Fakta inilah yang menjadi awal terciptanya metode Balanced Scorecard yang digunakan untuk mengukur kinerja, yang diciptakan oleh David P Norton dan Robert Kaplan pada tahun 1990. Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strategi ke dalam berbagai tujuan dan sasaran, yang disusun dalam empat perspektif. . Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja Bank Syariah XYZ dengan menggunakan metode Balanced Scorecard.
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilihat bagaimana penerapan pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard pada perbankan khususnya pada Bank Syariah XYZ. Oleh karena itu penulis ingin mengambil judul penelitian “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Bank Syariah XYZ) Tahun 2009-2011”. Apakah pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard yang dilakukan Bank Syariah XYZ konsisten dengan konsep Balanced Scorecard Kaplan dan Norton?
Bank yang dijadikan objek penelitian adalah Bank Syariah XYZ Kantor Pusat karena hanya kantor pusat yang mengukur kinerjanya dengan menerapkan metode Balanced Scorecard versi Kaplan dan Norton. Untuk mengetahui pengukuran kinerja sudah tepat atau belum, diterapkan metode Balance Scorecard yang dilakukan oleh Bank Syariah XYZ dengan konsep Balanced Scorecard Kaplan dan Norton. Balanced Scorecard menggunakan empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Balanced Scorecard menerjemahkan misi dan strategi menjadi tujuan dan tindakan yang disusun dalam empat perspektif: perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Meskipun pekerja terampil memiliki akses terhadap berbagai informasi, mereka tidak akan berkontribusi terhadap keberhasilan perusahaan jika mereka tidak termotivasi untuk bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan atau jika mereka tidak diberi kebebasan untuk mengambil keputusan dan mengambil tindakan. . Kriteria yang digunakan dapat dilihat dari jumlah saran pegawai, jumlah saran yang dilaksanakan, tingkat kemampuan pegawai dalam memahami visi dan misi perusahaan, serta hubungan individu dengan organisasi.
Pengertian Bank
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dalam bentuk giro, deposito tetap, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk simpanan dalam bentuk deposito tetap, tabungan dan/atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Menyimpan dana dalam bentuk sertifikat deposito Bank Indonesia (SBI), deposito tetap, sertifikat deposito dan/atau tabungan pada bank lain.
Penelitian Terdahulu
Penelitian dilakukan dengan melihat catatan manual, melalui survei email, wawancara dengan individu atau tim, dan melalui database. Perspektif finansial diukur dengan NPL, LDR, Profit margin, ROA dan BOPO, pelanggan diukur dengan tingkat kepuasan konsumen, Market share, dan. Balanced Scorecard dikembangkan dan diterapkan dalam mengevaluasi kinerja Bank Lokal Besar (LLB) di Irak antara tahun 2006-2009.
Pembelajaran dan pertumbuhan diukur dengan produktivitas karyawan, pergantian karyawan, cabang bank dan pertumbuhan karyawan.
Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
- Objek Penelitian dan Sifat Penelitian
 - Metode Pengumpulan Data .1 Jenis Data
 - Teknik Pengumpulan Data
 - Variabel Penelitian dan Operasional Variabel Penelitian
 - Perspektif Keuangan a. Return On Asset (ROA)
 - Perspektif Pelanggan a. Kepuasan Pelanggan
 - Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan a. Tingkat Kepuasan Pekerja
 - Perspektif Keuangan
 - Perspektif Pelanggan
 
Penelitian ini dimaksudkan untuk merancang konsep Balanced Scorecard yang digunakan sebagai tolak ukur kinerja Bank Syariah XYZ. Metrik digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan selama bekerja pada suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Dalam mengukur perspektif keuangan, Bank Syariah XYZ menggunakan berbagai indikator yaitu laba bersih, pembiayaan, DPK, fee based income, CAR, ROA, ROE, NRM dan BOPO.
Hal ini dikarenakan Bank Syariah XYZ masih dalam “masa pertumbuhan” pada tahun tersebut, sehingga Bank Syariah XYZ fokus pada peningkatan laba bersih, peningkatan jumlah pembiayaan dan peningkatan sumber daya pihak ketiga. Bank Syariah XYZ fokus meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan porsi pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dan fokus pada pengendalian biaya operasional sehingga akan meningkatkan pendapatan bank. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah jaringan cabang dan jaringan ATM Bank Syariah XYZ pada Gambar 4.12 dan Gambar 4.13.
Hal ini dilakukan karena Bank Syariah XYZ ingin membangun hubungan dengan nasabah dengan memberikan kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi. Selain itu, hal ini juga menjadi salah satu cara Bank Syariah XYZ mempromosikan produk dan layanannya. Bank Syariah XYZ mencapai keberhasilan dengan peningkatan laba bersih dan peningkatan jumlah nasabah, seperti terlihat pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.11.
