• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN PADA KOTA PADANG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN PADA KOTA PADANG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

http://jtsl.ub.ac.id 353

ANALISIS PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN PADA KOTA PADANG MENGGUNAKAN CITRA SATELIT

Analysis of Land Cover Changes in Padang City using Satellite Imagery

Antika Fardilla1*, Rifta Septiavi1, Ratna Juwita T.1, Risqi Mutia Arba1, Rizka Sefmaliza1, Ahmad Rizaldy Fanbudy1, Taufiq Afdhal1, Aadrean2, Wilson Novarino2

1 Program Studi Magister Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang

2 Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang

*Penulis korespondensi: antika_fardilla@yahoo.com

Abstrak

Perubahan penggunaan lahan adalah isu penting bagi para perencana dan penyusun kebijakan perkotaan dan wilayah, selain itu juga sangat berguna dalam perencanaan konservasi, ketahanan pangan, pemodelan hidrologi. Data, informasi dan alat analisis menjadi kendala dalam mendeteksi perubahan guna lahan.

Semakin meningkatnya akses data dan teknologi saat ini diharapkan pengamatan penggunaan lahan dapat dilakukan dengan cara sederhana namun memiliki hasil lebih akurat. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan Kota Padang 2018-2022, menggunakan Citra Landsat dan analisis Sistem Informasi Geografis (SIG). Pertama, pengamatan pada ESRI Land Cover yang menampilkan peta global penggunaan lahan atau tutupan lahan (LULC) yang berasal dari Citra ESA Sentinel-2 pada resolusi 10 m.

Hasilnya luas tutupan hutan berkurang dan luas area terbangun semakin meningkat dalam rentang tahun 2017-2018 dan 2021-2022. Kedua, menggunakan EO Browser yaitu Sentinel-2, dilakukan pada satu tempat yang memungkinkan untuk mencari dan membandingkan gambar menggunakan resolusi tinggi pada sumber tersebut. Didapatkan 19 perubahan tutupan lahan seperti pemanfaatan lahan permukiman semakin meningkat, sedangkan peruntukan lahan hutan yang semakin berkurang.

Kata kunci: alih fungsi lahan, citra Landsat, ESRI, pertumbuhan penduduk, Sentinel-2, SIG

Abstract

Land use change is an important issue for urban and regional planners and policy makers, but it is also very useful in conservation planning, food security, and hydrological modeling. Data, information and analysis tools become obstacles in detecting changes in land use. With increasing access to data and current technology, it is hoped that land use observations can be carried out in a simple way but have more accurate results. This study aimed to analyze land cover changes in Padang City 2018-2022, using Landsat Imagery and Geographic Information System (GIS) analysis. Firstly, observations on ESRI Land Cover which displays a global map of land use or land cover (LULC) derived from ESA Sentinel-2 Imagery at a resolution of 10 m. The results showed that the area of forest cover has decreased and the built-up area has increased in the 2017-2018 and 2021-2022. Secondly, using the EO Browser, namely Sentinel-2, that was done in one to search for and compare images using high resolution at these sources, there were 19 land cover changes, such as increasing residential land use, while forest land allotment decreased.

Keywords: ESRI, GIS, land use change, Landsat imagery, population growth, Sentinel-2

Pendahuluan

Kota Padang merupakan Ibukota Provinsi Sumatera Barat. Aktivitas dan pelayanan penduduknya mengakibatkan Kota Padang

mengalami perkembangan yang cukup cepat.

Disadari atau tidak, bahwa laju pertumbuhan penduduk tidak akan pernah berhenti, bahkan senantiasa menunjukkan peningkatan pertumbuhan penduduk. Berdasarkan data BPS, Sensus

(2)

http://jtsl.ub.ac.id 354 Penduduk (SP) 2010/2020 dan survei Antar Sensus

(SUPAS) 2015 (Badan Pusat Statistik, 2021; 2022), menjelaskan bahwa penduduk Sumatera Barat dari tahun 2010-2021 jumlahnya terus meningkat (Tabel 1). Bertambahnya jumlah penduduk dan pembangunan yang pesat di Kota Padang akan berpengaruh cukup besar terhadap perubahan penggunaan lahan. Pertumbuhan penduduk yang

tinggi akan mendorong perubahan penggunaan lahan, dimana semakin besar pertumbuhan penduduk maka semakin banyak tuntutannya terhadap penggunaan lahan.

