• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis studi kelayakan rencana usaha budidaya

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis studi kelayakan rencana usaha budidaya"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

Analisis Studi Kelayakan Rencana Usaha Budidaya Ikan dan Sayur dengan Sistem Akuaponik De'Co di Lampung Timur”. Apakah Rencana Usaha Budidaya Ikan dan Sayur dengan Sistem Akuaponik De'Co Layak Diimplementasikan? rencana usaha budidaya ikan dan sayuran dengan sistem De'Co Aquaponics di Lampung Timur.

Untuk menganalisis apakah rencana budidaya ikan dan sayuran dengan Sistem Akuaponik De'Co layak dilakukan atau tidak. Menganalisis payback period rencana pendirian usaha budidaya ikan dan sayuran dengan Sistem Akuaponik De'Co.

Tabel 1.1 Rancangan Biaya Investasi
Tabel 1.1 Rancangan Biaya Investasi

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah dan Permasalahan

Tujuan Penelitian

Kontribusi Penelitian

Sistematika Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Tujuan Studi Kelayakan Bisnis

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Dengan demikian dapat memberikan keyakinan lebih bahwa rencana usaha budidaya ikan dan sayuran dengan sistem akuaponik layak untuk dilaksanakan. Hal ini semakin meyakinkan bahwa rencana usaha budidaya ikan dan sayuran dengan sistem aquaponik layak untuk diterapkan. Rancangan alat dan perlengkapan yang akan digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.2 Gambar 4.2 Alat dan Perlengkapan Rencana Usaha Budidaya Ikan dan Sayur.

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif, ditarik kesimpulan untuk rencana bisnis Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik De'Co. Berdasarkan total net present value (NPV) sebesar ini menunjukkan NPV > 0 (nol) yang berarti business plan Budidaya Ikan dan Sayuran dengan sistem Akuaponik layak untuk diterapkan. Berarti IRR > dari suku bunga yang berlaku (10%) sehingga rencana usaha budidaya layak untuk dilaksanakan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa rencana bisnis Budidaya ikan dan sayuran dengan sistem aquaponik layak dilakukan. Artinya, rencana bisnis budidaya ikan dan sayuran dengan sistem aquaponik layak dilakukan. Berdasarkan metode analisis kualitatif yaitu berdasarkan aspek teknis, aspek pasar dan pemasaran, aspek organisasi dan hukum, aspek manajemen, aspek ekonomi dan aspek lingkungan, maka rencana usaha budidaya ikan dan sayuran dengan sistem akuaponik layak untuk dilaksanakan. .

Secara keseluruhan, berdasarkan hasil analisis baik kuantitatif maupun kualitatif, penulis menyimpulkan bahwa rencana usaha budidaya ikan dan sayuran. Kepada pemilik modal usaha budidaya ikan dan sayuran dengan Sistem Akuaponik agar dapat segera merealisasikan rencana usaha karena rencana usaha tersebut layak untuk dilaksanakan. Bisa langsung mengajukan pinjaman ke bank agar bisa segera mengimplementasikan rencana bisnis Budidaya Ikan dan Sayur dengan Sistem Aquaponik.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Proses Pelaksanaan Studi Kelayakan Bisnis Peluang Usaha
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Proses Pelaksanaan Studi Kelayakan Bisnis Peluang Usaha

Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis

Analisis Finansial

Menurut Alex S Nitisemito, analisis finansial adalah analisis yang menganalisis suatu rencana proyek terlepas dari apakah proyek tersebut layak atau tidak layak untuk dilaksanakan. Kriteria NPV adalah jika NPV > 0 maka proyek dinyatakan layak dan jika NPV < 0 maka proyek dinyatakan layak. Kriteria Net B/C adalah, jika Net B/C > 1, maka rencana proyek dinyatakan realistis, dan jika Net B/C <.

Kriteria Gross B/C adalah jika Gross B/C > 1 maka proyek dinyatakan layak dan jika Gross B/C < 1 maka proyek dinyatakan tidak layak. Kriteria IRR adalah jika IRR > suku bunga yang berlaku maka proyek dianggap layak untuk dilaksanakan, dan jika IRR < suku bunga yang berlaku maka rencana proyek tidak layak untuk dilaksanakan. Kriteria PR adalah jika PR > 1 maka rencana proyek dinyatakan layak, dan jika PR < 1 maka rencana proyek dinyatakan tidak layak untuk dilaksanakan.

Metode manfaat bersih kumulatif digunakan untuk mengetahui secara riil atau secara pasti berapa lama waktu yang dibutuhkan proyek untuk mengembalikan dana pinjaman yang diterima dari pihak ketiga. Metode laba bersih rata-rata diperoleh dengan menghitung laba bersih rata-rata setiap tahun setelah itu dihitung jangka waktu pengembaliannya. Manfaat bersih rata-rata diperoleh dengan membagi total manfaat bersih selama umur proyek dengan umur proyek, setelah itu dihitung periode pengembaliannya.

