ANALISIS PERTUMBUHAN ASET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG
TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2015-2017
Khaerunniswah1, Hj. Rusdiah Hasanuddin2, Sultan Iskandar3 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar
[email protected]1, [email protected]2, [email protected]3
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine the direct or indirect effect of Asset Growth and Firm Size on Stock Return. This research was conducted at food and beverage companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2015-2017. There are 10 companies that have been selected as samples with the Purposive Sampling technique. This research method uses quantitative methods. The data collection method with documentation uses annual data. Data analysis techniques using multiple linear regression and the classic assumption test, hypothesis testing using the F test and t test. The results of this study indicate that the growth of assets and firm size does not have a significant effect partially on stock returns. Based on the results of simultaneous tests, it shows that the growth of assets with the size of the company has no effect on stock returns
Keywords: Asset growth, Company Size, and Stock Return
PENDAHULUAN
Secara umum masyarakat pemodal (investor) yang akan melakukan investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap perusahaan yang akan dipilih dengan terus memantau laporan keuangan perusahaan-perusahaan tersebut terutama perusahaan yang sudah go public.
Berdasarkan laporan keuangan tersebut dapat diketahui kinerja perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha dan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan aktivitas usahanya secara efisien dan efektif serta faktor di luar perusahaan seperti ekonomi, politik, finansial dan lain-lain (Rasmin dalam Arista, 2012).
Saham perusahaan go public sebagai komoditi investasi tergolong berisiko tinggi.
Karena sifatnya yang peka terhadap perubahan- perubahan yang terjadi, baik oleh pengaruh yang bersumber dari luar atau dalam negeri, perubahan dalam bidang politik, ekonomi moneter, undang-undang atau peraturan maupun perubahan yang terjadi dalam industri dan perusahaan yang mengeluarkan saham itu sendiri. Sehingga investor dalam melakukan pembelian saham memerlukan pemikiran berdasarkan data-data dari perusahaan yang bersangkutan (Arista, 2012).
Menurut Arista (2012), return saham merupakan harga jual saham diatas harga belinya. Apabila seorang investor menginginkan return yang tinggi maka ia harus bersedia menanggung risiko lebih tinggi, demikian pula sebaliknya bila menginginkan return rendah maka risiko yang akan ditanggung juga rendah. Pasar modal
merupakan salah satu fasilitas untuk menyalurkan dana dari lenders atau pihak yang memiliki kelebihan dana kepada borrowers atau pihak yang membutuhkan dana (Utami, 2014). Penilaian prestasi suatu perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan itu untuk menghasilkan laba. Laba perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang (Utami, 2104).
Menurut Lestari dan Sugiarto (2007:
196) dalam Rusdiah Hasanuddin (2013) mengemukakan bahwa Return On Aset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : Analisis Pertumbuhan Aset Dan Ukuran Perusahaan Yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2015-2017.
Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu : 1) Apakah pertumbuhan aset mempunyai pengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia, 2) Apakah ukuran perusahaan mempunyai pengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia, 3) Apakah pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh secara simultan terhadap
return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh secara parsial pertumbuhan aset terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia, 2) untuk mengetahui pengaruh secara parsial ukuran perusahaan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia, 3) untuk mengetahui pengaruh simultan pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia.
TINJAUAN LITERATUR
Menurut Riyanto (2008) dalam desy Purnamasari (2017) aktiva atau aset adalah segala sumber daya dan harta yang dimiliki perusahaan untuk digunakan dalam operasinya.
Suatu perusahaan pada umumnya memiliki dua jenis aktiva yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
Kedua unsur aktiva ini akan membentuk struktur aktiva. Struktur aktiva suatu perusahaan akan tampak dalam sisi sebelah kiri neraca. Struktur aktiva juga disebut struktur asset atau struktur kekayaan. Struktur aktiva atau struktur kekayaan adalah perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antara aktiva lancar dengan aktiva tetap. Selanjutnya yang dimaksud dengan artian absolut adalah perbandingan dalam bentuk nominal, sedangkan yang dimaksud dengan artian relatif adalah perbandingan dalam bentuk persentase.
Aktiva lancar adalah bagian dari struktur aktiva. Aktiva lancar umumnya memiliki umur ataupun tingkat perputaran yang relatif singkat yang biasanya kurang dari satu tahun.
Menurut Irham Fahmi (2012 : 81) saham adalah salah satu instrument pasar modal yang paling banyak di minati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Beberapa jenis-jenis saham menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012: 5) yaitu 1) Saham biasa (common stock) adalah saham yang menempatkan pemiliknya paling junior terhadap pembagian deviden, dan hak atas harta kekayaan perusahaanapabila perusahaan tersebut dilikuidasi, 2) Saham preferen (preferred stock) merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi) tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasl seperti yang dikehendaki investor.
Legiman (2015) berpendapat bahwa return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi Harapan untuk memperoleh return juga terjadi dalam asset financial. Suatu asset financial menunjukkan kesediaan investor
menyediakan sejumlah dana pada saat ini untuk memperoleh sebuah aliran dana pada masa yang akan datang sebagai kompensasi atas faktor waktu selama dana ditanamkan dan risiko yang ditanggung. Dengan demikian para investor sedang mempertaruhkan suatu nilai sekarang untuk sebuah nilai yang diharapkan pada masa mendatang. Dalam konteks manajemen investasi, return atau tingkat keuntungan merupakan imbalan yang diperoleh dari investasi.
Pertumbuhan Aset menurut Beaver, Ketter, dan Scholes (1970) dalam Nurdiana Iffa (2014) didefinisikan sebagai tingkat pertumbuhan total aktiva suatu perusahaan pada setiap periode tertentu. Suatu perusahaan yang sedang berada pada tahap pertumbuhan akan membutuhkan dana yang besar. Bila kekayaan awal suatu perusahan adalah tetap jumlahnya, maka pada tingkat pertumbuhan aktiva yang tinggi berarti besarnya kekayaan akhir perusahaan tersebut semakin besar.
Demikian pula sebaliknya. Pada tingkat pertumbuhan aktiva yang tinggi, bila besarnya kekayaan akhir tinggi berarti kekayaan awalnya rendah.
Menurut Susanti dan Agustin (2015), ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai tolak ukur besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan, ataupun hasil nilai total aset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan gambaran kemampuan finansial perusahaan dalam suatu periode tertentu (Joni dan Lina, 2010).
Hasil penelitian sebelumnya yaitu : 1) Iva Ainur Rohma (2018) melakukan penelitian pengaruh profitabilitas dan pertunbuhan aset terhadap return saham dengan resiko sistematis (Beta) Sebagai variabel intervening studi pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada bursa efek indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan Aset tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham, dan rasio profitabilititas yang di proksikan ROE secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham.
2) Lukas Posma (2018) melakukan peneltian Pengaruh Leverage, Profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap return saham (studi pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2011- 2015). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dengan arah hubungan positif terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdafatar di BEI tahun 2011-2015. 3) Rima fahmi utami (2017) melakukan peneltiian pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas terhadap harga saham (studi kasus pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar pada bursa efek indonesia periode 2011-2015). Penelitian ini menunjukan terdapat pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas secara simultan terhadap harga saham, dan terdapat pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan profitabilitas secara parsial terhadap harga saham.
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang dapat diajukan sebagai jawaban atau dugaan sementara dalam penelitian ini adalah :
H1 :Bahwa pertumbuhan aset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
H2 : Bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H3 : Bahwa pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Untuk mempermudah pemahaman terhadap hubungan antar variabel, maka di buat model penelitian sebagai berikut :
Gambar 1. Model Penelitian
Sumber : penulis 2019
METODE PENELITIAN
Jenis peneltian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriftif.
Penelitan ini bertujuan untuk menguji variabel independen yaitu Pertumbuhan Aset dan Ukuran Perusahaan terhadap variabel dependen yaitu Return Saham periode 2015-2017.
Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan yang dijadikan sebagai obyek penelitian adalah perusahaan industri Makanan dan Minuman yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017 dan tempat pengambilan data pada kantor perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI), yang berlokasi di Jalan DR. Ratulangi No.124 Mario Kec. Mariso Makassar.
Penelitian ini mulai dilakukan pada bulan juli sampai dengan selesai.
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah : 1) Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka (Sugiyono. 2014). Adapun data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang bersumber di Bursa Efek Indonesia, 2) Sumber data yang digunakan adalah data sekunder, data yang diperoleh dari perusahaan melalui
dokumen-dokumen dan laporan tertulis serta informasi lain yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015- 2017. Menurut Sugiyono (2014), sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pemilihan sampel pada penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu sampel ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Metode ini dipilih untuk memperoleh sampel yang representatif (mewakili).
Metode pengumpulan data yang peneliti tempuh adalah teknik dokumentasi. Teknik Dokumentasi adalah bentuk penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dokumen atau arsip-arsip perusahaan khusunya pada perusahaan industry makanan dan minuman yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, seperti laporan keuangan perusahaan (Sugiyono, 2014).
Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu pertumbuhan aset (X1), ukuran perusahaan (X2), sedangkan variabel dependennya adalah return saham (Y).
Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan menggunakan skala rasio.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yang dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunaka untuk menggambarkan atau menganalisa sehingga mudah dipahami, tetati tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Muslimin Karra, 2013:6), 2) Dasar pengujian di penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk mengetahui apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen, 3) Agar dalam penelitian ini diperoleh hasil analisis data yang memenuhi syarat pengujian, maka dalam penelitian dilakukan pengujian asumsi klasik untuk pengujian statistik. Tujuan dari uji asumsi klasik ini yaitu untuk mengetahui apakah hasil dari regresi berganda apakah terjadi penyimpangan - penyimpangan dari asumsi klasik. Adapun uji asumsi klasik yang akan diuji yaitu: ujinormalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data dari semua variabel.
Analisis ini berisi gambaran tentang jumlah data, nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi
Pertumbuhan Aset (X1)
Ukuran Perusahaan(X2)
Return Saham (Y)
Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N
Minim um
Maxim
um Mean
Std.
Deviation Return
Saham 30 -,50 ,82 ,2218 ,27631 Pertumbuhan
Aset 30 -,12 ,36 ,1087 ,11082
Ukuran
Perusahaan 30 7,18 30,33 23,27
70 6,59502 Valid N
(listwise) 30
Sumber : output SPSS 16 (Hasil olahan Data 2019)
Berdasarkan Tabel 1 hasil output SPSS 16 data statistik deskriptif dapat dilihat bahwa variabel pertumbuhan aset memiliki nilai terendah sebesar -0,12 dan nilai tertinggi sebesar 0,36 dengan nilai rata-ratanya (mean) sebesar 0,10 dan standar deviasinya (tinggi sebaran datanya) sebesar 0,11. Variabel ukuran perusahaan memiliki nilai terendah 7,18 dan nilai tertinggi sebesar 30,33 dengan nilai rata- ratanya sebesar 23,77 dan standar deviasinya sebesar 6,59. Dan untuk variabel return saham nilai tertendah seebsar -0,50 dan tertinggi sebesar 0,82 dengan nilai rata-ratanya sebesar 0,22 dan standar deviasinya sebesar 0,2.
2. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini juga untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen (Y) apabila nilai variabel independen (X) mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan apakah positif atau negatif.
Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : output SPSS 16 (Hasil olahan Data 2019)
Berdasarkan tabel 2 hasil olahan data regresi linear berganda mengenai pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan maka diperoleh persamaan regresi yaitu sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + E Di mana :
Y = Return Saham
a = Nilai intersep (konstan) b = Koefisien regresi variabel X1 = Pertumbuhan Aset
X2 = Ukuran perusahaan Y = 0,363 – 0,613 X1 – 0,003 X2
a = nilai koefisien a sebesar 0,363 menunjukkan bahwa jika X atau variabel bebas (pertumbuhan aset, ukuran perusahaan) konstan atau X
= 0, maka return saham sebesar 0,597
X1 = Variabel Pertumbuhan Aset (X1) mempunyai koefisien regresi sebesar -0,613 menunjukkan bahwa pengaruh pertumbuhan aset terhadap return saham bernilai negatif (-) dan tidak berpengaruh signifikan.
X2 = Variabel ukuran perusahaan (X2) mempunyai koefisien regresi sebesar -0,0,003 menunjukkan bahwa pengaruh ukuran perusahaan terhadap return saham bernilai negatif (-) dan tidak berpengaruh signifikan.
Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan maka diperoleh nilai R = 0,275 yang diartikan bahwa hubungan antara pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan mempunyai hubungan yang lemah yakni sebesar 27,5%, sedangkan koefisien determinasi sebesar 0,075 atau dapat diartikan bahwa kontribusi return saham sebesar 7,5%
dipengaruhi oleh pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji normalitas Model
Unstandar dized Coefficients
Standa rdized Coeffi
cients
t Sig.
B
Std.
Error Beta 1 (Consta
nt) .363 .187 1.93
6 .063 Pertum
buhan Aset
-.613 .476 -.246 - 1.28 8
.209 Ukuran
Perusah aan
-.003 .008 -.076 - .401 .692 R =0,275
𝑅2 =0,075 F
tabel
= 3,34
ini bertujuan untuk menguji apakah sebaran data dalam model regresi mengikuti distribusi normal. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data yaitu uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test.
Tabel 3. One Sample Kolmogorov Smirnov Test
a. Test distribution is Normal
Sumber : output SPSS 16 (Hasil olahan Data 2019)
Berdasarkan tabel 3 hasil Uji Normalitas dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, diperoleh nilai signifikansi Asymp. Sig (2- tailed) sebesar 0,836 > 0,05 maka diasumsikan normalitas terpenuhi. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data pada persamaan regresi berdistribusi normal atau tidak. Selanjutnya cara untuk menguji kenormalan data adalah dengan melihat histogram atau melihat Normal P-P Plot. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 berikut ini :
Gambar 2. Histogram
Sumber : output SPSS 16 (Hasil olahan Data 2019)
Berdasarkan tampilan grafik histogram pada gambar 2 di atas dapat disimpulkan bahwa residual data telah menunjukkan kurva normal yang membentuk lonceng sempurna dan mengikuti arah garis grafik histogram. Grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 3. Grafik Normal Probability Plot
Sumber : output SPSS 16 (Hasil olahan Data 2019)
Berdasarkan gambar 3 pada normal p-p plot terlihat bahwa titik-titik yang merupakan data, menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data telah terdistribusi secara normal dan memenuhi asumsi normalitas
b. Uji Multikolineritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen.
Jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel-variabel termasuk tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variable independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Multikolinearitas tidak terjadi jika nilai Tolerance lebih dari 0,10 atau nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4 berikut :
Unstandardi zed Residual
N 30
Normal
Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .26569499 Most
Extreme Differences
Absolute .113
Positive .113
Negative -.101
Kolmogorov-Smirnov Z .620
Asymp. Sig. (2-tailed) .836
Tabel 4. Uji Multikolineritas
Sumber : output SPSS 16 (Hasil olahan Data 2019)
Berdasarkan pada tabel 4 dapat diketahui bahwa variable independen X1 (Pertumbuhan Aset) dan X2 (Ukuran Perusahaan) masing- masing memiliki nilai Tolerance sebesar 0,941 dan nilai VIF sebesar 1,063. Dengan demikian tidak terdapat korelasi atau hubungan antar variabel independen karena nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 (0,941>0,10) dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10 (1,063<10).
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011:125) bahwa uji heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas, untuk lebih jelasnya akan disajikan grafik scatterplot yang dapat dilihat melalui gambar berikut ini :
Gambar 4. Scatterplot
Sumber : output SPSS 16 (Hasil olahan Data 2019
Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar secara merata di atas dan di bawah garis nol, tidak berkumpul di satu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat di simpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak terjadi masalah heterokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi.