Berdasarkan data Badan Pertanahan Nasional Kota Padang tahun 2020 menyatakan bahwa dari tahun 2019 ke 2021 terjadi perubahan penggunaan lahan (Tabel 2).

Tabel 1. Laju pertumbuhan penduduk Kota Padang.

No Kecamatan Penduduk (jiwa)

2010 2015 2020 2021

1 Bungus Teluk Kabung 22.896 24.408 27.408 27.728

2 Lubuk Kilangan 48.850 53.651 57.489 58.065

3 Lubuk Begalung 106.432 117.321 122.593 123.565

4 Padang Selatan 57.718 59.287 60.996 60.969

5 Padang Timur 77.868 79.151 77.755 77.306

6 Padang Barat 45.380 45.907 42.957 42.709

7 Padang Utara 69.119 70.444 55.171 54.853

8 Nanggalo 57.275 60.157 58.535 58.32

9 Kuranji 126.729 141.343 146.111 147.283

10 Pauh 59.216 68.448 62.228 62.167

11 Koto Tengah 162.079 182.296 197.797 200.483

Padang 833.562 902.413 909.040 913.448

Sumber : BPS, Sensus Penduduk (SP) 2010/2020 dan survei Antar Sensus (SUPAS) 2015.

Tabel 2. Luas tanah menurut jenis penggunaannya di Kota Padang, 2019-2021.

No Jenis Penggunaan Luas Lahan

2019 2020 2021

1 Tanah Perumahan 7.182,43 7.246,18 7.819,76

2 Tanah Perusahaan 262,80 262,280 270,30

3 Tanah Industri 702,25 702,50 773,32

4 Tanah Jasa 716,31 716,31 756,96

5 Sawah Beririgasi Teknis 4.932,90 4.868,90 4.133,31

6 Sawah non Irigasi 10,70 10,70 10,70

7 Ladang / Tegalan 926,51 926,51 939,47

8 Perkebunan Rakyat 2.147,50 2.147,50 2.147,50

9 Kebun Campuran 13.625,50 13.625,50 13.625,50

10 Kebun Sayuran 1.343,00 1.343,00 1.343,00

11 Peternakan 27,33 27,33 27,33

12 Kolam Ikan 100,80 100,80 100,80

13 Danau Buatan 2,25 2,25 2,25

14 Tanah Kosong 2,17 2,17 2,55

15 Tanah Kota 16,00 16,00 17,16

16 Semak 1.415,10 1.415,10 1.415,10

17 Rawa 120,00 120,00 120,00

18 Jalan Arteri dan Jalan Kolektor 135,00 135,00 135,00

19 Hutan Lebat 35.448,00 35.448,00 35.448,00

20 Sungai dan lain-lain 379,45 379,45 379,99

Jumlah 69.496,00 69.496,00 69.496,00

Keterangan: warna kuning = terjadi peningkatan, warna hijau = terjadi penyempitan. Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kota Padang.

(3)

http://jtsl.ub.ac.id 355 Penggunaan lahan yang mengalami penambahan

luas seperti tanah perumahan dan tanah industri pada tahun 2020. Kemudian Tanah perumahan, Tanah perusahaan, Tanah industri, Tanah jasa, Ladang, Tanah kosong, Tanah kota yang meningkat pada tahun 2021. Sebaliknya terdapat pula penyempitan lahan yaitu Sawah beririgasi pada tahun 2020 dan Sungai pada tahun 2021.

Beberapa kajian studi telah dilakukan sebelumnya oleh para peneliti terkait dengan perubahan guna lahan dan tutupan lahan. Sebagai contoh, kajian tentang perubahan tutupan lahan di bagian wilayah benua Afrika selama kurun waktu sepuluh tahun (Lambin and Ehrlich, 1997);

pantauan terhadap perubahan tutupan lahan di wilayah bagian Kota Bogota, Kolombia (Mendoza and Etter, 2002); pendeteksian perubahan lahan dan tutupan lahan menggunakan citra satelit di Atlanta (Yang and Lo, 2002); kajian terhadap perubahan guna lahan dan tutupan lahan di wilayah mediterania Turki (Kilic et al., 2006); serta analisis terhadap perkembangan dan kesesuaian guna lahan di Kota Kahranmanmaras, Turki (Doygun et al., 2008). Berdasarkan latar belakang di atas perlu di lakukan pengamatan mengenai dampak apakah tingginya penggunaan lahan terhadap tutupan hutan di Kota Padang selama periode 2018-2022.

