• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAN DAN PENGENDALIAN SAMBAL PADA RUMAH MAKAN SAMBAL ACAN RAJA BANJAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAN DAN PENGENDALIAN SAMBAL PADA RUMAH MAKAN SAMBAL ACAN RAJA BANJAR DALAM PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN DAN PENGENDALIAN SAMBAL PADA RUMAH MAKAN SAMBAL ACAN RAJA BANJAR DALAM

PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH MUHAMMAD IKHSAN

Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Studi Islam

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad al-Banjari Banjarmasin Ikhsan[email protected]/ No. Hp: 0812-5601-3436

ABSTRAK

Sambal acan merupakan salah satu pelengkap untuk makanan yang dapat menggugah selera makan, bagi orang-orang yang menyukai rasa pedas, maka sambal acan raja banjar sangat cocok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Untuk mengetahui perencanaan persediaan dan pengendalian sambal pada Rumah Sambal Acan Raja Banjar dan untuk mengetahui perencanaan persediaan dan pengendalian sambal pada Rumah Sambal Acan Raja Banjar dalam Perspektif Ekonomi Syariah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, sumber data yang digunakan sumber data primer dan sumber data sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancaradan dokumentasi. Hasil Penelitian Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar dalam melakukan perencanaan persediaan sambal sangat memperhatikan kerjasama antara Rumah Sambal dan Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar dikarenakan hal ini sangat penting karena mempunyai timbal balik yang sangat menguntungkan diantara keduanya.

Perencanaan persediaannya itu cukup baik, baik dalam segi penyimpanan, kualitas.

Dan ketersediaan sambal. Alasan Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar memerlukan persediaan sambal yaitu adanya ketidak pastian permintaan sambal dari konsumen (permintaan mendadak), adanya ketidak pastian pamasokan sambal dari Rumah Sambal, dan adanya ketidak pastian waktu pemesanan dari konsumen.

pengendalian persediaan di Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar dengan cara melakukan atau mencek ketersediaan sambal setiap hari agar sambal selalu tersedia di Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar. Kemudian dengan cara safety stock guna apabila terjadinya pembelian pada konsumen yang melebihi ketersdiaan sambal di Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar maka bisa menambah kekurangan pemebelian sambal tersebut dengan mengambil persediaan di safety stock. Sambal Acan Raja Banjar dalam menjalankan usahanya memiliki karakteristik yang Islami, yaitu tidak hanya melihat segi ke duniaan saja, tapi juga kita selalu ingat pada prinsip-prinsip ekonomi syariah dalam berjualan

Kata Kunci: Persediaan;Pengendalian;Sambal Acan

(2)

ABSTRAC

Chili paste is one of the complementary foods that canarouse the appetite, for those who like the spicy taste, the Raja Banjar chili paste is very suitable. The purpose of this study was to dermine the inventory planning and control of chili sauce at Sambal Acan Raja Banjar house in the perspective of islamic economics. This research uses descriptive qualitative, data sourcesused are primary and secondary data sources, the data techniques used are observation, interviewsand documentation. The results of the research is that Sambal Acan Raja Banjar restaurant in planning the saurce inventory are very concerned about the collaboration between rumah sambal (sauce faktory) and sambal acan raja banjar restaurant because this is very important and both them have a very beneficial reciprocity between the two of them. The planning supplies are quite good, better in the storage of the quality andavailability of sauce. Thr reason for the sambal acan raja banjar restaurany requires a stock of chili sauce, is the uncertainty of the demand for chili from consumers, the uncertainty of the chili sauce from the rumah sambal (sauce factory), the uncertainty of ordering time from consumers. The inventory control in the sambal acan raja banjar restaurantby doing of checking the availabilityof sauce avery day so that the chili sauce is availlableat sambal acan raja banjar restaurant, after that, with the way safety stock, this is done for if there is buying from the consumers which is more than the chili sauce availability in sambal acan raja banjar restayrant can add lack of sauce purchase by taking the availability from safety stock. Sambal acan raja banjar in running their business has islamic charateristic, they do not only see the side of world, but they remember islamic economic principles in trade.

Keywords: the avalability;controlling;chili dauce shrimp

PENDAHULUAN

Sambal acan bisa juga disebut terasi, sambal acan khas banjar diulek dengan cabe yang segar, bawang, garam dan piksin dan bumbu lainnya bisa juga

ditambahkan buah seperti hampalam, binjai dan buah lainnya.

resep pembuatan sambal acan raja Banjar sendiri adalah berasal dari resep turun temurun keluarga bapak Aulia sehingga rasa yang dihasilkan selera orang banjar dan orang lain pada umumnya.

Pada awal mula diproduksi sambal acan raja banjar dijual kepada teman-teman bapak Aulia terlebih dahulu dan pada tahun yang sama beliau memulai untuk membuka sales promotion untuk penjualan produk sambalnya.

(3)

METODE

Peneltian dilakukan selam dua bulan, tempat penelitian dilakukan di Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar, penelitian ini meggunakan metode kualitatif deskriptif.

sumber data yang digunakan sumber data primer dan sumber data sekunder, sumber data primer sumber data yang diperoleh langsung dari sumber pertama.

Sumber data primer penelitian ini diperoleh langsung dari rumah makan sambal acan raja banjar.

Sumber data sekunder dipeoleh dari buku-buku yang berkaitan dengan penelitian yaitu tentang perencanaan persediaan dan pengendalian sambal pada rumah makan sambal acan raja banjar dalam perspektif ekonomi syariah

Teknik pengumpulan data yang digunakaan observasi, wawancara dan dokumentasi. Observasi dalam penelitian ini yaitu dengan mengamati langsung keadaan rumah makan sambal acan raja banjar.

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini wawancara dengan pemilik rumah makan sambal acan raja banjar, serta wawancara dengan karyawan yang ada di rumah makan sambal acan raja banjar.

Dokumentasi dalam penelitian ini adalah sesuatu dokumen yang berkaitan dengan perencanaan persediaan dan pengendalian sambal pada rumah makan sambal acan raja banjar dalam perspektif ekonomi syariah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bapak Aulia seorang pengusaha yang mendirikan usahanya bersama dengan istri Gina, mereka mendirikan usaha yang disebut dengan sambal acan raja banjar (ARB). Usaha yang didirikan lima tahun terakhir ini, sekarang berdiri dengan kokohnya dengan membuka tiga cabang rumah sambal acan raja banjar yang berjalan sudah kurang lebih lima tahun.

pada mulanya mereka hanya menjual atau memasarkan melalui teman-teman secara online dan menjual ke pasar-pasar sekarang sudah bisa membuka 3 cabang rumah sambal acan raja banjar tersebut bahkan sudah mengekspor ke luar negeri.

Sambal Acan Raja Banjar pertama kali diproduksi dan dipasarkan pada tahun 2014, resep pembuatan sambal acan raja Banjar sendiri adalah berasal dari resep turun temurun keluarga bapak Aulia sehingga rasa yang dihasilkan sangat cocok

(4)

untuk lidah orang banjar.

Dan bahkan juga banyak disukai oleh orang-orang selain orang Banjar. Pada awal mula diproduksi sambal acan raja banjar dijual kepada teman-teman bapak Aulia terlebih dahulu dan pada tahun yang sama beliau memulai untuk membuka sales promotion untuk penjualan produk sambalnya.

Pada tahun 2015 sambal acan banjar telah banyak dikenal orang, sambal acan raja banjar bisa dicampur dengan buah seperti buah limau wangkang, binjai, hampalam.

Usaha sambal ARB ini mengalami pasang surut dan pada tahun 2016 bapak Aulia dan istri mulai membuka rumah makan sambal acan raja Banjar di Jl.R.E Martadinata no.20 Banjarmasin.

Sekarang membuka rumah makan sambal acan raja Banjar dengan 3 cabang di Banjarmasin Kalimantan Selatan yakni di Jl.R.E Martadinata no.20 Banjarmasin, yang kedua Jl. A.Yani, Km.7 Kota Banjarmasin dan yang ketiga Jl. Brig.Jen. Hasan Basri Kayu Tangi Banjarmasin.

