• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis penilaian jaminan untuk modal kerja pembiayaan bsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis penilaian jaminan untuk modal kerja pembiayaan bsi"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Konteks Penelitian

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Bagaimana Penilaian Asuransi Modal Kerja Pada Pembiayaan Murabahah Usaha Mikro (BUM) BSI di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2. Apa Saja Kendala Dalam Penilaian Asuransi Modal Kerja Pada Pembiayaan Murabahah Usaha Mikro (BUM) BSI di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 .Mengetahui kendala dalam evaluasi penjaminan modal kerja pada pembiayaan Murabahah usaha mikro (BUM) BSI di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2.

Manfaat Penelitian

Dapat menambah pengetahuan dan pemahaman di bidang perbankan khususnya yang berkaitan dengan penelitian keuangan bank yaitu bank syariah Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pengetahuan khususnya pembiayaan Bank Umum Syariah Indonesia mengenai dampak pembiayaan Usaha Mikro BSI terhadap penyediaan modal kerja.

Definisi Istilah

Penilaian Agunan Modal Kerja BSI Usaha Mikro (BUM) Pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi (BUM) Murabahah di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2. Penilaian Agunan Nasabah di BSI Usaha Mikro Pembiayaan Murabahah di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 Bagaimana penilaian jaminan modal kerja pembiayaan Usaha Mikro (BUM) Murabahah BSI di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2.

Sistematika Pembahasn

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Bedanya penelitian ini adalah lokasi penelitiannya berbeda dan tidak membahas tentang Usaha Mikro BSI. Bedanya penelitian ini adalah lokasi penelitiannya berbeda dan tidak membahas tentang Usaha Mikro BSI. Kesepakatan penelitian ini adalah mengenai penilaian agunan dalam keuangan mikro dan juga menggunakan metode penelitian kualitatif.

Kajian Teori

  • Penilaian Jaminan
  • Pembiayaan BSI Usaha Mikro (BUM)
  • Akad Murabahah

Pastikan nama pada dokumen jaminan (BPKB) sama dengan nama calon nasabah sebagai pemilik agunan sesuai dengan KTP nasabah yang masih berlaku. Akad Murabahah adalah suatu akad jual beli suatu barang dimana penjual menetapkan harga jual yang meliputi harga pokok barang dan sejumlah keuntungan, apabila pembeli menyetujui harga jual tersebut. Akad Mudharabah adalah suatu akad jual beli suatu produk, suatu barang dimana pembeli menegaskan harga pembelian atau pembeliannya kepada penjual dan membayar harga atau margin yang lebih tinggi sesuai dengan keuntungan yang disepakati para pihak.

Akad Musyarakah adalah pembiayaan suatu usaha tertentu yang didasarkan pada perjanjian kerja sama antara dua pihak atau lebih, dimana masing-masing pihak menyumbangkan dana dengan ketentuan keuntungan dan risiko ditanggung bersama-sama sesuai dengan akad. Akad mudharabah adalah jual beli suatu produk dimana pembeli membayar harga beli atau harga beli yang disepakati dan harga atau margin yang lebih tinggi sebagai keuntungan. Penilaian karakter berguna karena kemampuan memenuhi kewajiban (kesediaan membayar) berdasarkan kontrak ini. b) Kapasitas.

Analisis pendanaan merupakan kegiatan evaluasi obyektif yang memastikan bahwa nasabah akan mampu memenuhi kewajiban perbankannya sesuai dengan kontrak. Dari segi fiqh, murabahah adalah suatu jenis jual beli dimana penjual menentukan tingkat keuntungan yang diinginkan selain harga barangnya (al-tsaman al-awwal). Syarat dan ketentuan murabah sama dengan jual beli (al-bai') secara keseluruhan sebagai bagian akad dan jual beli.

Malah, jual beli murabahah yang juga dipanggil KPP murabahah tidak perlu menyempurnakan jaminan.

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Lokasi Penelitian
  • Subyek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Analisis Data
  • Keabsahan Data
  • Tahap-Tahap Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 yang beralamat di Jl. Nyonya. Nur Khanif, Ny. Suliyatin, salah satu nasabah Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 yang menggunakan produk Bisnis Mikro BSI. Data yang diperoleh dari wawancara ini terkait dengan penilaian agunan modal kerja pembiayaan Usaha Mikro (BUM) BSI pada Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2.

Ia juga merupakan salah satu nasabah Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 yang mengajukan pembiayaan Usaha Mikro (BUM) BSI. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pembiayaan BSI kepada Usaha Mikro (BUM) di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 ternyata cukup diminati. Dari sini, Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 harus menggali banyak informasi mengenai nasabahnya.

