PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cara yang sangat efektif untuk melaporkan tanggung jawab masyarakat dan perusahaan adalah melalui situs resmi perusahaan. Analisis ekstensif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dan perusahaan melalui situs resmi perusahaan anggota indeks ESG LEADERS.
Rumusan Masalah
Integritas penerapan etika bisnis atau integritas etika bisnis dan peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan dua cara agar suatu perusahaan dapat mendapat legitimasi di mata pemangku kepentingan. Dalam penelitian sebelumnya, para peneliti menemukan bahwa perusahaan secara bertahap mengubah cara mereka mengkomunikasikan informasi tanggung jawab sosial (CSR); Dulu, laporan tahunan digunakan untuk menyampaikan informasi tersebut, namun penelitian ini menyelidiki dan menganalisis seberapa komprehensif pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan melalui situs resminya. Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menganalisis sejauh mana pengungkapan CSR perusahaan melalui situs resmi perusahaan.
Tujuan Penelitian
Manfaat penelitian
KAJIAN PUSTAKA
- Landasan Teori
- Teori Legitimasi (legitimacy theory)
- Corporate Social and Responsibility
- Pengertian Corporate Social and Responsibility (CSR)
- Undang-undang Corporate Social Responsibility
- Konsep Dasar Corporate Social and Responsibility
- Prinsip-prinsip Corporate Social and Responsibility
- Pengungkapan Corporate Social Responsibility
- Tujuan Perusahaan Melakukan Corporate Social Responsibility
- Penelitian Terdahulu
- Kerangka Konseptual
Namun tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga kepada pemangku kepentingan. Stakeholder dapat melihat CSR perusahaan sebagai hasil dari integritas etika bisnis dan peningkatan tanggung jawab sosial perusahaan. 40 Tahun 2007 Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan memperbaiki lingkungan, perusahaan berkomitmen terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan tujuan membantu perusahaan itu sendiri, komunitas lokal, dan masyarakat pada umumnya.
Pengungkapan tanggung jawab sosial suatu entitas, juga dikenal sebagai pengungkapan sosial perusahaan, pelaporan sosial perusahaan, akuntansi sosial perusahaan, atau tanggung jawab sosial perusahaan, adalah proses mengidentifikasi dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi suatu perusahaan yang dikomunikasikan kepada kelompok kepentingan tertentu dan kepada masyarakat. masyarakat umum. publik. Pelaporan tanggung jawab sosial mengacu pada pengukuran dan pengkomunikasian data tentang dampak organisasi terhadap karyawannya, komunitas lokal, dan lingkungan. Menurut berbagai definisi di atas, tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kewajiban perusahaan untuk memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar dengan mematuhi peraturan perundang-undangan dan berkembang secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melaporkan informasi terkait kegiatan perusahaan dari sudut pandang tanggung jawab sosial dan lingkungan. Menurut ayat (1), tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan kewajiban perusahaan yang dituangkan dalam anggaran dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan. Artinya, perusahaan harus mempertimbangkan keputusan, pedoman, peraturan pemerintah, deklarasi, dan perjanjian internasional ketika membuat kebijakan dan praktik terkait tanggung jawab sosial.
Pemilik dan karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan mempunyai tanggung jawab ganda, yaitu terhadap perusahaan dan kepada masyarakat, yang kini dikenal dengan istilah non-fiduciary tanggung jawab.” Indikator pengungkapan tanggung jawab sosial menurut GRI (Global Reporting Initiative) terdiri dari tiga indikator, yaitu indikator kinerja ekonomi, kinerja lingkungan dan kinerja sosial.
METODE PENELITIAN
- Definisi Operasional
- Luas Pengungkapan CSR
- Kategori Kinerja Ekonomi
- Kategori Kinerja Lingkungan
- Kategori Kinerja Sosial
- Jenis Penelitian
- Jenis dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
- Metode Pengumpulan Data
- Alat Analisis
Ace Hardware Indonesia Tbk mengungkapkan indikator kategori kinerja ekonomi dengan menyatakan dan menjelaskan nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan (201-1), serta implikasi finansial serta risiko dan peluang lain yang disebabkan oleh perubahan iklim (201-2), namun tidak mengungkapkan indikator tersebut. tidak memberikan penjelasan rinci dan mendalam mengenai dampak ekonomi langsung yang signifikan (203-2). Perusahaan Gas Negara Tbk tidak cukup menjelaskan indikator kategori kinerja ekonomi ketika mengungkapkan porsi manajemen senior yang berasal dari masyarakat lokal (202-1), dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan (203-2) dan porsi pengeluaran pada pemasok lokal (204 -1). Saat mengungkapkan indikator untuk kategori kinerja ekonomi, Bank Central Asia Tbk tidak memberikan rincian yang memadai mengenai dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan (203-2) dan juga tidak ada penjelasan rinci mengenai porsi pengeluaran pada pemasok lokal (204-1).