Periode pengembalian dihitung dengan membagi jumlah investasi setiap tahun sesudahnya dengan pengembalian bersih rata-rata.

Benefit

Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan suatu proyek, terjadinya major return point atau TR=TC bergantung pada lamanya aliran pendapatan suatu proyek dapat menutupi seluruh biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya (Yakob Ibrahim. Di bidang manufaktur produk, kegiatan usaha/proyek akan menggunakan teknologi baru yang dapat menghemat biaya usaha yang berdampak pada pengurangan biaya, sehingga biaya usaha akan turun, pendapatan usaha/proyek akan meningkat sehingga keuntungan finansial dari usaha proyek juga akan meningkat.

Manfaat tidak langsung adalah keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek yang dapat dihitung dalam bentuk uang, baik material/kuantitas yang diterima langsung oleh masyarakat atau pihak-pihak yang berada di sekitar perusahaan/proyek. Dengan bertambahnya atau bertambahnya jumlah proyek maka produktivitas masyarakat akan meningkat, masyarakat akan semakin dinamis seiring dengan meningkatnya kemampuan/pengetahuan/keterampilan/produktivitas masyarakat. Manfaat tak berwujud adalah manfaat yang timbul dari suatu proyek yang tidak dapat dinilai, dihitung, atau diukur dalam satuan moneter.

Penelitian Terdahulu

Oleh karena itu melakukan wawancara langsung dengan perusahaan pesaing dari bisnis De'Co Aquaponic Aquaculture yang dilakukan oleh pemilik ekuitas dengan fasilitas penelitian yang sistematis tentang topik penelitian. Setelah menghitung kriteria investasi yaitu Net Present Value, Net Benefit Cost Ratio dan Internal Rate of Return untuk menguji kelayakan usaha peternakan ini, langkah selanjutnya adalah menghitung Payback Period Analysis dan Break Even Period Analysis. memastikan kelayakan budidaya ikan dan sayuran dengan sistem budidaya ikan dan sayuran. Akuaponik. Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa waktu yang diperlukan suatu usaha budidaya untuk dapat memperoleh laba bersih adalah pada saat terjadinya BEPP yaitu dalam waktu 3 tahun 2 hari.

Usaha budidaya ini akan dibangun di atas lahan seluas 600 m2 dan akan dikembangkan konsep bangunan pertanian modern. Kegiatan promosi yang akan dilakukan oleh usaha budidaya ini adalah iklan melalui media cetak yaitu yang dimuat di koran Tribun Lampung. Dengan adanya struktur pembagian kerja maka pelaksanaan pekerjaan akan tertib dan memudahkan pengontrolan kegiatan Perusahaan Budidaya ini.

Perekrutan karyawan dilakukan oleh pemilik usaha Konstruksi dibantu oleh pengelola yang telah ditentukan. Dengan adanya struktur pembagian kerja maka pelaksanaan pekerjaan akan tertib dan memudahkan kontrol di perusahaan permesinan ini. Dengan adanya rencana usaha budidaya yang akan didirikan dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat sekitar Lampung Timur dan Bandar Lampung terutama untuk mencari ikan dan sayuran organik yang berkualitas.

1, rencana pendirian budidaya dinyatakan layak dan berdasarkan internal rate of return (IRR) sebesar 29,16%.

Kerangka Konseptual

METODELOGI PENILITIAN

Desain Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan Sumber Data

Metode Analisis

Tahap Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Analisis Pay Back Period

Kegiatan budidaya ini direncanakan di area dekat persawahan dan desa yang terletak di Jalan Nusantara Raya, Desa Taman Cari, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur. Teknologi sistem aquaponik digunakan dalam budidaya ikan dan sayuran yang memiliki alat budidaya modern dan canggih seperti terlihat pada gambar di atas. Meski umumnya tidak ada penawaran budidaya aquaponik di Lampung Timur, persaingan di pasar tidak begitu kuat.

Budidaya ikan dan sayuran dengan sistem akuaponik pasti memiliki jenis huruf yang berbeda-beda tergantung dari jenis usahanya. Bisnis Budidaya adalah perusahaan swasta yang dimiliki oleh hanya satu pemilik, satu manajer dan beberapa karyawan. Dengan berdirinya Peternakan ini tentunya akan membawa manfaat, baik yang langsung dirasakan oleh lingkungan di dalam perusahaan itu sendiri maupun yang tidak langsung dirasakan oleh masyarakat, pihak terkait dan pemerintah.

