• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis yuridis tindak pidana pencemaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "analisis yuridis tindak pidana pencemaran"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

ANALISIS HUKUM PIDANA Pencemaran Nama Baik TERKAIT DENGAN PENERAPAN HAK KEBEBASAN BERPENDAPAT DI INDONESIA DITINJAU. Memahami hakikat tindak pidana pencemaran nama baik dalam hukum positif Indonesia dan hukum pidana Islam.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Fokus Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Definisi Istilah
    • Analisis Yuridis
    • Tindak Pidana
    • Pencemaran Nama Baik
    • Hukum Positif
    • Hukum Islam
    • Hak Asasi Manusia (HAM)
  • Sistematika Pembahasan

Bagaimana sifat tindak pidana pencemaran nama baik dalam hukum positif Indonesia dan hukum pidana Islam? Mengetahui sanksi tindak pidana pencemaran nama baik dalam hukum positif dan hukum pidana Islam.

Bab I berisi tentang pendahuluan, dalam bab ini peneliti mengurai latar belakang,Fokus Penelitian, Tujuan penelitian, tujuan, Manfaat Penelitian,

Bab V adalah penutup dalam bab akhir yang berisi mengenai kesimpulan dan saranataupun rekomendasi. Kesimpulan merupakan penyajian

KAJIAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

24Nur Baiti Aprilianti, Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik di Media Sosial (studi perbandingan antara hukum Islam dan hukum pidana), (Skripsi, Fakultas Syariah, Institut Agama Negeri Purwokerto, 2019). Tindak pidana pencemaran nama baik di media sosial (studi banding antara hukum Islam dan hukum pidana).

Kajian Teori

  • Pengertian Pencemaran Nama Baik
  • Bentuk-Bentuk Pencemaran Nama Baik
  • Unsur-Unsur Pencemaran Nama Baik
  • Tinjauan Umum Mengenai Kebebasan Berpendapat a. Pengertian Hak Asasi Manusia

Merujuk pada penjelasan di atas, maka tindak pidana pencemaran nama baik sebenarnya merupakan perbuatan yang masuk dalam kategori kesalahan. “Barangsiapa dengan lisan mengganggu kehormatan atau nama baik orang lain dengan menuduhnya melakukan sesuatu, dengan maksud untuk mengungkapkannya kepada umum, diancam karena pencemaran nama baik dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) bulan atau pidana denda paling banyak golongan II. Bentuk pencemaran nama baik salah satunya adalah pencemaran nama baik secara tertulis dan dilakukan dengan cara menuduh seseorang melakukan suatu hal 28.

Pencemaran nama baik ada dua macam, yaitu pencemaran nama baik secara lisan dan pencemaran nama baik secara tertulis. “Barang siapa dengan lisan menyerang kehormatan atau nama baik orang lain dengan menuduhnya melakukan sesuatu, dengan maksud agar hal itu diketahui umum, diancam dengan pidana pencemaran nama baik, dengan pidana penjara paling lama sembilan (sembilan) bulan atau satu pidana penjara selama-lamanya. paling lama sembilan bulan." denda paling banyak kategori II.”30 Sedangkan perbuatan yang dilarang adalah perbuatan yang dilakukan dengan sengaja untuk menyinggung atau menyerang kehormatan atau nama baik orang lain.

Apabila unsur penghinaan atau pencemaran nama baik hanya diucapkan (penghinaan secara lisan), maka perbuatan tersebut termasuk dalam pasal 433 ayat (1) KUHP, apabila unsur tersebut dilakukan melalui surat atau gambar yang disiarkan, diperlihatkan atau dipasang. (penghinaan dengan surat) maka pelanggarnya dapat dijerat atau dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud dalam pasal 433 ayat (2).

METODE PENELITIAN

  • Jenis-jenis Pelaksanaan Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
  • Analisis Bahan Hukum
  • Keabsahan Bahan Hukum
  • Tahap-Tahap Penelitian

Bahan hukum primer dapat diartikan sebagai informasi atau data yang diperoleh peneliti secara langsung dari objek penelitian melalui teknik atau alat untuk mengambil langsung subjek yang menjadi sumber informasi yang dicari. Bahan hukum ini merupakan data yang diperoleh dari pihak lain secara tidak langsung oleh penulis subjek penelitian, yang dapat digunakan sebagai bahan pendukung untuk menjelaskan data primer yang diperoleh. Apabila penulis tidak mengetahui teknik pengumpulan data, maka data yang diperoleh tentu tidak sesuai dengan kriteria atau standar data yang telah ditetapkan.53.

Data yang dikumpulkan tanpa analisa menjadi tidak bermakna, tidak bermakna, menjadi data mati dan sunyi. Pemadatan bahan hukum, dalam pengolahan ini dilakukan seleksi atau penyeleksian data-data yang diperoleh melalui pengumpulan data dan akan disaring lagi data mana yang akan digunakan atau tidak. Untuk memudahkan dalam memahami data yang diperoleh sehingga data terstruktur dengan baik, rapi dan sistematis.