Bank Mandiri (Persero) Tbk tidak merinci porsi pengeluaran pemasok lokal saat mengungkapkan indikator kategori kinerja ekonomi (204-1). Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya untuk kategori kinerja ekonomi dari 5 perusahaan sampel yaitu Ace Hardware Indonesia Tbk, Perusahaan Gas Negara Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan Bank Mandiri (Persero) Mereka melaporkan bahwa aktivitas perusahaan berada pada kategori kinerja ekonomi. Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas sebelumnya, kelima perusahaan juga mengungkapkan kategori kinerja sosial.
Pengungkapan kategori kinerja perekonomian lima perusahaan anggota indeks ESG Leaders yang dianalisis yaitu Ace Hardware Indonesia Tbk, Perusahaan Gas Negara Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan Bank Mandiri (Persero) persentase rata-rata dari kelima perusahaan tersebut sampel mencapai 80,2% dari 100%. Pengungkapan pada kategori Kinerja Lingkungan merupakan pengungkapan dengan persentase rata-rata tertinggi dibandingkan dua pengungkapan kategori lainnya. Pengungkapan kategori Kinerja Sosial merupakan pengungkapan yang menggunakan poin aspek terbanyak yaitu 22 poin.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan anggota indeks ESG Leaders yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2020. ESG Leaders Index termasuk dalam level Indeks Tematik yang khusus mempraktekkan ESG di dalamnya. Dari informasi yang dipublikasikan di www.idx.co.id, IDX ESG Leaders Index merupakan indeks yang mencakup tiga puluh (30) saham yang memiliki penilaian ESG positif.
Tujuan dari indeks ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja harga beberapa saham yang memenuhi peringkat Environmental, Social and Governance (ESG) positif, tidak pernah dikaitkan dengan konflik fundamental, memiliki likuiditas transaksi yang baik, dan memiliki kinerja keuangan yang baik. Alasan peneliti mengambil lima sampel perusahaan tersebut karena kelima sampel tersebut mewakili setiap jenis perusahaan yang ada dalam indeks ESG Leaders yang berjumlah 30 perusahaan.
Analisis Data
- Analisis Kategori Kinerja Ekonomi
- Analisis Kategori Kinerja Lingkungan
- Analisis Kategori Kinerja Sosial
Dalam laporan keberlanjutan perusahaan tahun 2020, Ace Hardware Indonesia Tbk dan tiga perusahaan lainnya, Perusahaan Gas Negara Tbk, Bank Central Asia Tbk dan Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan bahwa perusahaan tidak pernah menerima dukungan finansial yang signifikan dari pemerintah (201-2012 ). 4). Dari seluruh indikator yang diteliti pada kategori kinerja ekonomi, hanya satu indikator yang tidak dilaporkan atau dijelaskan oleh seluruh perusahaan. Berdasarkan standar GRI tahun 2016, terdapat 6 aspek yang harus dikaitkan dengan kategori kinerja lingkungan, yaitu aspek material, aspek energi, aspek keanekaragaman hayati, aspek emisi, aspek air limbah (effluent) dan limbah, serta aspek kepatuhan lingkungan hidup.
Indikator kinerja kategori lingkungan hidup merupakan salah satu indikator inti yang wajib diungkapkan oleh kelima perusahaan di atas. Hal ini menunjukkan bahwa tiga dari lima perusahaan yang diteliti yaitu Ace Hardware Indonesia Tbk, Perusahaan Gas Negara Tbk dan Bank Mandiri (Persero) Tbk tidak memberikan informasi mengenai spesies yang termasuk dalam Daftar Merah IUCN dan spesies yang termasuk dalam Daftar Konservasi Nasional yang habitatnya berada di kawasan yang terkena dampak bencana. operasi (304-4) dan dua dari lima perusahaan juga tidak memberikan informasi mengenai habitat yang dilindungi atau dipulihkan (304-3), yaitu Ace Hardware Indonesia Tbk dan Bank Mandiri (Persero) Tbk. Menurut standar GRI 2016, sebelas aspek harus dimasukkan dalam kategori kinerja sosial: ketenagakerjaan, pelatihan dan pendidikan, pekerja anak, praktik keselamatan, hak masyarakat adat, penilaian hak asasi manusia, komunitas lokal, penilaian sosial pemasok, kebijakan publik, kesehatan dan keselamatan pelanggan serta pemasaran dan pelabelan.
