• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 131

Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021

Maria Imakulata Pongge1, Agnes Susanti Indrawati2, Emiliana Martuti Lawalu3, Enike Tje Yustin Dima4

1,2,3,4 Ekonomi Pembangunan, Universitas Katolik Widya Mandira

1e-mail: mariaimakulatapongge2@gmail.com

2e-mail: agnessusantiindrawati9@gmail.com

3e-mail: tutilawalu08@gmail.com

4e-mail: enike.dima@yahoo.co.id

Abstract

This study aims to determine the potential of the economic base sector, changes in economic structure, and the development of leading sectors as the sector's contribution to PDRB. This study analyzed 17 economic sectors based on business fields from 2017 to 2023. The analytical tools used are Location Quotient (LQ), Shift-share analysis, Growth Ratio Model, and Klassen Typology Analysis. Based on the research results, the economic structure of the secondary sector has shifted towards the tertiary sector. In contrast, the contribution of the primary sector to economic growth is still very significant. The water supply industry, waste management, garbage and recycling, and the education service sector are leading industries with a competitive economic growth advantage.

Keywords: Leading Sector, Economic Structure, PDRB, Ende Regency.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi sektor basis ekonomi, perubahan struktur ekonomi, dan perkembangan sektor unggulan sebagai kontribusi sektor tersebut terhadap PDRB. Penelitian ini menganalisis 17 sektor ekonomi berdasarkan lapangan usaha dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2023. Alat analisis yang digunakan adalah Location Quotient (LQ), analisis Shift-share, Model Rasio Pertumbuhan, dan Analisis Tipologi Klassen.

Berdasarkan hasil penelitian, struktur ekonomi sektor sekunder mengalami pergeseran ke arah sektor tersier. Sebaliknya, kontribusi sektor primer terhadap pertumbuhan ekonomi masih sangat signifikan. Industri pengadaan air, pengelolaan limbah, sampah dan daur ulang, serta sektor jasa pendidikan merupakan industri unggulan yang memiliki keunggulan pertumbuhan ekonomi yang kompetitif.

Kata kunci : Sektor Unggulan Ekonomi, Struktur Ekonomi, PDRB, Kab. Ende

(2)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 132

PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi daerah memanfaatkan sumber daya dan mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah (Arsyad, 2010). Meskipun pembangunan daerah memiliki fokus yang lebih sempit, tujuannya sejalan dengan tujuan pertumbuhan ekonomi nasional. Tujuan utama pembangunan ekonomi daerah adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja, mengarahkan pemerintah dan masyarakat untuk mengidentifikasi sumber daya dan strategi untuk mendorong pertumbuhan daerah (Alfiansyah & Budyanra, 2020)

Daerah yang kaya akan sumber daya alam mengalami perkembangan ekonomi yang cepat dan menikmati kemakmuran yang lebih tinggi daripada daerah yang kekurangan sumber daya alam. Sumber daya ini berfungsi sebagai fondasi untuk pembangunan dan harus terus dikembangkan. Teknologi dan sumber daya manusia juga merupakan komponen penting yang diperlukan untuk mempertahankan proses ini (Dong-Hyeon & Shu-Chin, 2017). Tantangan utama dalam pertumbuhan ekonomi daerah adalah kurangnya strategi pembangunan yang mempertimbangkan atribut unik daerah (pembangunan endogen) dan memanfaatkan kapasitas lembaga, individu, dan sumber daya lokal (Syawal et al., 2022). Pemerintah pusat telah mendelegasikan tanggung jawab pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan adanya otonomi daerah (Mukhsin, 2019).

Kabupaten Ende adalah sebuah kabupaten yang terletak di Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten ini terdiri dari 21 kecamatan, 23 desa, dan 255 desa adat. Kabupaten Ende memiliki potensi daerah yang kuat di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, dan tujuh belas sektor ekonomi lainnya. Meskipun pembangunan nasional berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor-sektor ini, penyesuaian dilakukan untuk mengenali potensi dan tantangan spesifik daerah.

(3)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 133

Pertumbuhan suatu daerah diukur dari nilai tambah yang dihasilkannya, yang biasanya diukur melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB berperan sebagai alat untuk menilai tingkat pencapaian pembangunan di suatu wilayah (Supriadi et al., 2022). Analisis ini berfokus pada penilaian kemajuan pembangunan daerah dan mengidentifikasi sektor-sektor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dengan melihat arah pembangunan daerah dan tingkat pertumbuhan berbagai sektor (Iskandar & Nurrahmi, 2019). Pertumbuhan ekonomi menandakan keberhasilan pembangunan, yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perluasan yang lebih cepat (Kusumastuti & Purnamadewi, 2014). Perekonomian Kabupaten Ende merupakan perekonomian agraris yang ditandai dengan peran sektor pertanian yang menonjol.

