• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA TAMAN AIR PERCUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROWISATA TAMAN AIR PERCUT "

Copied!
80
0
0

Teks penuh

The results show that the advantage of Percut water park agrotourism is an attractive vehicle or photo spot. The disadvantage of Percut Air Park agrotourism is that public transport is not yet available to reach tourist places.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1Latar Belakang

  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Kerangka Pemikiran

Melalui permasalahan diatas, penulis ingin mengetahui lebih jauh mengenai strategi pengembangan agrowisata Percut Water Park. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah mengenai strategi pengembangan agrowisata Percut Water Park adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Jumlah Destinasi Pariwisata Menurut Kecamatan Di Kabupaten Deli   Serdang Pada Tahun 2016-2020
Tabel 2. Jumlah Destinasi Pariwisata Menurut Kecamatan Di Kabupaten Deli Serdang Pada Tahun 2016-2020

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Agrowisata 2.1Pengertian Agrowisata

Kriteria Kawasan Agrowisata

Subsistem usaha pertanian primer (on the farm) antara lain terdiri atas pangan dan hortikultura, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Subsistem agroindustri antara lain terdiri dari industri pengolahan, kerajinan, pengemasan dan pemasaran, baik lokal maupun ekspor. Adanya aktivitas masyarakat yang didominasi oleh aktivitas pertanian dan pariwisata yang mempunyai keterkaitan dan ketergantungan yang relatif besar, termasuk aktivitas pertanian yang merangsang tumbuhnya industri pariwisata dan sebaliknya dengan aktivitas pariwisata yang merangsang berkembangnya sektor pertanian.

Terdapat keterkaitan antara kegiatan agro dan kegiatan pariwisata pada satuan wilayah, termasuk berbagai jenis kegiatan dan kegiatan pariwisata yang dikembangkan.

Tujuan Pengembangan Kawasan Agrowisata

Manfaat Konsep Agrowisata

Aspek Pengelolaan Agrowisata

Bagi lokasi yang akan dijadikan kawasan agrowisata, identifikasinya harus dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor dominan seperti sarana, prasarana, transportasi, komunikasi dan yang terpenting adalah identifikasi partisipasi masyarakat yang dapat menjadi motor penggerak. pengembangan pertanian, pariwisata. - pariwisata. Masyarakat eks agraris melahirkan berbagai ritual adat yang berkembang di kalangan mereka dan diakui oleh masyarakat di luar lingkungannya sebagai tradisi yang diwariskan secara turun temurun dan dapat dilestarikan, misalnya kegiatan membajak sawah atau menggembala bebek di sawah. dan masih banyak tradisi bertani lainnya di Indonesia yang perlu dilestarikan, digali dan dikembangkan sebagai potensi dalam bidang agrowisata/wisata pertanian.

Strategi Pengembangan Agrowisata

Strategi Pemasaran Kompetitif atau strategi bersaing merupakan gabungan antara tujuan akhir (objective) yang diperjuangkan perusahaan dengan alat (kebijaksanaan) dan perusahaan berusaha mencapainya. Inti dari perumusan strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya, walaupun lingkungan yang terlibat sangat luas, termasuk kekuatan sosial dan ekonomi. Strategi merupakan aktivitas yang memerlukan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kawasan agrowisata adalah daya tarik daya tarik wisata, sarana wisata, dan prasarana wisata. Objek-objek dalam agrowisata hendaknya mencerminkan pola pertanian tradisional dan modern Indonesia sehingga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Di tempat-tempat sekitar wisata pertanian juga dapat disediakan berbagai jenis atraksi wisata atau kegiatan wisata sesuai dengan potensi sumber daya pertanian dan budaya setempat.

Menurut Budiarti dan Muflikhati (2013), pengembangan agrowisata dapat melindungi kearifan lokal, menghemat sumber daya dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal dan petani terkait agrowisata. Dampak positif dari pengembangan wisata pertanian adalah meningkatnya nilai jual produk pertanian dan berkembangnya sumber pendapatan lain masyarakat lokal melalui penyewaan rumah pekarangan, penjualan cinderamata dan produk kerajinan tangan, serta wisata kuliner. Pada prinsipnya pengembangan agrowisata akan menciptakan lapangan kerja, karena usaha ini dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat pedesaan sehingga mampu menahan atau mengurangi proses urbanisasi yang semakin meningkat (Maulida, 2019).

Pendekatan Pengembangan Agrowisata Pendekatan pengembangan agrowisata, meliputi : Pendekatan pengembangan agrowisata, meliputi

Model Pengembangan Agrowisata

Konsep agrowisata memiliki prospek yang potensial dan menguntungkan yaitu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat desa, namun akan menimbulkan persaingan/konflik yang dapat menggerogoti kearifan lokal akibat dominasi pengelolaan agrowisata (Sulaiman, 2017). . Berkembangnya agrowisata akan menciptakan komunikasi positif antara petani dan pengunjung sehingga diharapkan petani lebih kreatif dalam mengolah hasil pertaniannya dan menghasilkan produk yang dapat menarik minat pengunjung/wisatawan.

Analisis SWOT

Kekuatan adalah sumber daya, kemampuan, atau keunggulan lain yang relatif terhadap pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat dipenuhi oleh perusahaan/organisasi. Kelemahan adalah keterbatasan dalam bidang sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang secara efektif dapat menghambat suatu perusahaan/organisasi. Kelemahan merupakan faktor internal negatif yang dapat menghambat kemajuan perusahaan dalam mencapai misi, tujuan dan sasarannya.

Analisis SWOT bertujuan untuk mengetahui kelemahan suatu perusahaan dan mengubah kelemahan tersebut menjadi kekuatan serta menghilangkan ancaman untuk menjadikannya peluang bagi perusahaan/organisasi. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi serta kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam merumuskan strategi untuk mewujudkan visi dan misinya (Jazuli, 2016). Proses pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan/organisasi berkaitan dengan pengembangan tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.

Mengelompokkan data/faktor menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal dan mengelompokkan peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal. Melakukan analisis SWOT merupakan perbandingan dengan menimbang faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman dengan faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan. Strategi yang dipilih umumnya mempunyai hasil paling positif dengan risiko dan ancaman paling kecil.

Gambar 2. Kuadran Analisis SWOT   Sumber: Rangkuti, 2013
Gambar 2. Kuadran Analisis SWOT Sumber: Rangkuti, 2013

Analisis Faktor-faktor Internal dan Eksternal (IFAS – EFAS)

Pada kolom 3, beri peringkat setiap faktor dalam skala mulai dari skala 4 (sangat kuat) hingga skala 1 (lemah), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi kawasan wisata yang bersangkutan. Variabel positif (semua variabel yang masuk dalam kategori kekuatan) diberi nilai 1 sampai 4 dengan membandingkannya dengan rata-rata pesaing utama. Hasilnya berupa skor pembobotan setiap faktor yang nilainya berkisar antara 4,0 (menonjol) hingga 1,0 (lemah).

Jumlahkan skor pembobotan tersebut (pada kolom 4) sehingga diperoleh total skor pembobotan kawasan wisata yang bersangkutan. Masukkan faktor peluang dan ancaman pada tabel EFAS yaitu pada kolom 1, susun 5 sampai 10 faktor peluang dan ancaman. Berikan penilaian pada kolom 3 untuk setiap faktor dengan skala 4 (sangat kuat) hingga 1 (lemah), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi yang bersangkutan.

Variabel positif (semua variabel yang termasuk dalam kategori peluang) diberi nilai 1 – 4 dengan membandingkannya dengan rata-rata pesaing utama. Jumlahkan skor pembobotan tersebut (pada kolom 4) sehingga diperoleh total skor pembobotan kawasan wisata yang bersangkutan. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan bisnis yang dianalisis dengan perusahaan lain dalam grup yang sama.

Matriks SWOT

Strategi ini digunakan dengan titik awal memanfaatkan peluang yang dimiliki perusahaan dengan cara mengurangi kelemahan yang ada. Strategi ini digunakan berdasarkan kegiatan defensif/defensif dan berusaha mengurangi kelemahan serta menghindari ancaman yang muncul.

Penelitian Terdahulu

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun dan mengevaluasi faktor-faktor strategis yang mendukung dan menghambat pengembangan genteng baik secara internal maupun eksternal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan bagi pengembangan industri pariwisata di Kecamatan Leitimur Selatan, serta merumuskan alternatif strategi yang sebaiknya diambil oleh Pemerintah Kota Ambon dalam menghadapi permasalahan tersebut. pengembangan industri pariwisata di kabupaten Leitimur Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan wisata pertanian di Banyuwangi sehingga dapat mendorong impor wisatawan.

Hasil dari penelitian ini adalah dari analisis SWOT terlihat bahwa Banyuwangi mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi agrowisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang tepat dalam pengembangan kawasan agrowisata Rurukan. Trimo, L dkk (2018) meneliti “Studi Strategi Pengembangan Agrowisata di Kopi Luwak (Studi Kasus Kopi Luwak Manglayang, Desa Pondok Buahbatu-Cikawari, Desa Mekarmanik, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung)”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi yang dimiliki KLM dan strategi yang harus diterapkan agar KLM menjadi wisata pertanian yang andal di masa depan. Kurniasanti, S.A (2019) meneliti “Analisis Strategi Pengembangan Wisata Pertanian (Studi Kasus Kota Pertanian Buah Jeruk Siam di Kabupaten Bangorejo-Banyuwangi)”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal agrowisata di desa petani jeruk siam, merumuskan alternatif strategi yang paling sesuai dan strategi prioritas penting agrowisata.