Metode pengujian menggunakan uji Durbin Watson (uji DW). Hasil uji autokorelasi daapt dilihat pada tabel 5 berikut ini :
Tabel 5. Uji Autokorelasi
Sumber : output SPSS 16 (Hasil olahan Data 2019
Berdasarkan tabel 5 tersebut dapat diketahui nilai Durbin Watson (DW) adalah sebesar 2.926. dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 30, serta jumlah variabel independen (k) = 2, maka diperoleh nilai dL sebesar 1,283 dan nilai dU sebesar 1,566. Karena nilai DW berada diantara dl dan du (1,283 < 1,566 < 2,926), maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.
4. Pengujian Hipotesis
a. Uji F Simultan (Uji Statistik F)
Dalam penelitian ini pengajuan simultan digunakan untuk menguji variabel pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan secara bersama-sama atau simultan menggunakan uji F dengan nilai probabilitas yang digunakan 0,05. Berdasarkan tabel 7 berikut ini dapat diketahui nilai Prob (f statistik) yang dihasilkan sebesar 0,176 > 0,05.
Tabel 7. Hasil Uji F ANOVAb
Model Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig.
1 Regres
sion 1.169 2 .585 1.854 .176a Residu
al 8.513 27 .315
Total 9.682 29 a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aset b. Dependent Variable: Return Saham
Sumber : output SPSS 16 (Hasil olahan Data 2019)
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifkan secara simultan terhadap return saham.
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics Toleranc
e VIF
1 (Constant)
Pertumbuhan Aset .941 1.063 Ukuran Perusahaan .941 1.063 a. Dependent Variable: Return Saham
Model Summaryb
Mo
del R R
Square Adjusted R Square
Std.
Error of the
Estimate Durbin- Watson 1 .275a .075 .007 ,27536 2.926
a. Predictors: (Constant), Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Aset b. Dependent Variable: Return Saham
b. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Dari hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) pada tabel 2 diatas dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Variabel Pertumbuhan Aset (X1) memiliki nilai signifikan sebesar 0,209.
Nilai ini menunjukkan bahwa nilai ini tidak signifikan karena nilai signifikan lebih besar dari Level Of Significance (
= 0,05). Jadi hipotesis menyatakan bahwa Pertumbuhan Aset tidak berpengaruh Signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017.
2. Variabel Ukuran Perusahaan (X2) memiliki nilai signifikan sebesar 0,692.
Nilai ini menunjukkan bahwa nilai ini tidak signifikan karena nilai signifikan lebih besar dari Level Of Significance (
= 0,05). Jadi hipotesis menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh Signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2017.
PEMBAHASAN a. Pengaruh Pertumbuhan Aset
terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka diperoleh hasil penelitian bahwa antara Pertumbuhan Aset dengan Return Saham berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Hal ini disebabkan karena dari hasil perhitungan regresi linear menghasilkan nilai beta negatif sebesar -0,246 dan nilai koefisien regresinya sebesar 0,613. Sedangkan secara parsial terlihat bahwa pertumbuhan aset perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan, karena tingkat signifikansi dari nilai t melebihi 0,005 yaitu sebesar 0,209.
Hasil peneltian ini sejalan dengan teori menurut Beaver et.al (1970) dalam Nurdina Iffa (2014:36) didefinisikan sebagai tingkat pertumbuhan total aktiva suatu perusahaan pada setiap periode tertentu. Suatu perusahaan yang sedang berada pada tahap pertumbuhan akan membutuhkan dana yang besar. Adanya kebutuhan dana yang semakin besar, menyebabkan perusahaan lebih cenderung menahan sebagian besar pedapatannya, maka semakin rendah deviden yang dibayarkan kepada pemegang saham. Rendahnya pembayaran deviden oleh perusahaan akan mengakibatkan rendahnya minat investor dalam berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Karena return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya.
