PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Untuk mengetahui pemenuhan prinsip syariah pada produk Hasanah Card BNI Syari'ah di Cirebon. Hasanah Card (kartu kredit) di Bank BNI (Bank Negara Indonesia) Syari'ah Surakarta, Universitas Sebelas Maret.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Hampir tidak ada perbedaan antara penggunaan kartu kredit syariah dan kartu kredit biasa. Artikel ini berisi perbedaan penting antara kartu kredit konvensional dan kartu kredit syariah.
Sistematika Penulisan
Memperoleh data analisis produk Hasanah Card sehingga menjadi bahan tolak ukur dan evaluasi. Bab ini memuat tentang waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, tata cara pengumpulan, pengolahan dan pemeriksaan keabsahan serta analisis data.
KAJIAN TEORI
Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, responden yang diwawancarai adalah bagian Pemasaran sebagai perwakilan dari BNI Syari'ah dan bagian operasional umum Hasanah Card. BNI Syari'ah terus memperhatikan aspek kepatuhan syariah dalam pelaksanaan aktivitas perbankannya. Produk keuangan mikro BNI Syari'ah ada tiga jenis yaitu mikro RAHN, mikro 3 Hasanah dan mikro 2 Hasanah.
BNI Syari'ah Silver atau Hasanah Silver memiliki limit mulai dari 2 juta hingga 10 juta Rupiah. Sejak saat itu, wacana penggunaan kartu syariah mengalami perdebatan panjang hingga saat ini. Tabel di bawah ini membandingkan kartu kredit konvensional dan syariah berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara.
Hasanah Card mengacu pada fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 54/DSN-MUI/X/2006 tentang Kartu Syariah. Hasanah Card merupakan kartu kredit yang pada dasarnya baik dari segi dan pelaksanaannya harus sesuai dengan prinsip syariah. Dalam akad antara BNI Syari'ah dan pemegang kartu, kedua belah pihak membuat perjanjian berdasarkan asas.
Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian
Seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan kumpulan pengetahuan tentang langkah-langkah (bagaimana) yang sistematis dan logis untuk mencari data yang berkaitan dengan masalah tertentu. Menurut Meleong, penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena. Sugiyono mengartikan penelitian kualitatif sebagai metode penelitian yang berlandaskan filosofi postpositivisme, digunakan untuk menyelidiki kondisi objek alam dimana peneliti sebagai instrumen utamanya, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi, analisis data bersifat kualitatif, dan hasil kualitatif. riset. menekankan makna daripada generalisasi.
Penelitian kualitatif merupakan multi metode dalam satu fokus yang ditentukan oleh masalah yang diteliti. Penelitian kualitatif mengeksplorasi sudut pandang partisipan dengan menggunakan strategi multistrategi, interaktif seperti tinjauan literatur, wawancara mendalam, dokumen, teknik pelengkap seperti foto, rekaman dan sebagainya. Banyak pihak yang meragukan kebenaran hasil penelitian kualitatif karena subjektivitas peneliti berdampak besar pada penelitian kualitatif, instrumen penelitian banyak mengandung kelemahan terutama ketika wawancara terbuka dan tanpa kontrol, serta sumber data kualitatif kurang dapat diandalkan sehingga mengurangi keakuratan penelitian. hasil terpengaruh38.
Menurut Lincoln dan Guba, pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik, antara lain: Bentuk penyajian data yang umum dalam penelitian kualitatif adalah teks naratif yang menggambarkan temuan penelitian secara rinci. Proses pemilihan data akan fokus pada data yang mengarah pada pemecahan masalah, penemuan, makna, atau menjawab pertanyaan penelitian terkait respon masyarakat.
BNI Syariah
- Sejarah BNI Syariah
- Visi Misi BNI Syariah
- Produk BNI Syariah
Rencana ini dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2010 dengan mengoperasikan BNI Syari'ah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Dilaksanakannya pemisahan pada bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang menguntungkan yaitu dengan terbitnya UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Selain itu, komitmen pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat, dan kesadaran akan manfaat produk perbankan syariah juga semakin meningkat.
