• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TASPEN LIFE DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI ASURANSI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT, QSPM, DAN 4P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TASPEN LIFE DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI ASURANSI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT, QSPM, DAN 4P"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

Judul Tugas Akhir : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TASPEN LIFE DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN DI INDUSTRI ASURANSI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT, QSPM DAN 4P. Laporan tugas akhir diperiksa, direvisi dan disetujui oleh dosen pembimbing. Judul Tugas Akhir : ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TASPEN LIFE DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN DI INDUSTRI ASURANSI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS SWOT, QSPM DAN 4P. Tugas akhir diumumkan dan tugas akhir diperiksa, diperbaiki (jika ada yang perlu diperbaiki) dan disetujui oleh dosen pembimbing.

Laporan Tugas Akhir ini tidak dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan ikhlas. Isi laporan tugas akhir ini penulis peroleh dari bahan perkuliahan dan membaca literatur yang berkaitan dengan isi laporan tugas akhir ini. Penulis menyadari Laporan Tugas Akhir ini masih banyak mengandung kekurangan dan kesalahan serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis.

  • Latar Belakang
  • Perumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Batasan Masalah
  • Manfaat Penelitian

Dari data diatas terlihat bahwa total pendapatan perusahaan Taspen Life menduduki peringkat kedua dibandingkan beberapa kompetitor lainnya yang berarti perusahaan Taspen Life masih belum maksimal dalam penerapan strategi pemasaran yang baik. Merumuskan strategi pemasaran memerlukan metode yang tepat sehingga dapat menghasilkan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Penelitian (G.N. Akbar & Aulawi, 2021) menggunakan SWOT yang dikombinasikan dengan AHP untuk merumuskan strategi pemasaran jersey olahraga di CV.

Metode bauran pemasaran 4P digunakan oleh (Rahmawati et al., 2022) untuk merumuskan strategi pemasaran guna meningkatkan jumlah pelanggan asuransi syariah pada PT Asuransi Syariah Bumiputera cabang Surabaya. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi Taspen Life, penelitian ini menggunakan metode SWOT yang terintegrasi dengan bauran pemasaran 4P (produk, harga, tempat, promosi) untuk merumuskan strategi pemasaran, dan QSPM untuk memprioritaskan alternatif strategi pemasaran yang akan diambil. Dari latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul analisis strategi pemasaran Taspen Life dalam menghadapi persaingan industri dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT yaitu QSPM.

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah
Tabel 1.1 Jumlah Nasabah
  • Pemasaran
  • Bauran Pemasaran
  • Analisis SWOT
  • Matriks IE
  • Matriks QSPM
  • State Of The Art

Unsur-unsur yang terkandung dalam pemasaran yang digunakan dalam metode ini terdiri dari empat aspek, yaitu: produk, harga, tempat dan promosi. Agar produk yang diproduksi dapat diterima oleh pelanggan, maka penciptaan produk harus memperhatikan tingkat kualitas yang memenuhi keinginan pelanggan (Rahmawati et al., 2022). Dalam pengambilan keputusan mengenai harga suatu produk, perusahaan hendaknya memperhatikan beberapa faktor seperti pengaruh unsur bauran pemasaran, kebijakan penetapan harga perusahaan, dampak harga terhadap pihak lain, termasuk psikologis penetapan harga.

Mengingat kondisi internal dan eksternal yang dihadapi masing-masing perusahaan jelas berbeda, maka penetapan dan penetapan harga pun bisa berbeda-beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dalam pemasaran dikenal beberapa strategi penetapan harga, yaitu penetapan harga mark-up, penetapan harga standar berdasarkan target pengembalian, penetapan harga berdasarkan nilai yang dirasakan, penetapan harga nilai jual, penetapan harga berdasarkan harga saat ini, dan penetapan harga penawaran akhir. Kebijakan selisih harga juga dapat digunakan dalam penentuan harga akhir dan penyesuaian harga (Rahmawati et al., 2022).

Promosi merupakan suatu unsur yang digunakan untuk mempengaruhi dan menginformasikan kepada pasar mengenai produk suatu perusahaan agar pasar memahami mengenai produk perusahaan tersebut. Salah satu tujuan promosi adalah untuk menginformasikan berbagai produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen baru (Rahmawati et al., 2022). Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau usaha bisnis.

