ANALISIS SISTEM DU PONT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
(Studi pada PT Astra International Tbk Periode 2012-2016)
Rindang Cahyaningsih
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya [email protected]
Dosen Pembimbing:
Dr. Siti Aisjah, SE., MS., CSRS., CFP.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
ABSTRACT
This study aims to determine and analyze the financial performance of PT Astra International Tbk and subsidiaries during the period 2012-2016 using Du Pont System analysis. Du Pont Systems Analysis is an analysis system intended to show net profit margin (NPM), total assets turnover (TATO), and return on investment (ROI) interact to determine the return on equity (ROE). The type of this research is descriptive research with quantitative approach. Sources of data used are secondary data in the form of corporate financial statements, especially balance sheet and income statement. The results showed that the value of NPM, TATO, and ROI fluctuated during the period 20122016. The fluctuation of the value is not so prominent that it shows that PT Astra International Tbk and its subsidiaries has a good financial performance. This shows that the company is able to make the company's expense to generate sales, manage all assets owned to generate sales, and able to generate the return in the form of net profit on assets invested.
Keywords: Financial Performance, Net Profit Margin (NPM), Total Assets Turnover (TATO), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE).
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan perusahaan PT Astra International Tbk dan anak perusahaan selama periode 2012-2016 dengan menggunakan analisis Sistem Du Pont. Analisis Sistem Du Pont merupakan suatu sistem analisis yang dimaksudkan untuk menunjukkan net profit margin (NPM), total assets turnover (TATO), dan return on investment (ROI) saling berinteraksi untuk menentukan return on equity (ROE). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan khususnya neraca dan laporan laba rugi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai NPM, TATO, dan ROI berfluktuasi selama periode 2012-2016.
Fluktuasi nilai tersebut tidak terlalu menonjol sehingga hal ini menunjukkan bahwa PT Astra International Tbk dan anak perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengefisienkan beban perusahaan dalam menghasilkan penjualan, mengelola seluruh aset yang dimiliki untuk menghasilkan
penjualan, serta mampu menghasilkan pengembalian berupa laba bersih atas aset yang diinvestasikannya.
Kata kunci: Kinerja Keuangan, Net Profit Margin (NPM), Total Assets Turnover (TATO), Return On Investment (ROI), Return On Equity (ROE).
1. PENDAHULUAN
PT Astra International Tbk, merupakan perusahaan multinasional yang berdiri sejak tahun 1957 sebagai sebuah perusahaan umum dengan nama Astra International Inc. Pada tahun 1990 dilakukan perubahan nama menjadi PT Astra International Tbk,
dalam rangka penawaran umum perdana saham Perseroan kepada masyarakat.
PT Astra International Tbk, berpusat di Jakarta. PT Astra International Tbk, memiliki 212 anak perusahaan, ventura bersama dan entitas asosiasi yang bergerak pada 7 bidang usaha yang terdiri dari Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis,
Infrastruktur dan Logistik, Teknologi Informasi, dan Properti (www.astra.co.id). Bidang-bidang tersebut merupakan bidang vital yang dibutuhkan dan diminati oleh masyarakat serta memiliki prospek yang menjanjikan.
PT Astra Otoparts Tbk merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang penyediaan komponen. Perusahaan ini berhasil mengukir prestasi kesembilan kalinya pada ajang Corporate Image Award. Pada tahun 2016, PT Astra Otoparts Tbk mencatat peningkatan kinerjanya sebagai dampak volume penjualan dan nilai tukar rupiah yang stabil. PT Bank Permata Tbk bergerak di sektor jasa keuangan. PT Bank permata melayani lebih dari dua juta nasabah dan memiliki 56 kantor cabang, 253 kantor cabang pembantu, 22 kantor kas, 22 kas keliling atau mobil, 6 poin pembayaran dan 1.008 unit ATM dengan fasilitas yang
integratif dan menjangkau operasional yang luas. PT United Tractors Tbk bergerak di sektor alat berat dan pertambangan yang pada akhir-akhir ini mengalami penurunan penjualan dikarenakan krisis ekonomi sehingga masyrakat memperpanjang masa pakai barang modal. PT Astra Agro Lestari Tbk bergerak di sektor Agribisnis.