Hal ini membuktikan Bank Syariah XYZ berhasil menciptakan hubungan baik dengan nasabah baru sehingga nasabah percaya dalam menggunakan produk dan layanan Bank Syariah XYZ. Penerapan pengukuran kinerja dari sudut pandang nasabah dengan menggunakan metode Balanced Scorecard oleh Bank Syariah XYZ konsisten dengan konsep teori Kaplan dan Norton. Namun ada beberapa indikator yang termasuk dalam teori Kaplan dan Norton, yang tidak digunakan oleh Bank Syariah XYZ.
Bank Syariah XYZ mengukur kinerja dari sudut pandang nasabah dengan menggunakan jumlah rekening, jumlah ATM dan jaringan cabang, harga dan pangsa pasar. Pada dasarnya konsep yang diterapkan oleh Bank Syariah XYZ pada dasarnya sama dengan konsep yang dibuat oleh Kaplan dan Norton. Peningkatan tersebut terjadi karena peningkatan pembiayaan Bank Syariah XYZ melebihi peningkatan pembiayaan perbankan syariah.
Dengan bertambahnya jumlah rekening berarti jumlah nasabah atau nasabah Bank Syariah XYZ juga semakin bertambah. Dari tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa tanggapan nasabah dengan menggunakan uji reliabilitas terkait fasilitas pelayanan, tingkat pelayanan, kondisi pegawai, kualitas serta ketenangan dan kenyamanan pegawai pada Bank Syariah XYZ Cabang Pembantu Jatibening hasilnya reliabel yang artinya jika Kuesioner digunakan untuk mengukur kembali benda yang sama, maka hasil yang ditampilkan relatif tidak berbeda.
Tanggapan Kepuasan Nasabah Skor Rata-Rata (Mean)
Perspektif Bisnis Internal
Penerapan pengukuran kinerja perspektif bisnis internal dengan metode Balanced Scorecard yang dilakukan oleh Bank Syariah XYZ sesuai dengan konsep teori Kaplan dan Norton. Indikator yang digunakan Bank Syariah XYZ untuk mengukur kinerja dari sudut pandang bisnis internal adalah pusat pengaduan nasabah (customer service), indeks kepatuhan dan penerapan GCG. Dalam teori Kaplan dan Norton, perspektif bisnis internal dapat diukur melalui tiga indikator yaitu proses inovasi, proses operasional dan layanan purna jual.
Proses ini berfokus pada penyediaan produk dan layanan kepada pelanggan yang sudah ada secara efisien, konsisten, dan tepat waktu. Gambar 4.7 menjelaskan bahwa kegiatan operasional Bank Syariah XYZ yang dilakukan oleh Kantor Cabang Pembantu Jatibening kurang efisien. Menurut Kaplan dan Norton, jika rasio MCE mendekati 1 maka kemampuan perusahaan dalam memproses operasional semakin baik.
Dapat dikatakan bahwa rasio MCE yang dihasilkan oleh Bank Syariah XYZ cabang Jatibening masih belum mendekati angka 1 sehingga belum dapat dikatakan efisien. Apabila terdapat kekurangan, nasabah dapat menyampaikan pengaduannya kepada Pusat Pengaduan Nasabah (Customer Service) agar Bank Syariah XYZ dapat melakukan perbaikan di kemudian hari serta meningkatkan kepuasan dan kepercayaan nasabah.
Perspektif People Development
Indikator untuk uji reliabilitas adalah Cronbach’s Alpha, jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,70 berarti instrumen yang digunakan reliabel. Dari tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa tanggapan pegawai dengan menggunakan uji reliabilitas mengenai kepemimpinan, motivasi, semangat kerja, kondisi fisik dan kepuasan pegawai Bank Syariah XYZ Cabang Pembantu Jatibening hasilnya reliabel artinya jika digunakan kuesioner. untuk mengukur kembali benda yang sama, hasil yang ditampilkan relatif tidak berbeda. Uji validitas menggunakan korelasi Pearson, dimana hasil koefisien korelasi setiap jenis pertanyaan signifikan secara statistik.
Tanggapan Kepuasan Karyawan Skor Rata-Rata (Mean)
Penulis melakukan survei pada Bank Syariah XYZ cabang Jatibening untuk mengukur retensi pegawai. Namun Bank Syariah
Produktivitas Karyawan
PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Saran
Meningkatkan pelayanan yang lebih cepat pada kantor cabang pembantu Bank Syariah XYZ Jatibening sehingga rasio MCE yang dihasilkan lebih baik. Memberikan pelatihan kepada tenaga penjualan dan pelayanan pelanggan agar pelayanan yang diberikan kepada pelanggan lebih cepat dan efektif, seperti pelayanan prima, pelayanan pelanggan dan lain-lain. Apabila Anda ingin menggunakan Bank Syariah XYZ sebagai objek pencarian, kami berharap Anda mendapatkan data yang lebih lengkap sehingga pencarian dapat dilakukan lebih komprehensif.
Membuat konsep Balanced Scorecard bagi perusahaan yang belum menerapkan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerjanya agar hasilnya dapat digunakan atau dimanfaatkan bagi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA