Latar belakang penelitian ini adalah perkara yang diajukan dan ditolak oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Trenggalek dalam putusan nomor 561/Pdt.G/2022/PA.Trk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkara nomor: 561/Pdt.G/2022/PA.Trk dari segi pembuktian hukum tata cara gugatan sudah benar, tetapi dari fakta persidangan keterangan penggugat tidak mempunyai dasar hukum dimana menurut Majelis Hakim penggugat tidak serius dalam membuktikan dalil-dalil gugatannya.
Latar Belakang
Penyidikan ini dilatarbelakangi adanya gugatan cerai yang diajukan dan dinyatakan ditolak, yakni dalam perkara nomor: 561/Pdt.G/2022/PA.Trk. Berdasarkan keterangan hakim, gugatan atau permohonan cerai yang diterima di Pengadilan Agama Trenggalek dikabulkan dan ada yang ditolak.
Rumusan Masalah
Sepengetahuan penulis, pada umumnya kasus perceraian sering diberhentikan dalam kasus talak dan talak, sedangkan kasus perceraian kebanyakan berhasil, namun berbeda dengan penelitian ini kasus perceraian yang diajukan di Pengadilan Agama Trenggalek dinyatakan diberhentikan oleh Pengadilan Agama Trenggalek. Majelis Hakim. Belakangan, muncul sejumlah persoalan ideologis akibat sejumlah gejolak ideologis terkait proses penyelesaian sengketa atas perkara nomor: 561/Pdt.G/2022/PAi.Trk yaing dari maijelis haikim, Putusan ditolak HUKUM PEMBERHENTIAN LITIGASI OLEH HAKIM DALAM KASUS TUNTUTAN PERCERAIAN TEORI HUKUM PEMBUKTIAN” (Pemeriksaan Putusan Pengadilan Agama Trenggalek Kelas 1A nomor: 561/Pdt.G/2022/PA.Trk).
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana penjabaran uji materiil terhadap putusan nomor: 561/Pdt.G/2022/PA.Trk., tentang penolakan gugatan cerai yang diajukan ke Pengadilan Agama Kelas 1A Trenggalek. Mengetahui bagaimana hakim mempertimbangkan aspek alat bukti sebagai alasan untuk menolak proses perceraian dalam putusan nomor:.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
Penelitian Terdahulu
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana kronologi putusan hakim dalam menolak perkara perceraian karena masih terjadi hubungan seksual laki-laki dan perempuan dalam putusan nomor 0868/pdt.G/2018/PA .TN. Penelitian di atas berfokus pada kronologis putusan hakim dalam penolakan perkara perceraian yang digugat karena masih terjadi hubungan seksual suami istri dalam putusan nomor 0868/pdt.G/2018/PA.MR.
Metode Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Lokasi Penelitian
- Data dan Sumber data
- Teknik Pengumpulan Data
- Analisis Data
- Pengecekan Keabsahan Data
- Tahapan-tahapan Penelitian
Peneliti mengambil lokasi Pengadilan Agama yaitu Pengadilan Agama Trenggalek yang mempunyai tugas dan wewenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dalam bidang: Jika hasil penelitian dilakukan di Pengadilan Agama Trenggalek yaitu dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil penelitian di Pengadilan Agama Trenggalek.
Sistematika Pembahasan
Bab ketiga menjelaskan tentang gambaran umum Pengadilan Agama Trenggalek dan uraian tentang putusan nomor 561/Pdt.G/2022/PA.Trk. Bab keempat memaparkan hasil penelitian yaitu tinjauan hukum pembuktian terhadap putusan nomor: 561/Pdt.G/2022/PA.Trk., tentang penolakan gugatan cerai di Pengadilan Agama Trenggalek Trenggalek. kelas 1A dan pengadilan. melihat aspek pembuktian sebagai alasan penolakan gugatan cerai dalam putusan nomor: 561/Pdt.G/2022/PA.Trk.