Kendala yang dihadapi Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 dalam melakukan analisis penilaian agunan pada nasabah pembiayaan Usaha Mikro (BUM) BSI. Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 menghadapi kendala dalam melakukan analisis penilaian agunan terhadap nasabah Pembiayaan Usaha Mikro (BUM) BSI. Apa saja kendala dalam penilaian jaminan modal kerja pembiayaan Usaha Mikro (BUM) Murabahah BSI di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2.

ANALISIS PENILAIAN JAMINAN PEMBIAYAAN MODAL KERJA BSI MICRO ENTERPRISES (BUM) MURABAHAH DI BANK SYARIAH.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Obyek Penelitian

Ada beberapa pemikiran yang mendorong langkah merger yang dikemukakan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa negara sedang mengalami terobosan bahwa bank syariah di Indonesia tertinggal dibandingkan bank konvensional. Diantaranya, negara juga menemukan bahwa penggabungan ketiga bank tersebut terlihat dari banyaknya umat Islam yang memiliki bank syariah yang secara fundamental baik. Bahkan Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa pendirian bank syariah merupakan salah satu cara negara memperkuat industri keuangan syariah.

Penggabungan ini dapat menggabungkan keunggulan ketiga bank syariah tersebut, sehingga dapat memiliki layanan yang sempurna, cakupan yang luas, dan kapasitas investasi yang terorganisir. Penggabungan ketiga bank syariah ini merupakan hasil dari upaya mewujudkan bank syariah kebanggaan islam. Sinergi baru untuk membangkitkan perekonomian nasional diharapkan juga dapat membantu kesejahteraan masyarakat. Menjadi 5 bank paling menguntungkan di Indonesia dengan (ROE 18%) dan valuasi kuat (PB>2).

Kompeten berarti terus belajar, mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan berdasarkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dari struktur kelembagaan tersebut, tugas dan tanggung jawab pegawai Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Rogojampi Banyuwangi dibagi menjadi 2 fungsi, sebagai berikut. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan pemasaran industri, kegiatan dan jasa yang relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan, jabatan ini bertugas memimpin, mengelola, memantau atau mengendalikan, mengembangkan kegiatan dan memanfaatkan fasilitas industri.

Kantor Bank Syariah KCP Banyuwangi Rogojampi 2. 13 Februari 2023) . untuk membandingkan posisinya dengan pesaing di wilayah kerja lokal.

Penyajian Data dan Analisis

  • Penilaian Jaminan Untuk Modal Kerja Pembiayaan BSI Usaha
  • Kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Indonesi KCP

Sumber : Dokumentasi di BSI KCP Banyuwangi Rogojampi 2 Produk Usaha Mikro BSI mempunyai plafon lebih tinggi dibandingkan yang lain. Penyidik ​​juga melakukan wawancara terhadap salah satu nasabah Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 yaitu Ibu Nur Khanif pada 16 November 2022. Saya awalnya melamar ke Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2, ya itu untuk perusahaan retail kakak.

Menurut pengamatan peneliti di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2, tahap selanjutnya dalam pengajuan permohonan pembiayaan adalah menyelidiki berkas nasabah yang diserahkan ke pihak bank. Hal ini diperlukan agar Bank Syariah KCP Banyuwangi Rogojampi 2 khususnya Staf Mikro tidak melakukan kesalahan dalam memberikan pembiayaan. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa poin penting dalam melakukan analisis agunan adalah agunan yang dianalisis oleh Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 berkaitan dengan agunan yang bersangkutan.

Selain itu dalam kehidupan pribadi sebagai anggota masyarakat atau menjalankan kegiatan usaha oleh Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2. Penilaian karakter sebenarnya dilakukan oleh Bank Syariah KCP Banyuwangi Rogojampi 2 dengan menggunakan analisis 5C dan juga melalui wawancara. Kendala yang dihadapi Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 dalam melakukan analisis evaluasi penjaminan pada nasabah Rogojampi 2 dalam melakukan analisis evaluasi penjaminan pada nasabah pembiayaan Murabahah Mikro BSI.

Berdasarkan pengamatan peneliti kendala yang dihadapi Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 tentunya Staf Mikro dalam menganalisis penilaian nasabah penjaminan yaitu nama pada sertifikat jaminan bukan nama calon nasabah.