Kontribusi Kabupaten Ende terhadap PDRB mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Tahun 2017 hingga 2020 menunjukkan tren peningkatan, kemudian menurun pada tahun 2021 dan kembali meningkat pada tahun 2022. Sektor utama yang menjadi pendorong PDRB adalah pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor. PDRB Kabupaten Ende menunjukkan tingkat pertumbuhan sebesar 4,92 persen, 5,08 persen pada tahun 2019 dan 2020, sedangkan laju pertumbuhan negatif sebagai akibat pandemi covid sebesar 1,33 persen pada tahun 2020. Pada tahun 2020 juga, PDRB atas dasar harga konstan, Kabupaten Ende menduduki peringkat keempat penyumbang PDRB terbesar di Provinsi NTT (BPS Kabupaten Ende, 2023).

Sektor ekonomi unggulan daerah diidentifikasi berdasarkan tingkat pertumbuhan produktivitas yang tinggi, kontribusi nilai tambah yang besar, keunggulan kompetitif, dan spesialisasi (Fika et al., 2019). Sektor ekonomi yang dominan di suatu daerah memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, memanfaatkan potensi lokal, dan meningkatkan daya saing daerah (Klau & Hidayah, 2021). Pertumbuhan ekonomi memerlukan perubahan struktural, termasuk pergeseran sektor dan peningkatan produktivitas.

(4)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 134

Pembangunan ekonomi regional bertujuan untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dan modifikasi struktural, seperti peralihan industri, perubahan unit produksi, dan perubahan status ketenagakerjaan (Dima, 2022).

Mempertimbangkan penelitian relevan sebelumnya yang dilakukan oleh Putri & Sagajoka (2020) penelitian di Kabupaten Ende menganalisis sektor basis dengan menggunakan alat analisis LQ dan analisis shif-share untuk melihat pertumbuhan sektor di Kabupaten Ende pada periode 2013-2017. Peneliti sebelumya kurang menitik beratkan pada daya saing daerah maupun pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten Ende. Menurut Ramda & Utama (2015) struktur ekonomi dan sektor potensial di Kabupaten Manggarai, yang menunjukkan adanya variasi geografis. Pergeseran struktur ekonomi ini mengindikasikan adanya pergeseran dari sektor primer ke sektor tersier di Kabupaten Manggarai.

Penelitian ini berfokus pada perubahan struktur ekonomi dan daya saing daerah, dengan menyoroti dampak signifikan sektor ekonomi primer terhadap potensi lokal dan daya saing daerah.

Sektor primer sangat penting dalam mendorong pembangunan ekonomi di Kabupaten Ende, merangsang pertumbuhan di sektor-sektor lain dan menghasilkan peningkatan tingkat pendapatan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Daerah yang tidak dapat memanfaatkan potensi sektoralnya secara efektif sering kali mengalami kemajuan yang lebih lambat dan keterbelakangan (Mujahidah, 2020). Mengingat pentingnya seluruh sektor dalam membentuk struktur ekonomi Kabupaten Ende, maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul "Analisis Potensi Sektor Ekonomi dan Pergeseran Struktur Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021”.

METODE PENELITIAN

Data penelitian merupakan data kuantitatif yaitu PDRB Kabupaten Ende dan PDRB Provinsi NTT tahun 2017-2021. Data sekunder bersumber dari Badan Pusat

(5)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 135

Statistika (BPS) Kabupaten Ende dan Provinsi Ende. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif yang memberikan deskripsi empiris atas data yang dikumpulkan dalam penelitian.

Penelitian ini menganalisis 17 sektor ekonomi di Kabupaten Ende antara lain pertanian, kehutanan dan perikanan, pertambangan dan penggalian, industri pengelolahan, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengelolahan sampah, limbah dan daur ulang, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi makan minum, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, real estate, jasa perusahaan, administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib, jasa pendidikan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa lainnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

Analisis Shift-share

Analisis ini merupakan salah satu teknik kuantitatif yang biasa digunakan untuk menganalisis perubahan struktur ekonomi dengan melihat keunggulan kompetitif dan spesialisasi suatu wilayah terhadap struktur ekonomi wilayah administratif yang lebih luas sebagai referensi (Syapsan, 2019).

