan media sosial. Misalnya, dengan bermain media sosial dapat menghibur penggunanya, atau media sosial dapat membantu pengguna dalam bersosialisasi dan membantu pengguna untuk mencari serta mendapatkan informasi. Melihat penggunaan media sosial dengan berbagai aktivitas serta tujuan penggunaanya, maka dari itu penelitian ini akan berfokus untuk melakukan analisis penggunaan sosial media. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengukur dan menganalisis penggunaan media sosial sebagai pencarian informasi dan media komunikasi bagi penggunanya. Tinjauan literatur sistematis tentang media sosial dilakukan oleh Al-Qaysi, Mohamad-Nordin, and Al- Emran (2020) dengan 122 artikel yang sudah sesuai dengan kriteria setelah dianalisis kesesuaiannya. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa teori uses and gratifications (U&G) lebih sesuai untuk menilai penggunaan sistem sosial interaktif seperti media dibanding sosial media pendidikan.
Disarankan untuk penelitian lebih lanjut dengan tujuan untuk mengevaluasi sosial media untuk tujuan media komunikasi sangat disarankan untuk menggunakan teori Uses and Gratification (U&G)[3] . Beberapa penelitian telah dilakukan terkait media sosial dengan menggunakan teori uses and gratification (U&G). Penelitian terdahulu dengan judul penelitian “Penggunaan Fitur Media Sosial Instagram Stories Sebagai Media Komunikasi” oleh Zike Martha tahun 2021.
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 5, Oktober 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i5.4814 Hal 1251−1261 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Penelitian ini menggunakan teori self disclosure Johari Window dan teori uses and gratification, dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengkaji perkembangan yang dihasilkan dari fenomena yang terjadi sehari-hari. yaitu termasuk perilaku yang mengarah pada pengungkapan diri di sosial media dalam hal ini khusus pada salah satu fitur Instagram. Penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara pada mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas Dharma Andalusia dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana mahasiswa dapat mengekspresikan diri menggunakan fitur Instagram stories.
Hasil dari penelitian ini yaitu Instagram stories menjadi sarana berekspresi dengan isi pesan pada Instagram stories yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, serta tujuan dari pengguna yang mengunggah pesan tersebut[4]. Penelitian berikutnya mengenai teori Uses and Gratifications yaitu berjudul “Fenomena Penggunaan Media Sosial : Studi Pada Teori Uses and Gratification” tahun 2021. Jurnal ini menggunakan teori uses and gratification untuk menganalisis fenomena yang terjadi pada penggunaan media. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan peninjauan atas fenomena yang terjadi. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode eksploratif dan pengumpulan data menggunakan data sekunder. Dari penelitian ini diberikan saran untuk perlu secara lebih lanjut penelitian tentang konsep yang ada pada teori Uses and Gratification[2]. Penelitian lainnya dilakukan dengan judul
“Survei Penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasiswa Kota Padang Menggunakan Teori Uses and Gratifications”
oleh Andi Saputra tahun 2019. Penelitian ini mengkaji perilaku saat memakai media sosial dengan teori uses and gratification. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner serta wawancara dengan 99 responden dari 3 perguruan tinggi negeri di kota Padang. Survei menyimpulkan hasil bahwa mayoritas mahasiswa yang disurvei adalah pengguna aktif media sosial dan 87% responden menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi[5].
Penelitian terkait dengan judul “Pemanfaatan Media Sosial dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Ketenagakerjaan di Kalangan Kerja Muda pada Masa Pandemi COVID-19” pada tahun 2021 dengan tujuan penelitian yaitu untuk memahami hubungan antara pemanfaatan media sosial dengan pemenuhan kebutuhan informasi tentang ketenagakerjaan di masa pandemic. Penelitian ini menggunakan teori uses and gratification lalu mengumpulkan data dari jawaban 400 responden dan mengolah dengan aplikasi SPSS. Penelitian ini memperoleh hasil penelitian bahwa pemanfaat media sosial memiliki hubungan yang signifikan dengan kebutuhan informasi ketenagakerjaan di kalangan angkatan kerja muda pada masa pandemi[6]. Penelitian lainnya berjudul “The Impact of Online Social Networking (Social Media) on Interpersonal Communication and Relationships” oleh Tang, M.J., dan Chan, E.T tahun 2021 melakukan identifikasi kegunaan serta penggunaan media sosial untuk mengetahui dampak media sosial terhadap komunikasi interpersonal dan mempelajari hubungannya. Penelitian ini menggunakan teori uses and gratifications yang memiliki asumsi bahwa perilaku komunikasi diarahkan pada tujuan. Penelitian ini melakukan survey online yang diedarkan dengan hasil penelitian yaitu penggunaan media sosial mungkin dapat mengurangi komunikasi interpersonal antara pasangan, tetapi media sosial juga telah memperkuat ikatan antara pasangan. Sehingga muncul pro dan kontra dalam menggunakan media sosial dengan tujuan komunikasi dan hubungan antar pribadi, dengan pertanyaan apakah perangkat atau teknologi yang canggih ini dapat menyatukan orang[7].