Bahan dan Metode

Tutupan lahan 2017-2018 dan 2021-2022 oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute)

Pengamatan pada ESRI Land Cover ini menampilkan peta global penggunaan lahan atau tutupan lahan (LULC = Land Use/Land Cover) yang berasal dari Citra ESA (European Space Agency) Sentinel-2 pada resolusi 10 m. Algoritma menghasilkan prediksi LULC untuk 10 kelas dengan karakteristik berbeda. Peta penggunaan lahan dan tutupan lahan global ini dapat memberikan informasi tentang perencanaan konservasi, ketahanan pangan, pemodelan hidrologi. Kumpulan data ini dapat digunakan untuk memvisualisasikan penggunaan lahan/

tutupan lahan di mana saja di bumi. Langkah- langkah yang dilakukan dalam pengamatan penggunaan lahan di Kota Padang adalah sebagai berikut;

1. Pengamatan luas perubahan tutupan lahan Kota Padang dapat dilihat menggunakan peta ESRI Landcover Atlas yang dapat diakses di https://livingatlas.arcgis.com/landcover/.

2. Peta ini menggunakan citra Sentinel-2 dengan resolusi 10m. Peta overlay ESRI landcover dapat

di download di

https://www.arcgis.com/apps/instant/media /index.html?appid=fc92d38533d440078f1767 8ebc20e8e2.

3. Setelah halaman baru terbuka, klik pada pencarian dan tulis Kota Padang. Kemudian klik pada peta bagian Kota Padang dan pilih peta tahun berapa yang akan di download sebagai data raster.

4. Setelah data raster di download di konversikan ke vektor (raster to polygon)

5. kemudian diolah di ArcGIS seperti menambahkan keterangan dari grid kode yang ada sesuai dengan data ESRI (class definitions) 6. Setelah itu menghitung luas area pada masing2

area penggunaan lahan tersebut dalam satuan hektar

7. Terakhir membandingkan area penggunaan lahan antara tahun 2018 dan tahun 2022 Tutupan lahan 2018-2022 oleh Sentinel

Analisis perubahan tutupan lahan di Kota Padang dilakukan dengan menggunakan Sentinel-2A yang merupakan satelit pencitraan optik Eropa yang diluncurkan pada tahun 2015. Satelit Sentinel-2 pertama diluncurkan sebagai bagian dari program Copernicus Badan Antariksa Eropa. Satelit membawa berbagai petak-resolusi tinggi imager multispektral dengan 13 band spektral. Satelit ini melakukan pengamatan terestrial dalam mendukung layanan seperti pemantauan hutan, deteksi perubahan lahan tutupan, dan manajemen bencana alam. Pengamatan menggunakan perangkat lunak EO (Earth Observation) browser dalam mencari citra satelit Sentinel-2A, yang dapat di akses di https://apps.sentinel-hub.com/ yang menampilkan peta digital dengan resolusi tinggi.

Perubahan tutupan lahan yang diamati yaitu perubahan tutupan lahan selama tahun 2018 hingga 2022. Langkah-langkah yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1.

Hasil dan Pembahasan

Tutupan lahan 2017-2018 dan 2021-2022 menurut ESRI

Data perbandingan tutup lahan 2017-2018 dan 2021-2022 di dapatkan dengan menggunakan Sentinel-2 10m land cover time series of the world from 2017-2021 (Produced by Impact Observatory, Microsoft, and ESRI).

(4)

http://jtsl.ub.ac.id 356 Gambar 1. Langkah penggunaan Sentinel.

Hasil pengamatan menunjukkan perubahan yang tidak terlalu besar pada rentang tahun ini namun cukup berdampak signifikan terhadap luas tutupan hutan yang semakin berkurang. Meskipun jumlah total dari rentang tahun tersebut luas nya sama namun terdapat penyempitan tutupan hutan dari 49.561,83 ha menjadi 49.221,92 ha pada tahun 2021-2022, hal ini juga didukung dengan perluasan area terbangun yaitu “built area” dari 13.389,7 ha menjadi 14.107 ha (Tabel 3). Perubahan dapat dilihat lebih jelas pada peta perubahan tutupan lahan (Gambar 2).

Tutupan lahan 2018-2022 menurut Sentinel Tahap selanjutnya adalah membandingkan data dari pengamatan citra satelit secara langsung dengan hasil terdapat 19 titik perubahan yang telah diamati, dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 4. Titik perubahan tutupan lahan disajikan pada Gambar 3.