Dampak rill pertumbuhan ekonomi daerah atau hasil penjumlahan dari pengaruh pertumbuhan provinsi

D ij = N ij + M ij + C ij atau D ij = E ij* - E ij Pengaruh pertumbuhan ekonomi nasional N ij = E ij X r n

Pergeseran proposional (propotional shift) atau pengaruh bauran industry M ij = E ij (r in – r n)

Pengaruh keunggulan kompetitif C ij = E ij (r ij – r in)

Keterangan:

E ij = PDRB sektor i Kabupaten Ende.

r ij = Tingkat pertumbuhan sektor i di Kabupaten Ende.

(6)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 136

r in = Tingkat pertumbuhan sektor i di Propinsi NTT.

r n = Tingkat pertumbuhan PDRB di Propinsi NTT.

Analisis Location Quentient (LQ)

Analisis LQ digunakan untuk mengetahui sektor mana yang ada di suatu daerah yang menjadi unggulan (komoditas) dan sektor mana yang tidak menjadi unggulan (atau pertumbuhannya negatif) dengan membandingkan suatu daerah dengan daerah ditingkat atasnya pada kurun waktu tertentu (Vikaliana, 2017).

Keterangan

Sia : PDRB pada sektor i pada wilayah analisis Sa : PDRB pada wilayah analisis

Sir : PDRB pada sektor i di wilayah referensi Sr : PDRB di wilayah referensi

Nilai penghitungan Analisis LQ dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Jika LQ > 1, sektor i di wilayah analisis a merupakan sektor basis

Jika LQ = 1, sektor i di wilayah analisis a bukan merupakan sektor basis Jika LQ < 1, sektor i di wilayah analisis a bukan merupakan sektor basis Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP)

Metode MRP melakukan identifikasi sektor-sektor ekonomi potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan PDRB (competitive advantage). MRP membandingkan pertumbuhan suatu sektor pada suatu wilayah terhadap wilayah yang lebih besar, baik dalam skala besar maupun kecil (Adiyatin et al., 2019). Pada analisis ini terdapat dua rasio pertumbuhan yang bisa dihitung yaitu: rasio pertumbuhan wilayah studi (RPs), dan rasio wilayah referensi (RPr).

(7)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 137

1. Rasio pertumbuhan wilayah studi (RPs)

Keterangan:

∆Eij = Perubahan PDRB sektor i wilayah

Eij = PDRB sektor i di wilayah j pada awal tahun penelitian ΔEin = Perubahan PDRB sektor i secara nasional/provinsi

Ein = PDRB sektor i secara nasional/provinsi pada awal tahun penelitian 2. Rasio wilayah referensi (RPr)

Keterangan:

∆Ein = Perubahan PDRB sektor i wilayah

Ein = PDRB sektor i di wilayah j pada awal tahun penelitian ΔEn = Perubahan PDRB sektor i secara nasional/provinsi

En = PDRB sektor i secara nasional/provinsi pada awal tahun penelitian Analisis Overlay

Analisis overlay digunakan untuk menentukan sektor-sektor unggulan dalam hal kontribusi dan pertumbuhan dengan menggabungkan hasil analisis LQ dan analisis MRP pada rasio pertumbuhan wilayah (RPs) (Ramda & Utama, 2015).

Hasil analisis Overlay memiliki empat kemungkinan yaitu:

 RPs (+) dan LQ (>1) menunjukkan suatu kegiatan yang sangat dominan baik dari pertumbuhan maupun keunggulan komparatif.

 RPs (+) dan LQ (≤1) menunjukkan suatu kegiatan yang memiliki pertumbuhan dominan namun tidak mempunyai keunggulan komparatif.

(8)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 138

 RPs (-) dan LQ (≥1) menunjukkan suatu kegiatan yang memiliki pertumbuhan kecil namun mempunyai keunggulan komparatif.

 RPs (-) dan LQ (<1) menunjukkan suatu kegiatan yang tidak potensial baik dari pertumbuhan maupun keunggulan komparatif.

