• Tidak ada hasil yang ditemukan

M. Alif Andika Kurniawan - 07.2021.1.03656 (Tugas Lean Manufacturing - Penerapan 9 Waste Dalam Perkantoran)

N/A
N/A
A n g g a r a E k a

Academic year: 2024

Membagikan "M. Alif Andika Kurniawan - 07.2021.1.03656 (Tugas Lean Manufacturing - Penerapan 9 Waste Dalam Perkantoran)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

M Alif Andika Kurniawan 07.2021.1.03656

Dosen Pengampu : Dr.Ir.Evi Yuliawati,S.T.,M.T.

NIP : 410381080035

Mata Kuliah : Lean Manufacturing

(2)

9 Jenis pemborosan (waste) di proses produksi kapal

Dalam produksi kapal, 9 waste

(pemborosan) mengacu pada jenis-jenis pemborosan yang harus diminimalkan atau dihilangkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Konsep ini diadopsi dari metodologi Lean

Manufacturing, yang bertujuan untuk menciptakan nilai dengan mengurangi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Berikut ini saya akan

menjelaskan dari 9 jenis pemborosan dalam produksi kapal:

(3)

Overproduction (Produksi Berlebih)

Memproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan, lebih awal dari yang diperlukan, atau lebih cepat dari permintaan. Dalam pembuatan kapal, ini bisa

berarti membuat komponen atau bagian kapal sebelum ada kebutuhan yang jelas, yang bisa

mengakibatkan stok berlebihan.

0

1

(4)

Waiting (Menunggu)

Setiap waktu yang dihabiskan menunggu bahan baku, peralatan, informasi, atau orang untuk melanjutkan proses produksi kapal. Misalnya, pekerja yang menunggu komponen atau dokumen

teknis dapat menunda kemajuan proyek.

02

(5)

Transportation (Transportasi Berlebih)

Pergerakan material atau komponen yang tidak perlu dari satu lokasi ke lokasi lain. Misalnya, jika bagian-bagian kapal harus dipindahkan berulang kali

selama proses produksi, ini menambah waktu dan biaya tanpa memberikan nilai.

03

(6)

Overprocessing (Pemrosesan Berlebih)

Melakukan lebih banyak pekerjaan dari yang dibutuhkan oleh pelanggan atau standar kualitas.

Dalam industri kapal, ini bisa berupa penggunaan material yang lebih mahal atau prosedur yang lebih

rumit dari yang diperlukan.

04

(7)

Inventory (Stok Berlebih)

Stok yang tidak perlu atau persediaan berlebihan dalam bentuk bahan mentah, komponen setengah

jadi, atau produk jadi. Dalam industri pembuatan kapal, penyimpanan material atau komponen dalam

jumlah besar dapat mengikat modal dan menyebabkan pemborosan ruang serta biaya

penyimpanan.

05

(8)

Motion (Gerakan Tidak Efisien)

Gerakan fisik yang tidak efisien atau tidak perlu oleh pekerja. Misalnya, jika seorang pekerja harus bergerak

terlalu jauh untuk mengambil alat atau bahan, ini menghabiskan waktu dan energi.

06

(9)

Defects (Cacat)

07

Produk yang tidak sesuai spesifikasi atau cacat sehingga memerlukan pengerjaan ulang atau bahkan penggantian. Dalam

konteks pembuatan kapal, kesalahan konstruksi atau kegagalan teknis bisa menjadi pemborosan besar yang memengaruhi

kualitas dan keselamatan kapal.

(10)

Unused Talent (Pemborosan Bakat)

08

Tidak memanfaatkan keterampilan, ide, dan inovasi pekerja.

Dalam pembuatan kapal, pemborosan ini terjadi ketika pekerja tidak dilibatkan dalam perbaikan proses atau tidak didorong

untuk menyumbangkan ide-ide mereka.

(11)

Environmental Waste (Pemborosan Lingkungan)

09

Pemborosan yang berkaitan dengan dampak negatif terhadap lingkungan, seperti penggunaan energi yang tidak efisien, limbah bahan bakar, atau polusi selama proses produksi kapal.

Mengurangi pemborosan ini juga dapat menurunkan biaya dan meningkatkan keberlanjutan operasi.

(12)

Ada jendela, berjumlah lima,

walau lama tak bersua,

semoga materi bisa diterima.

Terima kasih

Referensi

Dokumen terkait