Produk utama yang dihasilkan adalah kelapa sawit terbesar di Indonesia.
Fasilitas produksi perusahaan mencakup 31 unit pabrik kelapa. PT Astra Graphia Tbk bergerak dibidang teknologi dan informasi dengan
bermitra dengan Fuji Xerox perusahaan ini terbagi menjadi 4 segmen antara lain office, production, personal
printer, dan global services.
Peneliti ingin mengetahui anak perusahaan PT Astra Internasional Tbk, yang menyumbangkan efektivitas beban yang tinggi dan menghasilkan penjualan optimal melalui kinerja
keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis Sistem Du Pont.
Sistem Du Pont menguraikan kinerja dengan memecah ROE dan ROI atau ROA menjadi rasio komponen. Sistem Du Pont memberikan cara yang bermanfaat untuk menghubungkan rasio yang menjelaskan tingkat pengembalian aset dan ekuitas perusahaan (Brealy, Myers & Marcus, 2008). Analisis Sistem Du Pont merupakan analisis kinerja keuangan secara menyeluruh yang nantinya akan
menjadi pertimbangan induk perusahaan sebagai holding company
untuk mengoptimalkan anak perusahaannya. Perusahaan induk dapat mengambil kebijakan untuk strategi perencanaan keuangan dalam hal efektivitas beban dan meningkatkan produktivitas. Komponen Sistem Du Pont adalah Return on Assets (ROA) atau Return on Investments (ROI) dan Return on Equity (ROE). ROI (Return on Investments), dipengaruhi oleh profit margin dan perputaran aset
(assets turnover).
Sistem Du Pont digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya peningkatan dan penurunan ROA atau ROI dan ROE disebabkan peningkatan penjualan dan penurunan beban-beban, beban yang terlalu tinggi dan rendahnya penjualan, atau penjualan tetap tetapi beban-beban mengalami peningkatan, sehingga dengan
mengetahui hal tersebut dapat di ambil kebijakan dalam efisiensi biaya atau meningkatkan produktivitas.
2. KAJIAN PUSTAKA A.
Kinerja Keuangan
Menurut Brigham & Houston (2013), kinerja keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang dapat mengukur
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Munawir (2012) tujuan pengukuran kinerja keuangan
perusahaan adaah untuk mengetahui tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan tingkat stabilitas.
Menurut Brigham & Houston (2013) ukuran yang digunakan untuk
mengetahui kinerja keuangan dari suatu perusahaan guna dapat diukur dari nilai Return on Equity (ROE).
Menurut Jumingan (2006) berdasarkan tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi 8 macam, yaitu: analisis perbandingan laporan keuangan, analisis tren, analisis persentase per komponen, analisis sumber dan penggunaan modal kerja, analisis sumber dan penggunaan kas, analisis rasio keuangan, analisis perubahan laba kotor, dan analisis break even.
B. Sistem Du Pont
Menurut Arthur J. Keown, dkk (2011) analisis Du Pont adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisis profitabilitas perusahaan dan tingkat pengembalian ekuitas.
Brigham & Houston (2014) menjelaskan bahwa persamaan Du Pont merupakan rumus yang menunjukkan bahwa tingkat pengembalian atas aset dapat diperoleh dari perkalian profit margin dengan perputaran total aset.
Pengembalian aset (ROA) tersebut dapat diperoleh dari perkalian profit margin dengan perputaran total aset.
Sedangkan untuk mendapatkan
pengembalian atas ekuitas (ROE) dari pengembalian aset (ROA) dengan mengalikannya pada multiplier ekuitas.
Menurut Arthur J. Keown, dkk (2011) keunggulan Sistem Du Pont antara lain: 1) Memungkinkan pihak manajemen untuk melihat dengan lebih jelas apa yang mendorong tingkat pengembalian ekuitas dan apa hubungan antara marjin dan laba bersih, perputaran aset dan rasio hutang. 2) Sebagai salah satu teknik analisis keuangan yang sifatnya menyeluruh dan manajemen bisa mengetahui tingkat
efisiensi pendayagunaan aset. 3) Dapat digunakan untuk mengukur
profitabilitas masing-masing produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga diketahui produk mana yang potensial. 4) Dalam menganalisis laporan keuangan menggunakan
pendekatan yang lebih integratif dan menggunakan laporan keuangan
sebagai elemen analisisnya.
Sedangkan kelemahan dari analisis Sistem Du Pont adalah: 1) ROI suatu perusahaan sulit dibandingkan dengan ROI perusahaan lain yang sejenis, karena adanya perbedaan praktek akutansi yang digunakan. 2) Dengan menggunakan ROI saja tidak akan dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan antara dua permasalahan atau lebih dengan mendapatkan kesimpulan yang memuaskan.
C. Laporan Keuangan
Menurut Brigham & Houston (2015) laporan keuangan adalah
beberapa lembar kertas dengan angkaangka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan asetaset nyata yang berada di balik angka tersebut. Menurut Mamduh M.
Hanafi dan Abdul Halim Laporan
keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa
memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan.
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2016) tujuan pelaporan keuangan antara lain: untuk pengambilan keputusan, untuk memperkirakan aliran kas untuk pemakai eksternal, untuk
memperkirakan aliran kas perusahaan, informasi mengenai sumber daya ekonomi dan klaim terhadap sumber daya tersebut, informasi mengenai pendapatan dan komponen- komponennya, dan informasi aliran kas.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang relevan dan memberikan gambaran posisi serta kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menurut Brigham & Houston (2015) unsur-unsur laporan keuangan yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Menurut Irham Fahmi (2011) laporan keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan yaitu: 1) Laporan keuangan bersifat historis yang merupakan laporan atas kejadian yang telah berlalu, sehingga tidak dapat menjadi satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. 2) Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu. 3) Proses penyusunan laporan keuangan tidak jauh dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan. 4)
Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. 5) Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. 6) Lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi. 7) Laporan
keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis sehingga pemakai laporan keuangan harus mengerti dan menguasai istilahistilah teknis tersebut.
D. Analisis Laporan Keuangan Menurut Subramanyam (2014) analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari
alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data- data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.
Analisis laporan keuangan mengurangi ketergantungan pada firasat, tebakan, dan intuisi dalam pengambilan keputusan, serta mengurangi
ketidakpastian analisis bisnis.
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2016) analisis laporan keuangan memilki beberapa keterbatasan antara lain: 1) Data yang dicatat dan dilaporkan oleh laporan keuangan mendasarkan pada harga perolehan (historical cost). 2) Penyusunan laporan keuangan juga didasarkan pada beberapa alternatif metode akuntansi. 3) Upaya perbaikan barangkali bisa dilakukan oleh pihak manajemen untuk memperbaiki laporan keuangan sehingga laporan keuangan nampak bagus. 4) Banyak perusahaan yang mempunyai beberapa divisi atau anak perusahaan yang bergerak pada beberapa bidang usaha (industri). 5) Inflasi atau deflasi akan mempengaruhi
laporan keuangan terutama yang berkaitan dengan rekening-rekening jangka panjang seperti investasi jangka panjang. 6) Rata-rata industri merupakan rata-rata perusahaan yang ada dalam industri.
Teknik analisis laporan keuangan yang digunakan menurut Subramanyam et al. (2012) antara lain:
analisis laporan keuangan komperatif, analisis laporan keuangan common- size, analisis rasio, analisis arus kas, dan penilaian yang biasanya didasarkan pada nilai intrinsik sebuah perusahaan atau sahamnya. Dari kelima teknik analisis tersebut, analisis rasio keuangan merupakan salah satu alat analisis keuangan yang paling populer dan banyak digunakan (Subramanyam et al., 2012).
E. Analisis Rasio Keuangan
Menurut Arthur J. Keown, dkk (2011) rasio keuangan adalah penulisan ulang data akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Rasio tersebut memberikan cara untuk membuat perbandingan dan data keuangan perusahaan, yaitu untuk
memneliti arah pergerakan keuangan perusahaan maka digunakan rasio antar waktu dan dapat digunakan untuk membandingkan rasio antar-waktu.
