• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, INFLASI, PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, INFLASI, PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemiskinan dapat dikatakan sebagai masalah krusial di Indonesia, sehingga harus ditanggapi secara serius oleh pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat. Ada beberapa faktor penyebab kemiskinan seperti keterampilan sumber daya manusia yang rendah yang membuat orang-orang tersebut tidak mampu bersaing di dunia kerja sehingga akan meningkatkan pengangguran, harga kebutuhan sehari-hari yang berfluktuasi, indeks pembangunan manusia yang rendah yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan produktivitas penduduk. , pertumbuhan ekonomi yang rendah dan sebagainya. Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa secara persentase, angka kemiskinan dalam 4 tahun terakhir di 33 provinsi di Indonesia mengalami penurunan, namun pada tahun 2020, 31 provinsi di Indonesia mengalami peningkatan dan sisanya mengalami penurunan.

Kondisi ini muncul saat Indonesia mengalami pandemi Covid-19 yang seperti dijelaskan di atas akan meningkatkan angka kemiskinan. Mengingat masih tingginya angka kemiskinan dan masalah kemiskinan yang belum terpecahkan saat ini, maka masalah ini menjadi fokus penelitian untuk mengkaji faktor pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia, inflasi dan pengangguran terhadap kemiskinan di Indonesia. Pengurangan kemiskinan tidak hanya dilihat dari segi pertumbuhan ekonomi, tetapi pertumbuhan ekonomi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk membantu.

Ketidakmampuan pertumbuhan ekonomi untuk mengurangi kemiskinan disebabkan oleh kegagalan pemerintah dalam mengendalikan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk mengurangi angka kemiskinan, pemerintah harus mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, seperti meningkatkan kualitas penduduknya dengan meningkatkan pendidikan dan keterampilan pada setiap masyarakat serta meningkatkan kualitas tenaga kerja dan didukung dengan peningkatan kemajuan teknologi.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

  • Kajian Pustaka
  • Landasan Teori
    • Definisi Kemiskinan
    • Indikator Kemiskinan di Indonesia
    • Penyebab Kemiskinan
    • Lingkaran Kemiskinan
    • Pertumbuhan Ekonomi
    • Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Kemiskinan
    • Indeks Pembangunan Manusia
    • Pengangguran
    • Hubungan Pengangguran dengan Kemiskinan
  • Kerangka Penelitian
  • Hipotesis Penelitian

Nainggolan, Sembiring dan Nainggolan (2021) menganalisis dampak pertumbuhan ekonomi terhadap indeks pembangunan manusia dan dampaknya terhadap kemiskinan. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditunjukkan oleh perubahan output nasional dapat menentukan tingkat kemajuan ekonomi dan kesejahteraan manusia. Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kemampuan suatu negara dalam menyediakan berbagai kebutuhan atau barang ekonomi bagi warganya dalam jangka panjang.

Di sisi lain, Sukirno berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan perkembangan fisik dari produksi barang dan jasa yang berlaku bagi suatu negara. Sedangkan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas diperlukan regulasi yang baik mengenai perluasan kesempatan kerja. Sedangkan menurut teori neoklasik, pertumbuhan ekonomi didasarkan pada ketersediaan faktor produksi seperti tenaga kerja, akumulasi modal dan penduduk serta kemajuan teknologi.

Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi, diperlukan faktor pendukung berupa tenaga kerja, akumulasi modal, kemajuan teknologi, kesiapan penduduk dan negara untuk melakukan penyesuaian terhadap berbagai kondisi yang ada sehingga terjadi pembangunan fisik produksi barang dan jasa. . Besarnya akumulasi modal yang terjadi merupakan tanda bahwa pertumbuhan ekonomi meningkat sehingga angka kemiskinan turun. Menurut Tulus dan Tambunan (2001), pertumbuhan ekonomi tanpa tambahan kesempatan kerja dapat menyebabkan perbedaan distribusi pendapatan tambahan, yang akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan angka kemiskinan.

Tiga dimensi dasar pembangunan manusia dianggap mencerminkan kemampuan dasar setiap penduduk suatu negara. Secara khusus, UNDP mendefinisikan beberapa elemen kunci pembangunan manusia, yaitu pemerataan, produktivitas, pemberdayaan dan keberlanjutan (Setiawan dan Abdul, 2013). Sedangkan menurut Saputra, Indeks Pembangunan Manusia adalah angka yang menunjukkan kinerja pembangunan manusia berdasarkan komponen dasar kualitas hidup yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas seseorang (Marhoji dan Nurkhasanah, 2019).