Indikator kinerja kategori sosial merupakan indikator yang harus selalu dilaporkan oleh perusahaan dalam pernyataan tanggung jawabnya. Sama halnya dengan dua indikator sebelumnya, yaitu indikator kinerja kategori ekonomi dan indikator kinerja kategori lingkungan hidup, indikator kinerja kategori sosial juga harus diungkapkan secara transparan agar pemangku kepentingan dan pihak terkait lainnya dapat berkontribusi secara maksimal sesuai dengan penilaian yang telah dilakukan pada periode-periode sebelumnya. Dari kelima perusahaan di atas, Ace Hardware Indonesia Tbk merupakan perusahaan ESG Leaders Index yang paling sedikit mengungkapkan kinerjanya.
Pembahasan
- Analisis Kategori Kinerja Ekonomi
- Analisis Kategori Kinerja Lingkungan
- Analisis Kategori Kinerja Sosial
Hal ini sejalan dengan teori legitimasi yang menyatakan bahwa perusahaan dengan kinerja lingkungan yang lebih baik cenderung memberikan informasi lingkungan. Aspek yang paling banyak diungkapkan kepada publik dan mempunyai nilai tertinggi adalah aspek dampak ekonomi tidak langsung dengan kode 203-1 (investasi infrastruktur dan dukungan jasa). Dari lima sampel yang dianalisis, rata-rata persentase kelima sampel adalah 96% dari 100%.
Aspek yang paling banyak diungkap dan mempunyai nilai tertinggi adalah aspek energi dengan kode 302-1 (konsumsi energi dalam organisasi). Aspek yang paling banyak diungkapkan dan mempunyai nilai tertinggi adalah aspek pemasaran dan pelabelan dengan kode 417-1 (persyaratan pelabelan dan informasi produk dan jasa). Pengaruh pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap agresivitas pajak dengan moderasi kepemilikan saham keluarga (studi pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015).
Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Variabel Tidak Langsung (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun. Pengaruh Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pertambangan) Yang Terdaftar Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Efek Tahun 2011).Global Reporting Initiatives (GRI) Analisis Pengungkapan Corporate Social Responsibility: Studi Kasus pada Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk dan Timah (Persero) Tbk.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Aspek yang kurang diungkapkan dan mempunyai nilai paling rendah adalah aspek kinerja ekonomi dengan kode 201-3 (kewajiban program pensiun manfaat pasti dan program pensiun lainnya). Aspek yang kurang diungkapkan dan mempunyai nilai paling rendah adalah aspek keanekaragaman hayati dengan kode 304-4. Spesies Daftar Merah IUCN dan spesies daftar konservasi nasional dengan habitat di dalam wilayah yang terkena dampak operasi). Aspek penilaian hak asasi manusia berkode 412-3, yang mencakup perjanjian dan kontrak investasi penting yang mencakup dukungan hak asasi manusia atau telah menjalani tinjauan hak asasi manusia, kurang dibahas dan memiliki nilai paling rendah.
Saran
Bagi perusahaan diharapkan dapat mempertahankan dan/atau meningkatkan kinerja pengungkapan CSR perusahaannya agar kedepannya lebih transparan karena hal ini dapat memberikan dampak positif bagi banyak pihak yaitu perusahaan itu sendiri, pihak-pihak yang berkepentingan. . , masyarakat dan lingkungan serta investor. Bagi para investor diharapkan mampu memanfaatkan pembelajarannya dalam mengambil kebijakan dan keputusan untuk menjalankan aktivitas terkait ESG (Environmental, Social and Governance) sehingga mampu bersaing secara sehat di masa depan tanpa ada konflik dengan pihak lain. pihak lain. . Bagi masyarakat diharapkan mampu memberikan kontrol sosial terhadap berbagai kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan dan investor agar dampak yang ditimbulkan tidak menimbulkan konflik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Analisis Pengungkapan Triple Bottom Line dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia Kanibal Bergarpu: Triple Bottom Line Bisnis Abad 21, konvensional yang pada dasarnya menolak tepung.
