• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF ANALISIS SISTEM PENYETELAN RELAY TERHADAP PENENTUAN SETTING ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF ANALISIS SISTEM PENYETELAN RELAY TERHADAP PENENTUAN SETTING ... - Unismuh"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gambar di bawah ini (lihat Gambar 2.3), menunjukkan bahwa garis putus-putus merupakan area proteksi utama suatu jaringan. Pada Gambar 2.3, batas-batas suatu zona menentukan suatu bagian dan sistem tenaga listrik sehingga untuk gangguan dimanapun dalam zona tersebut, sistem proteksi yang bertanggung jawab (ditandai dengan garis putus-putus) akan bertindak untuk memisahkan semua yang ada di dalam zona tersebut dari semua bagian lain di zona tersebut. daerah. sistem. Misalnya terjadi hubung singkat pada fi seperti pada gambar 2.10, maka sebagai proteksi utama adalah relai B yang bekerja tanpa waktu tunda dan relai A dengan waktu kerja t2.

Karakteristik kinerja dan waktu dari relai impedansi ditunjukkan pada Gambar 2.11 menggunakan diagram RX. Ciri-ciri relai impedansi terarah pada bidang RX pada Gambar 2.11 menunjukkan garis putus-putus yang disebut titik impedansi garis.

Gambar 2.1 Diagram blok sistem proteksi 1. Fungsi dan Peranan Relay Proteksi
Gambar 2.1 Diagram blok sistem proteksi 1. Fungsi dan Peranan Relay Proteksi

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Batasan Masalah

Metode Penulisan

Sistem Proteksi

Untuk menyelamatkan peralatan sistem dari kerusakan akibat gangguan, diperlukan suatu sistem proteksi yang handal. VIII dan dibahas juga perhitungan penyesuaian rele dan evaluasi sistem proteksi arus. Pemutus arus ini ditempatkan agar sistem normal terpisah dari sistem yang mengalami masalah.

Pemutusan sistem secara cepat (shutdown) pada jaringan transmisi yang terputus untuk menjaga kestabilan, kontinuitas dan pelayanan kerja sistem 2. Tujuan terpenting dari relai proteksi adalah untuk memisahkan bagian yang terkena gangguan dari jaringan normal. sistem dengan cepat (speed) agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar. Terkadang relai proteksi memerlukan waktu tunda yang digunakan untuk mengkoordinasikan proteksi dari beberapa zona proteksi secara berturut-turut bila kondisi sistem memungkinkan adanya penundaan waktu operasi relai.

Relai proteksi yang digunakan harus mampu memberikan respon terhadap gangguan yang timbul pada sistem, yaitu dapat bekerja pada awal terjadinya suatu peristiwa gangguan. Ini adalah kemampuan sistem proteksi untuk menemukan di mana gangguan terjadi dan memilih pemutus arus yang paling dekat dengan lokasi gangguan untuk dibuka. Selektivitas relai ini akan menentukan hanya yang mengalami gangguan saja yang boleh diputus dari sistem, artinya hanya CB 3 yang berfungsi.

Keandalan suatu sistem proteksi adalah kemampuan suatu relay untuk beroperasi dengan baik dan benar pada berbagai kondisi sistem.

Pemberian Sifat Selektif pada Rele

Hal ini sangat diperlukan, karena dengan tumpang tindih antar wilayah yang berdekatan, tidak ada bagian sistem tenaga listrik yang dibiarkan tanpa perlindungan.

Transduser

Untuk beberapa aplikasi tegangan rendah (tegangan sistem sekitar 12 Kv atau lebih rendah), transformator dengan belitan primer pada tegangan sistem dengan belitan sekunder pada 67 V.

Gambar 2.4 Skema hubungan transformator arus pada saluran sistem daya 2. Transformator Tegangan
Gambar 2.4 Skema hubungan transformator arus pada saluran sistem daya 2. Transformator Tegangan

Power Line Carrier (PLC)

Kelompok Jenis Rele

Dalam bentuknya yang paling umum, relai jenis ini adalah besarnya arus yang masuk pada relai atau relai arus lebih. Relai ini bereaksi terhadap besarnya arus masukan dan bekerja memutus (trip) CB ketika arus melebihi nilai tertentu pada relai. Jika nilai /Ip/ yang dinyatakan menurut belitan sekunder CT dapat diperoleh dan studi hubung singkat sistem sedemikian rupa sehingga untuk semua gangguan pada zona proteksi suatu relai besarnya arus gangguan pada zona proteksi suatu relai. , besarnya arus gangguan /Jika/ juga dinyatakan dalam belitan sekunder akan lebih besar dari /Ip/, maka uraian fungsi berikut akan menghasilkan rele yang stabil dan aman.