TINJAUAN UMUM TENTANG CERAI GUGAT DAN HUKUM
Tinjauan Umum Tentang Cerai Gugat
- Pengertian Cerai Gugat
- Alasan-alasan Cerai Gugat
- Akibat Hukum Cerai Gugat
Hakim hanya sebatas menerima dan memeriksa jika berkaitan dengan hal-hal yang diajukan oleh penggugat dan tergugat. Bahwa pada hari-hari sidang yang telah ditentukan oleh penggugat dan tergugat, mereka menghadap ke sidang;
Tinjauan Umum Hukum Pembuktian
- Pengertian Pembuktian
- Macam-macam alat bukti
- Beban Pembuktian (Audi Et Ateram Partem)
- Prinsip Pembuktian
Tinjauan Umum Tentang Saksi
- Definisi Saksi
- Dasar Hukum Saksi
- Syarat- syarat Saksi
- Arti Penting Saksi dalam Perkara Perceraian
Orang yang menjadi saksi disebut syahi>d (saksi laki-laki) atau syahidah (saksi perempuan) yang diambil dari kata shahi>da-yasyha>du-syahdan-syahada>tan yang berarti menyampaikan sesuatu sesuai dengan yang diketahuinya. melalui kesaksian, memberikan berita yang pasti (akurat dan kredibel), disaksikan dengan mata kepala sendiri. Makna yang dapat dipahami dari konsep di atas adalah bahwa saksi adalah orang yang diminta hadir untuk menyaksikan suatu peristiwa. Orang yang diminta menjadi saksi adalah orang yang memenuhi syarat dan dianggap dapat memahami dengan baik apa yang dilihatnya.
Maksudnya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu tidak menunaikan solat secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Jika orang yang berhutang itu adalah orang yang lemah akal atau lemah (keadaan) atau dia sendiri tidak mampu untuk tidak berkata-kata. , hendaklah walinya membaca dengan jujur. Dan bersaksilah dengan dua orang saksi dari kalangan lelaki di antara kamu).
Kekuatan dan Nilai Pembuktian Testimonium de auditu Dalam
Pada umumnya testimoni de audit ditolak sebagai alat bukti, aturan ini telah dipatuhi oleh para praktisi hingga saat ini. Sudikno berpendapat bahwa pada umumnya bukti audit tidak diperbolehkan, karena pernyataan tersebut tidak berkaitan dengan peristiwa yang dialaminya sendiri. Subjek sependapat, yang mengatakan bahwa saksi audit sebagai pernyataan berdasarkan pandangan orang lain terhadap sesuatu tidak ada nilainya sama sekali.
Menurut yurisprudensi, kesaksian kabar angin tidak dapat digunakan sebagai alat bukti langsung, tetapi penggunaan kesaksian yang bersangkutan sebagai praduga dari suatu hal yang dibuktikan (Putusan MARI No. 308 K/Sip/1959 tanggal 11 November 1959), demikian dalam penggunaan kasus ini tidak dilarang. Bahkan, diterimanya testimoni de auditu sebagai alat bukti telah dibenarkan secara luar biasa dalam yurisprudensi peradilan Indonesia, salah satunya adalah Putusan Mahkamah Agung No.
Tinjauan Umum Mengenai Macam-macam Putusan dan Sebab-
- Pengertian Putusan
- Macam-macam Putusan dan Sebab-sebabnya
Menurut asas hukum acara perdata, jika ketiga hal di atas terpenuhi, maka hakim tidak boleh secara formal menolak mendaftarkan perkaranya, karena syarat kelengkapan selebihnya sudah merupakan syarat penyidikan, bahkan mungkin syarat pembuktian suatu perkara. Persyaratan khusus di atas dapat merupakan gabungan, misalnya jika seorang pejabat ingin menceraikan, maka ia harus memenuhi persyaratan yang disebutkan pada angka 3, 4 dan 6. Oleh karena itu sangat jelas bahwa izin pejabat yang berwenang bukanlah kelengkapan umum. syarat dapat atau tidaknya mendaftarkan perkara ke pengadilan, tetapi termasuk syarat materiil atau syarat khusus.
