• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TUNDAAN SIMPANG BERSINYAL AKIBAT RUANG HENTI KHUSUS SEPEDA MOTOR DENGAN MODEL

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS TUNDAAN SIMPANG BERSINYAL AKIBAT RUANG HENTI KHUSUS SEPEDA MOTOR DENGAN MODEL "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TUNDAAN SIMPANG BERSINYAL AKIBAT RUANG HENTI KHUSUS SEPEDA MOTOR DENGAN MODEL

MICROSIMULATION

DWIYANA PUSPITA SARI NIM. 15008139

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung

ABSTRAK

Populasi sepeda motor yang meningkat mengakibatkan kinerja simpang bersinyal menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuatlah Ruang Henti Khusus (RHK) Sepeda Motor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh luasan RHK terhadap salah satu kinerja simpang bersinyal yaitu tundaan kendaraan. Untuk melihat pengaruh luasan RHK sepeda motor dilakukan pemodelan dengan model microsimlation dari Cubedynasim. Validasi yang dilakukan pada model microsimulation adalah validasi arus yang lepas (discharge) dan tundaan kendaraan.

Untuk validasi arus (discharge) digunaan uji F-Test Two Samples For Variances dan t-Test Two Samples Assuming Equal Variances. Untuk validasi tundaan, dengan membandingkan tundaan kendaraan pada model tervalidasi terhadap tundaan kendaraan lapangan. Untuk motor terdapat perbedaan tundaan sebesar 16,5 % antara model dan lapangan. Sementara untuk mobil terdapat perbedaan tundaan 10.4%

antara model dan lapangan. Skenario perubahan RHK dilakukan 7 kali, yaitu dengan panjang RHK eksisting 8 meter diubah-ubah menjadi 0 meter, 2 meter, 4 meter, 6 meter, 10 meter, 12 meter, dan 14 meter. Hasil dari simulasi ini menunjukkan bahwa dengan penambahan dan pengurangan panjang RHK setiap 2 meter, tundaan motor naik dan berkurang sekitar 1-4%, sedangkan tundaan mobil naik dan berkurang sekitar 4-26%. Semakin panjang RHK sepeda motor, tundaan motor menjadi lebh kecil, sedangkan untuk mobil, semakin panjang RHK sepeda motor, tundaan mobil

(2)

menjadi lebih besar. Panjang RHK yang optimal dengan nilai tundaan rata-rata terkecil adalah 8 meter.

Kata kunci: ruang henti khusus sepeda motor, panjang RHK sepeda motor, tundaan kendaraan, Cubedynasim, microsimulation.

PENDAHULUAN

Pemilihan daerah studi dalam penelitian ini berdasarkan daerah dengan simpang yang telah ada fasilitas RHK sepeda motor. Simpang yang dipilih dalam penelitian ini adalah Simpang Ahmad Yani-Laswi- Martadinata Bandung. Dalam simpang ini telah diterapkan RHK sepeda motor di keempat lengannya.

Simpang Ahmad Yani-Martadinata terdiri dari jalan-jalan utama di kota Bandung. Daerah simpang Ahmad Yani-Laswi-Martadinata juga merupakan daerah komersil, pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas olahraga, dan terdapat dinas pendidikan pemerintah serta perumahan. Setiap hari simpang ini banyak dilalui kendaraan, baik pagi, siang, maupun malam hari. Kendaraan yang melewati simpang ini juga

beraneka ragam, seperti mobil pribadi, motor, angkutan umum, bus pariwisata, dan bus Damri.

METODE DAN PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) pengumpulan data primer, (2) pemodelan dengan Cubedynasim, (3) analisis tundaan terhadap perubahan dimensi RHK.

Data primer yang dikumpulkan adalah arus lalu lintas, waktu siklus, waktu hijau, kecepatan kendaraan, dan geometri simpang. Arus yang digunakan adalah arus selama 1 jam pada pagi hari, pukul 8.25-9.25 WIB.

Pemodelan dengan Cubedynasim terdiri dari: (1) pemodelan lane trajectories, (2) aplikasi prohibitor, (3) penentuan origin dan destination, (4) pemodelan fase, stopline, dan waktu

(3)

siklus, (5) pemodelan arus lalu lintas, (6) running program.

Setelah pemodelan dibuat, tahap berikutnya adalah validasi arus yang lepas (discharge) dan tundaan kendaraan. Setelah valid, dilakukan simulasi perubahan dimensi RHK.

ANALISIS DAN KESIMPULAN Dengan menambah panjang RHK, tundaan motor menjadi lebih kecil, sedangkan tundaan mobil menjadi lebih besar. Sebaliknya, dengan mengurangi panjang RHK, tundaan motor menjadi lebih besar, sedangkan tundaan mobil menjadi lebih kecil.

Tabel 1. Nilai Tundaan Kendaraan (detik/smp) Terhadap Skenario Perubahan RHK

REFERENSI

Ang, Alfredo H.S., & Wilson H.Tang.

1992. Konsep-konsep Probabilitas

dalam Perencanaan dan Perancangan Rekayasa. Jakarta:

Erlangga

Citilabs. 2006. Basic Training. Citilabs Citilabs. 2006. Manual Reference

CubeDynasim. Citilabs

Departemen Pekerjaan Umum. 1997.

Manual Kapasitas Jalan Indonesia. Departemen Pekerjaan Umum

Idris, M. 2007. Pengaruh Ruang Henti Khusus Sepeda Motor Terhadap Konflik Lalu Lintas pada Satu Persimpangan Bersinyal di Kota Bandung. Tesis Program Magister Sistem Teknik Jalan Raya. ITB Novieta, Hexawulan Borne. 2011.

Evaluasi Dimensi Ruang Henti Khusus Dengan Menggunakan Model Microsimulation. Tugas Akhir Program Sarjana Teknik Sipil. ITB

Motor Mobil

0m 92,86 93,06 92,93

2m 92,96 93,25 93,06

4m 91,92 94,47 92,79

6m 90,59 95,14 92,15

8m (Model) 86,94 99,85 91,35

10m 83,90 125,81 98,21

12m 81,72 131,80 98,82

14m 77,92 145,78 101,09

Panjang RHK

Tundaan (detik/smp) Tundaan Rata-Rata Kendaraan (detik/smp)

Referensi

Dokumen terkait

Diajukana Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik. Universitas Islam