Membandingkan dua atau lebih data citra satelit dengan tahun liputan yang berbeda dapat menghasilkan gambaran perubahan tutupan lahan yang terjadi pada suatu wilayah serta laju perubahan

tutupan lahan setiap tahunnya (Azizan dan Nofriya, 2020).

Tabel 3. Luas penggunaan lahan Kota Padang berdasarkan 11 kelas kategori penggunaannya.

Grid Kategori Tahun

tutupan lahan 2017- 2018

2021- 2022 (hektar)

1 Water 378,5 363,2

2 Trees 49.561,83 49.221,92

4 Flooded Vegetation 6,4 8,06

5 Crops 4.987,37 5.138,72

7 Built Area 13.389,7 1.4107

8 Bare Ground 69,57 97,52

10 Clouds 2,79 0,03

11 Range land 1.243,7 703,41

Total 69.639,86 69.639,86 Sumber : Sentinel-2 10m land cover time series of the world from 2017-2021 (produced by Impact Observatory, Microsoft, and ESRI).

(5)

http://jtsl.ub.ac.id 357 Gambar 2. Peta perubahan penggunaan lahan kota Padang berdasarkan 11 kelas kategori penggunaannya.

Sumber : Sentinel-2 10m land cover time series of the world from 2017-2021 (produced by Impact Observatory, Microsoft, and ESRI).

(6)

http://jtsl.ub.ac.id 358 Tabel 4. Pengamatan perubahan tutupan lahan Kota Padang menggunakan EO browser.

No Lokasi Perubahan tutupan lahan Nama

2018 2022 Pengamat

1 Jl. Angku saliah Masih terdapat lahan kosong dengan tutupan vegetasi dan belum padat perumahan

Lahan dengan tutupan vegetasi banyak berkurang dan menjadi lahan padat perumahan

Antika Fardilla 2 Jl. Gajah Mada Masih terdapat area kosong

berupa tutupan hutan/beberapa pohon

sebagian area tutupan vegetasi sudah dirambah namun belum terlihat bagunan baru

Antika Fardilla 3 Jl. Adinegoro Lahan kosong dan masih hijau

(pohon dan rumputan)

Perumahan dan sebagian lahan terbuka (belum terbangun)

Antika Fardilla 4 Jl. Kel. Limau Manis Lahan kosong dan masih hijau

(pepohonan dan rerumputan)

Pembukaan jalan, pembangunan, serta beberapa padatan rumah

Risqi Mutia Arba 5 Jl. Korong gadang Lahan kosong terdapat sedikit

pembangunan, masih hijau (pohon dan rumputan)

Pembukaan lahan (jalan, pembangunan, serta padatan rumah)

Risqi Mutia Arba 6 Jl. Kalumbuk Lahan kosong dan masih hijau

(pohon dan rumputan)

Pembukaan lahan, pembangunan, serta padatan rumah

Risqi Mutia Arba 7 Area penambangan

batu kapur PT.

Semen Padang

Belum ada area pembukaan lahan

Terdapat penambangan bukit kapur yang diperluas

Rifta Septiavi 8 Area Batu Busuk Lahan kosong dan masih hijau

(pohon dan rumputan)

Pembukaan lahan yang semakin lebar

Rifta Septiavi 9 Jl. Tol Padang-

Pekanbaru

Pembangunan Baru (sedang berjalan)

Terdapat pemungkinam baru (pembuatan proyek)

Rifta Septiavi 10 Kel. Alai Parak Kopi Terdapat lahan yang masih

hijau (pohon dan rumputan)

Area peumahan Ratna

Juwita 11 Jl. Sungai Bangek Belum beberapa pembukaan

lahan dan sebagian masih hutan

lebih banyak pembukaan lahan dan sudah ada bangunan gedung kampus 3 UIN

Ratna Juwita 12 Jl. Area jalan baru

(Pantai Air Manis)

Lahan hijau dengan beberapa pembangunan di daerah pesisir

Lebih banyak pembangunan di sekitar jalan baru menuju pantai air manis

Ratna Juwita 13 Pantai Padang Kawasan pesisir yang luas Kawasan pesisir semakin menyusut

dan terdapat beberapa pembangunan

Ahmad Rizaldy Fanbudy 14 Jl. Bukit Peti-Peti di

Teluk Bayur

Terdapat beberapa

pembangunan lahan kosong dan masih hijau (pohon dan rumputan)