Matriks IFE dan EFE merupakan metode yang digunakan untuk menghitung bobot evaluasi internal dan eksternal perusahaan. QSPM erat kaitannya dengan metode lain yang digunakan pada tahap input dan analisis sebagai bentuk informasi untuk tahap QSPM itu sendiri. Jurnal penelitian sebelumnya yang digunakan diambil dari Google Scholar dengan kata kunci “Strategi Pemasaran” dan “Jasa Asuransi”.

Pemilihan metode menjadi salah satu pembeda penelitian ini dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini menggunakan 3 metode sekaligus yaitu SWOT.

Tabel 2.1 Contoh Matriks IFE
Tabel 2.1 Contoh Matriks IFE
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode Pengolahan Data
  • Kerangka Pemecah Masalah

Matriks EFE digunakan untuk menganalisis faktor eksternal perusahaan terkait dengan evaluasi faktor peluang dan ancaman perusahaan (Simangunsong & Alamsyah, 2023). Matriks QSPM ini digunakan untuk mencari alternatif strategi yang tepat bagi perusahaan. Ada langkah-langkah dalam membuat matriks QSPM. Tentukan total nilai skor TAS untuk strategi yang dipilih Matriks QSPM dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Setelah melakukan analisis maka akan diperoleh kesimpulan atau hasil dari analisis tersebut dan juga saran bagi perusahaan.

Tabel 3.2 Matriks EFE
Tabel 3.2 Matriks EFE

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

  • Uji Validitas
  • Matriks IFE
  • Matriks EFE
  • Matriks SWOT
  • Matriks IE
  • QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Kekuatan Taspen Life antara lain reputasi merek yang kuat di industri asuransi Indonesia dan jaringan distribusi yang luas. Kelemahan Taspen Life antara lain kurangnya inovasi pada produk Taspen Group Endowment, kurangnya informasi mengenai produk Taspen Group Endowment dan tidak intensifnya penggunaan media sosial. Dalam menentukan nilai IFE perlu ditentukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang telah dikumpulkan dari hasil wawancara.

Dari hasil kuesioner diperoleh nilai rating yang akan diolah untuk menentukan nilai matriks IFE. Untuk menentukan nilai bobot dalam perhitungan nilai matriks IFE dilakukan dengan membagi nilai rating dengan total nilai rating IFE. 24 Potensi pertumbuhan pasar asuransi di Indonesia sangat besar, pesatnya perkembangan teknologi sebagai media promosi, dan potensi kerjasama dengan perusahaan atau lembaga keuangan lain.

Peluang yang dimiliki Taspen Life antara lain persaingan dengan perusahaan asuransi lain mengenai harga premi yang ditetapkan, dan hadirnya pesaing baru. Dalam menentukan nilai EFE perlu ditentukan rating faktor-faktor yang dikumpulkan dari hasil wawancara. Dari hasil kuesioner diperoleh nilai rating yang akan diolah untuk menentukan nilai matriks EFE.

Untuk menentukan nilai bobot dalam perhitungan nilai matriks EFE dilakukan dengan membagi nilai rating dengan total nilai rating EFE. Dari hasil penentuan nilai matriks IFE dan EFE, langkah selanjutnya adalah membuat diagram kurva nilai x dan y yang dicari untuk menentukan posisi perusahaan. Kerjasama dengan perusahaan lain atau lembaga keuangan lain untuk menciptakan produk inovatif Taspen Group Endowment (W1;).

Menjalin kerja sama dengan perusahaan atau lembaga keuangan lain untuk melakukan inovasi produk Taspen Group Endowment. Nilai bobot pada tabel perhitungan diatas diperoleh dari perhitungan matriks IFE dan EFE pada perhitungan sebelumnya, dan untuk menentukan nilai TAS diperoleh dengan cara mengalikan bobot dengan nilai AS. Strategi yang dipilih adalah dengan memperbaiki strategi promosi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memberikan informasi terkait produk Taspen Group Endowment, hal ini terlihat dari skor TAS secara keseluruhan sebesar 7,08.

Tabel 4.3 Matriks IFE
Tabel 4.3 Matriks IFE
  • Analisis Bauran Pemasaran
  • Analisis Lingkungan Internal
  • Analisis Lingkungan Eksternal
  • Analisis Matriks SWOT
  • Analisis QSPM

Analisis lingkungan eksternal digunakan untuk melihat bagaimana kondisi eksternal perusahaan dengan melihat peluang dan ancaman bagi perusahaan, baik dari hadirnya pesaing baru, persaingan dengan perusahaan lain atau adanya produk substitusi. Berdasarkan hasil observasi dan pengolahan data yang dilakukan pada Bab 4, analisis eksternal menggunakan faktor peluang dan ancaman. Keunggulan pada matriks EFE terletak pada faktor peluang yang disebabkan oleh tingginya nilai perkembangan teknologi yang pesat sebagai media promosi penjualan dengan skor 0,27.