Dari keseluruhan syarat kelengkapan tertentu, sangat jelas bahwa apa yang disebutkan pada poin 1 sampai 7 sebenarnya tidak lebih dari syarat untuk menyelidiki atau membuktikan suatu perkara, dan sama sekali bukan syarat ada atau tidaknya pembicaraan tentang suatu perkara. atau tidak. dapat diterima di pengadilan. Tetapi jika syarat kelengkapan umum ditambah dengan syarat kelengkapan khusus pada saat pendaftaran suatu perkara, itu sudah pasti lebih baik dan itu yang ideal.
GAMBARAN UMUM PENGADILAN AGAMA TRENGGALEK
Gambaran Umum Tentang Pengadilan Agama Trenggalek
- Sejarah
- Kepemimpinan Pengadilan Agama Trenggalek
- Wilayah Yuridiksi
- Visi dan Misi
- Struktur Organisasi
Dalam perkembangannya, Pengadilan Agama Trenggalek mendapat anggaran dari Departemen Agama Pusat untuk pengadaan tanah dan bangunan. Sedangkan gedung perkantoran yang berdiri sejak tahun 1982 ini dialihfungsikan menjadi rumah dinas ketua Pengadilan Agama Trenggalek hingga saat ini. 4 Pengadilan Agama Trenggalek mencantumkan nama-nama mantan pimpinan (http://patrenggalek.go.id/about-pengadian/profile-pengjudi/register-name-mantan-leader).
6 Visi dan misi Pengadilan Agama Trenggalek (http://pa-trenggalek.go.id/entang-adian/profile-pengdinding/visi-dan-misi).. 8) Perlakuan yang sama di depan hukum.7 5. 8 Agama Trenggalek Struktur organisasi Pengadilan Pengadilan (http://pa-trenggalek.go.id/entang-adian/profile-pengjudi/struktur-organisasi).
Deskripsi Putusan Pengadilan Agama Trenggalek Nomor
Bahwa selama perkawinan itu tergugat tidak pernah memberikan penghidupan dan perhatian kepada penggugat dan anak-anaknya; Bahwa Tergugat juga telah melanggar Perjanjian Perkawinan Resmi yang telah ditandatangani antara Penggugat dan Tergugat pada tanggal 6 Juli 2021; Bahwa komunikasi antara penggugat dan tergugat sampai saat ini terputus karena nomor HP penggugat diblokir oleh tergugat;
Komunikasi antara penggugat dan tergugat tidak pernah terjalin dengan baik, bahkan nomor handphone penggugat diblokir oleh tergugat. Menimbang bahwa sebelum menikah secara sah, Penggugat dan Tergugat menikah siri dan dikaruniai 1 orang anak; Menimbang bahwa ternyata dari cerita penggugat bahwa pada saat penggugat melahirkan biaya melahirkan ditanggung bersama oleh penggugat dan tergugat;
bahwa sebelum menikah secara sah, Penggugat dan Tergugat menikah siri ketika Penggugat sedang hamil 6 bulan;
Analisis Tinjauan Hukum Pembuktian Terhadap Putusan Nomor
Sementara itu, saksi pertama dan ketiga penggugat mengenai pemenuhan nafkah dan pisah para pihak hanya memenuhi syarat sebagai keterangan, bukan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya. Berdasarkan Pasal 171, ayat (1) HIR, pasal 1907, par. (1) Dalam KUH Perdata, saksi auditu tidak diterima sebagai alat bukti. Hal ini menyangkut yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia, keterangan saksi de auditu tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti langsung, tetapi penggunaan keterangan yang bersangkutan sebagai praduga untuk membuktikan sesuatu (Putusan MARI No. 308 K/Sip / 1959 tanggal 11 Nopember 1959), maka dalam hal ini penggunaannya tidak dilarang.