Terdapat pembukaan,

pembangunan pabrik baru, dan pembangunan baru lainnya

Ahmad Rizaldy Fanbudy 15 Pesisir Pantai Air

Manis

Terdapat beberapa lahan kosong dan masih hijau (pohon dan rumputan)

Terdapat pembangunan dan tutupan hutan yang semakin terbuka

Ahmad Rizaldy Fanbudy 16 Teluk Bayur Masih sedikit pembangunan

terdapat di daerah pesisir teluk bayur

Mulai banyak pembagunan di daerah pesisir Teluk Bayur

Ahmad Rizaldy Fanbudy 17 Parak Karakah Sudah ada pembukaan lahan

namun belum terdapat bangunan baru

Terdapat pembangunan dan padatan rumah

Rizka Sefmaliza 18 Jl. Beringin IV Masih terdapat lahan dengan

tutupan vegetasi yang rapat

Sudah dipenuhi dengan bangunan baru

Rizka Sefmaliza 19 Taman siti Nurbaya Masih banyak terdapat lahan

hijau di area gunung Padang

Mulai ada pembangunan di area yang sebelumnya sudah terdapat pembukaan lahan

Rizka Sefmaliza

(7)

http://jtsl.ub.ac.id 359 Gambar 3. Titik perubahan tutupan lahan di dalam Peta wilayah administrasi Kota Padang,

Sumber: Indonesia Geospasial.

Hasil penelitian Hermon (2012) tentang perubahan tutupan lahan menjadi lahan pemukiman menunjukkan lahan permukiman tahun 1988 adalah 6.556 ha, tahun 1998 meningkat menjadi 12.085 ha, dan pada tahun 2008 luasnya menjadi 16.608 ha. Secara umum dapat disimpulkan bahwa luas lahan permukiman di Kota Padang dari tahun 1988-2008 selalu mengalami peningkatan.

Kemudian pada hasil penelitian Akbar et al. (2017) tentang konversi lahan di kawasan Kota Padang menyatakan bahwa luas tutupan area terbangun dari tahun 2007 ke tahun 2017 terus meningkat, tahun 2007 luas area terbangun 642 ha, tahun 2012 seluas 1.011 ha dan tahun 2017 menjadi 1.472 ha. Perihal serupa juga ditemui pada penelitian ini dimana pada

Tabel 3. Terlihat perluasan area terbangun yaitu

built area” cukup besar dari 13.389,7 ha menjadi 14.107 ha (717,3 ha) dalam rentang waktu lima tahun (2018-2022).

Perubahan tutupan lahan di Kota Padang selama rentang 5 tahun berupa penurunan tutupan hutan 342 ha serta meningkatnya lahan pemukiman 717 ha, lahan terbuka 568 ha, lahan pertanian 151 ha. Penurunan tutupan hutan dan bertambahnya lahan terbuka menjadi tren tiap tahunnya, hal ini terlihat pada hasil penelitian Azizan dan Nofriya (2020) tentang perubahan tutupan lahan pada hutan konservasi Kota Padang, pada rentang tahun 2008- 2018 dengan luas tutupan hutan primer 23.107- 21.890-22.798 ha secara berturut. Sari et al. (2019)

(8)

http://jtsl.ub.ac.id 360 juga dalam penelitiannya tentang analisis perubahan

kerapatan vegetasi Kota Padang tahun 2005-2015 menyatakan pada kelas kerapatan vegetasi sangat rapat terjadi perubahan luas dari 44.265,59 ha tahun 2005 berkurang menjadi 4.411,62 ha pada tahun 2015. Lalu pada penelitian Akbar et al. (2017) tentang konversi lahan di kawasan penyangga Kota Padang, menunjukkan penurunan luas hutan pada tahun 2007 seluas 2.301 ha, tahun 2012 seluas 2.134 ha dan tahun 2017 berkurang menjadi 2.025 ha.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan tutupan lahan di Kota Padang, diantaranya sebagai berikut (Azizan dan Nofriya, 2020): 1) Pertambahan penduduk; 2) Antropogenik; 3) Bencana alam 4) Suksesi; 5).