Tipologi Klasen

Tipologi Klassen mengelompokkan sektor-sektor di dalam suatu wilayah dengan membandingkan pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut dengan pertumbuhan ekonomi wilayah yang lebih besar dan mengevaluasi pangsa sektor tersebut relatif terhadap nilai rata-rata di tingkat yang lebih luas (Syukur et al., 2019). Hasil dari analisis Tipologi Klassen menunjukkan status pertumbuhan dan kontribusi sektor dalam membentuk perekonomian suatu wilayah. Analisis ini menggabungkan indeks LQ dengan komponen pergeseran diferensial dan pergeseran proporsional dalam analisis Shift Share untuk memberikan wawasan tentang posisi dan pangsa sektor tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pergeseran Struktur Ekonomi di Kabupaten Ende

Menganalisis kontribusi sektor terhadap PDRB dari waktu ke waktu dapat memperkirakan perubahan struktur ekonomi, hal ini memerlukan pemeriksaan proporsi PDRB tahunan yang disumbangkan oleh berbagai sektor. Analisis pergeseran pangsa digunakan untuk mengetahui transisi menuju sektor unggulan di Kabupaten Ende antara tahun 2017 ke 2021. Analisis ini mencakup tujuh belas sektor usaha yang termasuk dalam PDRB. Analisis ini mengkaji pertumbuhan ekonomi nasional, bauran industri, dan keunggulan kompetitif sebagai komponen- komponennya.

Di Kabupaten Ende, Provinsi NTT, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menunjukkan daya saing tertinggi, dengan nilai Cij positif sebesar 89.050.890 dalam jutaan Rupiah. Di sisi lain, sektor perdagangan besar dan eceran memiliki daya saing terendah, dengan nilai Cij negatif sebesar -34.523.800 dalam

(9)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 139

jutaan Rupiah. Bauran industri mengacu pada kombinasi sektor-sektor yang saling berhubungan di suatu wilayah. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan 214.602.860 dalam jutaan Rupiah dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 162.777.760 dalam jutaan Rupiah memiliki nilai Mij yang positif, yang mengindikasikan daya saing yang tinggi. Sebaliknya, sektor konstruksi -39.552.430 dalam jutaan Rupiah dan sektor jasa pendidikan -34.366.740 dalam jutaan Rupiah memiliki daya saing terendah.

Tabel 1. Hasil Analisis Shift-share Kabupaten Ende Tahun 2017-2022

Kategori Nij Mij Cij Dij Sektor

Ekonomi Utama A. Pertanian, Kehutanan, dan

Perikanan 199287 214603 89051 502941 Sektor

Primer 502.940,66 B. Pertambangan dan Penggalian 10290.1 -13310 8380.2 5360.4

Sektor Sekunder 31.144,85 C. Industri Pengolahan 10767.8 -3418.4 6955.2 14305

D. Pengadaan Listrik dan Gas 505.392 624.11 -275.84 853.67 E. Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur Ulang 540.683 543.78 -178.49 905.98

F. Konstruksi 76985.3 -39552 -27713 9720.2

G. Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 119616 162778 -34524 247870

Sektor Tersier 479.890,55 H. Transportasi dan Pergudangan 44417.1 -25805 -15781 2831.2

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 2331.01 -82.454 -345.75 1902.8

J. Informasi dan Komunikasi 40899.4 39529 1805.5 82234 K. Jasa Keuangan dan Asuransi 28361 7642.9 -286.97 35717

L. Real Estate 20259.7 -7798.8 -7647.6 4813.3

M,N. Jasa Perusahaan 2160.95 -6444 -754.66 -5038

O. Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 78455.1 19534 -28460 69529

P. Jasa Pendidikan 69749.1 -34367 -11314 24069

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 13989.9 11202 -2439 22753

R,S,T,U. Jasa Lainnya 16082.1 -23006 134.4 -6790

Sumber: Data Diolah (2023)

(10)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 140

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan di Kabupaten Ende menunjukkan keunggulan kompetitif yang signifikan dengan nilai Cij positif sebesar 89.050.890 dalam jutaan Rupiah. Sebaliknya, industri perdagangan besar dan eceran menunjukkan keunggulan kompetitif yang paling rendah dengan nilai Nij negatif sebesar -34.523.800 dalam jutaan Rupiah. Dalam hal kontribusi ekonomi, sektor primer memiliki dampak tertinggi yaitu sebesar 502.940,66 dalam jutaan Rupiah, sedangkan sektor sekunder memiliki dampak terendah yaitu sebesar 31.144,85 dalam jutaan Rupiah. Meskipun sektor primer tetap dominan dan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB, namun perkembangan yang bervariasi dari ketiga sektor tersebut mengindikasikan adanya pergeseran struktur ekonomi dari sektor sekunder ke sektor tersier. Sektor pertanian di Kabupaten Ende memegang peranan penting dalam perekonomian daerah karena sumber daya alam yang melimpah, termasuk lahan pertanian yang luas, hutan yang melimpah dengan sumber daya kayu, dan hasil laut yang kaya.

