M Alif Andika Kurniawan 07.2021.1.03656
Dosen Pengampu : Dr.Ir.Evi Yuliawati,S.T.,M.T.
NIP : 410381080035
Mata Kuliah : Lean Manufacturing
9 Jenis pemborosan (waste) di proses produksi kapal
Dalam produksi kapal, 9 waste
(pemborosan) mengacu pada jenis-jenis pemborosan yang harus diminimalkan atau dihilangkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Konsep ini diadopsi dari metodologi Lean
Manufacturing, yang bertujuan untuk menciptakan nilai dengan mengurangi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Berikut ini saya akan
menjelaskan dari 9 jenis pemborosan dalam produksi kapal:
Overproduction (Produksi Berlebih)
Memproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan, lebih awal dari yang diperlukan, atau lebih cepat dari permintaan. Dalam pembuatan kapal, ini bisa
berarti membuat komponen atau bagian kapal sebelum ada kebutuhan yang jelas, yang bisa
mengakibatkan stok berlebihan.
0
1
Waiting (Menunggu)
Setiap waktu yang dihabiskan menunggu bahan baku, peralatan, informasi, atau orang untuk melanjutkan proses produksi kapal. Misalnya, pekerja yang menunggu komponen atau dokumen
teknis dapat menunda kemajuan proyek.
02
Transportation (Transportasi Berlebih)
Pergerakan material atau komponen yang tidak perlu dari satu lokasi ke lokasi lain. Misalnya, jika bagian-bagian kapal harus dipindahkan berulang kali
selama proses produksi, ini menambah waktu dan biaya tanpa memberikan nilai.
03
Overprocessing (Pemrosesan Berlebih)
Melakukan lebih banyak pekerjaan dari yang dibutuhkan oleh pelanggan atau standar kualitas.
Dalam industri kapal, ini bisa berupa penggunaan material yang lebih mahal atau prosedur yang lebih
rumit dari yang diperlukan.
04
Inventory (Stok Berlebih)
Stok yang tidak perlu atau persediaan berlebihan dalam bentuk bahan mentah, komponen setengah
jadi, atau produk jadi. Dalam industri pembuatan kapal, penyimpanan material atau komponen dalam
jumlah besar dapat mengikat modal dan menyebabkan pemborosan ruang serta biaya
penyimpanan.
05
Motion (Gerakan Tidak Efisien)
Gerakan fisik yang tidak efisien atau tidak perlu oleh pekerja. Misalnya, jika seorang pekerja harus bergerak
terlalu jauh untuk mengambil alat atau bahan, ini menghabiskan waktu dan energi.
06
Defects (Cacat)
07
Produk yang tidak sesuai spesifikasi atau cacat sehingga memerlukan pengerjaan ulang atau bahkan penggantian. Dalam
konteks pembuatan kapal, kesalahan konstruksi atau kegagalan teknis bisa menjadi pemborosan besar yang memengaruhi
kualitas dan keselamatan kapal.
Unused Talent (Pemborosan Bakat)
08
Tidak memanfaatkan keterampilan, ide, dan inovasi pekerja.
Dalam pembuatan kapal, pemborosan ini terjadi ketika pekerja tidak dilibatkan dalam perbaikan proses atau tidak didorong
untuk menyumbangkan ide-ide mereka.
Environmental Waste (Pemborosan Lingkungan)
09
Pemborosan yang berkaitan dengan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti penggunaan energi yang tidak efisien, limbah bahan bakar, atau polusi selama proses produksi kapal.
Mengurangi pemborosan ini juga dapat menurunkan biaya dan meningkatkan keberlanjutan operasi.
Ada jendela, berjumlah lima,
walau lama tak bersua,
semoga materi bisa diterima.
Terima kasih