Adapun produk yang dijual ditempat ini yaitu sambal acan raja Banjar, yang merupakan andalan produk pemasaran nya, di mana sudah mampu berkembang dan meluas pemasaranya.

Jangkauan pemasaran Sambal Acan Raja Banjar ini meliputi beberapa kota di kalimantan selatan, dan beberapa retail penjualan produk kemasan, selain itu juga Sambal Acan Raja Banjar mempunyai sotre sendiri di beberapa titik di kota Banjarmasin dan sekitar

Setiap organisasi atau perusahaan tentu memiliki struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan kerangka dari pelaksanaan setiap usaha yang menggambarkan hubungan tanggungjawab dari bagian-bagian yang ada dalam struktur tersebut.

Adapun struktur organisasi Sambal Acan Raja Banjar, yaitu Bagan 4.1

Struktur Organisasi Sambal Acan Raja Banjar

PEMILIK PIMPINAN

KASIR STAF TOKO

(5)

Sumber: Sambal Acan Raja Banjar, 2019

Struktur organisasi pada Sambal Acan Raja Banjar termasuk struktur organisasi lini atau garis dimana kekuasaan maupun perintah mengalir dari atasan ke bawahan sedangkan pertanggungjawaban berjalan dari bagian pada struktur organisasi Sambal Acan Raja Banjar

Perencanaan persediaan sambal pada rumah makan sambal acan raja banjar. Perusahaan Sambal Acan Pengelola masih menggunakan metode konvensional dalam melakukan perhitungan biaya bahan baku. Metode tersebut sudah dilakukan sejak perusahaan Raja Banjar pertama kali muncul. Berikut adalah pembelian bahan baku Sambal Acan dari tahun ke tahun sejah tahun 2013 yaitu:

Tabel 4.1

Pembelian Bahan Baku Sambal Acan Raja Banjar

No Tahun Jumlah Harga per

Total Harga (Rp)

(Kg) Kg

1 2013 2.500 8.000 20.000.000

2 2014 6.700 8.000 53.600.000

3 2015 8.125 8.000 65.000.000

4 2016 9.456 8.100 76.593.600

5 2017 10.493 8.100 84.993.300

Total 37.274 - 300.186.900

Sumber: Data Primer tahun 2018.

Berdasarkan tabel 4.1 diatas total pembelian yang dilakukan Sambal Acan Raja Banjar selama lima tahun terakhir adalah sebesar Rp. 300.186.900, dengan rincian pembelian pada tahun 2013 sebanyak 2.500 kg bahan baku dengan harga per Kg adalah Rp. 8.000.

Sehingga total pembelian tahun tersebut adalah Rp. 20.000.000, pembelian bahan sambal acan sebanyak 6.700 Kg di tahun 2014 dengan harga Rp.8.000 per Kg totalnya adalah Rp.53.600.000. Tahun 2015 pembelian bahan baku naik seperti cabe dan lain-lain menjadi 8.125 Kg dengan harga per Kg adalah Rp.8.000 total pembelian sebesar Rp.65.000.000.

Pada tahun 2016 volume pembelian Sambal Acan oleh Pengelola sebanyak

(6)

9.456 Kg dengan harga per Kg naik 100rupiah menjadi Rp.8.100 dengan total Rp.76.593.600. terakhir tahun 2017 produksi terus meningkat sehingga volume pembelian bahan baku naik menjadi 10.493 Kg dengan harga beli per Kg sebesar Rp.8.100 maka total pembelian seluruhnya pada tahun tersebut adalah Rp.

84.993.300.

ditahun 2016 dan tahun 2017 harga pembelian bahan baku per kilogramnya adalah Rp.8.000 dan naik seratus rupiah. Pembelian bahan baku Sambal oleh Sambal Acan Raja Banjar dilakukan sebanyak 12 kali setiap tahunnya yaitu setiap bulan satu kali dengan jumlah pemesanan menyesuaikan dengan kebutuhan produksi perusahaan.

Dalam melakukan kegiatan usahanya, Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar terkait perencanaan persediaan sambal adalah sebagai berikut: Memesan sambal ke Rumah Sambal tanpa harus bayar diawal. Dan mempunyai hubungan kerja sama yang baik antara Rumah Sambal dan Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar sehingga persediaan sambal berjalan lancar.

