• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis struktur dan kearifan lokalcerita rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis struktur dan kearifan lokalcerita rakyat"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Pendahuluan

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Landasan Teoretis

Kerangka Teoretis

  • Analisis Struktur
  • Bentuk- bentuk Kearifan Lokal
  • Pengertian Cerita Rakyat
  • Sinopis Cerita Rakyat

Boru Hutajalu menceritakan semuanya kepada Pasaribu dan betapa terpukulnya Pasaribu ketika mendengar cerita Boru Hutajalu. Orang tua Boru Hutajalu tidak setuju menikah dengan Pasaribu karena ia miskin dan lebih memilih Butar-butar karena ia sangat kaya. Dan sebelum pernikahan dilangsungkan, Boru Hutajalu meminta sesuatu kepada paman dan tuan rumah yang merupakan Pinggan Na Bontar saat acara Paulak Une.

Amang dan Inang Hutajalu meminta Boru Hutajalu untuk membawanya ke Huta Marom nanti. Semua orang panik, kecuali Boru Hutajalu yang dengan gagah berani berdiri dan melemparkan Pinggan Na Bontar ke dalam air sungai. Boru Hutajalu melompat ke atas Pinggan Na Bontar dan berkata, “Abang Pasaribu, aku sudah memenuhi nazarku, aku akan mandi di Aek Simare bersamamu, Akang.

Ayo, aku tunggu kamu di Aek Simare." Boru Hutajalu perlahan tenggelam dan dari dasar sungai terlihat Batu Na Bontar.

Kerangka Konseptual

Beberapa hari setelah pesta pernikahan di Huta Marom, acara selanjutnya adalah Paulak Une yang diadakan di Huta Aek Simare. Sejak kejadian itu, Pasaribu datang ke Batu Na Bontar dengan membawa kurban dan melakukan ritual serta doa agar bisa dipertemukan kembali dengan kekasihnya, Boru Hutajalu. Pasaribu memeluk erat Batu Na Bontar lalu Pasaribu menghilang ditelan air Aek Simare.

Dalam penelitian ini peneliti mengkaji struktur dan kearifan lokal cerita rakyat Kemilau Dew Di Balik Rumput dengan menganalisis struktur dan kearifan lokal yang terkandung dalam cerita rakyat Kemilau Dew Di Balik Rumput.

Pernyataan Penelitian

Terdapat makna dalam cerita rakyat Batu Na Bontar dari segi unsur-unsur yang saling berkaitan, yang merangkumi tema, latar, tokoh dan watak serta amanat.

Metodologi Penelitian

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Sumber Data dan Data Penelitian
  • Metode Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Bacalah dengan seksama dan pahami seluruh isi cerita rakyat Batu Na Bontar secara berulang-ulang. Pengumpulan data dengan menandai atau mencatat struktur dan kearifan lokal yang terkandung dalam cerita rakyat cadas Na Bontar. Mendeskripsikan struktur yang meliputi tema, latar, tokoh dan tokoh serta bentuk kearifan lokal yaitu perdamaian dan kesejahteraan dalam cerita rakyat Batu Na Bontar.

Berdasarkan analisis data di atas, maka unsur-unsur pokok cerita rakyat Batu Na Bontar adalah sebagai berikut. Tokoh dan penokohan yang paling dominan dalam cerita rakyat Batu Na Bontar dapat dilihat dari kutipan berikut. Berdasarkan kutipan di atas, Boru Hutajulu adalah orang yang baik dan paham bagaimana membalas kebaikan orang lain.

Berdasarkan kutipan di atas menjelaskan bahwa pada malam harinya Pasaribu berangkat menuju Aek Simare untuk menemui Boru Hutajulu. Berdasarkan kutipan di atas terlihat bahwa hari sudah sore dan tempatnya berada di jendela kamar Boru Hutajulu. Berdasarkan analisis data di atas maka nilai-nilai kearifan lokal dalam cerita rakyat Batu Na Bontar adalah sebagai berikut.

Berdasarkan kutipan di atas, Boru Hutajulu bersyukur atas apa yang dirasakannya dan bersyukur kepada Tuhan yang telah mempertemukan keduanya. Berdasarkan kutipan di atas terlihat bahwa Boru Hutajulu juga sangat merindukan Pasaribu dengan menanggapi ungkapan tulus Pasaribu. Wujud kearifan asli dalam cerita rakyat Batu Na Bontar adalah kerja keras dua, konservasi tiga, gotong royong satu, sopan santun tiga, kejujuran tiga, syukur empat, komitmen empat.

