• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS POSTUR JANGGAL DAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS POSTUR JANGGAL DAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS PADA "

Copied!
122
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gangguan muskuloskeletal adalah kondisi dimana bagian otot dan sistem tulang mengalami gangguan atau penyakit (1). Kontributor lain terhadap keseluruhan beban kondisi muskuloskeletal termasuk patah tulang pada 436 juta orang di seluruh dunia, osteoartritis (343 juta), cedera lainnya (305 juta), nyeri leher (222 juta), amputasi (175 juta) dan artritis reumatoid (14 juta) ( 2).

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis
    • Bagi Perusahaan PT BNI Life Insurance
    • Bagi Peneliti

Ruang Lingkup Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Ergonomi

  • Definisi Ergonomi
  • Tujuan Ergonomi
  • Tujuan dan Petingnya Ergonomi

Ergonomi fisik berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, antropometri, ciri fisiologis dan biomekanik yang berkaitan dengan aktivitas fisik. Ergonomi kognitif berkaitan dengan proses mental manusia termasuk persepsi, memori dan reaksi, sebagai hasil interaksi manusia dengan penggunaan elemen sistem.

Musculoskeletal Disorders

  • Pengertian Musculoskeletal Disorders
  • Jenis Musculoskeletal Disorders
  • Patofisiologi Musculoskeletal Disorders
    • Cedera Otot
    • Cedera tendon
    • Cedera saraf
  • Gejala Musculoskeletal Disorders
  • Penyebab Risiko Musculoskeletal Disorders
    • Individu
    • Pekerjaan

Penyakit otot dan tulang atau lebih dikenal dengan musculoskeletal disorder/MSDs merupakan penyakit akibat kerja (1). 1 Jenis gangguan muskuloskeletal berdasarkan anatomi tubuh (Sumber: European Agency for Safety and Health at Work, 1999).

Tabel 2. 1 Jenis Musculoskeletal Disorders Berdasarkan Anatomi Tubuh   (Sumber: European Agency for Safety and Health at Work, 1999)
Tabel 2. 1 Jenis Musculoskeletal Disorders Berdasarkan Anatomi Tubuh (Sumber: European Agency for Safety and Health at Work, 1999)

Postur Kerja yang Tepat

23 Posisi kerja statis adalah posisi kerja yang dilakukan dengan tenang; posisi tubuh tidak berubah saat bekerja. Pada posisi kerja statis, panjang otot dan kontraksi otot juga berlangsung selama beberapa waktu. Postur kerja dinamis adalah postur kerja dalam keadaan bergerak yang selalu terjadi perubahan posisi tubuh.

Pekerjaan yang meliputi mengangkat, membawa, mendorong, menarik beban dan gerakan yang berulang-ulang merupakan bentuk pekerjaan yang dilakukan dengan postur kerja yang dinamis. Postur kerja non ergonomis adalah postur kerja yang melebihi batas postur standar pada saat bekerja. Posisi (postur kerja) Selain postur kerja berdiri atau duduk, terdapat kriteria postur tubuh yang digunakan selama bekerja, antara lain membungkuk, memutar, dan membungkuk.

Postur Kerja Janggal

Membengkokkan badan ke samping atau memutar: membungkuk ke kanan atau ke kiri atau memutar > 20° dari garis vertikal.

Pengukuran Keluhan MSDs dan Postur Janggal

  • Nordic Body Map
  • Rapid Upper Limb Assessment
    • Langkah-Langkah dan Contoh Penggunaan RULA

27 Dalam penerapannya metode Nordic Body Map menggunakan lembar kerja body map dengan cara yang sangat sederhana, mudah dipahami, hanya membutuhkan waktu yang sangat singkat yaitu ± 5 menit per individu. Observasi dapat langsung dengan wawancara atau responden ditanya mengenai otot rangka . bagian mana pun yang mengalami nyeri atau ketidaknyamanan, atau dengan menunjuk langsung ke masing-masing otot rangka sebagaimana tercantum dalam Lembar Kerja Kuesioner Peta Tubuh Nordik. Mulai dari tubuh bagian atas yaitu otot leher, hingga bagian bawah yaitu otot kaki (8). Lembar kerja pada metode RULA dibagi menjadi 2 bagian A (lengan dan pergelangan tangan) dan B (leher, punggung, kaki).

