Kelompok 1 Antropologi-
kelas a 2021
Nama anggota kelompok 1:
Erly Putri S 21010034001 Redita Suryadini
21010034009 Annisya Fauzi A
210100340026
Nava Dwi Kusuma W 21010034042
Rifqi Yuri N
21010034060
Materi 1 “ mengapa ilmu antropologi sering disebut sebagai ilmu yang
mengkaji masyarakat primitif (masyarakat sederhana)
karena masyarakat primitive masyarakat yang di pandang rendah oleh ilmuan barat kurang beradap daripada meraka sendiri merupakan,sebagai konsekwensinya,replica hidup dari’’rantai besar kehidupan’’yang menghubungkan masyarakat barat dengan usul-usul
prasejarahnya. Bentuk etnografi semacam ini muncul pada abd ke 15 dan ke 16 sebagai akibat dari problema mendasar yang di picuh penjelajahan colombus dan para penjajah berikutnya ke belahan dunia bagian barat ,atau yang lazim disebut dunia baru,dan kebudayaan pulau dilautan selatan.masyarakat kuno atau primitive din sebut juga dengan komunisme primitive karena mencakup kepemilikan tanah Bersama. Kegiatan ekonomi yang pokoknya adalah
berburu,memancing,memelihara ternak sampai pada pertanian. Speliasisasi pekerjaan tidak ada,bahkan sangat sedikit, sehingga unit sosialnya di dasarkan pada keluarga.suku’’ terdiri atas sejumlah keluarga dan kepala suku nya bersifat patrialkal.
Sebagian orang eropa memandang
sifat keburukan dari bangsa’’ itu bukan manusia sebenrnya mereka manusia liar atau keturunan iblis.terhadap mereka di sebut savages primitive intedradi yang sungguh’’ baru trerjadi pada pertengahan abad 19 waktu timbul karangan’’ yang Menyusun bahan etno grafi tersebut berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat.secara singkat, cara befikir semacam itu dapat dirumuskan sebagai berikut;masyarakat dan kebudayaan mnusia telah mengalami perubahan (berevolusi) dengan sangat lambat dalam jangka waktu beribu’’ tahun bahkan berjuta’’ tahun lamanya dari tingkat kehidupan yang paling sederhana sampai ketingkat kehidupan yang paling tinggi. Bentuk masyarakat dan kebudayaan manusia yang tinggi seperti yang di gambarkan dalam kehidupan masyarakat eropa,sedangkan semua bentuk masyarakat dan kebudayaan dari bangsa’’ di luar eropa ,yang oleh orang eropa disebut primitive,dianggap sebagai contoh
dari tingkat kebudayaan yang lebih sederhana (rendah),yang sehingga saat ini masih ada sebagai sisa sisa dari bentuk’’kebudaayan jaman dulu.
dari kerangka berpikir itulah ,maka
semua bangsa di dunia di klasifikasikan berdasrkan cara berpikir evolusi.dengan timbulnya beberapa karangan sekitar tahun 1860 ,yang mengklasifikasikan bahan tentang
keanekaragaman kebudayaan di seluruh dunia kedalam tingkat tingkat eovolusi tertentu, maka Timbulah Antropologi.
Materi ke 2 “ bagaimana pandangan orang”
eropa terhadap bangsa bangsa asia, africa maupun amerika latin saat melakukan
penjajahan ke berbagai wilayah tersebut
Pandangan orang eropa terhadap bangsa asia,afrika maupun amerika latin saat melakukan penjelajahan ke berbagai wilayah tersebut (abad 16). Di analisis dari aspek fisik/ragawi dan kebudayaan
Pandangan orang eropa menurut aspek fisik :
Menurut bangsa eropa orang asia,afrika,dan amerika memiliki fisik yang berbeda ,yang membedakan nya yaitu:
1. Warna kulit
2. Mata
3. Rambut
4. Bentuk muka
5. Indeks tengkorak 6. Golongaan darah 7. Perbedaan sex 8. Perbedaan variates
Beberapa orang eropa memandang sifat keburukan bangsa bangsa asia,afrika,dan amerika adalah manusia liar atau titisan iblis.maka mereka dapat disebut primitive dan beberapa orang eropa yang lain menganggap bangsa asia,afrika, dan amerika memiliki sifat yang baik dan mengatakan bangsa bangsa tersebut adalah contoh dari masyarakat yang masih murni,belum kemasukan kejahatan dari sifat buruk,iri,dengki, dan materialis,seperti masyarakat eropa pada umumnya.
Pandangan orang eropa menurut aspek budaya:
Orang eropa sangat tertarik dengan budaya dari bangsa asia,afrika,dan amerika yang aneh karena mereka menjujung tinggi budaya yang mereka anut .
Kebudayaan yang kental membuat orang eropa tertarik dan ingin mempelajari budaya yang ada pada bangsa bangsa tersebut.
Dari sudut pandang teori kultural perkembangan penting telah muncul dari pendekatan evolusionari/ ekologis terhadap budaya sebagai adaptif.
Pengertian Ras Secara Umum
Materi ke 3” jelaskan pembagian ras di seluruh dunia dan bagaimana mereka
berdomisili secara geografis
Ras ialah kalangan bangsa berdasarkan ciriciri fisik. Adapula pengertian lain dari ras ialahsuatu prosedur kategori yang dipakai untukmengklasifikasikan manusia dalammasyarakat dan berbeda melewati cirifenotipe, asal mula dan penampakan jasmanidan entnis yang terwaris.
Pembagian Ras
Berikut ini menurut A.L. Krober membagi ras di dunia menjadi:
• Ras Mongoloid (Berkulit Kuning)
Yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia. Mereka bisa dibagi menjadi:
Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, American Mongoloid.
• Ras Negroid (Berkulit Hitam)
Yaitu penduduk asli wilayah Afrika dan
sebagian Asia. Mereka bisa dibagi menjadi:
African Negroid, Negroto, Melanesian
• Ras Kaukasoid (Kulit Putih)
Yaitu penduduk asli wilayah Eropa, sebagian Afrika, dan Asia. Mereka bisa dibagi menjadi:
Nordic,Alpine, Mediteranian, Indic.
Klasifikasi Ras di Dunia
Mengenai kemajemukan ras, A.L. Kroeber membuat klasifikasi ras sebagai berikut.
1. Austroloid
Penduduk asli Australia (Aborigin) mendiami
Australia, bagian selatan India, Sri Lanka. Ciriciri fisik suku Aborigin hampir sama dengan ciri-ciri fisik dari suku-suku yang tersebar di
Irian jaya (Papua), yakni tubuh sedang,rambut keriting, mata hitam, bibir tebal, kulit hitam, dan sebagainya.
2. Mongoloid
o Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tengah, dan Asia Timur). Memiliki ciri-ciri yakni: bermata sipit, berkulit kuning langsat sampai
putih lobak, rambut hitam lurus, dan lain-lain. Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan pendudukasli Taiwan). Memiliki ciri-ciri yakni
berkulit sawo matang atau kuning kecoklatan, rambut hitam lurus atau bergelombang, mata biasa sampai agak sipit.
o American Mongoloid (penduduk asli benua
Amerika). Wilayah penyebarannya meliputi penduduk asli benua Amerika Utara dan Selatan serta orang-orang eskimo di AmerikaUtara sampai penduduk Terra del fuego di Amerika Selatan. Dengan ciri-ciri fisik, hidung
mancung, kulit putih kemerahan, mata
3. Caucasoid
Nordic (Eropa Utara, sekitar Laut Baltik) Alpine (Eropa Tengah, dan Eropa Timur)
Mediteranian (sekitar Laut Tengah, Afrika Utara, Armenia, Arab, dan Iran)
Indic (Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka)
Ras Caucasoid memiliki ciri-ciri berkulit putih, tinggi, berambut pirang, dan bola mata berwarna biru. Biasa disebut “berkulit putih”, tetapi tidak selalu benar misalnya orang Ethiopia dan orang Somalia dianggap termasuk ras Caucasoid, meski mereka
berkulit hitam dan rambut keriting, mirip dengan ras Negroid. Namun, tengkorak mereka lebih
mirip dengan tengkorak anggota ras Caucasoid.
4. Negroid
African Negrid (Benua Afrika)
Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Malaya yang dikenal dengan orang Semang,
dan Filipina)
Melanesia (Papua, Melanesia).
Ras Negroid merupakan ras manusia yang sebagian besar menghuni benua Afrika dengan ciri antara lain memiliki kulit hitam, rambut keriting, bibir tebal, kelopak mata lurus.
5. Ras-Ras Khusus
Bushman (Gurun Kalahari-Afrika Selatan). Ras Bushman memiliki ciri-ciri dahinya menonjol, rambutnya ikal kecil-kecil,
telinganya tidak bercuping, matanya mongoloid tetapi hidungnya negroid, dan lain-lain.
Veddoid (Pedalaman Sri Lanka, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara). Ciri khas utama ras ini ialah bahwa mereka berkulit coklat, rambut berombak, mempunyai tonjolan mata yang menonjol, mulut besar dengan bibir yang tipis.
Polynesian (Kepulauan Mikronesia dan Polynesia). Polynesia merupakan ras
campuran, ciri-cirinya juga sangat beragam sekali, tetapi didominasi oleh ciri-ciri orang Jepang dan Taiwan
Ainu (di Pulau Karafuto dan HokkaidoJepang).
Ciri fisik dari etnis Ainu sedikit lebih
pendek dari Bangsa Jepang umumnya (Ras Yamato), tubuh mereka gempal kuat dengan proporsional, tulang pipi tinggi dengan hidung pendek, wajah lebar dan rambut lebat
berombak serta memiliki mata coklat gelap.
16 Keberagaman IndonesiaBerdasarkan Klasifikasi Ras
Pengelompokkan manusia tidak bergantung hanya pada satu sifat fisik saja, melainkan juga bergantung pada suatu kombinasi sifatsifat fisik lainnya. Secara garis besar, tandatanda fisik yang digunakan untuk mengadakan klasifikasi ras antara lain bentuk badan, bentuk kepala, raut muka, bentuk tulang rahang bawah, bentuk hidung, warna kulit, warna mata, warna rambut, dan bentuk
rambut. Berdasarkan tanda-tanda fisik tersebut masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi empat kelompok ras, yaitu. Kelompok Papua Melanesoid
Antara lain penduduk Pulau Irian Jaya (Papua), Pulau Aru, dan Pulau Kai (termasuk ras Negroid);
Kelompok Veddoid
Antara lain orang Sakai (Riau), orang Kubu (Sumatera Selatan, dan Jambi), orang
Tomuna di Pulau Muna (Sulawesi Tenggara), orang Toala (Sulawesi Selatan), dan
orang Enggano (sebelah barat Sumatera Barat), dan sebagainya (termasuk ras-ras khusus).
Kelompok Melayu Mongoloid(Malayan Mongoloid)
Terbagi menjadi dua yaitu Melayu Tua (Proto Melayu) misalnya suku bangsa Batak (Sumatera), Dayak (Kalimantan), Toraja (Sulawesi). Kelompok Melayu Muda (Deutro Melayu) misalnya suku bangsa Melayu, Aceh, Minangkabau, Jawa, Sunda, Makassar,
Bali, Bugis, Mandar. Madura, dan lain sebagainya. Kelompok ini merupakan sebagian besar warga masyarakat Indonesia yang tersebar ke
wilayah Nusantara sejak zaman prasejarah. (Termasuk ras Mongoloid)
Pengaruh Geografi Terhadap Ras Geografi memberikan pengaruh yang penting terhadap seluk-beluk persebaran makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia). Boyd, dalam bukunya menjelaskan bahwa pengaruh geografi terhadap persebaran ras manusia melalui 3 cara, yaitu :
• Pengaruh dari penghalang geografis (geographical barriers), seperti deretan pegunungan, samudera, kawasan gurun dan wilayah kutub.
