• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis pesan persuasif e-wom sosial media - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis pesan persuasif e-wom sosial media - Digilib UIN SUKA"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa majalah Femina rubrik Rupa-rupa secara umum menunjukkan isi artikelnya menggunakan pesan persuasif dan menggunakan dua cara yaitu Pay Off Idea (mempengaruhi pembaca dengan memberikan harapan baik atau iming-iming hal yang baik) dan Ketakutan yang Menyenangkan (mempengaruhi pembaca dengan menakut-nakuti atau menggambarkan akibat buruk). Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama menganalisis pesan persuasif. Namun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada media yang dijadikan objek penelitian.

Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada media yang diteliti. Dalam penelitian ini media penelitian yang digunakan adalah media cetak (surat kabar), sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan media penelitian yang digunakan adalah media sosial. Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi e-WOM mengandung informasi penting yang dapat digunakan untuk tujuan pemasaran dan konsumsi produk.

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama melakukan penelitian terhadap konten iklan elektronik word-of-mouth di media sosial. Namun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada media sosial yang digunakan.

Landasan Teori

  • Komunikasi
  • Teknik Komunikasi
  • Komunikasi Persuasif
  • Pesan Persuasif
  • Komunikasi Word of Mouth
  • Electronic Word of Mouth Communication
  • Sosial Media

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi isi pesan Electronic Word-Of-Mouth (e-WOM) tentang telepon seluler di forum diskusi Kaskus Online. Komunikasi informatif adalah proses penyampaian pesan dari seseorang ke orang lain untuk menunjukkan sesuatu tanpa mengharapkan adanya akibat dari komunikasi tersebut. Komunikasi direktif atau koersif adalah proses penyampaian pesan dari seseorang ke orang lain dengan ancaman atau sanksi untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku.

Komunikasi persuasif adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap, pendapat, dan perilakunya berdasarkan kesadarannya. Jika dilihat dari kegiatan Fjalpër-Gojë dalam dunia pemasaran, pada ayat ini Allahu jh.sh. Penyampaian pesan persuasif tidak hanya dapat disampaikan secara tatap muka atau mulut ke mulut, namun juga dapat disampaikan melalui media lain.

Komunikasi mulut ke mulut merupakan penyampaian pesan secara langsung atau tatap muka yang melibatkan dua pihak yaitu pengirim pesan dan penerima pesan. Sedangkan komunikasi word-of-mouth dalam pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu merek agar konsumen membicarakan merek tersebut, mempromosikannya dan ingin menjualnya kepada orang lain (Sumardy, dkk. 2011:71). Di bawah ini peneliti menjelaskan perbedaan antara komunikasi dari mulut ke mulut dan komunikasi dari mulut ke mulut secara elektronik.

Dikutip dari buku Manajemen Pemasaran (192) dan majalah “Motivasi Konsumen untuk Menyediakan Electronic Word-of-Mouth di Komunitas Hewan Peliharaan Virtual” (24-26). Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan tujuh karakteristik electronic word ofmouth sebagai media penyampaian pesan persuasif. Media sosial merupakan media online yang penggunanya dapat dengan mudah berkolaborasi, berbagi, dan membuat konten melalui blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.

Media sosial memberikan peluang yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain dan inilah kelebihan media sosial. Berdasarkan jurnal ilmiah berjudul Pemanfaatan Jejaring Sosial Sebagai Media Interaksi dan Komunikasi Antar Mahasiswa, tertulis bahwa komunikasi melalui media sosial juga mempunyai ciri-ciri dalam proses komunikasi dan audiensnya. Dalam aktivitas komunikasi elektronik dari mulut ke mulut, khalayak media sosial senang berbagi informasi dan pengalaman menggunakan produk dan layanan melalui media sosial.