Pembahasan temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara struktur yang melekat dan bentuk kearifan lokal yang membangun cerita rakyat Batu Na Bontar. Tokoh utama dalam cerita rakyat Batu Na Bontar adalah Pasaribu dan Boru Hutajalu, keduanya mempunyai sifat baik, pekerja keras, dan santun.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Deskripsi Data Penelitian

Sebelum penulis membahas data penelitian dari sebuah cerita rakyat yang berjudul “Kilau Embun di Balik Rumput”, melalui analisis struktural dan kearifan lokal. Sedangkan kearifan lokal menggunakan teori Robert Sibarani, kearifan lokal terbagi menjadi dua bagian yaitu perdamaian dan kesejahteraan. Perdamaian terbagi menjadi kesopanan, kejujuran, solidaritas sosial, kerukunan dan resolusi konflik, pengabdian, berpikir positif, rasa syukur.

Sedangkan kesejahteraan terbagi atas kerja keras, disiplin, pendidikan, kesehatan, gotong royong, manajemen gender, pelestarian budaya, dan peduli lingkungan.Buku cerita rakyat berjudul “Batu Na Bontar” berjumlah empat puluh (40) halaman dan enam puluh satu (61) halaman. paragraf. Pelan-pelan Boru Hutajalu menundukkan kepalanya tak mampu menatap wajah Pasaribu dan berkata, "Minumlah saudaraku, tentu kamu akan merasa lelah dan haus." Kicau burung dan gemericik air yang membasahi bebatuan, bagaikan musik diiringi kicauan gadis-gadis yang sedang memanen padi di sawah.

Tidak hanya kebutuhan sehari-hari saja yang dijual, kebutuhan lainnya seperti sndng dan lain-lain juga tersedia. Amang Hutajuu tidak memperdulikan Borunya yang sudah mempunyai pacar yaitu Pasaribu dari Huta Haunatas.

Pembahasan Data Penelitian

Pada suatu hari, Pasaribu sedang melewati persawahan Boru Hutajulu dan melihat Boru Hutajulu hendak mengangkat tandan padi yang diikat. Tema kisah cinta Pasaribu dan Boru Hutajulu lebih kuat dari unsur tokoh dan penokohan, waktu dan tempat. Berdasarkan kutipan di atas, setiap pagi beberapa warga serta Boru Hutajulu dan Inang sudah berada di sawah untuk memetik padi yang siap dipanen.

Berdasarkan kutipan di atas, pada malam hari Boru Hutajulu dan Pasaribu sedang duduk-duduk di rumah Boru Hutajulu di bawah sinar bulan. Aku juga kangen kamu, segera datang." "Selama ini, kita satukan hati," jawab Boru Hutajulu hati-hati. Aku berjanji, aku bersumpah, Suatu saat nanti kita akan berenang bersama di AEK SIMARE, janji Boru Hutajulu pada Pasarib."

Makan bersama dilanjutkan dengan upah dan kata-kata, Boru Hutajulu digendong di atas tandu di perahu sou bolon menuju Huta Harom. Berdasarkan kutipan di atas, hasil Pasaribu sangat bagus. Bersyukur atas penghasilannya yang besar, ia tak segan-segan membagi hasil yang diraihnya kepada Boru Hutajulu, wanita yang ia kenal saat ini. Berdasarkan kutipan di atas, Pasaribu bersyukur bisa dipertemukan dengan Boru Hutajulu sembari Pasaribu mendoakan cinta mereka.

Berdasarkan kutipan di atas terlihat Pasaribu sangat serius mengungkapkan isi hatinya kepada Boru Hutajulu tentang apa yang dirasakannya saat bertemu dengan Boru Hutajulu. Berdasarkan kutipan di atas, Pasaribu mengungkapkan keikhlasan dan kejujurannya kepada Boru Hutajulu mengenai isi hati dan keinginannya. Berdasarkan kutipan di atas, Pasribu berkomitmen atau berjanji kepada Boru Hutajulu untuk selalu mencintai Boru Hutajulu dan menanggung segala suka dan duka bersama.