Faktor-faktor tersebut mendapat skor tertinggi karena PT Taspen memiliki jaringan distribusi yang luas, sehingga potensi pertumbuhan pasar asuransi di Indonesia besar. Kemudian, pesatnya perkembangan teknologi sebagai media promosi membuat produk-produk Taspen Life semakin dikenal masyarakat, seperti pembuatan konten pengenalan mengenai produk-produk Taspen Life dan manfaat produk. Potensi untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan atau lembaga keuangan lain juga memberikan peluang bagi Taspen Life untuk dipromosikan dan semakin dikenal masyarakat.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai IFE dan EFE serta pengolahan data pada bab 4 pada tabel matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat memberikan perubahan pada kuadran perusahaan dan meningkatkan persaingan dalam perusahaan. Hasil perhitungan nilai IFE dan EFE membentuk kurva yang terletak pada kuadran III (Turn Around), kuadran ini menunjukkan bahwa perusahaan sedang bergerak menuju strategi WO. Kerjasama dengan perusahaan dan lembaga keuangan lain untuk menciptakan inovasi produk endowment grup Taspen. Dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan atau lembaga keuangan lain, diharapkan nasabah Taspen Life semakin meningkat.

Berdasarkan nilai IFE dan EFE serta strategi dalam analisis SWOT maka strategi WO dicapai agar kondisi perusahaan dapat membaik. Strategi yang dipilih adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memberikan informasi terkait produk Taspen Group Endowment, strategi kedua adalah melakukan kerjasama dengan perusahaan dan lembaga keuangan lain dengan memanfaatkan reputasi perusahaan untuk menarik konsumen dan strategi ketiga adalah memanfaatkan media sosial secara intensif. untuk melakukan kampanye perluasan pasar asuransi di Indonesia. Pada perhitungan QSPM yang dilakukan pada Bab 4, skor tertinggi diperoleh pada strategi 1 dengan skor 7,08.

Salah satu cara untuk menerapkan Strategi 1 adalah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini dengan membuat konten terkait peluncuran produk Taspen Group Endowment dan manfaat yang diberikan produk tersebut. Selain itu, Taspen Life juga dapat menambahkan informasi mengenai produk di website perusahaan secara detail dan jelas.

Kesimpulan

Saran

Analisis SWOT sebagai strategi peningkatan daya saing (studi pada PT. Bank Riau Kepri Unit Usaha Syariah Pekanbaru). Penentuan jenis strategi pemasaran menggunakan metode SWOT dan QSPM pada UKM fashion di kecamatan Pillian yang berbasis teknologi. Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Jiwa Menggunakan Metode SWOT (Studi pada Pt.Takaful Keluarga Cabang Banda Aceh).

Penggunaan Matriks SWOT dan Metodologi QSPM dalam Strategi Pemasaran Jasa Perencanaan Pernikahan: Studi Kasus UMKM Gosimplywedding Sukabumi. Strategi pemasaran untuk meningkatkan jumlah nasabah Asuransi Syariah PT Asuransi Jiwa Syariah Cabang Bumiputera Surabaya. Strategi pemasaran pada PT Asuransi Astra Buana (Garda OTO) menggunakan proses jaringan analitis dan metode Fuzzy Topsis.

Semua perusahaan asuransi jiwa merupakan pesaing, beberapa diantaranya adalah BRI Life, Petra Life, Astra Life dan AIG. Target pasar Taspen Life adalah ASN yang lebih fokus pada manfaat atau ekonomi, Taspen Life memiliki pricing dan manajemen yang baik, serta produk Taspen Life yang cukup lengkap. Keunggulannya adalah merupakan anak perusahaan Taspen Persero dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Perkembangan teknologi semakin pesat, masih kurangnya literasi tentang asuransi. Apa saja faktor eksternalnya? Perkembangan bisnis digital dan asuransi jiwa cukup kompetitif dan perlu dipasarkan serta literasi asuransi masih buruk.

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah
Tabel 1.2 Jumlah Pendapatan Produk
Tabel 2.1 Contoh Matriks IFE
Tabel 2.3 Contoh Matriks IE
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait