Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui dan menganalisis sistem pembayaran pinjaman yang dilakukan di Shopee PayLatter pada mahasiswa UIN Kiai Haji Ahmad Sidiq Jember; (2) memahami dan menganalisis sistem pembayaran kredit Shopee PayLater dalam perspektif fatwa nomor DSN 57/DSN-MUI/V/2007. Analisis Perspektif Pasar Sistem Pembayaran Kredit Shopee Paylater DSN Fatwa nomor 57/DSN-MUI/V/2007 (Studi kasus pengguna Shopee PayLater di kalangan mahasiswa UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember). Bagaimana sistem pembayaran pulsa marketplace PayLater untuk mahasiswa UIN Kiai Haji Ahmad Sidiq Jember.
Mengetahui dan menganalisis sistem pembayaran kredit Shopee PayLater dalam perspektif fatwa DSN nomor 57/DSN-MUI/V/2007.
PENDAHULUAN
- Konteks Penelitian
- Fokus Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Definisi Istilah
- Sistematika Pembahasan
Sistematika penulisan ini dibuat untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi skripsi ini secara keseluruhan dan urut sesuai pembahasan.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
20 Elvyo Salsabella, Tinjauan Hukum Islam tentang Praktek Jual Beli Menggunakan ShopeePayLater, disertasi (Ponorogo: IAIN Ponorogo, 2020). 21 Nadia Rohmah Safitri, Sistem Shopee PayLater dalam Pembayaran Jual Beli Online Dalam Perspektif Penyusunan Hukum Ekonomi Syariah, Skripsi (Jember: UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember, 2022). Judul: Tinjauan Hukum Islam Jual Beli Online di Shopee dan Perlindungan Konsumen di Shopee Menurut Mahasiswa UIN Syahid Jakarta.
Judul : Sistem PayLater Shopee dalam Pembayaran Jual Beli Online Perspektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.
Kajian Teori
Ada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran yang diterapkan Bank Indonesia (BI), antara lain prinsip keamanan, prinsip efisiensi, prinsip pemerataan akses, dan prinsip perlindungan konsumen. Aman artinya setiap penyedia sistem pembayaran harus mengelola dan memitigasi dengan baik seluruh risiko dalam sistem pembayaran, seperti risiko likuiditas, risiko kredit, risiko penipuan. Prinsip efisiensi menekankan bahwa penerapan sistem pembayaran harus dimanfaatkan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat menjadi lebih murah karena skala ekonomi yang semakin besar.
Sedangkan sebagai lembaga yang mengedarkan uang, kelancaran sistem pembayaran diwujudkan dengan tetap menjaga jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat dan dalam kondisi layak edar atau biasa disebut dengan kebijakan moneter yang bersih. Perkembangan teknologi yang pesat telah mempengaruhi perkembangan sistem pembayaran dalam transaksi bisnis, terutama untuk menjaga kelangsungan hubungan bisnis antar para pihak. 23 Sistem pembayaran yang merupakan salah satu pilar pendukung stabilitas sistem keuangan mengalami perkembangan, mulai dari tahun yang pertama praktik yang hanya menggunakan uang tunai kini merambah ke sistem pembayaran digital, atau bisa disebut uang elektronik (e-money).24 Kemajuan teknologi dalam sistem pembayaran menggeser peran uang tunai (mata uang) sebagai alat pembayaran menjadi bentuk pembayaran nontunai yang lebih efisien dan ekonomis. 24 Bank Indonesia, Laporan Sistem Pembayaran dan Peredaran Uang, Direktorat Akuntansi dan Sistem Pembayaran, dan Direktorat Peredaran Uang, 2008, hal.
Era revolusi industri 4026 menunjukkan semakin besarnya pengaruh teknologi terhadap sistem pembayaran dengan berbagai aplikasi yang digunakan masyarakat sebagai alat pembayaran nontunai. Konsumen pengguna sistem pembayaran digital saat ini umumnya didominasi oleh masyarakat kelas menengah ke atas, serta masyarakat yang sudah melek teknologi. Oleh karena itu, meminimalisir penggunaan uang tunai merupakan salah satu cara agar nilai mata uang tidak anjlok dan tetap stabil. 28 Pandangan Islam terhadap perkembangan sistem pembayaran digital di era revolusi industri 4.0 sangat tepat diterapkan pada kasus-kasus antisipasi riba. dan horor yang saat ini dianggap tabu di kalangan masyarakat.