BNI Giro Hasanah merupakan simpanan transaksional dalam mata uang IDR dan USD yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan pilihan akad Mudharabah Mutlaqah atau Wadiah Yadh Dhamanah yang penarikannya dapat dilakukan kapan saja dengan menggunakan cek, Bilyet Giro, alat pembayaran lainnya. atau melalui transfer buku. BNI Deposito Hasanah merupakan investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah, ditujukan untuk nasabah individu dan korporasi, dengan menggunakan akad mudharabah. Memiliki keunggulan antara lain Hasanah Debit Silver sebagai kartu ATM di jaringan ATM (ATM BNI, ATM Bersama, ATM Link, ATM Prima & Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant-merchant berlogo MasterCard di seluruh dunia, dapat melakukan transaksi dengan BNI kasir dan BNI Syari'ah seluruh Indonesia memerlukan pembukaan rekening secara otomatis Rp 500,-, dan dapat dijadikan jaminan pembiayaan.
Salah satu jenis produk usaha kecil menengah yaitu Wirausaha Hasanah (WUS) merupakan fasilitas pembiayaan produktif yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha produktif (modal kerja dan investasi) yang tidak bertentangan dengan syariah dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. peraturan tidak. . Berdasarkan hasil wawancara dengan Bpk. Anggi selaku Chief Operating Officer Hasanah Card menjelaskan Hasanah Card merupakan kartu pembiayaan yang berfungsi sebagai kartu kredit berdasarkan prinsip syariah yaitu dengan imbalan tetap, adil, transparan dan kompetitif. sistem perhitungan tanpa perhitungan bunga sepanjang penerimaan tempat bertanda Master Card dan seluruh ATM bertanda CIRRUS di seluruh dunia yang diterbitkan oleh BNI Syari'ah. Untuk mendapatkan fasilitas limit ini, pemegang kartu kredit BNI Syari'ah Silver harus membayar biaya kartu kredit tahunan sebesar Rp 120.000 per tahun.
Sejarah Hasanah Card
Fasilitas dan Kemudahan Hasanah Card
Biaya Kafalah adalah biaya yang dibayarkan atas seluruh layanan yang diberikan BNI kepada pemegang kartu. Rabat tunai merupakan bentuk ucapan terima kasih pihak bank kepada pemegang kartu, sehingga dapat mengurangi besaran biaya keanggotaan bulanan. Akad Kafalah, BNI bertindak sebagai penjamin pemegang kartu terhadap merchant atas segala transaksi yang menggunakan kartu Hasanah antara pemegang kartu dengan merchant atau bisa juga dikatakan merchant bertindak sebagai nasabah yang menerima jaminan dari pemberi jaminan yaitu BNI Syari'ah.
Akad qardh berlaku untuk seluruh transaksi peminjaman pemegang kartu Hasanah ke BNI Syari'ah, BNI Syari'ah tidak memungut biaya langsung sama sekali jika pemegang kartu Hasanah melakukan penarikan tunai melalui Teller Bank atau ATM. Lokasi. Cit. . Sebagai pemberi pinjaman kepada pemegang kartu, pemegang kartu berkewajiban mengembalikan dana pinjaman yang diterimanya dalam jangka waktu yang telah disepakati. Hal ini tidak bisa dikendalikan langsung oleh BNI Syari'ah, karena mesin EDC masih satu sistem dengan kartu kredit konvensional, aturan ini sudah dijelaskan kepada calon pemegang kartu.
Pihak yang dijamin oleh bank berdasarkan prinsip kafalah atas segala kewajiban yang timbul dari transaksi antara pemegang kartu dan merchant. Bank berhak mengubah atau merevisi besaran limit kartu dan pemegang kartu dapat mengajukan permintaan penambahan limit. Merchant dengan ini bertindak sebagai penerima jaminan bank berdasarkan prinsip Kafalah atas segala kewajiban pembayaran pemegang kartu yang timbul dari transaksi antara pemegang kartu dan merchant.
Apabila ternyata hasil penjualan atau pencairan harta kekayaan pemegang kartu tidak mencukupi untuk membayar kewajiban pemegang kartu, maka pemegang kartu wajib membayar kekurangan tersebut kepada BNI Syari'ah. Apabila pada saat penjualan atau pembayaran harta kekayaan pemegang kartu setelah dikurangi kewajiban pemegang kartu ternyata masih terdapat kelebihannya, maka BNI Syari'ah wajib segera menyerahkan kelebihan tersebut kepada pemegang kartu, tanpa harus dilakukan oleh BNI Syari'ah. membayar ganti rugi atau kompensasi dalam bentuk apapun.
