PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Sistem pengendalian internal mencakup struktur organisasi, metode dan tindakan yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengendalikan keakuratan dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong kepatuhan manajemen. Setiap perusahaan selalu menghadapi permasalahan baik yang bersifat internal maupun eksternal, dan untuk mengantisipasi permasalahan yang ada perlu adanya pengendalian internal yang baik pada perusahaan. Untuk menjelaskan permasalahan secara lebih terarah maka rumusan masalah pada bab ini adalah bagaimana sistem pengendalian internal siklus penjualan dan penerimaan kas berdasarkan Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO) di PT.
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah…
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
Bab ini memberikan tinjauan literatur terkait masalah yang dibahas, penelitian terdahulu, dan kerangka kerja yang digunakan dalam penelitian.
Tinjauan Pustaka
Sistem
- Pengertian Sistem
- Pengertian Sistem Akuntansi
- Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
- Sistem Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2008), sistem akuntansi adalah suatu organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang diperlukan manajemen untuk memudahkan pengelolaan perusahaan. Ini adalah catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data keuangan dan lainnya. Ini terdiri dari akun-akun yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang sebelumnya dicatat dalam jurnal.
Akun-akun dalam buku ini disajikan sesuai dengan unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Jika rincian lebih lanjut diperlukan untuk data keuangan yang diklasifikasikan dalam buku besar, maka buku besar pembantu dapat dibuat. Buku besar pembantu ini terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum pada akun-akun tertentu di buku besar.
Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba ditahan, laporan harga pokok penjualan, laporan biaya pemasaran, laporan biaya-biaya yang berkaitan dengan barang terjual, daftar piutang usang, daftar utang yang harus dibayar, daftar persediaan yang ada, penjualan lambat. Menurut Romney (2009), sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data yang menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan. Menurut Hall (2013), sistem informasi akuntansi merupakan subsistem proses transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Misalnya, perubahan nama dan alamat pelanggan diproses oleh sistem informasi akuntansi untuk memelihara file pelanggan. Dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan mengolah data keuangan dan non keuangan sehingga menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan. Sistem Pemrosesan Transaksi (SPT) / Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS) yang merupakan pusat dari seluruh fungsi sistem informasi yang menunjang operasional bisnis sehari-hari melalui laporan, dokumen dan pesan sehingga pengguna di seluruh perusahaan dapat menggunakannya.
Buku Besar / Sistem Pelaporan Keuangan (SBB/PK) / Buku Besar / Sistem Pelaporan Keuangan (GL/FRS) merupakan subsistem yang saling berhubungan. Banyak organisasi memiliki sistem yang dirancang dan dipasang tidak hanya untuk menghasilkan saldo buku besar dari sistem tersebut. Komunikasi yang efektif memerlukan aliran informasi hulu yang memadai dalam organisasi, dimana informasi tersebut digunakan untuk menilai kinerja karyawan.
Siklus Penjualan
- Definisi Siklus Penjualan
- Penjualan Tunai
- Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2008), penjualan tunai dilakukan oleh pelaku usaha dengan mewajibkan pembeli membayar harga barang terlebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh pelaku usaha kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. Menurut Mulyadi (2008), penjualan kredit dilakukan oleh perusahaan dengan mengirimkan barang sesuai pesanan yang diterima dari pembeli dan dalam jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli.
Untuk menghindari tidak tertagihnya piutang, selalu dilakukan analisa sebelum setiap penjualan pertama secara kredit kepada pembeli, apakah pembeli dapat dikreditkan atau tidak. Untuk transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima pesanan pembelian dari pelanggan, mengedit pesanan pelanggan untuk menambahkan informasi yang belum ada pada pesanan pembelian (seperti spesifikasi produk dan rute pengiriman), meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman, dan dari gudang. akan dikirim dan mengisi surat perintah pengiriman. Fungsi ini berada di bawah fungsi keuangan yang bertugas melakukan verifikasi status kredit nasabah dan menyetujui persetujuan kredit atas transaksi penjualan kredit.
Karena hampir seluruh penjualan pada perusahaan manufaktur merupakan penjualan kredit, maka sebelum memenuhi pesanan dari pelanggan harus diperoleh izin penjualan kredit terlebih dahulu dari fungsi kredit. Pada transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab terhadap penyimpanan barang dan penyiapan barang yang dipesan oleh pelanggan, serta penyerahan barang ke fungsi pengiriman. Pada transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab atas pengiriman barang berdasarkan surat delivery order yang diterimanya dari fungsi penjualan.
Pada transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan invoice penjualan kepada pelanggan, serta menyediakan salinan invoice tersebut untuk keperluan pencatatan transaksi penjualan melalui fungsi akuntansi. Pada transaksi penjualan kredit, fungsi ini bertugas mencatat debitur yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta mengirimkan laporan debitur kepada debitur, serta membuat laporan penjualan.
Siklus Penerimaan Kas
- Prosedur Penerimaan Kas
Setelah menerima entri jurnal dan ringkasan akun, fungsi keuangan mencocokkan angka-angka tersebut dan menempatkannya pada akun pengendalian kas dan piutang serta file entri jurnal. Pada waktu-waktu tertentu, pejabat kantor pengawas (atau pegawai yang tidak terlibat dalam prosedur penerimaan kas) mengumpulkan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen-dokumen berikut: 1.