Dimana sistem pembayaran dibuat dengan transparansi dalam setiap transaksi yang dilakukan, sehingga tidak terjadi manipulasi biaya yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Orang yang tidak berakal tidak bisa dipercaya untuk mempunyai amanah, sedangkan 'ariyahi pada hakikatnya adalah amanah yang harus dijaga oleh orang yang dapat memanfaatkannya. Al-hawalah adalah pengalihan utang dari seseorang yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya.
Hawalah Muqayyadah adalah dimana muhil adalah orang yang berhutang kepada muhal sekaligus berhutang kepada muhal'alaih sebagaimana dimaksud dalam fatwa tersebut.60.
METODELOGI PENETILIAN
Pendekatan dan jenis penelitian
Lokasi Penelitian
Subyek Penelitian
UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember-student wat al lankal die Shopee PayLater-mark gebruik.
Teknik Pengumpulan Data
Oleh karena itu, peneliti wajib meminta izin terlebih dahulu kepada warga yang bersangkutan atau warga yang ingin datanya dicatat dengan kredit online atau Shopee PayLatter. Namun jika suatu saat ada warga yang meminta penelitian pribadi agar informasi pribadinya tidak tersebar luas, maka peneliti harus rela melindungi dan menjaga kerahasiaannya. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi langsung untuk mengetahui siapa saja yang masih awam dengan kredit online di Shopee PayLatter.
Dalam proses observasinya peneliti harus mengikuti proses pengumpulan data dan pemasukan data ke dalam kredit online shopee paylatter. Untuk mendapatkan data yang akurat dan jelas, peneliti perlu segera turun ke lapangan dan mengumpulkan informasi pribadi warga yang hendak mendaftar kredit online Shopee PayLatter di wilayah Mangli. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah keterbukaan dan tanpa adanya paksaan antara peneliti dan informan yang akan langsung diwawancarai oleh peneliti mengenai informasi pribadi yang akan digunakan untuk mendaftar kredit online shopee payltter, sehingga peneliti wajib mendengarkan. dengan jelas dan mencatat informasi pribadi pelapor.
Beberapa mahasiswa UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember memiliki aplikasi kredit online khususnya Shopee PayLaytter, namun mereka belum mengetahui lebih jauh tentang Shopee PayLatter dan sistem kredit online. Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa pelajar yang menggunakan Shopee Paylater dan terkena denda serta banned karena keterlambatan pembayaran bulanan Shopee Paylater. Wawancara juga dilakukan dengan Customer Curve (CS) Shopee PayLatter melalui aplikasi SHOPEE agar peneliti dapat melakukannya.
Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh gambaran dari sudut pandang subjek melalui media tertulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan. Dokumentasi digunakan peneliti untuk mencari data berupa dokumen seperti data diri informan untuk melakukan proses registrasi pembuatan aplikasi kredit Shopee PayLatter Online untuk memenuhi prosedur yang ada dalam tahapan pengisian data yang tersedia.
Analisis Data
Keabsahan Data
Tahapan-tahapan Penelitian
Sistem Pembayaran Pulsa Shopee PayLater untuk Mahasiswa UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember. Shopee PayLater saat ini sangat penting dan sangat banyak digunakan untuk belanja online khususnya bagi mahasiswa UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember. Karena pelajar dapat berbelanja di Marketplace Shopee PayLater itu sendiri tanpa perlu mempunyai uang terlebih dahulu, sehingga pelajar dapat berbelanja online dengan batasan yang telah ditentukan oleh Shopee PayLater.
Metode pembayaran menggunakan Marketplace PayLater Shopee adalah Beli Sekarang, Bayar dan Cicilan (kredit). Peneliti juga akan membahas tentang Analisis Sistem Pembayaran Pulsa di Marketplace Shopee PayLater pada Mahasiswa UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember. 57/DSN-MUI/V/2007 yaitu sistem kredit di Marketplace PayLater Shopee dilihat dari syarat dan ketentuan berlaku di nomor Fatwa DSN.