Menurut Mamduh dan Abdul Halim (2016) rasio-rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabungkan angka-angka didalam atau antara laporan laba-rugi dan neraca.
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2016) jenis-jenis rasio keuangan antara lain: rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas.
Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya Irham Fahmi (2014), analisis rasio keuangan mempunyai keunggulan sebagai berikut: 1) Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang mudah dibaca dan ditafsirkan. 2) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit. 3) Mengetahui posisi perubahan ditengah industri lain.
4) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model
pengambilan keputusan dan model prediksi (Z-Score). 5)Menstandarisasi size perusahaan. 6) Lebih mudah
memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau time series. 7) Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.
Arthur J. Keown, dkk (2011) menjelaskan tentang beberapa kelemahan yang mungkin ditemui dalam menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan: 1) Kategori industri sulit untuk diidentifikasi jika perusahaan bergerak dalam berbagai bidang usaha. 2) Angka rata-rata industri yang digunakan merupakan sampel dari beberapa industri saja. 3) Setiap perusahaan menggunakan praktik akuntansi dan metode yang berbeda dalam perhitungan penyusutan aset tetap. 4) Target rasio setiap industri berbedabeda. 5) Banyak perusahaan yang mengalami perubahan-perubahan dalam operasionalnya.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Pengambilan data dilakukan
di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas Brawijaya. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan khususnya neraca dan laporan laba rugi.
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi.
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah PT Astra
International Tbk dan anak perusahaan yang tercatat di web resmi perusahaan yaitu sejumlah 31 anak perusahaan yang bergerak pada tujuh segmen usaha.
Kepemilikan PT. Astra International Tbk, terhadap 31 anak perusahaan tersebut adalah minimal 50%.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan kriteria anak perusahaan PT.
Astra Internasional Tbk, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), mempublikasikan laporan keuangannya pada periode penelitian (2012-2016), serta anak perusahaan langsung dari PT.
Astra Internasional Tbk. (bukan merupakan anak perusahaan dari anak perusahaan PT. Astra Internasional Tbk). Berdasarkan kriteria diatas maka diperoleh lima perusahaan antara lain;
PT Astra Otoparts Tbk yang bergerak pada bidang usaha otomotif, PT Bank Permata Tbk bergerak pada bidang usaha jasa keuangan, PT United Tractors Tbk yang bergerak pada bidang usaha alat berat dan
pertambangan, PT Astra Agro Lestari Tbk yang bergerak pada bidang usaha agribisinis, dan PT Astra Graphia Tbk yang bergerak pada bidang usaha teknologi informasi.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif dengan menggunakan analisis Sistem Du Pont. Adapun langkah-langkah yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Menghitung laba bersih setelah pajak, yang diperoleh dari selisih antara penjualan dengan total beban. Namun, laba bisa dilihat dari laporan laba rugi perusahaan. 2) Aset terdiri dari aset lancar dan aset tetap. 3) Menghitung Net Profit Margin (NPM). 4) Menghitung Total Assets Turnovers (TATO). 5) Menghitung Return on Investments (ROI). 6) Menghitung nilai Equity Multiplier (EM). 7) Menghitung Return on Eqiuty (ROE). 8) Nilai-nilai yang diperoleh dalam perhitungan pada
setiap perusahaan dibandingkan dan dianalisis dengan induk perusahaan (holding company) sebagai indikator pengukurannya (dengan melihat pada trend).
Kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan Sistem Du Pont terdiri dari rasio-rasio:
1) Net Profit Margin (NPM)
2) Total Assets Turnovers (TATO)
3) Return on Investments (ROI)
ROI = NPM x TATO
4) Equity Multiplier (EM)
5) Return on Eqiuty (ROE)
ROE = ROI x EM
4. HASIL PENELITIAN
DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Net Profit Margin (%)
Perusahaan periode 2012-2016
Pada tahun 2012 hingga 2014, nilai net profit margin (NPM) tertinggi adalah pada PT Bank Permata Tbk. Pada tahun 2015 adalah PT Astra Graphia Tbk sedangkan pada tahun 2016 adalah pada PT Astra Agro Lestari Tbk.