Penelitian lainnya yaitu “Media Sosial Sebagai Media Alternatif Manfaat dan Pemuas Kebutuhan Informasi Masa Pandemi Global Covid 19 (Kajian Analisis Teori Uses and Gratification)” oleh Nurliya ada tahun 2020, mengutarakan tentang media sosial yang menjadi media alternatif untuk dimanfaatkan dan pemuas kebutuhan informasi saat pandemi.
Penelitian dengan metode kuantitatif ini memperoleh 50 responden sample acak dari Instagram dengan hasil penelitian yaitu 80% orang setuju bahwa media sosial dapat bermanfaat sebagai sosial informasi, 93% responden menyetujui bahwa informasi dari media sosial dapat membantu. 85% setuju tentang media sosial mampu memuaskan kebutuhan pencarian informasi, dan 92% setuju terkait informasi dari media sosial memenuhi untuk melakukan sesuatu[8]. Sehingga, berdasarkan penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini dan sebagai dasar penelitian. Penelitian ini berkontribusi untuk menganalisis penggunaan media sosial dengan menggunakan teori uses and gratification yaitu dengan menggunakan empat variabel dari teori use and gratification dan menambahkan dua variabel lain yaitu media social dan media komunikasi untuk mencari tahu apakah penggunaan media social dapa media komunikasi dan pencarian informasi.
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model behavioral science research. Penelitian ini mengarah pada model behavioral science research dengan objek human-computer-interaction. Untuk metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif berkaitan dengan kuantifikasi dan analisis variabel untuk mendapatkan hasil [20]. Penelitian ini diawali dengan melakukan penentuan pada area penelitian yang dijadikan fokus penelitian yang akan dituju yaitu Sosial Media. Selanjutnya, dilakukan studi literatur dari tinjauan pustaka sistematis serta jurnal penelitian terdahulu yang berkaitan dengan sosial media dan teori uses and gratifications (U&G). Teori uses and gratifications yang akan digunakan dalam penelitian ini lalu didefinisikan secara rinci yang kemudian digunakan untuk menghasilkan hipotesis penelitian, dan menentukan variabel serta indikator yang akan digunakan. Kemudian, kuesioner dibuat dengan menggunakan indikator dari variabel yang ada dan dilakukan penentuan responden yang akan mengisi kuesioner yang disebarkan. Dalam penelitian ini, metode kuantitatif digunakan sebagai acuan data primer dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden yang sesuai kriteria, dalam hal ini adalah pengguna sosial media. Kuesioner
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 5, Oktober 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i5.4814 Hal 1251−1261 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom yang dibuat dalam google form kemudian disebarkan melalui beberapa sosial media dan kemudian meminta responden yang sesuai kriteria untuk mengisi kuesioner menggunakan skala likert yaitu dengan pilihan jawaban dari Sangat Setuju (SS) dengan skor 5, Setuju (S) dengan skor 4, Netral (N) dengan skor 3, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1. Sebanyak 263 data responden dikumpulkan dan selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan pengujian statistics Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi SmartPLS 3. Penelitian ini menggunakan SEM untuk menganalisis model persamaan jalur karena SEM memiliki keunggulan untuk melakukan analisis jalur (path analytic)[21]. Partial Least Square (PLS) juga digunakan dalam penelitian ini karena untuk menguji ada tidaknya hubungan atau pengaruh antar dua variable atau lebih variable laten (prediction)[22].
Gambar 1. Alur Penelitan
Alur penelitian ini dimulai dari menentukan area penelitian, studi literatur, membuat hipotesis penelitian hingga Menyusun kesimpulan. Alur penelitian yang digambarkan melalui gambar 1.
2.2 Uses and Gratification Theory
Uses and gratification (U&G) merupakan teori yang lebih mengacu tentang “Apa yang dilakukan orang dengan media?”
bukannya “Apa yang dilakukan media dengan orang-orang”[9]. Teori uses and gratification pertama kali dikemukakan oleh Elihu Katz pada tahun 1959, teori ini mengutarakan bahwa individu secara aktif dapat menggunakan media serta memilih jenis media berdasarkan kebutuhan dan motivasi untuk menggunakan media tersebut[10]. Penelitian dilakukan oleh Katz, Blumer, dan Gurevitch (1973) yang melakukan identifikasi kebutuhan dari penggunaan media di masa itu yaitu seperti radio, bioskop, buku, televisi, dan surat kabar atau koran[11]. Walaupun teori ini dikembangkan pada masa sebelum dunia digital hadir. Akan tetapi, teori ini sudah diterapkan dalam beberapa studi untuk mengukur motivasi penggunaan media tersebut. Beberapa penelitian teori uses and gratification berkaitan dengan internet, situs web, media sosial, perilaku penggunaan media sosial, dan juga pembelian pada suatu live-streaming[12]. Teori uses and gratification dapat membantu peneliti dalam mengidentifikasi berbagai tujuan individu dalam memanfaatkan media yang memberikan pengalaman yang lebih baik tentang mekanisme psikologi dari perilaku dan hasil individu[10].
