Masyarakat (ASPAK) Dyah Setyaningrum Universitas Indonesia Analisis Kuantitatif Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Audit BPK-RI Grand Depok Kota Puri Insani II Blok B2/2, Rt. Publik (ASPAK) Kuantitatif Dewi Darmastuti, Dyah Setyaningrum Universitas Indonesia Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan belanja bantuan sosial dalam laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2009. Publik (ASPAK) Kuantitatif Amiruddin Zul Hilmi, Universitas Dwi Martani Indonesia Analisis Pengungkapan Faktor Keuangan Suatu Pernyataan .
64CG - 05 Afdal Quantitative Corporate Management (CG) Universitas Fajar Makassar Pengaruh Penalaran Moral dan Sikap Lingkungan Terhadap Tanggung Jawab Lingkungan Jalan Angkasa III No. 68CG - 25 Quantitative Corporate Governance (CG) Universitas Linda Syiah Kuala Mekanisme Tata Kelola Perusahaan dan Biaya Keagenan Jl. 70 CG - 37 Corporate Governance (CG) Kuantitatif Dwi Cahyono, Lenny Puspitasari Universitas Muhammadiyah Jember Pengaruh Opini Audit Sebelumnya Going Concern, Kualitas Audit dan Perusahaan.
Aulia, Universitas Aryawati Indonesia Pengaruh persaingan pasar jasa audit terhadap kualitas audit: Peranan ketentuan rotasi dan aturan tata kelola perusahaan. 72 CG - 41 Quantitative Corporate Governance (CG) Desti Maharani Universitas Indonesia Analisis mekanisme Corporate Governance perusahaan dalam pemilihan auditor eksternal. 73 CG - 45 Kuantitatif Corporate Governance (CG) Yeni Januarsi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Perbedaan Tren Pengungkapan Corporate Social Responsibility: Tes.
82 PPJK - 08 Perpajakan (PPJK) Kuantitatif Hendra Putra Irawan, Aria Farahmita Universitas Indonesia Pengaruh Kompensasi Eksekutif dan Corporate Governance Terhadap Administrasi Pajak Perusahaan.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT JUDGMENT
Pengaruh gender terhadap judgment yang diambil oleh auditor
Pengujian Hipotesis 1 mengenai pengaruh gender terhadap penilaian auditor diperoleh nilai t sebesar 2,122 dengan signifikansi sebesar 0,038. Artinya gender mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penilaian auditor, sehingga dapat disimpulkan hipotesis 1 diterima. Arah koefisien regresi X1 (gender) adalah negatif yang berarti auditor perempuan cenderung memiliki audit judgement yang lebih baik dibandingkan auditor laki-laki.
Hasil tersebut didukung oleh data pada Tabel 9 yang menunjukkan bahwa rata-rata nilai penilaian perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki. Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa judgement auditor perempuan bisa lebih komprehensif dibandingkan dengan auditor laki-laki. Auditor perempuan lebih sensitif dan teliti dalam mengolah informasi sehingga penilaiannya lebih komprehensif.
Diketahui bahwa perempuan lebih teliti dan mempunyai pertimbangan moral yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya, sehingga hasilnya bisa lebih komprehensif. Auditor wanita akan mengevaluasi kembali informasi yang diperolehnya, hal ini akan memungkinkan auditor wanita memperoleh informasi yang lebih banyak dan lebih baik sehingga dapat mendukung dirinya dalam melakukan suatu penilaian audit. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Chung dan Monroe (2001) yang menyatakan bahwa gender berpengaruh signifikan terhadap audit judgement ketika berinteraksi dengan kompleksitas tugas.
Hasil ini juga mendukung penelitian Rochmawati (2004) bahwa auditor laki-laki dan perempuan memberikan penilaian yang berbeda secara signifikan ketika berada dalam tekanan kepatuhan. Ruegger dan King (1992) juga mengindikasikan bahwa perempuan mempunyai pertimbangan moral yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki, sehingga penilaian audit yang dilakukan oleh auditor perempuan cenderung lebih baik dibandingkan auditor laki-laki.
Pengaruh pengalaman audit terhadap judgment yang diambil oleh auditor
Setiap kali seorang auditor melakukan audit, ia akan belajar dari pengalaman audit sebelumnya dan meningkatkan akurasi auditnya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Abdolmohammadi dan Wright (1987) yang menunjukkan bahwa auditor yang berpengalaman dapat membuat penilaian yang relatif lebih baik mengenai penugasan profesional. Herliansyah dan Meifida (2006) menyatakan bahwa auditor yang berpengalaman tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak relevan dalam penilaiannya, sehingga dapat menghasilkan penilaian yang baik.