Di sisi lain juga memberikan keuntungan bagi pemerintah berupa penerimaan pajak yang terkait dengan kegiatan budidaya tersebut. Untuk mengetahui aspek lingkungan perlu dikaji analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang sangat diperlukan untuk membantu menganalisis dampak lingkungan dari usaha ini dan bagaimana pencegahannya jika budidaya ini dapat mencemari lingkungan. Dalam merencanakan kegiatan budidaya ini dengan menggunakan pertanian yang ramah lingkungan, kami berupaya untuk mencapai produksi yang optimal dengan budidaya ini, namun tanpa merusak lingkungan fisik, kimia, biologi maupun ekologi.

Meskipun telah dinyatakan memungkinkan, Proyek Budidaya Ikan dan Sayuran Sistem Akuaponik masih perlu dipantau dalam pelaksanaannya.

Tabel 4.6 Tabel Perhitungan Pay Back Period Rencana Usaha Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik
Tabel 4.6 Tabel Perhitungan Pay Back Period Rencana Usaha Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik

Analisis Break Even Point Period

  • Metode Analisis Kualitatif

Aspek Teknis

Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek ini berkaitan dengan penerapan tenaga kerja yang akan digunakan untuk menjalankan usaha budidaya ikan dan sayuran dengan Sistem Akuaponik De'Co. Berapa lama waktu Break Even Point dari rencana budidaya ikan dan sayuran dengan sistem Aquaponik. Untuk menganalisis kerangka waktu Break Even Point Period dari rencana pendirian usaha budidaya ikan dan sayuran dengan Sistem Aquaponik De'Co.

Sebagai bahan pertimbangan dan pedoman bagi investor dalam mengambil keputusan sehubungan dengan rencana pendirian usaha budidaya ikan dan sayuran dengan Sistem Akuaponik. Metode kuantitatif menggunakan tiga kriteria investasi yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net Benefit Kumulatif Net pada saat TP adalah Kumulatif Net Benefit selama periode pelunasan.

Selanjutnya dilakukan perhitungan kriteria investasi yang terdiri dari Present Value, rasio Net Benefit Cost dan Internal Rate of Return. Berdasarkan perhitungan di atas, terlihat bahwa Net B/C adalah 1.995. Kriteria kelayakan Net Benefit Cost Ratio menjelaskan bahwa jika Net B/C. Dalam menghitung payback period, analisis memiliki 2 metode yaitu metode manfaat bersih kumulatif dan manfaat bersih rata-rata setiap tahun.

Rumus yang digunakan untuk mencari payback period dengan metode manfaat kumulatif bersih adalah sebagai berikut. NBK pada TP-1 : Kumulatif manfaat bersih pada saat sebelum masa pelunasan NBK pada saat T : Kumulatif manfaat bersih selama masa pelunasan Metode Rata-rata manfaat bersih setiap tahun dengan menggunakan rumus. Berdasarkan data pada Tabel 4.6 terlihat bahwa pada tahun ke 3 (tiga) manfaat bersih kumulatif masih negatif, sehingga masih belum ada payback period.

Untuk mengetahui data yang lebih akurat, dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode kumulatif laba bersih dan rata-rata laba bersih setiap tahun sebagai berikut. Dari perhitungan di atas diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan proyek ini untuk mengembalikan seluruh modalnya adalah 3 tahun 3 bulan 11 hari dengan menggunakan metode laba bersih kumulatif dan 4 tahun 9 bulan 4 hari dengan menggunakan laba bersih rata-rata setiap tahunnya.

Aspek Yuridis

Aspek Pemerintah dan Birokrasi

Aspek Manajemen

Aspek Ekonomi

Aspek Lingkungan

Latar belakang di atas menunjukkan bahwa permasalahan rencana pendirian perusahaan Budidaya Akuaponik De'Co adalah berdasarkan rencana biaya (Tabel 1.1 dan 1.2) dan rencana manfaat (Tabel 1.3 dan 1.4) belum dilakukan studi kelayakan usaha. dilakukan agar usaha ini belum diketahui layak atau tidaknya untuk dijalankan.

Gambar

Tabel 1.1 Rancangan Biaya Investasi
Tabel 1.2 Rancangan Biaya Operasional Tahun Pertama Rencana Usaha Budidaya Ikan dan Sayuran dengan Sistem Akuaponik
Tabel  1.3 Perhitungan Biaya Penyusutan Berdasarkan Ketentuan
Tabel 1.4 Rancangan Benefit Pada Tahun Pertama Tahun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam studi kelayakan bisnis aspek non-finansial diperlukan untuk membantu kelancaran suatu usaha agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana bisnis yang akan dijalankan..