Menurut Napitulu dan Apriliyah (2007), penurunan angka kemiskinan dapat dipengaruhi oleh Indeks Pembangunan Manusia. Inflasi adalah suatu kondisi perekonomian yang terjadi di suatu negara dimana terjadi kenaikan yang terus menerus pada harga-harga keseluruhan di negara tersebut. Secara umum, negara-negara berkembang melakukan pembangunan yang cepat tanpa masalah inflasi dalam membangun perekonomiannya. Inflasi tidak hanya berdampak negatif bagi masyarakat, tetapi juga menghambat laju pembangunan Inflasi merupakan masalah yang tak terhindarkan dalam proses pembangunan Biasanya inflasi yang tinggi dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi yang lambat. Sementara itu, Syahril berpendapat bahwa pengangguran merupakan penyakit ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara.

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Sumber Data
  • Definisi Variabel Operasional
    • Variabel Dependen
    • Variabel Independen
  • Metode Analisis Data
  • Estimasi Regresi Data Panel
    • Metode Common Effect
    • Metode Fixed Effect
    • Metode Random Effect
  • Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel
    • Uji Chow (Uji F)
    • Uji Lagrange Multiplier
    • Uji Hausman
  • Uji Signifikansi
    • Uji Simultan (Uji F)
    • Uji Parsial (Uji t)
    • Uji Koefisien Determinasi (R 2 )

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa besarnya koefisien regresi variabel pertumbuhan ekonomi sebesar 0,049381, nilai probabilitas sebesar 0,0003 atau 0003 < 0,05) maka pertumbuhan ekonomi dikatakan berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat kemiskinan. Dengan demikian hipotesis pertama bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan terbukti. Dengan demikian hipotesis kedua bahwa Indeks Pembangunan Manusia berpengaruh negatif terhadap angka kemiskinan sebesar 4.444 terbukti.

Hasil hipotesis 1 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap fluktuasi angka kemiskinan. Secara lebih langsung, hal ini berarti bahwa pertumbuhan akan terjadi pada sektor-sektor yang tidak banyak menyerap tenaga kerja, yaitu sektor pertanian atau sektor padat karya, dan (Tulus dan Tambunan, 2001) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tanpa kesempatan kerja merupakan pemerataan yang tidak merata. tingkat kemiskinan, seperti yang diklaim memimpin. Pertumbuhan ekonomi dan perbaikan distribusi pendapatan antar kelompok pendapatan selanjutnya dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan meningkatkan pengeluaran konsumsi per kapita, sehingga walaupun inflasi naik, daya beli masyarakat tidak akan turun dan kemiskinan akan berkurang.

Hal tersebut terjadi karena pertumbuhan ekonomi di 34 provinsi di Indonesia periode 2016-2020 mengalami fluktuasi (naik turun) di setiap daerah dan setiap tahunnya. Diketahui bahwa dengan fluktuasi pertumbuhan ekonomi di 34 provinsi di Indonesia, kemiskinan tetap menjadi masalah utama di bidang sosial dan ekonomi selama tahun tersebut. Analisis Dampak Kemiskinan, Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Banten Pada Jurnal Chemical Information and Modelling Year.

Analisis Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di Provinsi Sumatera Utara." Jurnal Binawawaya. Analisis Dampak Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Tingkat Pengangguran Di Kabupaten Mimika. Inflasi dan Inflasi dampak pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di Indonesia.” Journal of Applied Business and Economics (JABE.

Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Wilayah Lamongan." Jurnal Ekonomi 5(1):1-20. Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, Utang Luar Negeri dan Kemiskinan (Studi Teoritis di Indonesia)." Jurnal Inovasi Bisnis dan Ekonomi 6(1):89.Dampak Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia.” JABE (Journal of Applied Business and Economics) 7(2):271.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Data

Data untuk penelitian ini adalah data sekunder, meliputi pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia, inflasi, pengangguran dan kemiskinan. Di sisi lain, angka kemiskinan terendah terjadi di DKI Jakarta pada tahun 2019 dengan angka kemiskinan sebesar 3,42%.

Pemilihan Model Regresi

Pada pengujian ini, intersep dan kemiringan konstan, sehingga perbedaan intersep dan kemiringan diasumsikan karena adanya gangguan (error). Berdasarkan uji regresi pada Tabel 4.3, probabilitas bahwa setiap individu melaporkan bahwa ketiga variabel X1 (PE), X2 (IPM) dan X4 (PNGR) adalah signifikan dan kemudian untuk X3 (inf) tidak signifikan. Dalam pengujian, terdapat perpotongan dan kemiringan yang berbeda karena perbedaan antara individu atau objek.