Dilihat dari rata-rata pertumbuhan aset pada perusahaan makanan dan minuman menunjukkan penurunan yang cukup besar pada tahun 2016 terdapat 5 perusahaan besar
yang mengalami penurunan total aset yang cukup besar. Pertumbuhan aset yang menurun akan berdampak pada sedikitnya investor yang akan menanamkan modalnya, karena bagi investor menanamkan modal atau sahamnya pada perusahaan yang masih dalam pertumbuhan akan beresiko tinggi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iva Ainur Rohma (2018) dan Yoko Mulviawan (2012) menunjukkan bahwa Pertumbuhan Aset tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai pertumbuhan aset maka semakin tinggi pula return saham yang akan diperoleh investor. Besarnya pertumbuhan aset perusahaan karena kemampuan perusahaan dalam melakukan peningkatan sales. Dengan meningkatnya sales perusahaan, maka perusahaan dapat mempunyai dana yang lebih untuk memenuhi kebutuhan, sehingga dapat disimpulkan semakin besar pertumbuhan aset maka return saham perusahaan juga semakin Tinggi. Berdasarkan keterangan diatas di simpulkan bahwa hipotesis H1 diterima.
b. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham
Berdasarkan hasil penelitian ini yakni melalui hasil pengujian regresi linear antara Ukuran Perusahaan dengan Return Saham.
Dimana dari hasil uji regresi yang telah dilakukan ternyata ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Alasannya karena nilai sig 0,692 > 0,05. Faktor yang menyebabkan tidak signifikan antara ukuran perusahaan dengan return saham karena harga saham yang cenderung naik turun dari tahun ke tahun.
Secara teori perilaku investor menunjukkan bahwa investor dalam melakukan investasi tidak memperhatikan ukuran perusahaan tetapi investor yang akan membeli saham di Bursa Efek Efek Indonesia lebih memperhatikan tingkat pengembalian hasil yang diharapkan saat melakukan investasi di pasar modal. Dimana rasio yang mempengaruhi tingkat return saham lebih banyak dipengaruhi oleh faktor fundamental seperti EPS, ROA, ROE atau DER.
Kemudian dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lukas Pomas. (2018) bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham yang berarti apabila total aktiva naik maka return saham juga akan naik. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Rima Fahmi Utami (2017) dengan judul penelitian Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Profitabilitas terhadap Harga Saham. Hasil analisis menunjukkan Terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Profitabilitas secara simultan terhadap Harga Saham, dan terdapat pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Profitabilitas secara parsial terhadap Harga Saham. Selanjutnya dari hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Lukas Pomas. (2018) dan Rima Fahmi Utami (2017) dan hasil penelitian ini menolak hipotesis kedua (H2).
c. Pertumbuhan Aset dan Ukuran Perusahaan Berpengaruh Secara Simultan terhadap Return Saham Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka diperoleh hasil penelitian bahwa Hasil analisis Fhitung pada tabel diatas menunjukkan p-value 0,176 < 0,05, sedangkan nilai Fhitung 1,854 lebih besar dari nilai F tabel 3,34 yang artinya tidak terdapat pengaruh signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara simultan terhadap return saham, maka hipótesis H4 ditolak.
PENUTUP
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan terhadap return saham.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia tahun 2015-2017. Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1) Dari hasil hipotesis pertama yang menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan aset berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham, 2) Dari hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap return saham, 3) Dari hasil hipotesis ketiga bahwa pertumbuhan aset dan ukuran perusahaan secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham.
Adapun saran-saran dari hasil penelitian ini yaitu : 1) Setelah melakukan penelitian, pembahasan, dan merumuskan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan bahan pertimbangan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain : untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji faktor-faktor yang dapat meningkatkan Return Saham sebaiknya menambah varibel independen atau menganti variabel independen selain Pertumbuhan Aset dan Ukuran Perusahaan guna mendapatkan hasil yang lebih signifikan dan berpengaruh terhadap Return Saham. Selain itu diharapkan menggunakan periode penelitian yang lebih lama dan menggunakan sampel perusahaan selain subsektor makanan dan minuman. 2) Bagi manajemen perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham,maka perusahaan harus mampu menunjukkan kinerja perusahaan yang bagus dengan meningkatkan laba perusahaan dan menyampaikan informasi yang cukup kepda investor mengenai perkembangan perusahaan.