Permasalahan teknis terkait resolusi dan penempatan citra; dan 6) Perubahan tutupan awan pada area penelitian. Perkembangan jumlah penduduk memiliki implikasi yang selaras dengan antropogenik yang menyebabkan penurunan tutupan lahan. Penelitian Hermon (2012) tentang dinamika pemukiman dan faktor penyebab perubahan tutupan lahan di Kota Padang menyimpulkan bahwa faktor yang konsisten mempengaruhi perubahan tutupan lahan menjadi lahan permukiman periode tahun 1998-2008 adalah faktor AIR, SEWA dan GARAP, dimana pemilik lahan mengembangkan lahan hutan menjadi lahan pemukiman dan pertanian. Oleh karena itu, perubahan lahan pada hutan primer menyebabkan pengurangan cadangan karbon yang tinggi sebesar 10.998.492,41 t ha-1 dan meningkatnya emisi CO2

3x lipat dalam rentang tahun 1989-2017 (Triyatno et al., 2017).

Bencana alam juga menjadi salah satu faktor kuat yang kuat untuk mempengaruhi tutupan lahan.

Melalui penelitian Edwin dan Adrinal (2020) tentang perubahan penggunaan lahan pasca gempa Kota Padang tahun 2009 terlihat bahwa terjadi konversi hutan dan lahan pertanian menjadi pemukiman serta peralihan hutan menjadi lahan pertanian. Dampak psikologis gempa dan isu tsunami pada masyarakat menyebabkan pertambahan penduduk di daerah Timur Kota Padang menjadi tinggi, begitu juga perubahan lahan hutan, pertanian dan pemukimannya. Delita dan Sitompul (2016) dengan tema penelitian sama yang berfokus pada Kecamatan Koto Tangah juga menyatakan bahwa adanya pertambahan penduduk yang tinggi yang menyebabkan kenaikan yang cukup besar pada luas lahan pertanian dan pemukiman serta penurunan pada lahan hutan.

Kota Padang seluas 21 ha (0,2%) merupakan lahan yang tidak sesuai untuk pemukiman (Umar et al.,

2017). Pembangunan yang begitu pesat menyebabkan perubahan pola pada tutupan lahan, ruang terbangun yang semakin mendominasi akan mendesak ruang-ruang alami untuk beralih fungsi.

Tingginya desakan terhadap ruang-ruang alami akan menyebabkan penurunan kemampuan alami lahan untuk menyerap dan menampung air, terutama pada musim penghujan yang berakhir pada bencana bila tidak ada pengelolaan yang tepat (Sari et al., 2019). Hasil penelitian Utama et al. (2021) tentang perubahan lahan kritis menjadi lahan hijau DAS Arau Kota Padang menyatakan bahwa penggunaan lahan kritis menjadi lahan hijau dengan konservasi vegetatif akan mengurangi potensi banjir sebesar 37,81 m3 detik-1. Namun selain terjadinya penurunan lahan hutan dan konversinya menjadi lahan pertanian dan pemukiman (Gambar 1), selama rentang tahun 2018-2022 terdapat suksesi dimana perubahan lahan yang awalnya terbuka atau pemukiman menjadi lahan yang lebih hijau. Pada rentang tahun ini juga terjadi pandemi Covid-19 dan berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membatasi aktivitas masyarakat.

Ramdhan (2020) pada penelitiannya menyatakan bahwa dengan adanya pembatasan aktivitas manusia memberikan dampak yang positif terhadap bertambahnya area tutupan lahan bervegetasi, hal ini karena berkurangnya antropogenik yang menghambat suksesi suatu lahan.

Kesimpulan

Terjadi perubahan tutupan lahan di Kota Padang selama rentang tahun 2018-2022, berupa:

penurunan tutupan hutan 342 ha serta meningkatnya lahan pemukiman 717 ha, lahan terbuka 568 ha dan lahan pertanian 151 ha. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan tutupan lahan di Kota Padang, yaitu: 1) Pertambahan penduduk; 2) Antropogenik; 3) Bencana alam; dan 4) Suksesi.

Daftar Pustaka

Akbar, M.H., Ahyuni, dan Antomi, Y. 2017.

Kecenderungan konversi lahan di kawasan penyangga Kota Padang. Jurnal Buana 1(1):67-67.

Azizan, A. dan Nofriya, N. 2020. Analisis perubahan tutupan lahan menggunakan citra satelit pada hutan konservasi di Kota Padang. Jurnal Aerasi 2(1):14-21.

Badan Pusat Statistik. 2021. Kota Padang dalam Angka.