Bagian ini harus meninjau bahwa posisi terbatas pada leher, punggung, dan kaki yang dapat mempengaruhi tangan dan pergelangan tangan termasuk dalam penilaian RULA. Pada setiap bagian tubuh terdapat skala penilaian postur tubuh dan menyesuaikan ketentuan dari lembar kerja yang harus diperhatikan dan diperhitungkan dalam penilaian (15). Dalam hal ini postur tubuh tidak dipertahankan lebih dari 10 menit dan tidak diulang 4x per menit.

Gambar 2. 5 Pembagian Tubuh Dalam Kuesioner Nordic Body Map   (Sumber: https://docplayer.info/, 2012)
Gambar 2. 5 Pembagian Tubuh Dalam Kuesioner Nordic Body Map (Sumber: https://docplayer.info/, 2012)

Kerangka Teori

METODOLOGI PENELITIAN

  • Kerangka Konsep
  • Jenis Rancangan Penelitian
  • Populasi dan Sample Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Sumber Data Penelitian
    • Sumber Data Primer
    • Sumber Data Sekunder
  • Instrumen Penelitian
  • Pengumpulan Data
  • Pengolahan dan Analisis Data
    • Pengolahan Data
    • Analisis Data

Analisa leher menggunakan lembar kerja RULA didapatkan postur kerja pada posisi ganjil foto 1 membentuk sudut sebesar 37,7° yang termasuk pada posisi nomor 3 dengan nilai 3, setelah itu tidak dilakukan penyesuaian karena Next in pada bagian posisi batang tubuh pada lembar kerja RULA didapatkan postur kerja pada posisi ganjil foto 1 yang membentuk sudut 22,4° sehingga masuk pada posisi kerja nomor 3 dengan nilai 3. Menganalisis bagian leher menggunakan lembar kerja RULA kita didapat postur kerja pada gambar posisi ganjil 2 yaitu membentuk sudut 39,2° yang jatuh pada posisi nomor 3 dengan nilai 3, setelah tidak dilakukan penyesuaian karena

Selanjutnya pada bagian postur batang tubuh lembar kerja RULA diperoleh postur kerja pada foto postur ganjil 2 yang membentuk sudut 6,5° sehingga termasuk dalam postur kerja nomor 2 dengan nilai 2. Analisis leher dengan menggunakan lembar kerja RULA kita mendapatkan postur kerja pada foto postur ganjil 3 yang membentuk sudut 19,6° yang jatuh pada postur nomor 2 dengan nilai 2, setelah itu tidak dilakukan penyesuaian lagi karena. Selanjutnya pada bagian posisi batang tubuh pada lembar kerja RULA diperoleh postur kerja pada foto postur ganjil 3 yang membentuk sudut 14,0° sehingga termasuk dalam postur kerja nomor 2 dengan nilai 2.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

  • Gambaran Pekerjaan di PT BNI Life Insurance
  • Gambaran Kerja Underwriting

PT BNI Life Insurance (BNI Life) merupakan perusahaan asuransi yang menawarkan berbagai produk asuransi seperti Asuransi Jiwa (Jiwa), Kesehatan, Pendidikan, Investasi, Pensiun dan Asuransi Syariah. Dalam menjalankan kegiatannya, PT BNI Life Insurance telah mendapat izin usaha di bidang Asuransi Jiwa berdasarkan surat Menteri Keuangan No. 305/KMK.017/1997 tanggal 7 Juli 1997. PT BNI Life Insurance didirikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan induknya, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, untuk memberikan pelayanan dan layanan keuangan terpadu kepada seluruh nasabahnya (one-stop financial services).

PT BNI Life Insurance hadir melalui 4 jalur distribusi yaitu Agency, Bancassurance, Employee Benefits dan Syariah. Gambaran umum pekerjaan di PT BNI Life Insurance adalah pembuatan perjanjian asuransi atau pertanggungan bersifat suka sama suka (ada kesepakatan) dengan uraian pekerjaan. Jabatan yang dijadikan bahan observasi peneliti adalah para pekerja Underwitting di PT BNI Life Insurance dengan jumlah pekerja yang menjadi responden kuesioner Nordic Body Map yaitu 15 orang karyawan Underwitting dan 3 orang responden sebagai objek pengamatan dengan menggunakan metode RULA.