Bapak AA, pemilik Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar memberi penjelasan pada peneliti

“Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar dalam melakukan perencanaan persediaan sambal sangat memperhatikan kerjasama antara Rumah Sambal dan Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar dikarenakan hal ini sangat penting karena mempunyai timbal balik yang sangat menguntungkan diantara keduanya.

Perencanaan persediaannya itu cukup baik, baik dalam segi penyimpanan, kualitas. Dan ketersediaan sambal. Alasan Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar memerlukan persediaan sambal yaitu adanya ketidak pastian permintaan sambal dari konsumen (permintaan mendadak), adanya ketidak pastian pamasokan sambal dari Rumah Sambal, dan adanya ketidak pastian waktu pemesanan dari konsumen.

Dari seluruh total perencanaan pengendalian pembelian bahan baku pada kenyataannya total bahan baku yang habis untuk diproduksi selalu lebih rendah dari total pembelian hal ini dikarenakan perusahaan selalu membeli dalam kuantitas yang lebih dari kebutuhan.

dengan maksud untuk stok jika terjadi keterlambatan pemesanan bahan baku atau terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan sehingga perusahaan masih tetap memenuhi permintaan pasar. Berikut ini disajikan data penggunaan bahan baku Sambal Acan oleh perusahaan Raja Banjar dari tahun 2013 hingga tahun 2017 adalah sebagai berikut :

(7)

Tabel 4.2

Data Penggunaan Bahan Baku Sambal Acan

No Tahun Penggunaan (Kg)

1 2013 2.400

2 2014 6.500

3 2015 8.000

4 2016 9.400

5 2017 10.300

Total 36.600

Sumber: Data Primer tahun 2018.

Berdasarkan tabel 4.2 diatas kita dapat ketahui bahwa selama lima tahun terakhir adalah sebanyak 36.600 kilogram (36,6 ton) Sambal Acan yang diproduksi.

Volume penggunaan Sambal Acan Pengelola dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan yaitu di awal produksi perusahaan Pengelola menghabiskan Sambal Acan sebanyak 2.400 Kg dan naik menjadi 6.500 Kg di tahun 2014.

kemudian tahun 2015 naik lagi menjadi 8.000 Kg dan pada tahun 2016 perusahaan mampu memproduksi sebanyak 9.400 Kg, hal ini menandakan bahwa volume permintaan konsumen terhadap perusahaan selalu mengalami perkembangan dan peningkatan.

Ditahun 2017 perusahaan Raja Banjar mampu memproduksi Sambal Acan

2,400

6,500 8,000 9,400

10,300

Data Penggunaan Bahan Baku Sambal Acan

2013 2014 2015 2016 2017

(8)

sebanyak 10.300 kilogram untuk diolah menjadi barang jadi. Dengan kata lain usaha Pengelola lancar dan terus tumbuh berkembang sejak lima tahun terakhir.

Selanjutnya adalah biaya pemesanan bahan baku Sambal Acan yang dikeluarkan oleh perusahaan Raja Banjar adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Biaya Pemesanan Bahan Baku Sambal Acan (dalam rupiah)

Tahun

Biaya adm dan umum

Biaya pengangkutan

2013 700.000 5.000.000

2014 900.000 3.000.000

2015 1.000.000 6.500.000

2016 1.400.000 8.000.000

2017 2.400.000 9.000.000

Total 6.400.000 31.500.000 Sumber: Data Primer Tahun 2018.

Berdasarkan data tabel 4.3 diatas dapat kita ketahui bahwa selain biaya untuk harga bahan baku itu sendiri perusahaan juga mengeluarkan biaya lain-lain seperti untuk biaya administrasi dan umum serta biaya pengangkutan. Jumlah besarnya

700,000

900,000 1,000,000

1,400,000 2,400,000

Biaya Pemesanan Bahan Baku Sambal Acan

2013 2014 2015 2016 2017

(9)

biaya pemesanan bahan baku Sambal Acan perusahaan Raja Banjar pada tahun 2013 adalah Rp. 5.700.000 dimana biaya pengangkutan sangat besar yaitu Rp.5.000.000.

