• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman)

N/A
N/A
Aeri

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis TOWS

Analisis tows (threats,opportunities, weakness, strengths) sepintas analisis ini sama dengan analisis swot. yang menjadi perbedaan antara kedua analisis ini terletak pada fokusnya. Analisis ini pertama kali digunakan oleh albert Humphrey.

Analisis TOWS sangat penting juga untuk melihat apa ancaman yang akan kita hadapi dari luar atau eksternal daripada melihat peluang terlebih dahulu. Tows mengharuskan perusahaan untuk melakukan analisis faktor eksternal.

Ada 4 strategi tows yang digunakan :

- SO (strengths-opportunities) : strategi So menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. semua menajer menginginkan organisasi mereka berada dalam posisi di ana kekuatan internal dapat dipakai untuk memanfaatkan tren dan peristiwa eksternal.

organisasi umunya akan menjalankan strategi WO,ST atau wt supaya mereka dapat masuk ke dalam situaasi di mana mereka dapat menerapkan strategi SO. jika perusahaan mempunyai keleman besar, perusahaan akan berusaha keras untuk mengatasinya dn membuatnya menjadi kekuatan. kalau menghadapi ancaman besar, sebuah organisasi akan berusaha menghindarinya agar dapat memuatn perhatian pada peluang ( david,2004)

- WO (weakness-opprtunites): strategi Wo merupakan taktik defensif yang diarahkan ntuk mengurang kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. sebuah organisasi yang dihadapkan pada berbagai ancaman ekstrnal dan kelemahan internal, sesungguhnya dalam posisi yang berbahaya, faktanya, perusahaan itu mungkin harus berjuaang agar dapat bertahan atau melakukan merger, rasionalisasi, emnyatakan failed atau memilih di likuidasi (david,2004) - ST (stengths-threaths): strategi St menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. hal ini tidak berarti bahwa organisasi yang kuat pasti selalau menghadapi ancaman frontal dalam lingkungan eksternal (david,2004)

- WT (weakness-threaths): strategi WT bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dnegan memanfaatkan peluang eksternal. kadang-kadang peluang eksternal yang besar ada, tetapi kelemahan internal sebuah perusahaan membuatnya tidak mampu memanfaatkan peluang itu (david,2004)

(2)

Berikut ini adalah tujuan dari analisis TOWS :

-Untuk memaksimalkan peluang yang tersedia

-Untuk memunculkan semua alternatif yang mungkin dijalankan berdasarkan faktor kunci internal dan eksternal, bukan untuk menentukan strategi yang terbaik.

-Untuk mengantisipasi segala bentuk tantangan dan menyediakan beberapa solusi -Untuk memastikan kelemahan tidak membebani usaha atau kemajuan

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal dalam analisis TOWS mencakup opportunity (peluang) dan threat (ancaman).

Untuk menandai faktor eksternal biasanya meliputi:

-Lingkungan.

-Peraturan pemerintah.

-Budaya, ideologi, sosial politik, perekonomian.

-Peristiwa yang sedang terjadi.

-Perkembangan teknologi.

2. Faktor Internal

Faktor internal pada analisis TOWS terdiri dari strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan).

Untuk mengidentifikasi faktor internal biasanya mencakup:

-Pengalaman perusahaan baik yang berhasil atau gagal.

-Finansial pada perusahaan.

-Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan -Kekuatan dan kelemahan dari perusahaan.

Marketing mix

(3)

Marketing mix dapat didefinisikan sebagai suatu strategi pemasaran yang menggabungkan beberapa elemen di dalamnya secara terpadu demi mencapai sebuah tujuan marketing pasar yang telah ditargetkan. Seorang ahli bernama Buchari Alma menafsirkan marketing mix sebagai suatu bentuk strategi dalam mengombinasikan berbagai macam kegiatan marketing agar tercipta sebuah kombinasi maksimal, sehingga akan muncul hasil yang paling memuaskan.

Marketing mix atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan bauran pemasaran menjadi fondasi model dasar suatu bisnis. Istilah ini dikenalkan pertama kali oleh seorang profesor marketing Harvard bernama Neil Borden pada 1948 yang terinspirasi dari jurnal koleganya, yaitu Prof. James Culliton.

Satu di antara perkembangan konsep marketing mix yang paling banyak dikenal adalah marketing mix 7P. Konsep ini dikenalkan oleh Booms dan Bitner yang berisi empat elemen 4P ditambah tiga elemen baru, yaitu physical evidence, people, dan process.

Konsep marketing mix tidak hanya dapat digunakan untuk memajukan bisnis lama, melainkan juga mengembangkan bisnis baru.