Hasil Penelitian

  • Karakteristik Responden
  • Keluhan MSDS
  • Klasifikasi Tingkat Risiko
  • Pengukuran Rapid Upper Limb Assessment
    • Postur Janggal 1
    • Postur Janggal 2
    • Postur Janggal 3

53 Analisa lengan atas dengan menggunakan lembar kerja RULA didapatkan posisi kerja pada gambar posisi ganjil 1 yaitu membentuk sudut 48,1° yang termasuk pada posisi nomor 4 dengan nilai 3 maka karena bahu tidak diangkat, tidak ditarik dan tidak ditopang, tidak dilakukan penambahan penyetelan, sehingga diperoleh nilai lengan atas sebesar 3. Selanjutnya pada bagian lengan bawah lembar kerja RULA diperoleh posisi kerja pada posisi ganjil foto 1 yaitu membentuk sudut 111,4°, sehingga masuk posisi kerja nomor 2 dengan nilai 2, dan karena pada saat bekerja melakukan gerakan atau menggerakkan lengan ke kanan atau kiri maka ditambahkan nilai penyesuaian 1, maka nilai lengan bawah adalah 3. Untuk terakhir hasil gambar tabel A dan gambar tabel B dimasukkan ke dalam gambar tabel C untuk menggambar hasil akhir RULA pada posisi janggal 1 yaitu bernilai 6.

Hasil penelitian perilaku sulit 1 ini konsisten dengan penggunaan metode RULA dalam buku A step-by-step guide Rapid Upper Limb Assessment (RULA) karya Ergo Plus. 63 Analisa lengan atas menggunakan lembar kerja RULA didapatkan postur kerja pada posisi janggal 2 yaitu membentuk sudut 32,1° yang termasuk pada posisi nomor 3 dengan nilai 2, kemudian karena bahu tidak terangkat , tidak ditarik kembali dan tidak didukung, tidak ada penyesuaian yang ditambahkan. , sehingga diperoleh nilai untuk sayap atas adalah 2. Kemudian pada sayap bawah pada lembar kerja RULA, kuda-kuda kerja pada foto adalah kuda-kuda pada 2 yang membentuk sudut 101,9° sehingga termasuk dalam posisi kerja angka 2 dengan nilai 2 dan karena pada saat bekerja jika melakukan gerakan atau gerak ke kanan atau ke kiri pada lengan maka ditambahkan nilai penyesuaian 1 sehingga nilai lengan bawah menjadi 3.

Terakhir, hasil gambar tabel A dan gambar tabel B dimasukkan ke dalam gambar tabel C untuk diambil hasil akhir RULA postur canggung 2 bernilai 5. Hasil penelitian tentang postur tubuh yang tidak nyaman 2 konsisten dengan penggunaan metode RULA dalam buku A Step by Step Guide Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dari Ergo Plus.

Gambar 4. 4 Pendidikan Karyawan Underwriting
Gambar 4. 4 Pendidikan Karyawan Underwriting
  • Pembahasan Penelitian

Dari hasil posisi tidak nyaman 1 responden dengan risiko berat mendapat skor ATURAN 6, untuk 1 posisi tidak nyaman dengan keluhan pada lengan dan pergelangan tangan mendapat skor 6, kemudian leher, badan dan kaki diberi skor 4 yaitu seperti pada tabel c digambarkan garis, mempunyai skor RULA akhir 6, sehingga menghasilkan NBMs yang mengalami keluhan nyeri paling berat dan nyeri teramat sangat terletak pada pinggang, bokong, pergelangan tangan kiri, betis kiri, betis kanan. Kemudian mendapat skor RULA 5 untuk posisi tidak nyaman dari 2 responden dengan risiko sedang, dengan keluhan pada lengan dan pergelangan tangan bernilai 6, kemudian leher, badan dan tungkai bernilai 3, yaitu jika ditarik garis pada tabel c. hasil akhir. Skor RULA 5, sehingga menghasilkan NBM yang mengalami keluhan paling berat, nyeri dan sensasi sangat nyeri pada leher bagian atas, leher bagian bawah, dan bahu kanan. Selain itu, untuk postur tubuh tidak nyaman pada 3 responden risiko rendah memperoleh skor RULA sebesar 4 dengan keluhan lengan dan pergelangan tangan bernilai 5, kemudian leher, badan, dan tungkai bernilai 3, yang jika ditarik garis pada tabel c final. Skor RULA 4 dimana hasil NBM merupakan keluhan paling berat yang dialami, yaitu cukup nyeri dan nyeri pada punggung, pinggang, leher atas, leher bawah bahu kanan.