Penyebab turunnya nilai net profit margin adalah kenaikan persentase beban yang lebih besar dibanding peningkatan persentase penjualan.
Sehingga laba bersih menurun dan nilai net profit margin menurun. Turunnya
nilai net profit Nilai total assets turnover (TATO) tertinggi adalah pada PT Astra Graphia Tbk hal ini disebabkan perkembangan teknologi dan informasi yang pesat. Nilai terendah pada PT Bank Permata Tbk dikarenakan bergerak di sektor jasa keuangan yang lebih menekankan pada penggunaan beban dan tidak terlalu menekankan pada pemanfaatan
aset.
Tabel 3. Return on Investments (ROI)
Pada tahun 2012, nilai ROI tertinggi adalah pada PT Astra Agro Lestari Tbk.
sedangkan pada tahun 2013-2016 margin di juga dipengaruhi oleh faktor
diluar perusahaan seperti kenaikan kebijakan bahan baku produksi,
pemerintah, dan kondisi ekonomi pada tahun tersebut.
Tabel 2. Total Assets Turnover ( TATO ) Perusahaan p eriode 2012 - 201 6
Perusahaan periode 2012-2016 penggunaan total asetnya sehingga nilai TATO tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa perputaran aset perusahaan paling cepat dibanding perusahaan lain dalam penelitian.
Tabel 4. Equity Multiplier (EM) Perusahaan periode 2012-2016
Berdasarkan tabel diatas nilai EM terbesar adalah pada PT Bank Permata Tbk yang artinya penggunaan utang terbesar adalah pada PT Bank Permata Tbk. Hal ini disebabkan perusahaan merupakan perusahaan perbankan yang pasti memiliki utang dalam jumlah besar. Perusahaan lain dalam penelitian lebih banyak menggunakan total ekuitasnya dibanding dengan utang dalam mendanai seluruh asetnya.
Tabel 5. Return on Equity (ROE) Perusahaan periode 2012-2016
Nilai ROE tertinggi adalah pada PT Astra Graphia Tbk yang artinya perusahaan memberikan kontribusi nilai ROE tertinggi terhadap
perusahaan induk. Hal ini disebabkan nilai net profit margin dan TATO perusahaan tinggi sehingga nilai ROI tinggi dan dapat menghasilkan nilai ROE yang tinggi. Faktor lain adalah pada era saat ini teknologi informasi yang berkembang dengan pesat sehingga PT Astra Graphia Tbk memanfaat peluang dengan baik yaitu dengan mengeluarkan produk yang banyak diminati dan dibutuhkan oleh masyarakat.
Implikasi penelitian ini bagi perusahaan terkait adalah dapat
mengevaluasi kinerja keuangannya selama periode penelitian (tahun 2012- 2016). Sehingga dapat dibuat perbandingan atas kinerja keuangan dari tahun terdahulu dengan tahun berikutnya. Selanjutnya dapat membantu perusahaan dalam hal pengambilan keputusan serta dalam menyusun langkah-langkah yang diharapkan agar dapat mempertahankan maupun
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang dengan melihat kondisi pada saat ini melalui analisis rasio keuangan Sistem Du Pont.
Implikasi penelitian bagi anak perusahaan adalah anak perusahaan dapat mengevaluasi kinerja keuangannya dan dapat digunakan untuk perencanaan strategi dan kebijakan keuangan di masa yang akan datang. Namun, perusahaan juga harus memperhatikan hal lain selain keuangannya. Misalnya dengan tetap memperhatikan dampak proses
produksi terhadap lingkungan sehingga perusahaan tetap berjalan dengan prinsipnya yaitu menghasilkan produk yang peduli terhadap lingkungan.