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 5, Oktober 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i5.4814 Hal 1251−1261 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Teori ini menerangkan perspektif komunikasi psikologis yang menyatakan bahwa setiap pengguna memiliki penggunaan serta preferensi sendiri yang berbeda karena setiap pengguna menggunakan platform media tertentu dengan alasan yang berbeda, dan pengguna berusaha untuk memenuhi kebutuhan sosial dan budaya mereka sendiri. Kebutuhan psikologis yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan penggunaan media, misalnya dalam mencari informasi, terhubung dengan orang lain, hiburan, untuk memperkuat identitas diri, dan melarikan diri[13]. Penelitian ini menggunakan teori uses and gratification dengan sudut pandang yaitu individu menggunakan media sosial dengan tujuan tertentu dalam hal ini adalah pencarian informasi, media komunikasi, hiburan, bersosialisasi dan pencarian status dan pengguna berperan aktif dalam memilih sosial media yang dibutuhkan berdasarkan motivasi mereka. Maka dari itu, digunakan 4 variabel dari teori uses and gratification yaitu pencarian informasi (PI), pencarian status (PS), bersosialisasi (B), dan hiburan (H). Variabel pencarian informasi mengarah pada kepuasan dengan akses mudah ke informasi yang tepat waktu dan relevan dari media sosial. Pencarian status menggambarkan pengakuan, pencapaian status, dan kedudukan dengan pengguna media sosial lainnya. Variabel bersosialisasi mewakili dari mengenal pengguna lain, berinteraksi, dan terhubung dengan pengguna media sosial. Variabel hiburan berkaitan dengan kemampuan media dalam memenuhi kebutuhan individu akan pelarian, menghilangkan ketakutan, dan pelepasan emosi[14]. Keempat variable ini akan diukur dengan 2 variabel tambahan yaitu variable media sosial dan variable media komunikasi.
2.3 Media Sosial
Media sosial merupakan media berbasis teknologi internet (media online) yang memungkinkan seseorang untuk dapat berinteraksi searah sosial, berkomunikasi, dan berkolaborasi serta berbagi dengan orang lain. Hal ini dikarenakan pengguna media sosial dapat dengan mudah untuk ikut serta dalam membuat pesan dan berbagi pesan[15]. Media sosial merupakan platform yang dimana pengguna digital atau virtual yang memiliki akses internet dapat berbagi konten, mengungkapkan pendapat tentang suatu topik dan dimana proses komunikasi serta interaksi dapat berlangsung secara intensif tanpa batasan ruang dan waktu[16]. Definisi lainnya yaitu, media sosial mengacu pada layanan atau perangkat lunak berbasis web atau mobile yang membantu pengguna, komunitas, dan organisasi untuk dapat berkolaborasi, terhubung, berinteraksi dan berkomunikasi dengan saling membantu dalam berbagi konten dan juga berbagi interaksi[14].
Berbagai media sosial yang popular dan cukup banyak digunakan orang yaitu, WhatsApp, Instagram, Facebook, Tiktok, Youtube, Twitter, dan lainnya. Keberadaan berbagai media sosial ini adalah hasil dari perkembangan yang telah mengubah cara orang berkomunikasi satu sama lain[17]. Sehingga dapat dikatakan bahwa media sosial dapat menjadi fasilitas komunikasi berbasis internet yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi secara real-time dan juga dapat membuat atau berbagi konten dengan pengguna sosial media lainnya. Sosial media memiliki fungsi yang kompleks dan beragam. Alasan orang memilih untuk menggunakan media sosial berbeda-beda dan tergantung sesuai kebutuhannya[18]. Sehingga hal ini sesuai dengan teori uses and gratification yaitu orang menggunakan media berdasarkan tujuan individu itu sendiri.
2.4 Media Komunikasi
Ada tiga jenis media komunikasi yang dikenal, yang pertama yaitu media cetak yang terdiri dari majalah, surat kabar, dan tabloid. Kedua, media elektronik yang didalamnya terdapat televisi dan radio. Dan yang terakhir adalah media online yang dapat diakses dengan menggunakan internet atau disebut dengan new media[19]. Istilah new dalam teknologi komunikasi baru digunakan karena telah mengalami transformasi sehubungan dengan sistem komunikasi yang baru dibuat dapat memberi manfaat dari sistem sebelumnya. Fakta bahwa sistem komunikasi baru membangun komunikasi serta interaksi dengan cara yang lebih mudah dari sistem komunikasi sebelumnya adalah dasar dari teknologi komunikasi saat ini[16].