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1Metode Penelitian

  • Lokasi Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Observasi
  • Wawancara
  • Kuisioner
    • Metode Analisis Data
    • Definisi Operasional Variabel

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tiga metode yaitu observasi, wawancara dan angket. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis SWOT (Strengths – Weaknesses – Opportunities – Threats) dengan memberikan evaluasi faktor internal dan faktor eksternal dalam kuesioner menggunakan analisis IFAS (Internal Factor Analysis Summer) dan EFAS (External Factor) Summer Analysis). dihitung dengan menggunakan skala likert. Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor yang berada di luar kendali perusahaan sehingga akan memberikan peluang, peluang, ancaman dan hambatan yang harus dihadapi perusahaan.

Apabila dikelola dengan baik maka peluang akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, sedangkan ancaman merupakan sesuatu yang jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan keadaan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan (Ernaldi, 2010). Kekuatan merupakan faktor internal suatu perusahaan yang apabila dikelola dengan baik akan meningkatkan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Kelemahan adalah suatu kekurangan atau faktor yang apabila tidak ditangani dan diatasi akan merugikan kekuatan seseorang sehingga akan mengalami kegagalan atau tujuan tidak tercapai.

Peluang merupakan peluang yang apabila dimanfaatkan secara tepat dan maksimal maka akan mampu mencapai tujuan dengan baik. Analisis lingkungan internal merupakan suatu proses perencanaan strategis yang mengkaji faktor/faktor internal dari dalam suatu perusahaan, yang meliputi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan/organisasi. Analisis lingkungan eksternal merupakan proses perencanaan strategis yang mengkaji faktor/faktor eksternal yang berasal dari luar perusahaan, meliputi peluang dan ancaman yang harus dianalisis untuk memperkirakan dampaknya terhadap perusahaan/organisasi.

Tabel 4.  Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
Tabel 4. Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Saran

Sebaiknya pelaku wisata peternakan terus mengembangkan wisata peternakan di Percut Water Park dengan lebih mengoptimalkan wisata pertanian seperti lebih memanfaatkan tanaman yang ada disekitarnya dan lebih mengenalkan inovasi-inovasi baru wisata pertanian yang telah diperkenalkan. Pihak pengelola sebaiknya lebih meningkatkan promosi agrowisata Percut Water Park melalui media online atau media elektronik lainnya seperti pembuatan spanduk atau brosur. Sebaiknya pemerintah daerah meningkatkan akses jalan berlubang dan menyediakan fasilitas umum seperti angkutan umum ke Agrowisata Percut Water Park untuk memudahkan pengunjung di kemudian hari.

Strategi Pengembangan Agrowisata Durian (Studi Kasus Agrowisata Durian di Bukit Sege Indah Desa Adisana Kecamatan Bumiayu). Luas wilayah, jumlah pulau, ketinggian tempat dan jarak ke ibu kota menurut kabupaten/kota di provinsi Sumatera Utara. Mengembangkan agrowisata berbasis masyarakat dalam pertanian terpadu untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan sistem pertanian.

Strategi Pengembangan Agrowisata Kebun Madu Efi (Studi Kasus: Kebun Madu Efi, Puncak Hills 2000 Siosar Km 13, Kabanjahe, Sumatera Utara). Strategi Pengembangan Agrowisata Medan Istana Jambu (Studi Kasus: Medan Istana Jambu, Desa Ujung Labuhan, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang). Share Konsep Pengembangan Kawasan Agrowisata untuk Kursus Konsep Resort dan Rekreasi, Pengembangan dan Strategi Pengelolaan Resort dan Leisure.

Karakteristik Responden

Petunjuk Pengisian

Analisis Matriks IFAS (Internal factor Analysis Summery)

Analisis Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summery)

Pemberian Nilai Rating Terhadap Faktor Internal Dan Eksternal Agrowisata Taman Air Percut

Gambar

Tabel 2. Jumlah Destinasi Pariwisata Menurut Kecamatan Di Kabupaten Deli   Serdang Pada Tahun 2016-2020
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran  1.6 Hipotesis Penelitian
Gambar 2. Kuadran Analisis SWOT   Sumber: Rangkuti, 2013
Tabel 3. Matriks SWOT
+3

Referensi

Dokumen terkait

9/13/21, 2:29 PM EDGE Submission System https://edgesubmit.pse.com.ph/main.html 2/3 Far Eastern University, Incorporated FEU PSE Disclosure Form 7-1 - Notice of Annual or Special

4.2 People outside of the target policy According to data obtained from BPMPK about achieving PBL policy is more emphasis on infrastructure development of the environment and the