Hasil penelitian mengenai pergeseran sektor sekunder ke sektor tersier di Kabupaten Ende didukung oleh penelitian Ramda & Utama (2015) yang menganalisis pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten Manggarai bahwa Kabupaten Manggarai mengalami pergeseran struktur ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan sektor tersier berdasarkan proporsi kontribusi sektor ekonomi yang berbeda terhadap PDRB Kabupaten Manggarai. Penyebab terjadinya pergeseran struktur ekonomi dari sektor sekunder ke sektor tersier di Kabupaten Ende dapat disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan masyarakat, perkembangan pariwisata, peningkatan permintaan terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan, serta upaya diversifikasi ekonomi untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi.

Analisis Location Quotient (LQ)

Pendekatan Location Quotient (LQ) mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang dominan untuk pembangunan daerah. Sektor unggulan menunjukkan daya

(11)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 141

saing dibandingkan dengan sektor lainnya, dengan mempertimbangkan faktor- faktor seperti fondasi sektoral, tingkat pertumbuhan, potensi, dan daya saing (Husaini & Siregar, 2019). Metode LQ membandingkan distribusi PDRB sektoral di Kabupaten Ende dengan distribusi PDRB Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan analisis LQ dari tahun 2017 hingga 2022, sembilan dari 17 sektor ekonomi di Kabupaten Ende merupakan sektor unggulan dengan nilai LQ lebih besar dari 1, yang mengindikasikan kontribusinya yang signifikan terhadap perekonomian daerah. Sektor-sektor tersebut antara lain pertambangan dan penggalian, pengolahan, pengadaan air, pengelolaan sampah, daur ulang, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, transportasi dan pergudangan, real estate, jasa perusahaan, dan jasa pendidikan. Sektor-sektor ini sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di wilayah ini. Studi ini sejalan dengan temuan Putri & Sagajoka (2020) yang mengidentifikasi sektor-sektor basis dengan menggunakan pendekatan yang sama dari tahun 2013 hingga 2017. Khususnya, sektor jasa perusahaan telah tumbuh dan muncul sebagai sektor basis baru selama periode studi 2017-2022, yang semakin mendukung kesimpulan studi ini.

Sektor-sektor yang memiliki nilai LQ lebih kecil dari 1 di Kabupaten Ende adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan, pengadaan listrik dan gas, konstruksi, penyediaan akomodasi dan makan minum, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, jasa kesehatan, dan jasa kemasyarakatan. Sektor-sektor ini menunjukkan spesialisasi yang lebih rendah di tingkat lokal dibandingkan dengan tingkat Provinsi NTT. Sebagai sektor non-basis, sektor-sektor ini terbatas untuk memenuhi permintaan lokal dan tidak dapat melakukan kegiatan ekspor, sehingga tidak dapat menghasilkan pendapatan tambahan bagi Kabupaten Ende. Sebuah studi oleh Sari

& Rahmawati (2018) di Kota Kediri menggambarkan sektor ekonomi non-basis sebagai kegiatan yang memenuhi kebutuhan lokal dalam konteks ekonomi

(12)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 142

tertentu, dengan fokus pada pemanfaatan pasar lokal untuk produksi dan pemasaran.

Tabel 2. Analisis LQ, MRP, Overlay and Typologi Klasen Kabupaten Ende

Kategori MRP

LQ Overly Typology Klasen RPs RPr

A. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1.356 0.65 0.99 + - V B. Pertambangan dan Penggalian 0.337 3.54 1.1 - + II

C. Industri Pengolahan 0.274 1.46 1.17 - + II

D. Pengadaan Listrik dan Gas 0.443 -1.79 0.84 - - VI E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 1.122 -0.23 1.06 + + III

F. Konstruksi -0.17 3.46 1 - - VII

G. Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0.55 2.32 1.38 - + III H. Transportasi dan Pergudangan 0.466 3.69 1.22 - + IV I. Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 0.594 8.53 0.48 - - VII