2.5 Hipotesis
Hipotesis penelitian berdasarkan 4 variabel yang diambil dari teori uses and gratification (U&G) yaitu pencarian informasi (PI), pencarian status (PS), bersosialisasi (B), dan hiburan (H), dan ditambahkan dua variabel yaitu media sosial (SM) dan media komunikasi (MK).
Gambar 2. Model Konseptual
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 5, Oktober 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i5.4814 Hal 1251−1261 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom Hipotesis penelitian digambarkan melalui gambar 2 untuk menunjukan hubungan antara variable. Keterangan variable dapat dilihat sebagai berikut:
H1: Pencarian informasi secara positif mempengaruhi media komunikasi dalam menggunakan sosial media H2: Bersosialisasi secara positif berpengaruh dengan media komunikasi
H3: Pencarian informasi secara positif berpengaruh dengan sosial media H4: Pencarian status secara positif berpengaruh dengan sosial media H5: Bersosialisasi secara positif berpengaruh dengan sosial media H6: Hiburan secara positif berpengaruh dengan sosial media
H7: Sosial media secara positif berpengaruh sebagai media komunikasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Responden pada penelitian ini adalah orang yang telah menjadi pengguna dari media sosial. Pengumpulan data dilakukan secara online dengan menyebarkan kuesioner online dibeberapa platform sosial media. Kuesioner yang telah disebarkan sejak bulan April – Mei 2022. Dikumpulkan data dari 263 responden yang kemudian diolah untuk menjadi penelitian ini.
Berikut merupakan demografi responden yang dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Profil Responden
Jumlah Responden Presentase (%)
Jenis Kelamin Perempuan
Laki-Laki
219 45
83.30%
16.70%
Usia 15-25
26-35 36-45 46-55 56-65
200 52 9 2 1
75.70%
19.80%
3.40%
0.80%
0.40%
Pekerjaan
Durasi mengunakan social media dalam sehari
Frekuensi menggunakan sosial media dalam sehari
Mahasiswa Karyawan Swasta Siswa PNS
Ibu Rumah Tangga
Pengajar Pengusaha Freelancer Tidak ada Pedagang
Fresh Graduate Karyawan BUMN Perawat Nelayan Notaris Konsultan 0-2 Jam 2-4 Jam 4-6 Jam
> 6 Jam
Berkali-kali dalam sehari Beberapa kali sehari Sekali sehari Seminggu sekali
149 37 21 16 14 5 4 3 3 2 2 2 2 1 1 1 20 79 91 73 151 85 25 2
56.70%
14.10%
8.00%
6.10%
5.30%
1.90%
1.50%
1.10%
1.10%
0.80%
0.80%
0.80%
0.80%
0.40%
0.40%
0.40%
7.60%
30.00%
34.60%
27.80%
57.40%
32.30%
9.50%
0.80%
Berdasarkan hasil dari Tabel 1, hasil dari demografis yang diperoleh, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan dengan total 219 responden (83.30%). Sedangkan 45 responden (16.70%) lainnya berjenis kelamin laki-laki.
Mayoritas usia responden pengguna sosial media adalah 15 – 25 tahun dengan total responden adalah 200 orang (75.70%).
Mahasiswa menjadi responden terbanyak yaitu dengan 149 responden (56.70%). Untuk durasi penggunaan sosial media per hari paling banyak menggunakan sosial media selama 4-6 jam sehari yaitu sebanyak 91 responden (34.60%), 79 responden (30.00%) menggunakan sosial media 2-4 jam sehari, 73 responden (27.80%) menggunakan sosial media lebih dari 6 jam sehari, dan 20 responden lainnya (7.60%) menggunakan sosial media 0-2 jam sehari. Untuk frekuensi penggunaan sosial media dalam sehari, 151 responden (57.40%) menjawab menggunakan sosial media berkali kali dalam
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 5, Oktober 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i5.4814 Hal 1251−1261 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom sehari, 85 responden (32.30%) menjawab menggunakan sosial media beberapa kali sehari. Kemudian, 25 responden (9.50%) menggunakan sosial media sekali sehari, dan 2 responden (0.80%) menjawab menggunakan sosial media dalam seminggu sekali.
Gambar 3. Sosial Media yang digunakan Responden
Pada gambar 3, digambarkan sosial media yang digunakan oleh responden. Dari kuesioner yang disebar, responden dapat memilih beberapa sosial media yang digunakan oleh responden. Dari data yang telah dikumpulkan dan diolah, ditemukan fakta bahwa sosial media yang banyak digunakan oleh responden adalah Instagram dan yang kedua adalah WhatsApp.
