• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM KELISTRIKAN KAPAL PENANGKAP IKAN TUNA LONG LINEAR 300 GTR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS SISTEM KELISTRIKAN KAPAL PENANGKAP IKAN TUNA LONG LINEAR 300 GTR "

Copied!
66
0
0

Teks penuh

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik yang harus diambil untuk menyelesaikan program studi di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar. Saudara-saudaraku dan rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik khususnya angkatan 2012 yang dengan persahabatan dan persaudaraannya banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan daya listrik pada setiap situasi pengoperasian kapal dan menganalisis perbedaan instalasi listrik kapal dengan instalasi di darat.

industri pelayaran indonesia. Dalam perencanaan pemasangan tenaga listrik untuk kapal laut, faktor penentunya adalah jumlah muatan yang ada di kapal karena kapasitas generator yang dipilih harus lebih besar dari beban terpasang, yaitu besarnya daya yang dibutuhkan setiap kapal beroperasi. keadaan yaitu pada saat kapal sedang memancing dan membeku (Fishing and freeze) besarnya kebutuhan daya listrik sebesar 233,75 KW, pada saat kapal berlayar normal (normal seagoing) besarnya kebutuhan daya listrik sebesar 119,84 KW, pada saat kapal sedang berlayar berputar (bermanuver) besarnya kebutuhan daya listrik sebesar 162,78 KW Pada saat kapal dalam keadaan diam (Loading/Unloading) besarnya kebutuhan daya listrik sebesar 75,7 KW. Pada Kapal Penangkap Ikan Tuna Linear Panjang 300 GTR direncanakan dipasang generator induk yang terdiri dari : Generator I dan II, dimana output generator harus lebih tinggi minimal 15% dari daya yang diperlukan untuk pelayanan di kapal, sehingga diperlukan keluaran generator sebesar 268,81 KW, kabel yang digunakan pada kapal untuk instalasi tenaga listrik adalah tipe L-SPYC, L-DPYC, L-TPYC, L-SPYCY, L-DPYCY, L-TPYCY dengan rating tegangan 250 volt. Mengingat luasnya cakupan instalasi kapal, maka penulis membatasi pokok bahasan dalam tugas akhir ini pada:

Pada prinsipnya instalasi listrik di kapal dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok instalasi tenaga listrik, kelompok instalasi penerangan, dan kelompok instalasi komunikasi. Fungsi dan susunan saklar listrik serta skema pembebanan dan pengoperasian beban pada instalasi tenaga listrik kapal. Yaitu mengumpulkan data tentang peralatan yang digunakan pada instalasi listrik dan berkonsultasi dengan penangan kasus ini.

Untuk memudahkan teori yang terkandung dalam penulisan ini, penulis membagi penulisan tugas akhir ini menjadi 4 (empat) bab, yaitu:

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Rumusan masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Batasan Masalah
  • Manfaat Penelitian
  • Metode Penulisan
  • Sistematika Penulisan

Yakni dengan mempelajari gambar rencana pembuatan kapal dan kunjungan ke lokasi pembuatan kapal.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Umum
  • Sistem Distribusi, Tegangan dan Frekuensi
    • Sistem Distribusi
    • Tegangan Sistem
  • Peralatan Pembangkit Tenaga Listrik
    • Pembangkit Tenaga Listrik Utama
    • Pembangkit Tenaga Listrik Darurat
  • Transformator
    • Berdasarkan Perubahan Tegangan
    • Berdasarkan Sistem Pendinginnya
    • Berdasarkan Jumlah Fasanya
  • Motor-motor Listrik
    • Jenis-jenis Motor Listrik
  • Instalasi Kabel
    • Instalasi Kabel di Kapal Laut
    • Kabel Instalasi Tenaga
    • Kabel Instalasi Kontrol
    • Peralatan Penunjang Instalasi Kabel
  • Sistem Pengaman dan Pentanahan
    • Pengaman Lebur
    • Pemutus Beban
    • Saklar Pemisah
  • Sistem Pentanahan Peralatan

Pada bab ini penulis menyajikan data peralatan pembangkit energi listrik, konduktor yang digunakan, motor penggerak pompa dan sistem pengamannya.