3) Bagi investor, agar melakukan analisis laporan keuangan perusahaan terutama yang berpengaruh terhadap Return Saham sebelum melakukan investasi kepada perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
.Arista, Desy; dan Astohar. (2012). Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI Periode Tahun 2005 - 2009). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol.3, No.1.
Diakses pada 27 Mei 2019 tanggal
melalui website
http://www.Coursehero.com
Bursa Efek Indonesia. (https://www.idx.co.id)/
Laporan keuangan tahunan perusahaan subsektor makanan dan minuman periode 2015-2017.
Daftar perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia 2015-2017.
http:www.sahamok.com/emiten/daftar -emiten-2015/
Darmaji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin (2012), Pasar Modal di Indonesia, Pendekatan Tanya Jawab.Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat, Purnamasari, D. (2017). Pengaruh Aset, Laba,
Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Saham Bonus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada 27 Mei 2019 tanggal melalui website http://evrints.uny.ac.id
Fahmi, Irham. (2012). Manajemen Investasi : Teori dan Soal jawab . Jakarta : Salemba Empat.
Ghozali (2011:125) Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Diakses pada 27 Mei 2019 tanggal melalui website http://teorionline.wordpress.com Rohma. I.A (2018). Pengaruh Profitabilitas
Dan Pertumbuhan Aset Terhadap Return Saham Dengan Resiko Sistematis (BETA) Sebagai Variabel Intervening. Fakultas Ekonomi Universitas UIN Maulana Malik Ibrahim. Diakses pada 27 Mei 2019 tanggal melalui website http://etheses.uin-malang.ac.id
Joni, dan Lina. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 12(2), h : 81-96.
Diakses pada 27 Mei 2019 tanggal
melalui website
http/://media.neliti.com
Legiman F.M et al. (2015). Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Pada Perusahaan Agroindustry Yang
Terdaftar Dibursa Efek Indonesia.
Jurnal EMBA vol.3 No.3.
Lukas, Posma. (2017). Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015).
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Diakses pada 27 Mei 2019 tanggal melalui website http://digilib.unila.ac.id
Karra, M. (2013:6). Pengukuran kinerja perbankan dengan berbagai metode.
Fakultas ekonomi UIN Alauddin Makassar. Diakses pada 27 Mei 2019 tanggal melalui website http://journal.uin-alauddin.ac.id Nurdina, Iffa. (2014). Analisis Pengaruh
Faktor Fundamental Terhadap BETA Saham (studi empiris pada saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2012).
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Diakses pada 27 Mei 2019 tanggal melalui website http://repository.ung.ac.id
Utami, R.F (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pasundan. Diakses pada 27 Mei 2019 tanggal melalui website http://repository.unpas.ac.id
Hasanuddin, R. (2013). Perbandingan Return On Assets (ROA) Dan Economic Value Added (EVA) Dalam Menilai Kinerja PT Bank Sulsel-Bar. Diakses pada 18 Oktober 2019 tanggal melalui website http://scholar.google.co.id
STIE YPUP. (2019). Pedoman Penulisan Proposal Skripsi. Makassar: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta
Susanti, dan Agustin. Sasi. (2015). Faktor- faktor yang mempengaruhi Return Saham Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman. Jurnal Ilmu dan Reset Manajemen, Vol 4, No. 9.
Diakses pada 27 Mei 2019 tanggal
melalui website
http://digilib.unila.ac.id
Budi, U.W (2014). Analisis Pengaruh EVA, ROA, dan ROE Terhadap Return
Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2006- 2008. Jurnal Akuntansi dan Pajak, Vol.
14, No. 02. Diakses pada 27 Mei 2019 tanggal melalui website http://eprints.ums.ac.id