Gambar 4. Model Penelitian Awal
Model penelitian awal yang digunakan digambarkan pada gambar 4. Jawaban dari responden yang berupa skala likert kemudian dianalisis menggunakan aplikasi SmartPLS dengan menggunakan 2 evaluasi yaitu, evaluasi model pengukuran dan evaluasi model struktural.
3.1 Evaluation of Measurement Model
Model pengukuran dilakukan secara langsung pada indikator yang berkaitan dengan variable factor. Hasil daripengukuran variabel indikator akan membentuk dimensi variabel factor.
Tabel 2. Loading Factor Awal
Variabel Indikator Loading Factor Pencarian Informasi (PI) PI1
PI2 PI3 PI4
0.782 0.700 0.815 0.689
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 5, Oktober 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i5.4814 Hal 1251−1261 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom PI5
PI6
0.633 0.759 Pencarian Status (PS) PS1
PS2 PS3 PS4
0.746 0.808 0.807 0.842 Bersosialisasi (B)
Hiburan (H)
Sosial Media (SM)
Media Komunikasi (MK)
B1 B2 B3 B4 B5 H1 H2 H3 H4 SM1 SM2 SM3 SM4 SM5 MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6
0.823 0.818 0.798 0.537 0.724 0.844 0.848 0.868 0.865 0.770 0.673 0.816 0.758 0.814 0.829 0.834 0.834 0.851 0.833 0.861
Pada tabel 2, untuk nilai loading factor harus di atas 0.700. Maka dari itu, nilai loading factor yang dibawah 0.700 dihapus. Disini didapati ada lima indikator yang dibawah 0.700 dan berwarna merah. Sehingga, 5 indikator tersebut dihapus dan menghasilkan nilai loading factor yang baru seperti pada tabel 3. Dapat dilihat pada tabel 3 bahwa nilai Loading Factor indikator berada diatas 0.700, sehingga indikator sudah valid.
Tabel 3. Loading Factor setelah menghapus Indikator dengan Nilai < 0.700
Nama Nomor Field
Pencarian Informasi (PI) PI1 PI3 PI4
0.782 0.815 0.759 Pencarian Status (PS) PS1
PS2 PS3 PS4
0.746 0.808 0.807 0.842 Bersosialisasi (B)
Hiburan (H)
Sosial Media (SM)
Media Komunikasi (MK)
B1 B2 B3 B5 H1 H2 H3 H4 SM1 SM3 SM4 SM5 MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6
0.823 0.818 0.798 0.724 0.844 0.848 0.868 0.865 0.770 0.816 0.758 0.814 0.829 0.834 0.834 0.851 0.833 0.861
Setelah dihapus 5 indikator dengan nilai loading factor < 0.700. Maka, didapati model penelitian baru yang digambarkan seperti pada gambar 5.
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 5, Oktober 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i5.4814 Hal 1251−1261 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom
Gambar 5. Model Penelitian Baru Tabel 4. AVE Value
Cronbach’s Alpha Rho_A Composite Reliability Average Variance Extracted (AVE)
B 0.812 0.813 0.876 0.640
H 0.879 0.879 0.917 0.733
MK PI PS SM
0.917 0.794 0.814 0.818
0.917 0.796 0.816 0.817
0.935 0.879 0.878 0.880
0.706 0.708 0.642 0.647
Pada tabel 4, nilai Average Variance Extracted (AVE) harus di atas 0.500. Jika lebih rendah dari 0.500, berarti ada indikator yang tidak valid. Dapat dilihat pada tabel 4, semua indikator berada di atas 0.500 sehingga dapat dikatakan indikator tersebut valid. Untuk uji reliabilitas, Composite Reliability dapat dikatakan memiliki nilai yang baik jika diatas 0.700. Dapat dilihat pada tabel 4 bahwa nilai dari Composite Reliability pada setiap variabel memiliki nilai diatas 0.700 dengan nilai tertinggi pada variabel media komunikasi, sehingga dapat dikatakan memenuhi uji reliabilitas. Uji reliabilitas pada Cronbach’s Alpha yaitu harus mempunyai nilai diatas 0.700 untuk memenuhi uji reliabilitas. Pada tabel 4, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha menunjukkan nilai diatas 0.700 dengan nilai tertinggi ada pada variabel media komunikasi yaitu 0.917.
Tabel 5. Fornell Larcker Criterion
B H MK PI PS SM
B H
0.800
0.458 0.856
MK 0.655 0.575 0.840
PI PS SM
0.463 0.386 0.608
0.489 0.424 0.663
0.521 0.313 0.716
0.842 0.299 0.491
0.801
0.481 0.805
Nilai korelasi antar variabel dengan variabel itu sendiri harus lebih besar dari variabel lain dan dengan aturan nilai lebih dari 0.700. Pada tabel 5, dapat dilihat bahwa korelasi variabel dengan variabel itu sendiri sudah lebih besar dari variabel lain.