Kepatuhan Prinsip Hasanah Card
Akad ijarah berlaku untuk seluruh manfaat yang diberikan BNI Syari'ah kepada pemegang kartu, biaya-biaya seperti biaya keanggotaan tahunan atau iuran tahunan, dan biaya keanggotaan bulanan atau biaya bulanan yang besarnya telah disepakati antara BNI Syari'ah dan Pemegang Kartu Hasanah. sesuai dengan jenis kartu yang digunakan. BNI Syari'ah harus menganalisis secara cermat calon pemegang kartu Hasanah mengenai kemampuannya membayar tepat waktu, karena menurut prinsip Islam seseorang wajib membayar. Jika seseorang ingin memiliki kartu Hasanah harus memenuhi semua kriteria yang telah ditetapkan oleh BNI Syari'ah sehingga BNI Syari'ah dapat menilai bobotnya.
Teknis penggunaan Hasanah Card sama dengan kartu kredit pada umumnya. Hasanah Card dapat digunakan di merchant-merchant yang bermitra dengan BNI Syari'ah di EDC di merchant atau tempat yang bertanda Mastercard dan semua ATM yang bertanda CIRRUS, bedanya Hasanah Card akan otomatis ditolak di tempat yang dikhawatirkan ada a akan banyak terjadi kerusakan atau transaksi yang haram. Atas segala fasilitas dan keuntungan yang ditawarkan oleh BNI Syari'ah kepada pemegang kartu Hasanah, tentunya BNI Syari'ah akan mengenakan biaya layanan kepada pemegang kartu Hasanah. Hal ini dilakukan untuk menunjang seluruh kegiatan operasional Hasanah Card baik sistem maupun pegawai terkait. . Biaya-biaya yang disebutkan antara lain biaya keanggotaan tahunan atau iuran keanggotaan tahunan, dan biaya keanggotaan bulanan atau bulanan, yang besarnya disepakati antara BNI Syari'ah dan pemegang kartu Hasanah, tergantung jenis kartu yang digunakan.
Berdasarkan pengamatan penulis, Hasanah Card sudah sesuai dengan prinsip syariah dan tidak ditemukan sesuatu yang menyimpang dari akad, penerapan serta syarat dan ketentuan yang berlaku pada Hasanah Card, semuanya masih sesuai prinsip syariah. . Kartu hasanah tentunya berbeda dengan kartu kredit pada umumnya, jika memanfaatkan kartu hasanah tidak menggunakan sistem konvensional. Tentu saja kartu hasanah tidak boleh digunakan di panti pijat, hotel bintang di bawah tiga, dan tempat-tempat yang mengundang celaka.
SIMPULAN DAN SARAN
Saran
Hasanah Card merupakan kartu kredit yang sesuai dengan prinsip syariah, umat Islam yang menggunakan kartu kredit dalam transaksi keuangan sebaiknya menggunakan Hasanah Card ini. Mengingat jumlah pengguna Hasanah Card yang masih sedikit, maka BNI Syariah perlu lebih menggencarkan promosi Hasanah Card, baik melalui media cetak, media sosial di internet maupun iklan televisi, seperti yang dilakukan kompetitor untuk meningkatkan jumlah pengguna Hasanah Card. Perbedaan kartu hasanah dengan konvensional terletak pada jenis biayanya, jika menggunakan sistem bunga kami tidak.
Seperti halnya perangkat EDC, biaya yang kami kenakan tentunya sudah diatur dan diketahui oleh pelanggan. Bagaimana sikap BNI jika ada yang tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam jangka waktu tertentu? Dari segi teknis penggunaannya tidak ada bedanya dengan kartu yang biasa ditarik di mesin EDC atau ATM, dalam memungut biaya tentunya kita mengenakan biaya yang diperbolehkan dalam Islam dan tertulis di brosur.
Tentu kita ambil cara diskusi untuk memilahnya, yang jelas pelanggan hanya diminta membayar 10% setiap bulannya, itu saja yang didapat. Sesuai prinsip, kami melarang penggunaan dalam transaksi yang dikhawatirkan tidak sesuai syariah, seperti diskotik, hotel melati atau sejenisnya di BNI, biasanya sa.