Padang: Badan Pusat Statistik Kota Padang.

Badan Pusat Statistik. 2022. Kota Padang dalam Angka.

Padang: Badan Pusat Statistik Kota Padang.

(9)

http://jtsl.ub.ac.id 361 Delita, F. dan Sitompul, M. 2016. Studi perubahan

tutupan lahan untuk permukiman sebelum dan sesudah gempa Padang 2009 di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Geografi 8(1):57-70.

Doygun, H., Alphan, H. and Kuşat, G.D. 2008.

Analysing urban expansion and land use suitability for the city of Kahramanmaraş, Turkey, and its surrounding region. Environment Monitoring Assessment 145: 387-395.

Edwin, E. dan Adrinal, A. 2020. Perubahan penggunaan lahan pertanian pasca gempa Kota Padang tahun 2009. Menara Ilmu 14(1):44-52.

Hermon, D. 2012. Dinamika Permukiman dan Faktor- faktor yang Mempengaruhi Perubahan Tutupan Lahan Menjadi Lahan Permukiman di Kota Padang Sumatera Barat. Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang.

Karra, K., Kontgis, C., Statman-Weil, Z., Mazzariello, J., Mathis, M. and Brumby, S. 2021. Global land use / land cover with Sentinel 2 and deep learning.

International Geoscience and Remote Sensing Symposium, Brussel, July 12-16, 2021.

Kilic, S., Evrendilek, F., Berberoglu, S. and Demirkesen, A.C. 2006. Environmental monitoring of land-use and land-cover changes in a Mediterranean Region of Turkey. Environmental Monitoring and Assessmen, 114:157-168

Lambin, E.F. and Ehrlich, D. 1997. Land-cover changes in Sub-Saharan Africa (1982-1991): Application of a change index based on remotely sensed surface

temperature and vegetation indices at a continental scale. Remote Sensing Environment 61(2):181-200 Mendoza, J.E. and Etter, R. 2002. Multitemporal analysis

(1940-1996) of land cover changes in the southwestern Bogota highplain (Colombia).

Landscape and Urban Planning 59(3):147-158.

Ramdhan, M. 2020. Pengaruh pandemik Covid-19 terhadap tutupan vegetasi di DKI Jakarta. Jurnal Riset Jakarta 13(2):49-54.

Sari, K., Ernawati, dan Febriandi 2019. Analisis perubahan kerapatan vegetasi Kota Padang menggunakan Citra Landsat tahun 2005 dan 2015. Jurnal Buana 3(2):231-241.

Triyatno, T., Wilis, R. dan Angraina, D. 201). Perubahan iklim berbasis pendugaan cadangan karbon di Kota Padang Provinsi Sumatera Barat. Georafflesia:

Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi 2: 24-32.

Umar, I., Widiatmaka, W., Pramudya, B. dan Barus, B.

2017. Evaluasi kesesuaian lahan untuk kawasan permukiman dengan metode multi criteria evaluation di kota padang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 7(2):148-154.

Utama, L., Mizwar, Z. dan Prayitno, E. 2021. Perubahan lahan kritis menjadi lahan hijau sebagai sumber energi (Studi kasus DAS Arau Kota Padang). Rekayasa Sipil 15(3):175-184.

Yang, X. and Lo, C. 2002. Using a time series of satellite imagery to detect land use and land cover changes in the Atlanta, Georgia metropolitan area. International Journal of Remote Sensing 23(9):1775-1798.

Lampiran Visualisasi perubahan tutupan lahan di Kota Padang antara tahun 2018-2022

1. Perubahan ditemukan pada Jl. Angku Saliah tahun 2018 masih ada area kosong/belum padat perumahan, tahun 2022 sudah padat perumahan.

2018 2022

(10)

http://jtsl.ub.ac.id 362 2. Perubahan ditemukan pada Jl. Gajah Mada tahun 2018 masih ada area kosong berupa tutupan hutan/

beberapa pohon hijau, tahun 2022 area tersebut sudah di rambah namun belum di bangun perumahan dll.

2018 2022

3. Perubahan ditemukan tak jauh dari Jl. Adinegoro tahun 2018 masih ada area kosong berupa tutupan hutan/ beberapa pohon hijau, tahun 2022 area tersebut beberapa sudah di rambah dan sudah bangun perumahan dll.