Berdasarkan hasil uji model random effect, probabilitas ketiga variabel X1 (PE), X2 (IPM) dan X4 (PNGR) signifikan, tetapi X3 tidak signifikan.

Pemilihan Model Regresi

Berdasarkan hasil uji Lagrange Multiplier (LM) menunjukkan bahwa LM statistik sebesar 20,93397 dan LM statistik > LM kritis (9,49), sehingga diputuskan untuk menggunakan random effect terpilih. Jika nilai-p ≤ 0,05, model yang benar disimpulkan sebagai efek tetap, dan jika nilai-p > 0,05, model yang benar disimpulkan sebagai efek acak. Berdasarkan chi-square dan p-value, hal ini berarti H0 dapat ditolak, sehingga model yang benar berdasarkan uji Hausmann adalah fixed effect.

Evaluasi Regresi

  • Uji Kebaikan Garis Regresi (R-squared)
  • Uji Kelayakan Model (Uji F)
  • Uji t

Pengujian di atas memberikan nilai probabilitas (Fstatistik) sebesar 0,000000 kurang dari = 5%, model signifikan dan H0 ditolak sehingga model dapat diterima dan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Sementara itu, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia, inflasi dan pengangguran secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap angka kemiskinan. Diketahui nilai koefisien regresi variabel inflasi hasil perhitungan model fixed effect sebesar 0,010520 dan.

Pembahasan

Hasil pengujian mengkonfirmasi hipotesis 2 dalam penelitian ini, karena IPM ditemukan memiliki dampak negatif yang jelas terhadap tingkat kemiskinan yang fluktuatif. Temuan ini sejalan dengan pandangan (Napitulu dan Apriliyah, 2007) bahwa penurunan angka kemiskinan dapat dipengaruhi oleh IPM. Pembangunan manusia memainkan peran kunci dalam menciptakan kapasitas pemerintah untuk menguasai dan mengembangkan teknologi untuk mempercepat pembangunan.

Diketahui bahwa pengangguran dapat menimbulkan banyak masalah, antara lain masalah ekonomi dan sosial yang menyebabkan kurangnya pendapatan dan pada akhirnya menurunkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini sejalan dengan Arsyad (2010) yang menemukan hubungan yang sangat erat antara tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini terjadi karena indeks pembangunan manusia di setiap daerah memiliki hasil produktivitas yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi penduduk, geografis, sosial dan ekonomi masing-masing daerah, sehingga cenderung berfluktuasi pada periode-periode tertentu.

Hal ini dikarenakan selama periode 2016-2020 inflasi yang terjadi di Indonesia meskipun mengalami peningkatan di beberapa daerah, namun belum berdampak langsung terhadap perkembangan ekonomi. Walaupun inflasi telah mengalami kemiskinan dalam kurun waktu tertentu, daya beli masyarakat tidak akan turun sehingga kemiskinan menurun. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia akan mempengaruhi pendapatan masyarakat yang juga akan berdampak pada rendahnya daya beli masyarakat.

Hasil kajian menunjukkan bahwa indeks pembangunan manusia berpengaruh negatif terhadap kemiskinan sehingga meningkatkan indeks pembangunan manusia yang masih fluktuatif. Pemerintah dapat melakukan pemerataan, pemberdayaan, produktivitas, dan keberlanjutan masyarakat di setiap wilayah di Indonesia. Inflasi dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia, oleh karena itu peran pemerintah sangat diperlukan untuk menjaga agar tingkat inflasi tetap stabil, pemerintah juga harus mengendalikan nilai tukar rupiah yang dapat menekan tekanan dari inflasi impor.

Pengaruh indikator komposit indeks pembangunan manusia terhadap penurunan jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang diterima oleh penduduk Indonesia tidak merata, sehingga tingkat kesehatan, pendidikan dan taraf hidup penduduk di setiap wilayah Indonesia pada periode tertentu masih rendah dan mengarah ke kemiskinan yang lebih.

Saran

Analisis pendapatan dan tingkat kesejahteraan rumah tangga petani pisang di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus.” Jurnal Ilmu Agribisnis 8(4):600.

Referensi

Dokumen terkait

Narcotics Law and Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 4 of 2021 concerning changes to the classification of narcotics which is

Karena nilai -thitung berada dalam daerah penolakan dan signifikansi 0.0001 &lt; 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara parsial