Tabel 6. Hasil Cross Loading
B H MK PI PS SM
B1 B2
0.833 0.815
0.403 0.339
0.587 0.482
0.441 0.348
0.316 0.396
0.484 0.466
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 5, Oktober 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i5.4814 Hal 1251−1261 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom B3
B5 H1
0.799 0.750 0.431
0.364 0.356 0.843
0.476 0.541 0.487
0.327 0.356 0.407
0.331 0.200 0.406
0.491 0.501 0.561
H2 0.394 0.850 0.489 0.427 0.350 0.569
H3 H4 MK1 MK2 MK3 MK4 MK5 MK6 PI1 PI3 PI6 PS1 PS2 PS3 PS4 SM1 SM3 SM4 SM5
0.365 0.381 0.549 0.589 0.506 0.484 0.594 0.576 0.332 0.419 0.413 0.292 0.262 0.358 0.321 0.452 0.483 0.548 0.467
0.869 0.863 0.413 0.440 0.584 0.481 0.469 0.512 0.404 0.439 0.391 0.313 0.270 0.376 0.391 0.699 0.475 0.384 0.561
0.506 0.488 0.831 0.835 0.833 0.852 0.831 0.860 0.412 0.434 0.466 0.239 0.243 0.247 0.273 0.553 0.534 0.673 0.533
0.447 0.391 0.454 0.409 0.454 0.428 0.470 0.408 0.820 0.868 0.835 0.286 0.243 0.223 0.210 0.381 0.366 0.433 0.392
0.352 0.345 0.194 0.226 0.304 0.184 0.333 0.329 0.231 0.285 0.238 0.747 0.804 0.810 0.842 0.482 0.391 0.309 0.360
0.593 0.544 0.610 0.577 0.641 0.561 0.598 0.616 0.385 0.440 0.412 0.372 0.363 0.396 0.409 0.763 0.835 0.792 0.826
Pada table 6, nilai cross loading untuk setiap variabel harus lebih dari 0.700. hubungan dari variabel terhadap indikator itu sendiri harus lebih besar dari variabel lainnya. Pada tabel 6, menunjukan bahwa nilai cross loading antar variabel dengan indikator itu sendiri memiliki nilai lebih besar dari variabel lainnya. Maka dapat dikatakan bahwa nilai cross loading valid.
3.2 Evaluation of Structural Model
Pada tahap evaluasi model struktural ada dua komponen item yang menjadi kriteria dalam evaluasi model struktural yaitu nilai R-Square dan T-Statistics.
Tabel 7. R-Square
R Square R Square Adjusted
Media Komunikasi (MK) 0.607 0.602
Sosial Media (SM) 0.584 0.577
R-Square adalah nilai yang menunjukan seberapa besar variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen. Dapat dilihat pada tabel 7, nilai R-Square pada variabel media komunikasi adalah 0.607 yang dapat dinyatakan moderate. Dan, untuk nilai R-Square pada variabel sosial media adalah 0.584 dapat dikatakan moderate.
Tabel 8. T-Statistics
T-Statistics disini digunakan untuk melihat nilai signifikansinya. Sehingga apabila nilai T-Statistics telah melebihi nilai t-tabel 1.96 (Significance level = 5%) maka dapat dikatakan signifikan, dan berlaku sebaliknya. Tujuh hipotesis
Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standar Deviation
T-Statistics (\O/STDEV\)
P Values Bersosialisasi (B) -> Media
Komunikasi (MK)
0.309 0.311 0.069 4.457 0.000
Bersosialisasi (B) ->
Sosial Media (SM)
0.315 0.314 0.070 4.506 0.000
Hiburan (H) ->
Sosial Media (SM)
Pencarian Informasi (PI) ->
Media Komunikasi (MK) Pencarian Informasi (PI) ->
Sosial Media (SM) Pencarian Status (PS) ->
Sosial Media (SM) Sosial Media (SM) ->
Media Komunikasi (MK)
0.401 0.156 0.101 0.159 0.451
0.403 0.160 0.102 0.161 0.448
0.060 0.057 0.054 0.050 0.071
6.670 2.724 1.854 3.197 6.376
0.000 0.007 0.064 0.001 0.000
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 5, Oktober 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i5.4814 Hal 1251−1261 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom dirumuskan untuk menunjukan antara variabel yang digunakan. Berdasarkan hasil yang ditunjukan pada tabel 8, H1 diterima karena memiliki T-Statistics lebih dari 1.96 yaitu 2.724 sehingga dapat dikatakan bahwa pencarian informasi secara positif mempengaruhi media komunikasi. H2 diterima karena memiliki T-Statistics 4.457 lebih dari t-tabel yaitu 1.96 sehingga dapat dikatakan bahwa bersosialisasi secara positif berpengaruh dengan media komunikasi. Untuk H3 ditolak, karena memiliki TStatistics dibawah 1.96. Sehingga pencarian informasi tidak berpengaruh secara positif dengan penggunaan sosial media. Hal ini membuktikan bahwa pengguna tidak menjadikan media social sebagai sarana pencarian informasi. Nilai T-Statistics pada H4 adalah 3.197 lebih besar dari 1.96 sehingga hipotesis H4 diterima dengan pencarian status secara positif berpengaruh dengan penggunaan sosial media. Hipotesis H5 diterima dengan nilai T-Statistics 4.506, maka dapat dikatakan bahwa bersosialisasi secara positif berpengaruh dengan penggunaan sosial media. Kemudian, H6 juga diterima dengan nilai T-Statistics 6.670 maka dapat dikatakan bahwa hiburan secara positif berpengaruh dengan penggunaan sosial media. Dan hipotesis yang ke tujuh diterima karena nilai T-Statistics lebih dari 1.96 yaitu 6.376.
Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan sosial media secara positif berpengaruh sebagai media komunikasi, hal ini sesuai dengan penelitian ini yang menggunakan teori uses and gratification dengan sudut pandang bahwa individu menggunakan media dengan tujuan tertentu dalam hal ini yaitu individu yang menggunakan sosial media mempunyai tujuan sebagai media komunikasi.
4. KESIMPULAN
Dari seluruh uraian pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan sosial media memang telah digunakan sesuai tujuan dari individu itu sendiri, dalam hal ini yaitu penggunaan sosial media sebagai media komunikasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menerima 6 hipotesis yang diusulkan, walaupun ada 1 hipotesis yang ditolak.
Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel pencarian informasi memiliki pengaruh signifikan dengan media komunikasi sehingga hipotesis satu diterima dan dapat disimpulkan bahwa kegiatan untuk mencari informasi mempengaruhi penggunaan media komunikasi. Hipotesis dua yaitu kegiatan bersosialisasi berpengaruh dalam penggunaan media komunikasi, sedangkan kegiatan mencari informasi tidak mempengaruhi pengguna untuk menggunakan sosial media hal ini ditunjukan dengan hipotesis tiga yang ditolak. Sehingga hal ini membuktikan bahwa pengguna tidak menjadikan media sosial sebagai sarana pencarian informasi. Kemudian hipotesis keempat diterima sehingga disimpulkan bahwa mencari status berpengaruh bagi pengguna untuk menggunakan sosial media. Hipotesis lima diterima sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan bersosialisasi berpengaruh dalam menggunakan sosial media.
Hipotesis enam diterima, sehingga disimpulkan bahwa menggunakan sosial media dapat menghibur pengguna. Dan, hipotesis tujuh diterima sehingga hal ini menunjukan bahwa penggunaan sosial media mempengaruhi pengguna untuk menggunakan sosial media sebagai media komunikasi. Sehingga dengan adanya penelitian ini, membuktikan bahwa pengguna menggunakan sosial media bukan untuk pencarian informasi.
REFERENCES
[1] A. S. Cahyono, “PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT DI INDONESIA,” J.
PUBLICIANA Fak. ILMU Sos. DAN ILMU Polit., pp. 140–157, 2016, doi: 10.32923/asy.v5i2.1586.
[2] H. Karunia H, N. Ashri, and I. Irwansyah, “Fenomena Penggunaan Media Sosial : Studi Pada Teori Uses and Gratification,” J.
Teknol. Dan Sist. Inf. Bisnis, vol. 3, no. 1, pp. 92–104, 2021, doi: 10.47233/jteksis.v3i1.187.
[3] N. Al-Qaysi, N. Mohamad-Nordin, and M. Al-Emran, “A Systematic Review of Social Media Acceptance From the Perspective of Educational and Information Systems Theories and Models,” J. Educ. Comput. Res., vol. 57, no. 8, pp. 2085– 2109, 2020, doi:
10.1177/0735633118817879.
[4] Z. Martha, “Penggunaan Fitur Media Sosial Instagram Stories Sebagai Media Komunikasi,” J. Komun. Nusant., vol. 3, no. 1, pp.
26–32, 2021, doi: 10.33366/jkn.v3i1.67.
[5] A. Saputra, “Survei Penggunaan Media Sosial Di Kalangan Mahasiswa Kota Padang Menggunakan Teori Uses and Gratifications,” Baca J. Dokumentasi Dan Inf., vol. 40, no. 2, p. 207, 2019, doi: 10.14203/j.baca.v40i2.476.
[6] P. Sitompul, D. Mahmudah, and M. P. Damanik, “Pemanfaatan Media Sosial dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Ketenagakerjaan Di Kalangan Angkatan Kerja Muda Pada Masa Pandemi COVID-19,” J. Stud. Komun. dan Media, vol. 25, no.
2, p. 203, 2021, doi: 10.31445/jskm.2021.4399.