Menurut peneliti disini, mahasiswa UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember telah mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku dalam penggunaan Marketplace Shopee PayLater. Pasar Shopee PayLater juga dapat digunakan jika pengguna telah menggunakan aplikasi Shopee selama 3 bulan dan memiliki KTP atau telah berusia 17 tahun. Saat ini pasar Shopee PayLater sangat mudah digunakan dan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi mahasiswa UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember, dimana di pasar Shopee PayLater mahasiswa dapat berbelanja tanpa memikirkan biaya-biaya sebelumnya.
Safitri Nadia Rohmah, Sistem Shopee PayLater dalam Pembayaran Jual Beli Online Kompilasi Presektif Hukum Ekonomi Syariah, Skripsi (Jember: UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember, 2022). Untuk memperoleh informasi dan data mengenai mahasiswa yang menggunakan marketplace Shopee PayLater dan mengamati mahasiswa yang menggunakan cicilan pada marketplace Shoppe PayLater kampus UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember. Untuk mengetahui berapa jumlah mahasiswa UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember yang menggunakan Shopee PayLater dan meneliti mahasiswa yang menggunakan pembayaran pulsa di marketplace Shopee PayLater.
Berapa persentase bunga yang Anda dapatkan saat jatuh tempo pembayaran di Shopee PayLater?
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
Gambaran Obyek Penelitian
Penyajian Data dan Analisa
Pembahasan Temuan
PENUTUP
Kesimpulan
Bahwa cara menggunakan shopee paylater adalah dengan membuat akun shopee terlebih dahulu, kemudian melakukan aktivasi menggunakan id card yang sudah anda miliki, dan ikuti semua tata cara aktivasi pengguna shopee paylater. Kemudian tunggu datanya dimasukkan oleh pihak shopee paylater. Jika sudah dimasukkan, maka otomatis akan muncul limit pinjaman yang diberikan oleh Shopee PayLater. Kemudian pengguna dapat langsung menggunakan Shopee PayLater untuk berbelanja barang atau produk yang diinginkannya dengan cara Beli Sekarang, Bayar Nanti atau dengan cara mencicil 3, 6 dan 12 kali, namun jika menggunakan sistem cicilan maka konsumen akan mendapatkan bunga dari setiap pembelian barang atau produk sesuai dengan 2,59% setiap bulan.
Namun jika konsumen terlambat membayar atau terlambat, maka konsumen akan menerima bunga sebesar 5% setiap bulannya dari setiap total tagihan. Bahwa dalam Fatwa DSN nomor 57/DSN-MUI/V/2007 transaksi Shopee PayLater ini termasuk dalam akad Kafalah, dimana Fatwa DSN tentang Letters of Credit (L/C) menjelaskan bahwa Kredit Shopee PayLater -pengguna menurut para ahli dan ulam 'tidak diperbolehkan. Mengenai riba, tidak ada satupun konsep dalam Akad Kafalah yang secara khusus membahas riba.
Namun fitur Shopee PayLater masih bisa dikatakan ribet karena tidak mematok bunga pada waktu verifikasi awal.
Saran
Muslehuddin Muhammad, Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran Orientalis: Kajian Banding Sistem Hukum Islam, Yogyakarta: Tiara Wacana, 1991. Salsabella Elvyo, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Menggunakan ShopeePayLater, Skripsi (Ponorogo: IAIN, No.2020, IAIN20 ). , Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Online shopee dan Perlindungan Konsumen di shopee Menurut Mahasiswa UIN Syahid Jakarta, Teza, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2019.
Agesthia Monica Marinda, Analisis Hukum Islam terhadap Pinjaman Uang Elektronik Shopee Bayar Nanti di E-Commerce, Skripsi, Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2020. Moedasir Andiana, Marketplace adalah: Mengenal Marketplace dan Primernya, 13 Juli 2022, https:/ /majoo .id/ Solusi/detail/marketplace-is. Šeriatske smernice, šeriatska ekonomija, 8. junij 2021, https://mui.or.id/bimbingan-syariah/30238/politik-kredit-dalam-unjung-pandang-islam/.
Bank Indonesia, Laporan Sistem Pembayaran dan Peredaran Kas, Direktorat Akuntansi Direktorat Sistem Pembayaran dan Peredaran Kas, 2008. Lembaga : Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember memberikan pernyataan bahwa hasil penelitian yang dilakukan tidak mengandung unsur Plagiat. hasil orang lain.