Sediakan pelan penyelidikan dan semak isu undang-undang yang perlu diselesaikan dengan menganalisis data yang dikumpul.

PEMBAHASAN

Analisis Yuridis Hakikat Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Dalam Hukum Positif Indonesia Dan Hukum Pidana Islam

  • Hakikat Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Dalam Hukum Positif Indonesia
  • Hakikat Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Menurut Hukum Pidana Islam

Hingga saat ini, belum ada definisi hukum yang seragam mengenai apa yang dimaksud dengan pencemaran nama baik di Indonesia. Menurut pengertian umum, pencemaran nama baik adalah perbuatan yang mengganggu kehormatan dan nama baik seseorang. Penghinaan atau pencemaran nama baik merupakan ketentuan undang-undang yang paling sering digunakan terhadap media massa.

Dalam KUHP, ketentuan pidana tindak pidana pencemaran nama baik diatur dalam alinea pertama Pasal 433 KUHP yang menyatakan. 34. Barangsiapa dengan lisan mengganggu kehormatan atau nama baik orang lain dengan menuduhnya melakukan sesuatu, dengan maksud memberitahukan kepada masyarakat, dipidana dengan pencemaran nama baik dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) bulan atau pidana denda paling banyak kategori II. “. KUHP dengan jelas menjelaskan pencemaran nama baik yang merupakan tindak pidana penindakan, yaitu sebagaimana tercantum dalam Pasal 433 ayat (1) sampai (3).

Mereka mencoba menghina orang lain, memfitnah mereka, dalam keadaan ini mereka menghancurkan persahabatan dan menghancurkan diri mereka sendiri.

Analisis Yuridis Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Menurut KUHP Dan UU ITE

  • Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Menurut KUHP
  • Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Menurut UU ITE

Apabila unsur penghinaan atau pencemaran nama baik hanya diucapkan (penghinaan secara lisan), maka perbuatan tersebut termasuk dalam Pasal 433 ayat (1) KUHP. Berdasarkan rumusan pasal di atas dapat dikatakan bahwa pencemaran nama baik dapat dituntut berdasarkan pasal 433 ayat (1) KUHP, apabila perbuatan itu harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga dalam perbuatan itu terdapat adalah tuduhan, seolah-olah orang yang difitnah (dihina) telah melakukan perbuatan tertentu, dengan maksud agar tuduhan itu diumumkan ke muka umum (diketahui banyak orang). Pencemaran nama baik (pencemaran nama baik) sebenarnya merupakan bagian dari bentuk penghinaan yang diatur dalam Bab XVII KUHP.

Barangsiapa dengan lisan menyerang kehormatan atau nama baik orang lain dengan menuduhnya melakukan sesuatu, dengan maksud agar hal itu diketahui umum, dipidana dengan pidana pencemaran nama baik, dengan pidana penjara paling lama sembilan (sembilan) bulan atau a. denda maksimal kategori II.”90. “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang mengandung muatan yang menyinggung dan/atau mencemarkan nama baik.” Awalnya, konsep tersebut diatur dalam UU ITE. dengan ketentuan tindak pidana pencemaran nama baik menimbulkan permasalahan karena tidak ada penjelasan dalam undang-undang mengenai usulan 'penghinaan dan/atau pencemaran nama baik' dalam Pasal 27 ayat 3.

Yang dapat membuktikan pencemaran nama baik dalam ketentuan ayat 3 Pasal 27 UU ITE mengacu pada ketentuan Pasal 5 UU ITE sebagai berikut. Dari sini jelas bahwa pasal pertama yang mengatur tentang pencemaran nama baik sebenarnya mengatur perbuatan yang sebenarnya merupakan kejahatan klasik (terdapat pada ketentuan KUHP). Perbandingan sanksi pidana pencemaran nama baik dalam KUHP dan UU Lalu Lintas Informasi dan Elektronik.

Sanksi Terhadap Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Dalam Hukum Positif Dan Hukum Pidana Islam

  • Sanksi terhadap Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Dalam Hukum Positif
  • Sanksi terhadap Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Dalam Hukum Islam

112 Suhartanto, Pertanggungjawaban Pidana atas Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Melalui Media Internet dalam UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dalam pertimbangan hukumnya menyatakan bahwa secara harafiah unsur masyarakat, pengetahuan masyarakat atau penyiaran dalam pasal 433 ayat 2 KUHP tidak dapat diterapkan di dunia maya, oleh karena itu diperlukan unsur pendistribusian atau penyiaran, atau membuka akses terhadap informasi dokumen elektronik dan dokumen elektronik yang mengandung unsur menyinggung dan mencemarkan nama baik sehingga Pasal 433 KUHP tidak dapat menutupinya, karena masyarakat menilai Pasal 27 UU ITE ayat 3 merupakan pasal yang mubazir atau sia-sia. . Pertanggungjawaban atas tindak pidana pencemaran nama baik melalui internet dapat dilaksanakan dengan sanksi, termasuk pidana penjara atau denda sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Salah satunya terkait ancaman pidana pencemaran nama baik yang dikurangi dari enam tahun penjara menjadi empat tahun penjara. Dengan adanya revisi ini, maka penyidik ​​kepolisian tidak dapat serta merta menangkap tersangka...setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa izin menyebarkan dan/atau mentransmisikan atau memuat informasi elektronik yang dapat diakses, dokumen elektronik yang mengandung muatan yang menyinggung dan mencemarkan nama baik sebagaimana dimaksud dalam pasal .27 ayat 3 diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun atau denda paling banyak RP. Tindak pidana pencemaran nama baik melalui media sosial tidak diatur dalam hukum pidana Islam. Oleh karena itu, pelanggaran ini termasuk dalam kategori ta'zir karena tidak disebutkan dalam Al-Qur'an atau hadis.