Relai diferensial merupakan proteksi utama pada generator dan trafo terhadap gangguan hubung singkat antar fasa dan fasa bumi pada generator dengan pembumian langsung. Prinsip kerja proteksi didasarkan pada prinsip keseimbangan yaitu perbandingan arus sekunder dari trafo arus yang dipasang pada terminal peralatan yang dilindungi. Dalam beberapa aplikasi, perlu dipastikan bahwa relai beroperasi untuk gangguan yang terjadi dalam jarak tertentu dari lokasinya pada setiap jalur yang berasal dari rel 1.

Jadi zona proteksi sedemikian rupa sehingga panjang impedansi yang kurang dari pengaturan yang diperlukan termasuk dalam zona tersebut.

Gambar 2.6 Diagram segaris yang menunjukkan prinsip kerja rele terarah
Gambar 2.6 Diagram segaris yang menunjukkan prinsip kerja rele terarah

Rele Impedansi (impedansi relay)

Dalam keadaan tidak normal, apabila terjadi gangguan pada jarak n ZL = ZF dari tempat rele berada, maka tegangan yang timbul pada titik gangguan sama dengan nol, sedangkan tegangan pada titik tempat rele berada adalah ZL. . Tegangan pada titik relai ini akan mengkonsumsi “Torsi Pemblokiran” yang lebih kecil dari “Torsi Operasi” sehingga mengakibatkan “Rad” (batang) menutup kontak dan. Keakuratan pengukuran impedansi saluran transmisi dengan relai impedansi sangat dipengaruhi oleh keakuratan trafo arus, trafo tegangan dan relai pengaman itu sendiri.

Dengan mempertimbangkan efek ini, plot impedansi biasanya dibuat di tiga zona proteksi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.9. Zona proteksi I berperan sebagai proteksi utama pada saluran yang dilindunginya dan karena reaksinya yang cepat, reaksinya tergolong relai arus dan zona proteksi relai ini panjangnya 80% - 90%. Zona proteksi II digunakan untuk melindungi 15% - 20% jaringan yang tidak dilindungi oleh zona proteksi I ditambah 50% saluran jaringan berikutnya dengan waktu tunda (t2).

Zona proteksi III mencakup 50% saluran yang tidak tercakup oleh zona proteksi II, dengan waktu pengoperasian yang lebih lambat (i$\ selain itu, di zona proteksi III masih dapat menjangkau 25% jaringan berikutnya. Unit perutean relai menyebabkan pemisahan dari zona kerja (switching off) dan retensi (blok) dengan saluran. Impedansi yang digunakan sebagai dasar pengaturan impedansi relai adalah impedansi urutan positif, sedangkan impedansi saluran transmisi pada sisi sekunder trafo arus ( CT) dan trafo tegangan (VT) dapat dihitung dengan rumus.

ZP= Impedansi sisi primer CT dan VT (impedansi saluran transmisi) - CT= Trafo arus. Dengan menggunakan rumus di atas maka dapat ditentukan besar atau nilai impedansi sekunder untuk ketiga daerah proteksi tersebut.

Gambar 2.8 Prinsip Kerja Relay Impedansi
Gambar 2.8 Prinsip Kerja Relay Impedansi

METODOLIGI PENELITIAN

Waktu Dan Tempat

  • Waktu
  • Tempat

Metode Penelitian

Wilayah III=(panjang saluran Bakaru - Parepare + panjang saluran Parepare - Pangkep + 25% panjang saluran Pangkep-Bosowa) x Zs.

Gambar 3.1 Biagam Alur Penelitian
Gambar 3.1 Biagam Alur Penelitian

ANALISA HASIL DAN PERHITUNGAN

Tinjauan Sistem Proteksi Saluran Transmisis 150 KV

Daftar Relay dan Data SaluranTransmisi

Perhitungan dan Setting Rele Impedansi

Penyetelan Waktu Kerja

Evaluasi Sistem Proteksi pada Saluran Transmisi 150 KV

PENUTUP

Kesimpulan

Keandalan rele impedansi atau rele jarak sangat baik untuk proteksi sistem yang ada karena proteksi rele ini terbagi menjadi tiga level/zona proteksi yaitu dari level zona proteksi I. Pada level/zona II bisa 20%- 50% terdeteksi. lokasi kesalahan pada jaringan. gardu transmisi berikutnya dan level/zona 111 dapat mencapai gangguan 50%-25% pada jaringan transmisi gardu berikutnya.

Saran

Russel, 2005, The Art and Science Of Protective Relaying, John Wiley And Sons, Inc., New York.

Gambar

Gambar 2.1 Diagram blok sistem proteksi 1. Fungsi dan Peranan Relay Proteksi
Gambar 2.2 Jaringan tenaga untuk menggambarkan kemampuan selektifitas rele terhadap lokasi gangguan.
Gambar 2.3 Diagram satu garis pada daerah proteksi utama
Gambar 2.4 Skema hubungan transformator arus pada saluran sistem daya 2. Transformator Tegangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

It is noticed that conductivity 0 + 1 increases the load carrying capacity for fixed values of magnetization M, porosity , aspect ratio m and the ratio B/h2.. It is observed that as