J. Informasi dan Komunikasi 1.016 -2.2 0.59 + - V

K. Jasa Keuangan dan Asuransi 1.023 -1.66 0.95 + - VI

L. Real Estate 0.391 0.99 1.14 - + II

M,N. Jasa Perusahaan -0.45 8.47 1.44 - + II

O. Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 0.292 -1.09 0.81 - - VI

P. Jasa Pendidikan 1.282 -0.64 1.12 + + II

Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1.566 -0.04 0.81 + - VI

R,S,T,U. Jasa Lainnya -0.8 3.51 1.11 - + II

Sumber: Data Diolah (2023)

Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP)

Metode MRP mengidentifikasi sektor-sektor ekonomi yang menjanjikan berdasarkan kriteria pertumbuhannya, yang diukur dari rasio pertumbuhan PDRB

(13)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 143

daerah referensi (Provinsi NTT) dan daerah studi (Kabupaten Ende) yang dilambangkan sebagai RPs dan RPr. Sektor-sektor di Kabupaten Ende antara tahun 2017 hingga 2022 yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan dengan Kabupaten Ende dan Provinsi NTT memiliki nilai RPs dan RPr yang positif.

Sektor-sektor tersebut, termasuk pertanian, kehutanan, dan perikanan, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum; dan real estat, berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

Sektor-sektor yang dominan tumbuh di Kabupaten Ende (RPs positif, RPr negatif) antara lain pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, pengelolaan sampah, informasi dan komunikasi, jasa keuangan, administrasi pemerintahan, jasa pendidikan, jasa kesehatan, dan kegiatan sosial. Sektor konstruksi, jasa perusahaan, dan jasa lainnya menunjukkan RPs negatif dan RPr positif, yang mengindikasikan keunggulan sektor-sektor tersebut di Provinsi NTT dibandingkan di Kabupaten Ende. Sebagian besar sektor ekonomi di Kabupaten Ende (2017-2022) memiliki potensi pengembangan, konsisten dengan temuan di Kabupaten Tabanan oleh Mardiana et al., (2017). Sektor-sektor pertumbuhan utama di kedua wilayah tersebut meliputi perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, transportasi dan pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makan minum.

Analisis Overlay

Analisis overlay menggabungkan analisis LQ dan MRP untuk mengidentifikasi industri atau kegiatan ekonomi di masa depan. Analisis ini mempertimbangkan kriteria pertumbuhan, terutama nilai PDRB dan LQ yang positif dan melebihi 1, yang mengindikasikan keunggulan komparatif. Sektor pengadaan air, pengelolaan dan daur ulang sampah, dan jasa pendidikan di Kabupaten Ende memiliki keunggulan komparatif dari tahun 2017 hingga 2022.

(14)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 144

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, informasi dan komunikasi, keuangan dan asuransi, jasa kesehatan, dan kegiatan sosial menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik namun masih memerlukan peningkatan keunggulan kompetitif. Sebaliknya, industri pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, real estat, jasa perusahaan, dan jasa lainnya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan keunggulan komparatif. Sektor konstruksi, penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib memiliki potensi pertumbuhan dan keunggulan komparatif.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Adiyatin et al., (2019) di Kota Pontianak menyatakan sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang merupakan sektor unggulan. Sektor-sektor yang menjanjikan untuk pengembangan masa depan di Kabupaten Ende menunjukkan tingkat pertumbuhan yang tinggi dan keunggulan komparatif. Untuk itu perlu dilihat proporsi PDRB tahunan yang disumbangkan oleh berbagai sektor. Sektor-sektor ini berkontribusi signifikan terhadap PDRB, yang menunjukkan potensi pengembangannya dan menjadikannya prioritas penting bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah.

Analisis Tipologi Sektoral (Klasen)

Tipologi Klassen mengklasifikasikan sektor-sektor regional berdasarkan pertumbuhannya relatif terhadap wilayah yang lebih luas dan pangsanya dibandingkan dengan nilai rata-rata. Dalam analisis terhadap 17 sektor ekonomi di Kabupaten Ende dari tahun 2017 hingga 2022, Tipologi I tidak memasukkan sektor dengan pertumbuhan yang luar biasa. Namun, Tipologi II mengidentifikasi sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, real estate, jasa perusahaan, jasa pendidikan, dan jasa lainnya sebagai enam sektor dengan pertumbuhan yang luar biasa. Tipologi III meliputi pengelolaan dan daur ulang limbah, pengadaan air,

(15)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 145

perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor sebagai sektor-sektor dengan pertumbuhan ekonomi yang baik.