Hal tersebut dikarenakan pemilik perusahaan mendatangi langsung suplier Sambal Acan yang berada di Banjarmasin sehingga jumlah pengeluaran untuk biaya pengangkutan menjadi besar.

Pada tahun 2014 jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pemesanan adalah Rp.3.900.000 naik menjadi Rp.7.500.000 di tahun 2015, seiring dengan berkembangnya perusahaan di tahun 2016 perusahaan mengeluarkan biaya Rp. di tahun 2017 pembelian sejumlah 9.400.000 dan Rp.11.400.000

Dan total harga pengangkutan sebesar Rp. 31.500.000. tahun 2013 biaya pengangkutan lebih mahal dikarenakan pada awal pembelian pemesanan dilakukan secara langsung dengan mendatangi suplier yang berada di Kota Banjarmasin sehingga membutuhkan biaya transportasi yang lebih mahal kemudian pesanan dilakukan secara online untuk membeli bahan baku.

Table. 4.4

Laporan Penggunaan Bahan Baku Periode 2013-2017

No Tahun Penggunaan (Kg)

1 2013 2.400

2 2014 6.500

3 2015 8.000

4 2016 9.400

5 2017 10.300

Total 36.600

Sumber : Manajemen Rumah Makan Acan Raja Banjar

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil penggunaan bahan baku mengalami peningkatan. Hal ini merupakan tanda yang bagus bagi pemasaran Sambal Acan Raja Banjar ini

PENUTUP KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menarik kesimpulan bhawa (1) Pengembangan usaha rumah sambal acan raja Banjar dilakukakan dengan berinovasi setiap enam bulan sekali baik itu dari manajemen maupun strategi pemasaran usahanya. Dalam menjalankan usaha kecil dilihat dari segi sumber daya manusianya yaitu meningkatkan kinerja si pelaku usaha atau wirausaha tersebut dalam mengembangkan usaha ini. Strategi pemasaran rumah makan ini melakukan inovasi

(10)

untuk mempertahankan pelanggan dan pelanggan tetap agar supaya tidak bosan terhadap pelayanan baik dari strategi produk yang dalam kemasan, harga bersaing dengan para pesaing dan tempat atau desain ruangan. (2) Perencanaan Persediaan Sambal pada Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar masih menggunakan metode konvensional dalam melakukan perhitungan biaya bahan baku. Dalam melakukan kegiatan usahanya, Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar terkait perencanaan persediaan sambal adalah sebagai berikut: Memesan sambal ke Rumah Sambal tanpa harus bayar diawal. Mempunyai hubungan kerja sama yang baik antara Rumah Sambal dan Rumah Makan Sambal Acan Raja Banjar sehingga persediaan sambal berjalan lancar.

SARAN

Adapun saran-saran yang diberikan peneliti sebagaimana hasil dari penelitian ini adalah (1) Rasa dari makanan, kualitas pelayanan harus di pertahankan dan buatlah kotak saran yang ditujukan kepada konsumen untuk lebih mengetahui apa saja kekurangan yang ada pada rumah makan ini. Peningkatan pasokan bahan baku sambal serta kualitas dalam pengemasan harus selalu di tingkatkan. (2) Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti lebih mendalam tentang usaha Rumah Sambal Acan Raja Banjar. Misalnya seperti meneliti tentang manajemen produksi usaha rumah sambal acan ini yaitu prosesnya dari barang atau bahan yang di input menjadi output.

REFERENSI Buku:

Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, (2009), “Metode Penelitian Kualitatif”

Banjarmasin: CV. Pustaka Setia

Ahmad Tanzeh, (2009), “Pengantar Metodologi Penelitian,”Yogyakarta: Teras Ana Herdiana Abdurrahman, (2013) “Manajemen Bisnis Syari’ah dan

Kewirausahaan”. Banjarmasin: Pustaka Setia

Ahyari, Agus, (2009) “Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi”. Edisi Empat, Yogyakarta. BPFE.