2018 2022

4. Perubahan ditemukan pada Universitas Andalas dan wilayah Kel. Limau Manis, pada tahun 2018 masih terdapat wilayah vegetasi (pepohonan) dan lahan kosong, sedangkan pada tahun 2022 terdapat pembukaan lahan baik itu pembukaan jalan, pembangunan, serta beberapa padatan rumah.

2018 2022

(11)

http://jtsl.ub.ac.id 363 5. Perubahan ditemukan pada daerah Korong Gadang, pada tahun 2018 masih ada vegetasi, lahan kosong atau perubahan belum padat, pada tahun 2022 terdapat lahan terbuka, dan pembangungan baik itu pembangunan rumah maupun jalan.

2018 2022

6. Perubahan ditemukan pada daerah kalambuk tahun 2018 masih ada vegetasi, lahan kosong atau perubahan belum padat, pada tahun 2022 terdapat lahan terbuka, pembangunan, dan dapatan rumah.

2018 2022

7. Perubahan ditemukan pada area penambangan batu kapur PT. Semen Padang, pada tahun 2018, terlihat belum ada penambahan area pembukaan lahan, sedangkan pada tahun 2022 sudah terlihat area penambangan bukit kapur yang diperluas.

2018 2022

(12)

http://jtsl.ub.ac.id 364 8. Pada kawasan dekat Kampus Universitas Andalas (Batu Busuk), terlihat pembukaan lahan yang semakin

lebar antara rentang 2018-2022.

2018 2022

9. Pembukaan lahan yang lainnya terjadi pada pembangunan jalan tol padang-pekanbaru, pada tahun 2018 terlihat pembangunan bar berjalan, belum terdapat beton jalanan, sedangkan pada 2022 terlihat beberapa pemukiman baru yang muncul sebagai dampak dari pembuatan proyek jalan, dan akan berlangsung hingga jalan tol difungsikan.

2018 2022

10. Perubahan tutupan lahan sawah dan lahan terbuka di tepi banjir kanal kelurahan Alai Parak Kopi menjadi area perumahan.

2018 2022

(13)

http://jtsl.ub.ac.id 365 11. Perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi komplek kampus UIN 3 di Sungai Bangek.

2018 2022

12. Perubahan tutupan lahan disekitar jalan menuju pantai Air Manis. Terdapat beberapa bangunan baru yang didirikan di sekitar tepian pantai pada area jalan baru menuju pantai Air Manis.

2018 2022

13. Perubahan terlihat di pantai Padang yang kawasan pesisirnya semakin menyusut, kemudian terdapat beberapa pembangunan di beberapa area yang awalnya hijau menjadi area pemukiman.

2018 2022

(14)

http://jtsl.ub.ac.id 366 14. Terdapat pembangunan pabrik baru di Teluk Bayur dan pembangunan lain di daerah pesisir pantai.

2018 2022

15. Terlihat perbedaan tutupan lahan di lingkungan PT. Abaisat Raya yang memproduksi karet.

2018 2022

16. Pada kawasan Pesisir Pantai Air Manis terdapat pembangunan dan tutupan hutan yang semakin terbuka.

2018 2022

(15)

http://jtsl.ub.ac.id 367 17. Terdapat perubahan tutupan lahan di Parak karakah yang pada awalnya masih terdapat banyak lokasi yang hijau namun pada tahun 2022 sudah banyak pemukiman. Hal ini diduga dengan adanya pertambahan peduduk dan lokasi ini termasuk dekat dengan pusat kota.

2018 2022

18. Pada lokasi sekitar Jl. Beringin IV terdapat perubahan di tahun 2018-2022. Di tahun 2018 pada petak kuning terdapat lokasi dengan vegetasi yang rapat sedangkan pada tahun 2022 sudah terlihat pembukaan lahan sehingga vegetasinya juga sudah berkurang bahkan sudah minim.

2018 2022

19. Pada ujung lokasi Taman Siti Nurbaya juga mengalami perubahan tutupan lahan, walaupun perbedaannya juga belum terlalu signifikan. Tetapi selama 4 tahun terdapat beberapa pemukiman baru yang muncul, hal ini memungkinkan akan bertambahnya pembukaan lahan pada beberapa tahun kedepan melihat rapatnya pemukiman yang terletak di sebarang Taman Siti Nurbaya ini.

2018 2022

Referensi

Dokumen terkait

3 A person who carries out an activity is taken to have complied with the cultural heritage duty of care in relation to Aboriginal cultural heritage if— a the person is acting— i