[7] M. J. Tang and E. T. Chan, “The Impact of Online Social Networking (Social Media) on Interpersonal Communication and Relationships BT - Intelligent Computing,” 2021, pp. 624–640.
[8] N. N. Rohmah, “Media Sosial Sebagai Media Alternatif Manfaat dan Pemuas Kebutuhan Informasi Masa Pandemik Global Covid 19 (Kajian Analisis Teori Uses And Gratification),” Al-I’lam J. Komun. dan Penyiaran Islam, vol. 4, no. 1, pp. 1–16, 2020, [Online]. Available: https://journal.ummat.ac.id/index.php/jail/article/view/2957/1905.
[9] E. Katz, “Mass communications research and the study of popular culture: An editorial note on a possible future for this journal,”
Stud. Public Commun., vol. 2, pp. 1–6, 1959, [Online]. Available: http://repository.upenn.edu/asc_papers/165/.
[10] J. Huang and L. Zhou, “Timing of web personalization in mobile shopping: A perspective from Uses and Gratifications Theory,”
Comput. Human Behav., vol. 88, pp. 103–113, 2018, doi: 10.1016/j.chb.2018.06.035.
[11] A. Heravi, S. Mubarak, and K. K. Raymond Choo, “Information privacy in online social networks: Uses and gratification perspective,” Comput. Human Behav., vol. 84, pp. 441–459, 2018, doi: 10.1016/j.chb.2018.03.016.
[12] Y. Ma, “To shop or not: Understanding Chinese consumers’ live-stream shopping intentions from the perspectives of uses and gratifications, perceived network size, perceptions of digital celebrities, and shopping orientations,” Telemat. Informatics, vol.
59, no. January, pp. 1–17, 2021, doi: 10.1016/j.tele.2021.101562.
JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), Vol. 9 No. 5, Oktober 2022 e-ISSN 2715-7393 (Media Online), p-ISSN 2407-389X (Media Cetak) DOI 10.30865/jurikom.v9i5.4814 Hal 1251−1261 http://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/jurikom [13] A. Dhir, S. Chen, and M. Nieminen, “The Effects of Demographics, Technology Accessibility, and Unwillingness to Communicate in Predicting Internet Gratifications and Heavy Internet Use Among Adolescents,” Soc. Sci. Comput. Rev., vol.
34, no. 3, pp. 278–297, 2016, doi: 10.1177/0894439315582854.
[14] A. T. H. Ma, S. L. Ng, L. T. O. Cheung, and T. W. L. Lam, “How do uses of and gratifications from social media platforms drive responsible birdwatching behavior?,” Glob. Ecol. Conserv., vol. 27, p. e01614, 2021, doi: 10.1016/j.gecco.2021.e01614.
[15] E. Nur, “Tanggapan Generasi Z Terhadap Pemanfaatan Media Sosial Dalam Mendukung Keterlibatan Dalam Pemilu Legislatif 2019,” J. Penelit. Pers dan Komun. Pembang., vol. 24, no. 2, pp. 117–131, 2020, doi: 10.46426/jp2kp.v24i2.122.
[16] U. Gündüz, “The Effect of Social Media on Identity Construction,” Mediterr. J. Soc. Sci., vol. 8, no. 5, pp. 85–92, 2017, doi:
10.1515/mjss-2017-0026.
[17] Y. Jimenez and P. Morreale, “Social media use and impact on interpersonal communication,” Commun. Comput. Inf. Sci., vol.
529, pp. 91–96, 2015, doi: 10.1007/978-3-319-21383-5_15.
[18] K. R. Yuniasti, “Pemanfaatan Akun Twitter @ARMYTEAMIID Sebagai Media Komunikasi Di Kalangan Fans BTS (ARMY),”
J. Penelit. Pers dan Komun. Pembang., vol. 25, no. 2, pp. 198–216, 2021, doi: 10.46426/jp2kp.v25i2.168.
[19] G. Atmadi and N. R. Sepang, “Media Komunikasi dan Kebutuhan Informasi Pariwisata Indonesia,” J. Tour. Creat., vol. 2, no. 2, p. 2, 2018, [Online]. Available: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/tourismjournal/article/view/13842.
[20] O. D. Apuke, “Quantitative Research Methods : A Synopsis Approach,” Kuwait Chapter Arab. J. Bus. Manag. Rev., vol. 6, no.
11, pp. 40–47, 2017, doi: 10.12816/0040336.
[21] R. S. Hamid and S. M. Anwar, STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) BERBASIS VARIAN: Konsep Dasar dan Aplikasi dengan Program SmartPLS 3.2.8 dalam Riset Bisnis, vol. 59. 2019.
[22] S. Setiaman, “Analisa Parsial Model Persamaan Struktural,” Media Stat., vol. 12, no. 1, p. 78, 2020.