Burhan Bungin, (2005), “Metodologi Riset Penelitian Sosial: Format 2 Kuantitatif dan Kualitatif”,Surabaya: Airlangga University Press

Burhan Bungin, (2005) “Metodologi Riset Penelitian Sosial: Format 2 Kuantitatif dan Kualitatif”,Surabaya: Airlangga University Press

(11)

Burhan Bungin, (2005) “Metodologi Riset Penelitian Sosial: Format 2 Kuantitatif dan Kualitatif”, Surabaya: Airlangga University Press

Chris Widya Utami, (2008)“Manajemen Barang Dagang dalam Bisnis Ritel”, Malang: Bayumedia Publising

Departemen Agama RI, (2012) “Al-Quran dan Terjemah”, Surabaya: CV Fajar Mulya

Departemen Agama RI, (1993), “Al-qur’an dan terjemahannya”, Kudus,Menara Kudus

Fathul Aminuddin Aziz, (2012), “Manajemen dalam Perspektif Islam” Cilacap:

Pustaka El-Bayan

Freddy Rangkuti, (2007), “Manajemen Persediaan”, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada

Hamidi, (2004) “Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Prktis Pembuatan Proposal dan Laporan Penelitian”, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

Handoko, (2009)“Manajemen”, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Yogyakarta, BPFE Heizer, Jay & Render, Barry, (2015), “Manajemen Operasi: Manajemen

Keberlangsungan dan Rantai Pasokan”. Jakarta: Salemba Empat.

Idri, Hadits Ekonomi: Ekonomi dalam Perspektif Hadits Nabi (Jakarta: Prenamedia Group, 2015).

Indrajit, R. E., & Djokopranoto, R. (2003). Manajemen Persediaan, Barang Umum dan Suku Cadang Untuk Pemeliharaan dan Operasi. Jakarta: Grasindo.

J Lexy Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Banjarmasin: PT. Remaja Rosda Karya, 2014).

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield, (2007). Akuntansi Intermediete, Terjemahan Emil Salim, Jilid 1, Edisi Kesepuluh, Penerbit Erlangga, Jakarta

Mokijat, (1996), “Pengantar Sistem Informasi Manajemen”, Cetakan Kedelapan Banjarmasin: PT Remaja Rosdakarya

Murdiffin Haming dan Mahfud Nurnajamuddin, (2007), “Manajemen Produksi Modern Operasi Manufaktur dan Jasa”,Jakarta: Bumi aksara

(12)

Neong Muhajir, (1996),”Metodologi Penelitian Kualitatif”, Yogyakarta: Rake Sarasin

Pandji Anoraga, 2007). “Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis dalam Era Globalisasi”,Jakarta: Rineka Cipta

Philip Kothler, (1997),“Manajemen Pemasaran.Perdana Printing”: Surabaya.

Slamet, Achmad, (2007), “Penganggaran Perencanaan dan Pengendalian Usaha”.

Semarang: UNNES PRESS.

Soetomo, (2009). “Pembangunan Masyarakat: Merangkai Sebuah Kerangka”, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Banjarmasin:

Alfabeta

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka,

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka

Sukamto Reksohadi Projo dan Indrio Gito Sudarmo, (1982), “Manajemen Produksi

Yogyakarta: BPFE

Suyadi Prawirosentono, (2007), Manajemen Operasi Managemen Analisis dan Studi Kasus, Edisi Keempat, Jakarta: Bumi Aksara

T. Hani Handoko, (2012), “Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi”, Yogyakarta: BPFE

Umar Chapra, (2000), “Islam dan Pembangunan Ekonomi”, Jakarta: Gema Insani Press

Winardi, (1989), “Teori sistem dan analisis system”, Banjarmasin: Mandar Maju 1989

Skripsi:

Satriyo nugroho, (2011), ”Rancangan Bangunan sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kelayakan Calon Nasabahpembiayaan Murabahah”, jakarta:

Fakultas Sains Teknologi Website:

TableDinamis, dikutip darihttp://kalsel.bps.go.id.

(13)

Mahriansyah, “Sambal Acan Raja Banjar Sambal Acan yang Nikma”, dikutip dari http://www.mahriansyah.com.

Referensi

Dokumen terkait