Tipologi IV mengidentifikasi transportasi dan pergudangan sebagai sektor yang telah berkembang secara signifikan dan mengalami pertumbuhan yang substansial. Tipologi V terdiri dari sektor pertanian, kehutanan, perikanan, dan informasi dan komunikasi, yang menunjukkan pertumbuhan sektor yang memuaskan. Tipologi VII meliputi pengadaan listrik dan gas, jasa keuangan dan asuransi, administrasi pemerintahan, pertahanan, jaminan sosial wajib, jasa kesehatan, dan kegiatan sosial sebagai sektor-sektor yang pertumbuhan ekonominya lebih lambat. Tipologi ini juga mencakup industri konstruksi, jasa penginapan, dan penjualan makanan dan minuman, yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang minim. Temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silvya et al., (2019), yang menekankan pada tinggi rendahnya indikator sektor-sektor di Kota Batu berdasarkan perbandingan rata-rata seluruh sektor di Kota Batu.

KESIMPULAN

Sektor primer diproyeksikan akan mendominasi perekonomian Kabupaten Ende dari tahun 2017 hingga 2022, didukung oleh sumber daya alam yang melimpah seperti hasil laut dan komoditas pertanian. Pergeseran struktur ekonomi didorong oleh perubahan kontribusi sektor sekunder ke sektor tersier, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti peningkatan tingkat pendapatan, pertumbuhan pariwisata, peningkatan permintaan akan layanan pendidikan dan kesehatan, dan upaya untuk meningkatkan nilai ekonomi. Analisis overlay menggabungkan temuan LQ dan MRP untuk mengidentifikasi sektor-sektor penting di Kabupaten Ende yang memiliki pertumbuhan dan keunggulan komparatif yang signifikan. Sektor-sektor ini meliputi penyediaan air bersih, pengelolaan limbah, daur ulang, dan layanan pendidikan. Analisis Tipologi Klassen menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan di sektor pertambangan,

(16)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 146

pengolahan, real estate, jasa bisnis, jasa pendidikan, dan sektor-sektor lainnya.

Dengan memanfaatkan potensi sektor-sektor ini, penciptaan lapangan kerja, ekspansi ekonomi yang berkelanjutan, dan peningkatan kesejahteraan dapat distimulasi di komunitas masyarakat lokal.

DAFTAR RUJUKAN

Adiyatin, D., Satyahadewi, N., & Perdana, H. (2019). Anaisis Overlay untuk Menentukan Potensi Sektor Ekonomi Unggulan dalam Pembangunan Daerah (Studi Kasus dengan PDRB Kota Pontianak). Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika Dan Terapannya, 8(4).

https://doi.org/10.26418/bbimst.v8i4.36746

Alfiansyah, H., & Budyanra, B. (2020). Analisis Ketimpangan Pembangunan Antarkabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2017.

Seminar Nasional Official Statistics, 2019(1), 424–429.

https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2019i1.26

Arsyad, L. (2010). Ekonomi Pembangunan (Edisi 5). UPP STIM YKPN.

Badan Pusat Stastika (BPS) Kabupaten Ende. (2023). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Menurut Lapangan Usaha Atas Harga Konstan Kabupaten Ende.

2017-2022-2022. https://endekab.bps.go.id/indicator/52/379/1/-seri-2010- pdrb-atas-dasar-harga-konstan-menurut-lapangan-usaha.html

Dima, E. T. . (2022). Analisis Struktur Sektor Unggulan Dan Perekonomian.

Ekopem: Jurnal Ekonomi Pembangunan, 4(1), 42–51.

https://doi.org/https://doi.org/10.32938/jep.v7i1.2462

Dong-Hyeon, K., & Shu-Chin, L. (2017). Natural Resources and Economic Development: New Panel Evidence. Evironmental & Resource Economics, 66(2), 363–391. https://doi.org/10.1007/s10640-015-9954-5

Fika, Zamhuri, M. Y., & Tenriawaru, N. (2019). Analysis of Regional Economic Sector Shift And Growth in Palopo City Based On Shift Share Application.

Advances in Environmental Biology, 13(11), 34–41.

https://doi.org/10.22587/aeb.2019.13.11.7

Husaini, & Siregar, S. (2019). Analisis Pergeseran Struktur Ekonomi Dan Sektor Unggulan Di Kabupaten Tabalong Tahun 2013-2017. JIEP: Jurnal Ilmu

Ekonomi Dan Pembangunan, 2(3), 692.

https://doi.org/10.20527/jiep.v2i3.1201

Iskandar, M., & Nurrahmi, F. (2019). Analysis of Economic Potentials, Transformation of Shifting Structures and Economic Specialization: Post

(17)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 147

Territorial Split in Aceh. 6(3), 38–45.