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Metode Penelitian

Langkah-langkah Penelitian

Kerangka Fikir (Flowchart)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data Umum Kapal

  • Ukuran Utama Kapal
  • Tipe dan Konstruksi Kapal

Jenis-jenis Motor Listrik yang Digunakan

Analisa Jumlah Beban

  • Analisa Beban Utama

Beban total adalah banyaknya daya listrik yang diserap oleh beban kontinu dan beban sesaat yang bekerja secara bersamaan, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut: Faktor ketidakseragaman merupakan faktor ketidakseragaman penyerapan daya listrik oleh beban akibat pengoperasian peralatan listrik pada waktu yang berbeda. Besarnya kebutuhan listrik yang terpakai merupakan jumlah kebutuhan energi terbesar dari kondisi operasional kapal. Rencana besarnya kebutuhan listrik pada kapal penangkap ikan Tuna adalah sebesar 233,75 KW.

Tabel - 3. Data beban saat memancing dan pembekuan (Fishing and Freezing)
Tabel - 3. Data beban saat memancing dan pembekuan (Fishing and Freezing)

Penentuan Pembangkit Tenaga Listrik Utama

  • Output Generator
  • Faktor Pembebanan Generator (Load Factor Generator)

Sesuai peraturan instalasi listrik BKI, daya pembangkit minimal harus 15% lebih tinggi dari daya listrik yang dibutuhkan untuk pelayanan di kapal. Tujuan dari faktor beban generator adalah untuk mengetahui persentase beban yang dibawa oleh generator pada saat menyuplai daya listrik. Dan hasil analisa diatas menunjukkan bahwa generator yang digunakan pada kapal penangkap ikan tuna Long Linear 300 GTR :

Jenis Instalasi Kabel

Kabel jenis ini digunakan pada ruang terbuka atau deck atau untuk pemasangan pada pipa.Penampang kabel jenis ini adalah 1,25 hingga 325 mm. Untuk instalasi kendali digunakan kabel untuk sambungan jarak jauh dengan menggunakan push button, menggunakan kabel tipe H-MPYC, H-MPYCY dan L-MPYC, L-MPYCY. Kabel jenis ini mempunyai bahan yang sama dengan kabel lainnya, hanya saja jumlah inti dan luas penampangnya saja yang berbeda.

Perbedaan Instalasi Listrik di Kapal dengan Instalasi Listrik di Darat Listrik di kapal memegang peranan penting dalam operasional kapal.

Perbedaan Instalasi Listrik di Kapal dan Instalasi Listrik di Darat

Kabel tembaga (kabel kabel) biasanya menggunakan bahan PVC atau bahan lain sebagai bahan insulasinya. Isolasi kabel sangat penting karena isolasi kabel harus mampu melindungi konduktor dari kerusakan akibat kondisi buruk lingkungan kabel seperti air laut, beban mekanik, perubahan suhu, dll. Selain itu isolasi pada kabel harus sesuai dengan karakteristik kelistrikan penghantar dan juga kuat arus listrik akan bergantung pada kondisi penghantar tersebut.

Singkatnya, beberapa kerusakan pada konduktor akan mengurangi luas penampang konduktor sehingga menyebabkan hambatan listrik pada konduktor tersebut meningkat. Rusaknya isolasi kabel akan menyebabkan resistansi isolasi secara keseluruhan mendekati nol, yang kemudian akan mengakibatkan terjadinya korsleting. Maka jelasnya, perlu diketahui kondisi yang ada di kapal dan sekitar lokasi pemasangan kabel sebelum mempertimbangkan baku mutu (jenis) kabel yang mampu melindungi kabel dari situasi yang mungkin merugikan.

Penentuan Penghantar yang Digunakan

  • Kapasitas Pengaman Generator
  • Kapasitas Pengaman Motor-Motor

Menurut peraturan instalasi listrik BKI, keluaran generator minimal harus 15% lebih tinggi dari daya listrik yang dibutuhkan untuk pelayanan di kapal. Perbedaan instalasi listrik di kapal dan di darat adalah kabel yang digunakan di kapal untuk instalasi listrik bertipe L-SPYC, L-DPYC, L-TPYC, L-SPYCY, L-DPYCY, L-TPYCY dengan nilai tegangan sebesar 250 volt. Dan bagi peneliti, laporan penelitian ini semoga dapat menambah wawasan dan semoga dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan hasil observasi yang ingin dilakukannya.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 1. Tipe dan ukuran nominal penyangga kabel
Tabel - 2 Jarak kira-kira diantara penjepit-penjepit  Diameter luas kabel
Tabel - 3. Data beban saat memancing dan pembekuan (Fishing and Freezing)
Tabel - 4. Data beban saat pelayaran normal
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pembangkit listrik hybrid menggunakan panel surya (photovoltaic) dan generator-gasoline yang dirancang telah bekerja sesuai dengan harapan dimana sistem ini terdiri

SANANA, BAT JAN, TImSATE, MOROTA!.. "De £erttls" !lUr