Sekalipun tergugat membenarkan dan mengakui sebagian dalil gugatan penggugat, tidak serta merta gugatan penggugat harus dikabulkan. Atas hal tersebut, majelis hakim dalam putusannya menolak gugatan penggugat yang menurut majelis hakim penggugat tidak benar-benar membuktikan semua dalil gugatan cerai.
Pandangan Hakim Terhadap Aspek Pembuktian Sebagai Alasan
Dari segi hukum, dalam perkara nomor: 561/Pdt.G/2022/Pa.Trk, berdasarkan hasil pembicaraan dengan hakim, apa yang diyakini hakim dalam undang-undang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, baik undang-undang maupun undang-undang. Pengadilan Agama Jura, HIR Hukum Acara Perdata dan RBG, Kompilasi Hukum Islam yang menjadi landasan hukumnya. Dalam perkara nomor : 561/Pdt.G/2022/Pa.Trk berdasarkan hasil wawancara dengan majelis hakim yang mengadili perkara tersebut, bahwa dalam kaitannya dengan teori hukum acara perdata tentang pembuktian, apa yang dinilai oleh majelis hakim tepat dan patut dalam menolak gugatan penggugat, karena penggugat tidak serius dalam membuktikan gugatannya dan kualitas saksi penggugat hanya kualitas tesmonium de auditu. Jadi berdasarkan tinjauan teori hukum acara perdata pembuktian apa yang menjadi pandangan dan pertimbangan hukum hakim adalah benar karena tidak melanggar aturan perundang-undangan baik HIR maupun Rbg dan diperkuat dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI. Republik Indonesia Nomor 863/K/Pdt/1990.
561/Pdt.G/2022/PA.Trk., tentang penolakan sidang cerai di Pengadilan Agama Trenggalek, yang sesuai dengan hukum acara perdata dan hukum Islam tentang pembuktian. Berkaitan dengan pertimbangan hakim terhadap aspek pembuktian sebagai alasan penolakan gugatan cerai dalam putusan nomor: 561/Pdt.G/2022/PA.Trk ditinjau dari teori hukum pembuktian dalam hukum acara perdata dan hukum Islam undang-undang tentang pembuktian apa yang dinilai oleh hakim adalah benar karena tidak melanggar peraturan perundang-undangan baik HIR maupun Rbg dan dikuatkan oleh Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 863/K/Pdt/1990 .
PENUTUP
Kesimpulan
Namun dalam proses pemeriksaan perkara, penggugat tidak dapat menunjukkan bukti-bukti apabila menurut pendapat majelis hakim, penggugat tidak serius dalam menghadirkan bukti-bukti sesuai dengan gugatannya, yaitu: a) Tidak terbukti bahwa tergugat tidak menjadi penggugat. Sehingga hakim menemukan bahwa yang lebih parah adalah keterangan penggugat yaitu saksi 1 tidak mengenal para pihak, kemudian saksi 2 dan 3 hanya memenuhi syarat testimonum de auditu.
Saran
Pelu, Ibnu Elmi AS and Helim, Abdul Konsep pembuktian hukum acara perdata di Pengadilan Agama Islam. Gugatan Tidak Dapat Diterima (Tidak Diterima) dalam Gugatan Perceraian yang Digugat di Pengadilan Agama Badung,” Konstruksi Hukum Analisis Putusan Perkara Perkara Nomor: 0899/Pdt.G/2014/PA.Pas., Tentang Pencabutan Gugatan Perceraian di Pengadilan Perspektif Hukum Islam,” Imu Hukum, (2020), 2.
Pengadilan Agama Trenggalek mencantumkan nama-nama mantan pimpinan (http://pa-trenggalek.go.id/about-pengadian/profile-pengjudi/register-name-mantan-leader). Sejarah Peradilan Agama Trenggalek (http://pa-trenggalek.go.id/about-pengadian/profile-pengdinding/History-court).