Selain hasil kajian RULA, responden 1 dengan hasil NBM berat memperoleh skor RULA 6, responden 2 dengan NBM sedang memperoleh skor RULA 5 dan responden 3 dengan NBM rendah memperoleh skor RULA 4 dimana responden 1 dan 2 memerlukan penelitian dan perbaikan secepatnya dan responden 3 memerlukan penelitian dan perbaikan yang mungkin dilakukan, dengan keluhan yang sering dirasakan pada pinggang, bokong, bahu kanan, leher atas, leher bawah. Begitu pula dengan hasil survei RULA, dengan hasil responden 1 mendapat skor 4, responden 2 mendapat skor 3, responden 3 mendapat skor 3, responden 4 mendapat skor 3, responden 5 mendapat skor skor 4. Responden 1 dengan hasil NBM berat mendapat skor RULA 6, Responden 2 dengan hasil NBM sedang mendapat skor RULA 5, dan Responden 3 dengan hasil NBM rendah mendapat skor RULA 4.

Gambar 4. 32 Posisi Janggal 3 Lengan Bawah
Gambar 4. 32 Posisi Janggal 3 Lengan Bawah

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Tingkat pengaduan yaitu 1 orang pegawai mempunyai tingkat risiko berat, 11 orang pegawai mempunyai tingkat risiko sedang dan 3 orang pegawai mempunyai tingkat risiko rendah. Tingkat risiko kerja pegawai PT BNI Life Insurance Underwriting tahun 2022 berdasarkan metode Nordic Body Map adalah risiko rendah, risiko sedang, dan risiko berat yang memerlukan tindakan perbaikan.

Saran

Kemudian langkah selanjutnya melengkapi Tabel A sesuai lembar kerja RULA, rangking hasilnya untuk Postur Lengan Atas dengan nilai 3, Postur Lengan Bawah dengan nilai 3, Postur Pergelangan Tangan dengan nilai 4 dan Postur Putar Pergelangan Tangan dengan nilai 4. nilai 2, memberikan nilai pada tabel A yaitu 5. 73 Analisa lengan atas dengan lembar kerja RULA didapatkan postur kerja berada pada postur tidak nyaman 3 yaitu membentuk sudut 19,3°. yang termasuk dalam postur nomor 1 dengan nilai 1, setelah bahu tidak diangkat, ditarik dan ditopang, maka tidak ada penambahan penyesuaian, sehingga nilai lengan atas yang dihasilkan tetap 1. Bagian selanjutnya dari lengan bawah di kerjakan pada lembar RULA didapat postur kerja pada posisi ganjil foto 3 yang membentuk sudut 104,9° maka masukan postur kerja nomor 2 dengan nilai 2 dan karena anda melakukan gerakan atau gerak ke kanan atau nilai setting 1 ditambahkan pada lengan kiri, sehingga nilai lengan bawah menjadi 3.

Kemudian langkah selanjutnya melengkapi Tabel A sesuai lembar kerja RULA, dengan hasil postur lengan atas bernilai 1, postur lengan bawah bernilai 3, postur pergelangan tangan bernilai 4 dan gerakan memutar pergelangan tangan. postur dengan nilai 4 diposting. bernilai 2 sehingga diperoleh nilai dari tabel A yaitu 4. Terakhir hasil gambar tabel A dan gambar tabel B dimasukkan ke dalam gambar tabel C untuk menggambar hasil akhir RULA pose ganjil 3 yang bernilai dari 4. Hasil penelitian postur abnormal 3 sesuai dengan penggunaan metode RULA dalam buku A Step by Step Guide Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dari Ergo Plus.

Dari hasil penilaian risiko postur tidak nyaman 1 bernilai 6 yang berarti memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dan segera dilakukan perubahan, kemudian hasil penilaian risiko posisi tidak nyaman 2 bernilai 5. Wawancara ini merupakan hasil wawancara terhadap responden yang dimasukkan dalam lampiran sebagai penguat dalam penelitian Analisis Postur Tidak Nyaman dan Keluhan Musculoskeletal Disorder Pada Pegawai Underwriting PT BNI Life Insurance Tahun 2022.

Gambar 4. 10 Postur Janggal 1 Lengan Bawah
Gambar 4. 10 Postur Janggal 1 Lengan Bawah

Referensi

Dokumen terkait