Penelitian Terdahulu
3 Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penjualan Untuk Peningkatan Efektivitas Penjualan Kamar (Studi kasus pada Hotel Horison Bekasi. Sistem pengendalian internal pada Hotel Horrison telah berjalan efektif sesuai dengan SOP hotel dan penjualan kamar telah mencapai target 4 Evaluasi Sistem Pengendalian Internal Penjualan Kamar Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Pengumpulan Kas Dalam upaya meningkatkan efektivitas pengendalian internal (Studi kasus di PT Gandum, Malang).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian internal telah dilaksanakan dengan cukup baik, namun beberapa unsur pengendalian internal belum terpenuhi seperti pemisahan tugas, dokumen dan catatan yang kurang memadai. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Siklus Penjualan dan Pengeluaran untuk Meningkatkan Pengendalian Internal Menggunakan Software Bee Accounting di Ud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan Software Bee Accounting proses transaksi dapat lebih bertanggung jawab.
Kerangka Pemikiran
METODOLOGI PENELITIAN
- Sifat Penelitian
- Waktu Penelitian
- Jenis Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Peneliti akan memperolehnya langsung dari pihak-pihak terkait untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan peneliti, misalnya struktur usaha, siklus penjualan dan penerimaan kas, serta data penjualan dan penerimaan kas. Maka dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui sistem pengendalian internal penjualan dan penerimaan pada perusahaan, maka peneliti terlebih dahulu membuat kuesioner pengendalian internal pada PT. Dengan membandingkan sistem pengendalian internal berdasarkan komponen COSO pada siklus penjualan dan penerimaan kas dengan praktik di lapangan.
3 Manajemen menerima informasi jumlah penjualan dan penerimaan kas setiap bulannya. 4 Setiap karyawan terlibat dalam sistem pelaporan. Pemeriksaan siklus penjualan dan prosedur penerimaan kas pada proses penjualan komponen kendaraan roda dua dan empat di perusahaan. Setelah jumlah nominalnya sesuai dengan dokumen penerimaan kas, maka ditandatangani oleh pihak akuntansi.
Bagian penjualan dan pengumpulan kas belum memiliki standar kode etik tersendiri dalam menjalankan kegiatan operasional. Namun bagian penjualan dan penerimaan kas hanya mengikuti kode etik informal berdasarkan pengalaman kerja, dan perusahaan tidak menetapkan standar kode etik yang telah ditetapkan. Komitmen yang diperlukan perusahaan terhadap departemen penjualan dan penagihan, seperti tanggung jawab departemen penjualan dan penagihan kas, adalah mencatat transaksi pada saat terjadinya transaksi kemudian mencatatnya dalam bentuk laporan.
Seperti penjualan dan penerimaan kas, begitu transaksi terjadi langsung dicatat melalui sistem dan diotorisasi oleh pihak terkait. Hal ini terlihat dari bukti dokumen pada saat penjualan part dan dokumen pembuktian penerimaan kas. Memiliki informasi yang memudahkan setiap proses prosedur penjualan dan pengumpulan kas, dan karyawan berkomunikasi setiap kali ada pesanan penjualan.
Analisis dan pembahasan sistem pengendalian internal pada prosedur siklus penjualan dan penerimaan pada PT. Berdasarkan data hasil analisis dan observasi yang dilakukan penulis mengenai pengendalian internal siklus penjualan dan penerimaan studi kasus pada PT. Thasima Daya Sentosa antara lain sebagai pertimbangan untuk meningkatkan pengendalian internal terhadap siklus penjualan dan penerimaan kas.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Sejarah Singkat
Visi dan Misi
Struktur Organisasi
Analisis dan Pembahasan
- Prosedur Penjualan dan Penerimaan kas
- Sistem Pengendalian Internal atas Siklus
Kemudian departemen pembelian mengeluarkan pesanan pembelian yang disahkan oleh manajer pabrik dan dikirim melalui faks ke pemasok. Selama penyimpanan, jumlah stok masuk dan keluar yang disahkan oleh manajer pabrik diperiksa. Pihak produksi menerima formulir perencanaan pengendalian produksi yang disahkan oleh manajer untuk melihat bagian mana yang perlu dibuat.
Jika dimensinya sesuai, diberi tanda "OK" dan kemudian ditandatangani oleh pihak kendali mutu. Produk yang telah diproses dikirim ke inventory dengan menunjukkan bukti pengiriman F/P kepada manajer pabrik, kemudian diotorisasi oleh Manajer Pabrik. Sisi keuangan memeriksa nilai/jumlah pembayaran, faktur pajak dan biaya-biaya lainnya, apakah nominalnya sesuai dengan bukti penerimaan kas yang disahkan oleh sisi akuntansi.
Otorisasi yang dilakukan di PT Thasima Daya Sentosa merupakan wewenang dan tanggung jawab manajemen senior. Tata cara penjualan dan pengumpulan kas dimulai dari perusahaan menerima pesanan, pembelian bahan, penyimpanan bahan di gudang, tahap produksi, pemeriksaan barang F/P, barang F/P masuk gudang, pengiriman barang, penerimaan barang dari pelanggan, menagih kepada pelanggan, dan Perusahaan menerima pembayaran yang memadai sesuai dengan siklus penjualan dan pengumpulan kas. Analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi siklus penjualan dan pengeluaran untuk meningkatkan pengendalian internal menggunakan software akuntansi lebah pada UD.