Istilah marketing mix atau bauran pemasaran digunakan pertama kali oleh Neil Borden (1964) yang terinspirasi dari gagasan James Cullington (1948). Gagasannya adalah bahwa seorang eksekutif bisnis berperan sebagai mixer of ingredients. Borden (1964) menyusun daftar elemen marketing mix yang terdiri atas 12 aspek. Daftar tersebut kemudian disederhanakan dan dipopulerkan oleh Jerome McCarthy (1968) ke dalam empat aspek pokok, yaitu product, price, place, dan promotion, yang kemudian dikenal dengan istilah 4P.

Kritik terhadap 4P telah mendorong sejumlah pakar pemasaran mengemukakan model marketing mix yang baru, di antaranya model 7P Service Marketing Mix (Booms dan Bitner, 1981) dan model marketing mix holistic marketing (Kotler dan Keller, 2006).

Hingga saat ini, model 4P masih tetap paling populer dan menjadi elemen kunci dalam sebagian besar literatur pemasaran. Manajer pemasaran akan mengambil pendekatan tergantung kepada industri dan target rencana pemasarannya.

Marketing mix atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan bauran pemasaran menjadi fondasi model dasar suatu bisnis. Marketing mix dapat didefinisikan sebagai suatu strategi

(4)

pemasaran yang menggabungkan beberapa elemen di dalamnya secara terpadu demi mencapai sebuah tujuan marketing pasar yang telah ditargetkan.

Marketing konsep 4p a. Place (Tempat)

Tempat dalam marketing mix pada dasarnya adalah suatu bentuk saluran distribusi yang mengacu kepada lokasi suatu produk tersedia dan dapat dijual dan dibeli. Saluran distribusi dalam marketing mix meliputi kelengkapan produk, lokasi, persediaan, fasilitas penyimpanan, pengedaran dan transportasi.

Konsep ini berfokus kepada tempat atau lokasi perusahaan kalian berdiri. Semakin strategis tempat bisnis kalian, semakin besar juga keuntungan yang akan didapatkan perusahaan. Dengan lokasi yang strategis, konsumen atau calon pelanggan dapat lebih mudah menemukan dan menjangkau bisnis kalian, sehingga transaksi penjualan lebih mudah terjadi.

Bagaimana cara menentukan lokasi yang tepat? Hal yang dapat kalian lakukan adalah mencari dan menentukan lokasi penjualan yang sesuai dengan target pasar kalian, apakah itu untuk kalangan bottom, middle, atau up.

b. Product (Produk)

Produk adalah sesuatu yang memiliki nilai fungsional dan dapat digunakan oleh pelanggan untuk mencapai sesuatu. Produk dalam marketing mix meliputi variasi, kualitas, desain, fitur, nama merek, kemasan, ukuran, layanan, garansi, dan retur.

Secara teori, produk merupakan segala bentuk hasil usaha yang ditawarkan ke pasar untuk digunakan atau dikonsumsi, sehingga bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat. Jika kalian ingin sukses menjalankan strategi marketing mix, kalian harus dapat membuat dan menghasilkan produk atau jasa dengan kualitas dan keunikan tersendiri.

Dengan begitu, produk atau jasa kalian secara otomatis dapat meningkatkan daya saing di pasaran. Produk memiliki dua unsur yang perlu diperhatikan, yaitu kualitas dan visual. Kalian harus memastikan kualitas dari produk kalian dengan baik. Selain itu, konsumen juga harus merasa membutuhkan untuk membeli produk atau jasa kalian tidak hanya sekadar tertarik. Cara mudah yang dapat kalian lakukan adalah dengan cara menentukan target pasar melalui riset kecil

(5)

yang terstruktur. Riset yang dilakukan pada strategi marketing mix dapat mencakup informasi respon pasar, keinginan konsumen, dan lain sebagainya. Melalui informasi yang kita dapat dari riset, kita dapat membandingkan produk/jasa kalian dengan kompetitor, mengetahui kelebihan, dan kekurangan produk kalian. Setelah itu, kalian dapat melakukan evaluasi untuk meningkatkan mutu produk dan jasa kalian, mencocokan produk dengan keinginan dan kebutuhan konsumen, dan memberikan gambaran prospek produk pada masa yang akan datang.

c. Promotion (Promosi)

Promosi dalam marketing mix adalah strategi yang diterapkan oleh pemasar untuk membuat pelanggan sadar akan keberadaan produk atau mereknya. Promosi penjualan meliputi periklanan, personal selling, public relations, dan direct marketing.

Strategi marketing mix ini berfokus kepada masalah promosi bisnis, seperti bagaimana cara memasarkan produk, media apa yang digunakan, dan sebagainya. Promosi merupakan salah satu strategi marketing yang memiliki tujuan, antara lain:

 Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru.

 Mengomunikasikan produk baru.

 Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal secara luas.

 Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas produk.

 Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk.

 Memotivasi konsumen agar memilih atau membeli suatu produk.

Pada dasarnya, promosi merupakan aktivitas penyebaran informasi yang bersifat membujuk, memengaruhi dan mengingatkan pasar bahwa produk kalian sudah siap dijual dan dibeli oleh mereka. Salah satu yang dapat kalian lakukan adalah dengan memasang iklan.

Iklan dapat dilakukan melalui media-media seperti surat kabar, elektronik, brosur, spanduk, dam sosial media. Pada zaman digital seperti sekarang, strategi pemasaran dengan promosi sangatlah mudah karena banyak media sosial yang akan sangat membantu kalian.

d. Price (Harga)

(6)

Harga merupakan satu di antara elemen terpenting dalam marketing mix. Harga adalah nilai yang akan didapatkan sebagai pengganti produk. Harga dalam marketing mix meliputi katalog, diskon, potongan khusus, periode pembayaran, dan persyaratan kredit.

Harga yang dimaksud adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh user atau klien kalian untuk mendapatkan produk yang kalian tawarkan. Dengan kata lain, seseorang akan menggunakan jasa atau membeli produk yang kalian tawarkan, jika pengorbanan yang dikeluarkan (yaitu uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang ia ingin dapatkan dari produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Terkait poin ini, fokus kalian adalah bagaimana caranya agar dapat membuat pelanggan atau calon pembeli potensial merasa pengeluarannya sesuai dengan apa yang dia dapat. Dengan begitu, strategi marketing mix akan lebih optimal.

Dalam menentukan harga dari produk, kalian harus menghitungnya berdasarkan dengan biaya produksi, modal, dan tambahkan keuntungan beberapa persen. Harga jual harus sesuai dengan harga pasar, tidak terlalu tinggi, dan tidak juga terlalu rendah.

Hal ini untuk mencegah terjadinya kebangkrutan tentunya. Jika kalian ingin menjual dengan harga yang lebih tinggi, berikan perbedaan yang mencolok dibandingkan kompetitor kalian, seperti kualitas dan varian, sehingga konsumen merasa “worth it” dengan harga dari produk.

Beberapa tujuan dari marketing mix di antaranya sebagai berikut:

1. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Direct marketing adalah suatu bentuk sistem pemasaran interaktif yang dapat digunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur di suatu lokasi.

2. Advertising (Periklanan)

Periklanan merupakan satu di antara bentuk kegiatan penting dalam melakukannya marketing mix. Tujuan utama dari periklanan ini adalah untuk memberikan informasi tentang produk barang maupun jasa kepada target konsumen agar mampu meningkatkan penjualan.

(7)

3. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Sales promotion merupakan kumpulan berbagai alat intensif yang dirancang untuk mendorong pembelian suatu barang atau jasa.

Fungsi Marketing Mix

Beberapa fungsi yang dapat diperoleh dari marketing mix di antaranya sebagai berikut:

1. Fungsi Distribusi Fisik

Distribusi fisik suatu produk dapat dilakukan dengan cara mengangkut dan menyimpan produk.

2. Fungsi Pertukaran

Konsumen dapat membeli produk yang berasal dari produsen, baik itu dengan menukar uang dengan produk atau melakukan pertukaran produk dengan produk untuk digunakan sendiri atau untuk dijual kembali.

3. Fungsi Perantara

Marketing mix merupakan media perantara untuk menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik.

Manfaat Marketing Mix

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari marketing mix di antaranya sebagai berikut:

1. Mampu Menganalisis Keuangan

Pebisnis harus mengetahui bagaimana arus biaya dan pendapatan sesuai dengan situasi yang terjadi.

2. Alokasi Sumber Daya yang Bijaksana

Sumber daya biasanya bersifat terbatas sehingga harus digunakan seefektif mungkin.

(8)

3. Memfasilitasi Proses Komunikasi

Mampu mengalokasikan dalam bentuk tanggung jawab untuk tiap bagian divisi dengan tugas masing-masing yang telah ditentukan.

4. Menyederhanakan

Konsep ini dapat menyederhanakan dan menyatukan berbagai macam bentuk kegiatan pemasaran menjadi satu sehingga bagian pemasaran lebih mudah untuk dilakukan dan dikelola.

5. Alokasi Tanggung Jawab

Bisnis membutuhkan tim yang solid, akan tetapi pebisnis perlu mengalokasikan tanggung jawab kepada tiap orang sesuai tugas dan kemampuan yang dimiliki.

Sumber https://www.gramedia.com/literasi/marketing-mix/

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Endry Martius, MSc IV/a 4 Prof.Dr.Ir... Hasmiandy Hamid, SP, MSi III/d 8