• Pengaruh geografis secara tidak langsung melalui berkerjanya iklim. Iklim berpengaruh terhadap proses evolusi manusia di kawasan tertentu
• Pengaruh geografis melalui unsur-unsur kimiawi yanag dominan dalam tanah, dan adanya berbagai variasi lahan.
Penghalang dan Isolasi Geografi Terhadap Persebaran Ras .
Berikut ini adalah beberapa penghalang dan isolasi terhadap persebaran ras yaitu:
1. Penghalang Geografis (geographical barriers) Hukley menjelaskan bahwa penghalang dapat menimbulkan isolasi atau pemisah geografis yang sekaligus mengakibatkan
pemencilan secara ekologis. Penghalang geografis yang
kecil/sempit sudah cukup mampu untuk mengatasi spesies tertentu, hal ini nampak pada dunia hewan dan tumbuhan di wilayah yang bersangkutan. Efek lain dari barriers adalah melemahnya tekanan seleksi alam.
Bila suatu dari dua kelompok jumlah individunya kecil sehingga tidak mampu bersaing melawan kelompok lain yang jumlah individunya lebih besar, maka
tekanannya seleksinya tidak intensif. Dalam sejarah umat manusia, pada mulanya manusia sulit mengatasi penghalang
yang dihadapi, namun akhirnya mampu mengatasi. Hal ini berkaitan dengan ditemukannya berturut-turut api, pakaian, usur dan panah, kano (perahu kecil),
perahu, kapal, dan akhirnya kapal terbang.
Cara Menembus Suatu Barriers:
Jika penghalangnya berupa perairan yang luas, maka titik penembus untuk
memasuki wilayah diseberangnya tidak teratur/acakan/sulit sekali. Maka dapat dilakukan pendaratan dilokasi-lokasi yang aman, misalnya : teluk, pelabuhan, dsb.
Pada umumnya orang cenderung menyukai
pendaratan yang tempatnya tidak jauh dari tempat pemberangkatan.
Jika barriernya berupa pegunungan, maka tempat penerobosan masuknya lewat suatu lembah atau sela dari pegunungan tersebut.
Jika barriernya berupa gurun, maka lokasi penembusnya dipilih didekat persediaan air/ jalan yang dilalui kafilah.
2. Pengaruh Iklim
Hukum Bergman menyatakan bahwa semakin panasnya wilayah geografisnya maka semakin kecil bentuk ras-ras dari suatu spesies, sebaliknya diwilayah geografis yang lebih dingin ras-ras yang ada lebih besar ukuran tubuhnya. Hukum Allen,
menyatakan bahwa adanya korelasi positif antara panjang anggota badan dengan suhu wilayah. Sedangkan berdasarkan Hukum Gloger, hadirnya melanin diwilayah
beriklim panas adalah yang terbesar. Adapun phaemelanin yang kemerah-merahan dan kuning kecoklatan terdapat diwilayah arid/kering sedang di situ eumelanin yang kehitam-hitaman paling jarang. Hukumnya
adalah semakin dingin iklim suatu wilayah semakin berkurang phaemelanin, dan di wilayah yang iklimnya ekstrim dingin
phaemelanin habis sehingga nampak keputihputihan.
3. Pengaruh Tanah
Tanah berpengaruh terhadap warna kulit, ada kecenderungan spesies dari ras-ras tertentu yang menghuni tanah bekas aliran lava,
berkulit lebih gelap jika dibandingkan dengan spesies yang menempati wilayah yang
bertopografi bukit-bukit pasir. Melalui kandungan mineral pada tanah, yaitu dari kenampakan tanaman tertentu dapat diketahui kaya atau miskinnya tanah dibawahnya akan unsur kalsium.