Hukuman atas kejahatan ini adalah Qisas atau Diat (Qisas memberikan perlakuan yang sama kepada terpidana sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya, sedangkan Diat adalah ganti rugi harta benda).

PENUTUP

Kesimpulan

Perbuatan penghinaan ini diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan dan pidana denda paling banyak II. Ta'zir dihukum karena pencemaran nama baik kadang-kadang dengan kata-kata seperti teguran, nasihat dan kadang-kadang dengan tindakan yang sesuai dengan keadaan yang ada seperti ta'zir yang dilakukan dengan cara memukul atau mencambuk, dipenjarakan, diasingkan atau dikucilkan. Tindak pidana pencemaran nama baik pada ayat 1 Pasal 433 mengatur bahwa barangsiapa menyerang kehormatan atau nama baik orang lain dengan lisan dengan menuduhnya melakukan sesuatu, dengan maksud memberitahukan kepada masyarakat, diancam dengan tindak pidana. tindak pidana pencemaran nama baik, dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) bulan atau

Sanksi terhadap tindak pidana pencemaran nama baik di Indonesia masih termasuk dalam kategori tindak pidana formil, artinya yang dilarang adalah suatu perbuatan, padahal sebenarnya akibat dari perbuatan itu menimbulkan sesuatu yang dilarang, hal ini tercermin pada bunyi Pasal 27. 3 ayat UU No.

Saran

Penulis menyarankan kepada pemerintah agar berupaya menyesuaikan tindak pidana yang diatur dalam KUHP dan UU No. 19 Tahun 2016, perubahan UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Penyesuaian ini penting agar kebijakan kriminalisasi lebih konkrit dan tepat sasaran, seperti pencemaran nama baik di Pasal 27 ayat (3) UU ITE, itu bagus, tapi harus diketahui publik, karena masyarakat di Indonesia belum sepenuhnya memahami isi pasal dan belum sepenuhnya memahami etika dan kesantunan ketika berkomunikasi di dunia maya, serta penjelasan pasal KUHP tentang tuduhan dan penghinaan terhadap otoritas negara, otoritas publik, dan lain-lain. , agar tidak terjadi diskriminasi hukum. Penulis berpesan kepada masyarakat bahwa kita berharap berada dalam negara hukum yang telah menetapkan segala peraturan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, namun prinsip dasar yang harus kita miliki dalam mengkritik atau mengutarakan keinginan adalah dengan memperhatikan nilai-nilai moral.

Sehingga hak atas kebebasan berpendapat diwujudkan secara bertanggung jawab dengan menjaga ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat juga lebih santun. Penulis menyarankan agar rincian tuduhan dan hinaan serta hukumannya diperlukan dalam hukum Islam seperti dalam hukum pidana.

DAFTAR PUSTAKA

  • BUKU
  • SKRIPSI
  • ARTIKEL ATAU BERITA DI SURAT KABAR / MAJALAH
  • TERJEMAH AL-QUR'AN

Kebebasan berpendapat mengenai tindak pidana pencemaran nama baik dalam pandangan hukum positif dan hukum Islam, (Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alaudin Makasar). Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik di Media Sosial (Studi Perbandingan Hukum Islam dan Hukum Pidana)," Skripsi, Institut Agama Negeri Purwokerto, 2019). Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik di Media Sosial Berdasarkan Hukum Positif dan Hukum Islam, (Disertasi, Sulthan Thaha Saifuddin Negara Islam Universitas, Jambi, 2019.

Analisis Hukum terhadap Gerakan Hashtag Pergantian Presiden 2019 Berwawasan Hak Asasi Manusia dan Tindak Pidana Makar dengan Tujuan Menggulingkan Pemerintah, (Disertasi, Universitas Islam Yogyakarta, 2020). Ramadhany, Ika vebrianty. Tinjauan Hukum Tindak Pidana Pencemaran Nama Baik Terkait Penerapan Hak Kebebasan Berpendapat, Surat Keputusan No.324/Pid.B/2014/PN.Sgm, (Disertasi, Universitas Hasanuddin Makasar, 2016). Rostati. “Kebebasan Berpendapat Mengenai Pelanggaran Pencemaran Nama Baik Dalam Pandangan Hukum Positif dan Hukum Islam.” Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2018.

“Pidana Pencemaran Nama Baik di Media Sosial Berdasarkan Hukum Positif dan Hukum Islam.” Disertasi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2019 C.

Referensi

Dokumen terkait