Klau, A. D., & Hidayah, U. (2021). Analisis Potensi Ekonomi untuk Meningkatkan Daya Saing di Kawasan Perbatasan Nusa Tenggara Timur. EKOPEM : Jurnal Rkonomi Pembangunan: Jurnal Rkonomi Pembangunan, 3093(3), 13–26.

https://doi.org/https://doi.org/10.32938/jep.v6i3.1340

Kusumastuti, R., & Purnamadewi, Y. L. (2014). Strategi Pembangunan Ekonomi Wilayah Provinsi Kalimantan Utara. Repositori Instutut Pertanian Bogor.

Mardiana, I. W., Budhi, M. K. S., & Swara, I. W. Y. (2017). Analisis Pergeseran Struktur Ekonomi dan Sektor Unggulan di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.

E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udaya, 6(3), 414–444.

Mujahidah. (2020). Analysis Of The Leading Economic Sector In South Sulawesi Province. Jurnal Economic Resources, 3(1), 54–62.

http://jurnal.fe.umi.ac.id/index.php/JER/article/view/500

Mukhsin. (2019). Analisis Ekonomi Potensial Sebagai Dasar Dalam Perencanaan dan Pertumbuhan Pembangunan Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Jurnal PenKomi : Kajian Pendidikan Dan Ekonomi, 2(2), 20–32.

https://doi.org/https://doi.org/10.33627/pk.v2i1.143

Putri, S. P., & Sagajoka, E. (2020). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah Kabupaten Ende Tahun 2013-2017. Jurnal Ekuilibrium,

01(September), 1–14. https://e-

journal.uniflor.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1103

Ramda, E. E., & Utama, M. S. (2015). Pergeseran Struktur Ekonomi dan Potensi Sektor Ekonomi Kabupaten Manggarai Periode 2010-2015. E-Jurnal EP Unud,

6(3), 312–336.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eep/article/view/27907%3E.

Sari, T. P., & Rahmawati, F. (2018). The Analysis of Excellent Economic Sector in Regional Economic Building in Kediri City. 91–103.

https://doi.org/10.18502/kss.v3i3.1876

Silvya, N. B., Hidayat, W., & Syaifullah, Y. (2019). Analisis Sektor Ekonomi Unggulan Dan Pergeseran Struktur Perekonomian Kota Batu Tahun 2012-2016. Jurnal Ilmu Ekonomi JIE, 3(1), 166–177. https://doi.org/10.22219/jie.v3i1.8233 Supriadi, A., Ardiani, G. T., & Hastuti, D. (2022). Analysis of Economic Potential

Identification and Provincial Economic Sector Shifts in Java Island. Saudi Journal of Business and Management Studies, 7(9), 257–266.

https://doi.org/10.36348/sjbms.2022.v07i09.003

Syapsan. (2019). Analisis Penentuan Sektor Unggulan Perekonomian dan Formulasi Strategi Pengembangannnya di Kabupaten Indragiri Hilir.

(18)

Maria Imakulata Pongge, dkk – Analisis Sektor Ekonomi Unggulan dan Pergeseran Struktur

Ekonomi di Kabupaten Ende Tahun 2017-2021 Page | 148

Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan, 19(1), 100–113.

https://doi.org/10.30596/ekonomikawan.v19i1.3244

Syawal, T., Nursini, Hamrullah, & Lambali, S. (2022). Analisis Sektor Basis Perekonomian Daerah: Studi Kasus Bulukumba. Development Policy and

Management Review (DPMR), 2(2), 134–156.

https://journal.unhas.ac.id/index.php/DPMR/

Syukur, R., Patiung, M., & Hermawati, D. T. (2019). Analisis Sektor Pertanian, Kehuatanan dan Peiklanan sebagai Sektor Potensial yang Berkelanjutan di Kabupaten Bayuwangi. Jurnal Ilmiah Sosio Agribisnis, 21(1), 44–61.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30742/jisa21120211349

Vikaliana, R. (2017). Analisis Identifikasi Sektor Perekonomian Sebagai Sektor Basis Dan Sektor Potensial Di Kota Bogor. Transparansi Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 9(2), 198–208. https://doi.org/10.31334/trans.v9i2.24

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan penelitian yang memakai analisis shift share selama pandemi antara lain kajian tentang pergeseran struktur ekonomi dan potensi ekonomi Kabupaten Badung di era