Namun tidak semua media sosial digunakan secara aktif oleh masyarakat untuk berbagi informasi produk dan layanan dalam komunikasi e-WOM. Dalam penelitian ini media sosial yang akan dijadikan media penelitian adalah media sosial Instagram dan penjelasan mengenai Instagram akan dijelaskan pada BAB II.

Kerangka Penelitian

Lingkungan elektronik ini dapat berfungsi sebagai wadah informatif untuk mendapatkan berbagai informasi terpercaya.

Unit Analisis

Metode Penelitian

  • Jenis Penelitian
  • Subyek dan Obyek Penelitian
  • Jenis Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data
  • Metode Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, penulis menyelidiki pesan persuasif melalui komunikasi elektronik word-of-mouth yang diunggah oleh konsumen D'Gejrot Kemek di akun Instagram mereka periode Juni-September 2015. Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen D'Gejrot Kemek yang mengunggah secara meyakinkan kalimat tentang D'Gejrot Kemek. Tujuan dari penelitian ini adalah unggahan berupa teks yang diunggah oleh konsumen D’Gejrot Kemek di media sosial Instagram.

Data ini merupakan data dokumentasi yang diperoleh dengan mengunggah pesan persuasif konsumen D’Gejrot Kemek melalui komunikasi elektronik word-of-mouth di media sosial Instagram, periode Juni-September 2015. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan dokumentasi dari pesan persuasif yang diunggah oleh D 'konsumen.Gejrot Kemek di media sosial Instagram periode Juni-September 2015. Proses wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan yang menggunakan wawancara semi terstruktur.

Teknik pengumpulan data melalui wawancara ini akan diarahkan pada berbagai khalayak dan Pemilik D’Gejrot Kemek untuk mengetahui nilai persuasif suatu pesan. Berdasarkan analisis yang dilakukan peneliti terhadap pesan-pesan yang diposting oleh konsumen melalui electronic word-of-mouth di Instagram periode Juni-September 2015, peneliti menyimpulkan bahwa pesan-pesan tersebut merupakan pesan tindakan yang bersifat persuasif dan informatif. Berdasarkan syarat pesan persuasif, sebelas pesan yang diuraikan mengandung atau memenuhi syarat pesan persuasif yang dijadikan unit analisis.

Sedangkan dari segi struktur pesan persuasif, dari sebelas pesan yang dianalisis ditemukan sebanyak sepuluh pesan menggunakan struktur pesan satu sisi dalam penyampaian pesannya. Sisi negatif D'Gejrot Kemek terkait dengan lokasi yang masih sulit ditemukan konsumen. Sedangkan untuk menarik kesimpulan, terdapat tujuh postingan pesan yang menyajikan kesimpulan secara tegas atau langsung dan jelas.

Triangulasi sumber data digunakan dengan melakukan wawancara terhadap kelompok sasaran yang berbeda seperti masyarakat yang tidak memposting pesan, konsumen sebagai yang memposting pesan dan pemilik D’Gejrot Kemek sebagai pemilik produk. Berdasarkan analisis isi deskriptif yang dilakukan terhadap Electronic Consumer Word-of-Mouth pada akun @dgejrot periode Juni-September 2015, diketahui bahwa pesan-pesan yang digunakan sebagian besar berisi pesan-pesan positif dan persuasif. Penyampaian pesan positif membawa dampak baik bagi D’Gejrot Kemek sebagai produk yang dibicarakan.

Namun D'Geyrot Kemek harus berhati-hati dengan komentar negatif yang disampaikan untuk mengomentari isi pesan pelanggan yang diposting. Martutik.2011. “Isi pesan persuasif dalam iklan media cetak” Skripsi. Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra. Universitas Negeri Malang.

GAMBARAN UMUM

Profil D’Gejrot Kemek

Visi Misi D’Gejrot Kemek

Menu D’Gejrot Kemek

Layanan D’Gejrot Kemek

Sosial Media D’Gejrot Kemek

Sosial Media Instagram

Referensi

Dokumen terkait