5. PENUTUP A. Kesimpulan Hasil analisis rasio keuangan PT Astra International Tbk dan anak perusahaan dengan Sistem Du Pont periode penelitian dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 memiliki nilai net profit margin (NPM), total assets turnover (TATO), dan return on investment (ROI) mengalami perubahan yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Hal tersebut adalah wajar karena operasional perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dari dalam perusahaan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor dari luar perusahaan seperti naiknya harga bahan baku produksi, kebijakan pemerintah, dan kondisi ekonomi pada tahun tersebut.Namun, secara keseluruhan PT Astra
International Tbk dan anak perusahaan yang terdaftar di BEI memiliki kinerja keuangan yang baik.
Pada tahun 2012 hingga 2014, nilai net profit margin (NPM) tertinggi adalah pada PT Bank Permata Tbk. Pada tahun 2015 adalah PT Astra Graphia Tbk sedangkan pada tahun 2016 adalah pada PT Astra Agro
Lestari Tbk. Nilai total assets turnover (TATO) dan nilai return on investment
(ROI) tertinggi adalah pada PT Astra Graphia Tbk yang berarti PT Astra Graphia Tbk memiliki tingkat perputaran aset yang paling baik diantara perusahaan lain dalam penelitian serta paling mampu menghasilkan tingkat pengembalian berupa laba bersih atas aset yang diinvestasikannya. Sedangkan nilai return on equity (ROE) tertinggi adalah pada PT Astra Graphia Tbk yang berarti PT Astra Graphia Tbk paling
mampu menghasilkan tingkat pengembalian laba bersih perusahaan atas ekuitas yang digunakan untuk membiayai total aset perusahaan.
B. Saran
1) Net profit margin (NPM) diharapkan dapat tingkatkan melalui peningkatan penjualan dengan efisiensi beban yang optimal atau tercapainya penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan beban usaha.
2) PT Astra International Tbk dan anak perusahaan diharapkan dapat lebih memanfaatkan asetnya dalam mencapai target penjualan.
3) Perusahaan hendaknya lebih memperhatikan mengenai perkiraan atau prediksi penjualan
untuk mampu bertahan dalam kondisi perekonomian Indonesia yang berfluktuasi sehingga tidak terjadi penurunan penjualan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arief Sugiono. 2009. Manajemen Keuangan untuk Praktisi Keuangan. PT Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Badan Pusat Statistik. Jumlah dan Distribusi Penduduk, diakses tanggal 1 November 2017,
<http://sp2010.bps.go.id/>.
Brealey, R. A, dkk. 2008. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan
Perusahaan. PT Erlangga, Jakarta.
Brigham, Eugene F dan Joel F.
Houston. 2013. Dasar- dasar Manajemen Keuangan.
Salemba Empat, Jakarta.
Brigham, Eugene F dan Joel F.
Houston. 2014. Dasar- dasar Manajemen Keuangan.
Salemba Empat, Jakarta.
Brigham, Eugene F dan Joel F.
Houston. 2015. Dasar- dasar Manajemen Keuangan.
Salemba Empat, Jakarta.
Keown, J. Arthur, dkk. 2011.
Manajemen Keuangan. PT Indeks, Jakarta.
Media Indonesia. Pasar Indonesia Menarik Minat Produsen
Otomotif, diakses tanggal 1 November 2017,KKKKKKKKK
<http://www.kemenperin.go.id/ar tikel/7460/Pasar-
IndonesiaMenarik-Minat- ProdusenOtomotif>.
Munawir. 2012. Analisa Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
PT Astra International Tbk .2015.
Menyiasati Perekonomian Indonesia 2016, Majalah Astra Edisi 07. PT Astra International Tbk, Jakarta.
PT Astra International Tbk .2016.
Merintis Jalan Menuju Tingkat Pertumbuhan Selanjutnya, Annual Report Perusahaan. PT Astra International Tbk, Jakarta.
Sekaran, Uma .2009. Metodologi Penelitian untuk Bisnis.
Salemba Empat, Jakarta.
Subramanyan KR dan Wild John. 2012.
Analisis Laporan Keuangan, Terjemahan Dewi Yanti. Salemba Empat, Jakarta.
Subramanyan KR dan Wild John. 2014.
Analisis Laporan Keuangan, Terjemahan Dewi Yanti. Salemba Empat, Jakarta.