Pengaruh keahlian audit terhadap judgment yang diambil oleh auditor
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Mayangsari (2003) yang menyatakan bahwa auditor yang mempunyai pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik terhadap laporan keuangan akan lebih mampu memberikan penjelasan yang masuk akal atas kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan. Waspodo (2007) juga menyatakan bahwa auditor yang berpendidikan tinggi akan memiliki pandangan yang lebih luas terhadap berbagai permasalahan. Pengujian hipotesis 4 mengenai pengaruh tekanan persuasi terhadap pertimbangan auditor memperoleh nilai t sebesar 3,535 dengan signifikansi sebesar 0,001.
Artinya tekanan kepatuhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap judgement yang dilakukan auditor. Arah koefisien regresi X4 (tekanan ketaatan) adalah negatif yang berarti bahwa tekanan ketaatan yang tinggi dari atasan dan entitas yang diaudit akan cenderung memberikan penurunan audit judgement. Hasil penelitian ini didukung dengan data tabel 3 yang menunjukkan bahwa nilai mean tekanan kepatuhan lebih rendah dari nilai mean, sedangkan nilai mean audit judgement lebih tinggi dari nilai mean.
Hal ini menunjukkan bahwa auditor yang berada di bawah tekanan atasan atau perusahaan yang diselidiki cenderung berperilaku menyimpang dari standar profesional sesuai dengan arahan atasan atau perusahaan. Menurut teori motivasi X dan Y, seorang auditor yang berada dalam tekanan untuk patuh akan cenderung masuk dalam tipe X. Auditor dengan tipe X ini biasanya tidak mengetahui secara pasti tujuan tugas yang dilakukannya, sehingga mudah mengalami tekanan dan perilaku menyimpang. .
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Hartanto (2001) yang menyatakan bahwa tekanan kepatuhan berpengaruh signifikan terhadap judgement yang dibuat oleh auditor. 2007) juga memberikan bukti bahwa tekanan kepatuhan dapat mempengaruhi auditor dalam mengambil pertimbangan. Artinya semakin tinggi tekanan kepatuhan yang diterima auditor, maka semakin buruk dan tidak tepat pertimbangan yang diambil auditor.
Pengaruh kompleksitas tugas terhadap judgment yang diambil oleh auditor
Auditor tipe Y juga mempunyai pemahaman yang baik mengenai tujuan tugas auditnya sehingga tetap profesional sesuai dengan etika profesi dan standar profesi yang berlaku meskipun menghadapi kendala dalam tugas auditnya, serta auditor dapat membuat pertimbangan audit yang baik dan berkualitas. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Chung dan Monroe (2001) yang menjelaskan bahwa kompleksitas tugas mempengaruhi audit judgement. Namun hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Zulaikha (2006), Jamilah et al. 2007), yang mengatakan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh signifikan terhadap keakuratan penilaian.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: Pertama, auditor perempuan cenderung mampu membuat audit judgement lebih baik dibandingkan laki-laki. Hasil ini menunjukkan bahwa auditor yang berpengalaman dan ahli dapat membuat penilaian audit yang relatif lebih baik dan berkualitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditor yang mengalami tekanan ketaatan yang tinggi dari atasan dan entitas yang diaudit akan cenderung berperilaku menyimpang dan menghasilkan pertimbangan audit yang buruk dan tidak tepat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa auditor mengetahui dengan jelas tugas apa yang dilaksanakannya, tidak mengalami kendala dalam melaksanakan tugasnya dan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan antara lain: (1) Waktu pendistribusian kuesioner dilakukan pada bulan Desember yang merupakan waktu sibuk bagi LTD RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, sehingga tingkat pengembalian kuesioner hanya 57% . . 3) Nilai Adjusted R2 hanya sebesar 43,1% sehingga masih terdapat variabel lain yang mempengaruhi audit judgement yang berada di luar model regresi. Berdasarkan keterbatasan di atas maka saran untuk penelitian selanjutnya antara lain: (1) Jangan menyebarkan kuesioner secara penuh waktu (3) Penelitian selanjutnya menambah variabel yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, misalnya locus of control dan memperluas sampel, hanya ltd. RI Jawa Tengah agar hasilnya dapat digeneralisasikan.
Pengaruh partisipasi terhadap kepuasan pengguna dalam pengembangan sistem informasi dengan kompleksitas tugas, kompleksitas sistem dan pengaruh pengguna sebagai variabel moderasi. Pengaruh independensi auditor eksternal dan kualitas audit terhadap hasil negosiasi antara auditor dan manajemen klien mengenai permasalahan dalam laporan keuangan.
Nama : Anugrah Suci Praditaningrum
Nama : Indira Januarti