Pembahasan Temuan

  • Peneliti akan memberikan penjelasan dan deskripsi data terkait
  • Penilaian Jaminan Pada Nasabah Dalam Pembiayaan BSI
  • Kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Indonesi KCP

Pemberian kredit tersebut juga disertai dengan Perjanjian Jual Beli (AJB), sebagai penegasnya, jika kreditur telah mempunyai kuasa maka permohonan kredit dapat diproses oleh bank. Berdasarkan temuan peneliti di BSI KCP Rogojampi Banyuwangi 2, dalam melakukan evaluasi penjaminan sudah sesuai dengan apa yang disampaikan oleh calon nasabah kepada bank, sehingga pihak bank terhindar dari resiko kerugian bank baik yang disengaja seperti tidak -pembayaran. Ketika calon nasabah tidak mampu lagi membayar kredit yang dikelolanya, maka bank terpaksa menjual objek jaminan kreditnya.

Berdasarkan temuan yang dilakukan peneliti, kegiatan analisis penilaian agunan dilakukan pada tahap survey lapangan oleh Bank Syariah Indonesia KCP Rogojampi Banyuwangi 2, dimana tahap penyaluran pembiayaan Usaha Mikro BSI adalah melengkapi berkas yang akan diserahkan ke pihak bank. Penilaian terhadap agunan tentunya sangat penting, karena apabila nasabah tidak mampu/tidak bersedia membayar kreditnya sampai dengan tanggal jatuh tempo atau tanggal yang ditentukan atau bahkan usaha nasabah bangkrut maka bank terpaksa menjual obyek agunan yang berkaitan dengan nasabah tersebut. terkait, untuk menjual. Berdasarkan temuan yang diperoleh peneliti di Bank Syariah Indonesia KCP Banyuwangi Rogojampi 2 yaitu bank menghindari sertifikat jaminan tanpa nama calon nasabahnya, kecuali jika jaminan tersebut telah dibeli oleh peminjam dengan melampirkan akta jual beli atau sertifikat yang menunjukkan hal tersebut. tanah tersebut dibeli oleh peminjam dari pemilik sebelumnya.

Dan juga sertifikat jaminan tanah yang merupakan tanah kontroversial, hal ini biasa terjadi pada calon nasabah yang mengajukan pinjaman bank. Bank tidak dapat menerima agunan tanah sengketa tersebut kecuali jika digantikan dengan agunan lain sesuai dengan kriteria yang berlaku pada bank. Namun ketika pihak bank mengecek bahwa nama sertifikat jaminan tanah dari Tn. Soleh tidak cocok dengan namanya, pihak bank meminta penjelasan nama pada sertifikat dan Bpk. Soleh mengatakan, sertifikat itu milik menantunya.

Berdasarkan hal tersebut pihak bank menjelaskan kepada Pak Soleh bahwa pihak bank dapat menerimanya dengan surat kuasa yang membuktikan bahwa kwitansi tersebut adalah milik calon nasabah dengan melampirkan akad jual beli (AJB) sebagai kwitansinya.

Kesimpulan

Khususnya dalam penilaian agunan dimana agunan menentukan apakah calon nasabah dapat diberikan pinjaman atau tidak. Namun Bank Syariah KCP Banyuwangi Rogojampi 2 melakukan penilaian terhadap nasabah dengan menggunakan analisis Karakter, Modal dan Agunan. Persoalannya, nama pada sertifikat jaminan tidak sesuai dengan nama calon klien dan sertifikat tanah yang disengketakan.

SARAN

Bagi Bank Syariah Indonesia, KCP Banyuwangi Rogojampi 2 dapat mengembangkan keahlian dan metode yang lebih baik dalam mengidentifikasi jaminan nasabah sehingga dapat meningkatkan kualitas analisis penilaian agunan itu sendiri dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan bank lain dan lembaga keuangan lainnya. “Analisis Evaluasi Agunan, Kelayakan Usaha Dan Karakter Nasabah Dalam Pemberian Pembiayaan Murabahah Pada Kasir PT Bank Syariah Indonesia Tulungagung.” Suci Handayani, Marina, “Analisis Penerapan Prinsip Asset Collateral Dalam Pembiayaan Mudharabah Di Bank BNI Syariah Cabang Teluk Betung”.

“Penilaian agunan akad murabahah pada proses pembiayaan mikro di PT Bank Syariah Mandiri KC Padangsidimpuan”. Apa saja jenis atau bentuk pembiayaan Usaha Mikro (BUM) BSI di BSI KCP Banyuwangi Rogojampi 2.

Referensi

Dokumen terkait