Aku berjanji, bersumpah, KITA AKAN MANDI BERSAMA DI AEK SIMARE SEKALI, janji Boru Hutajulu Pasaribu. Berdasarkan kutipan di atas terlihat bahwa Boru Hutajulu juga telah mengucapkan janjinya kepada Psaribu, komitmen yang ia berikan kepada mereka berdua bahwa suatu saat mereka akan bersama di Aek Simare. Berdasarkan kutipan di atas, Boru Hutajulu benar-benar menepati janjinya, menepati komitmennya dengan sangat ketat.

Acara makan bersama diteruskan dengan mengupah dan menanda, Boru Hutajulu dibawa menaiki tandu ke bot sou bolon menuju ke Huta Harom (H 32/ P 50).

Jawaban Pernyataan Penelitian

Diskusi Hasil Penelitian

Keterbatasan Penelitian

Wujud kearifan lokal terdiri dari kerja keras, gotong royong, pelestarian budaya, sopan santun, jujur, syukur, komitmen. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini setelah dilakukan analisis adalah adanya makna struktural yang hakiki, dalam hal ini meliputi tema, tokoh dan latar belakang, unsur-unsur tersebut saling berhubungan. Tokoh-tokoh dalam cerita Batu Na Bontar, Pasaribu, Boru Hutajulu, Amang Hutajulu, Inang Hutajulu, Ojak, Butar-butar, Opung Butar-butar.

Pagi di sawah, sore di jalan, sore hari di dekat rumah Boru Hutajulu, sore hari di depan rumah Boru Hutajulu, sore hari di Kota Porsea, malam hari di rumah Amang Hutajulu. Ada enam belas bentuk kearifan lokal: kerja keras, pelestarian budaya, gotong royong, sopan santun, kejujuran, syukur, pengabdian. Tidak semua kearifan lokal terdapat dalam cerita rakyat Batu N Bontar. Guru bahasa dan sastra Indonesia dapat mengajarkan pelajaran kearifan lokal seperti budaya Melayu dengan memperhatikan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat. Selain itu, guru diharapkan dapat meningkatkan kreativitasnya dalam menemukan bahan ajar yang sesuai.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan sejenis mengenai flolor dalam buku cerita rakyat dalam upaya menggali literatur daerah yang belum diteliti. Diharapkan para orang tua mengenalkan anaknya pada cerita rakyat yang ada di Indonesia untuk membangun budaya dan membangun karakter anak. Pembentukan nilai-nilai karakter yang menjadi cikal bakal anak yang lebih baik harus melibatkan kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak, agar generasi penerus kita menjadi generasi yang berkarakter.

Nilai Pengorbanan dalam Mitos Batu Na Bontar, Cerita Rakyat Tapanuli Utara: Tinjauan Pustaka Antropologi.” http://repository.usu.ac.id.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Kita tidak bisa hidup terpisah sesuai sumpahmu dan keinginanku kita mandi bersama di Aek Simare, kini aku datang kekasihku. Gotong royong merupakan suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama dalam keadaan senang maupun sedih, baik itu dalam pesta atau acara lainnya. Berdasarkan kutipan di atas, seluruh orang dalam sebuah upacara pernikahan bekerja sama agar acara pernikahan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Suatu hari hatinya dikuatkan mengunjungi Batu Na Bontar, ia membawanya terbuka-terbuka untuk kekasihnya. Berdasarkan kutipan di atas, Pasaribu memberikan persembahan kepada Boru Hutjulu yang telah tenggelam di Aek Simare. Pasaribu tidak hanya sekedar ziarah tetapi juga melakukan persembahan dengan memasang buka-buka serta melakukan marsantabi dan doa.

Selama ini apa yang dilakukan Pasaribu diikuti oleh masyarakat yang berkunjung ke Batu Na Bontar, yakni memberikan openng-openg kepada Btu Na Bontar dan melakukan marsantabi. Berdasarkan kutipan di atas, masyarakat sangat menjaga budaya ini agar tidak hilang dan termakan zaman. Selama ini yang dilakukan Pasaribu diikuti masyarakat yang berkunjung ke Batu Na Bontar, yakni memberikan openng-openg dan melakukan mrsantabi.

Berdasarkan kutipan di atas, saat ini masyarakat juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Pasaribu di Aek Simare.

Referensi

Dokumen terkait