• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi ekstrak haruan (Channa striata) 100% pada luka punggung mencit (Mus musculus) terhadap

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Aplikasi ekstrak haruan (Channa striata) 100% pada luka punggung mencit (Mus musculus) terhadap"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

41

Aplikasi ekstrak haruan (Channa striata) 100% pada luka punggung mencit (Mus musculus) terhadap

jumlah neutrofil dan makrofag

(Haruan extract (Channa striata) 100% application on wound of mice (Mus musculus) back on the number of neutrophils and macrophages)

Gerda Marty Sura, Amy Nindia Carabelly, dan Maharani Laillyza Apriasari

Program Studi Kedokteran Gigi

Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin-Indonesia

Korespondensi (correspondence): Maharani Laillyza Apriasari, Program Studi Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.

Jl. Veteran 128 B, Banjarmasin 70249, Kalimantan Selatan, Indonesia. E-mail: rany.rarey@gmail.com

ABSTRACT

Background: Haruan or Snakehead (Channa Striata) is a fresh water snakehead fish indigenous to Kalimantan of Indonesian which has potential to be developed as herbal medicine for acceleration of wound healing. Haruan’s extract contains protein, albumin, Zn, Fe,and Cu that can accelerating the growth of new cell. Purpose: The purpose of this study is to examine the effect of Haruan extract on the wound healing process of mice skin (Mus musculus) based on histophatology observations (day-3).

Methods: The research is pure experimental study using post test only with control design. The population use 32 mices divided into 2 groups, the group which was given extract of haruan and negative control group which was not given haruan’s extract.

Results: In the negative group average scoring of neutrophils is 2,28 machropages 1. In the group which was given extract of haruan average scoring of neutrophils is 1,2 and machropages 1,5. The Mann-Whitney test showed significant difference among the treated and negative control group. Conclusion: The conclusion of this result is extract of haruan decreased neutrophils and increased machropages (day-3).

Key words: Extract of haruan, wound healing, mice, histopathology observation Vol. 62, No. 2, Mei-Agustus l 2013, Hal. 41-44 |ISSN 0024-9548

PENDAHULUAN

Penyembuhan luka adalah suatu proses yang kompleks melalui beberapa fase yaitu, koagulasi, inflamasi, proliferasi, dan fase remodelling.

Penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jenis obat-obatan yang digunakan.

Bahan obat dapat berasal dari hewan maupun dari tumbuhan. Bahan obat dari tumbuhan yang dapat digunakan untuk penyembuhan luka contohnya ekstrak Aloe vera. Ekstrak Aloe vera merupakan obat herbal yang mulai sering digunakan untuk penyembuhan luka dengan membantu stimulasi proliferasi fibroblas tetapi tidak efektif pada pasien

dengan penyakit diabetes. Banyaknya efek samping dan kekurangan dari obat tersebut, menyebabkan dilakukannya penelitian mengenai kandungan dari tanaman atau hewan yang berpotensi membantu proses penyembuhan luka.1-5

Haruan (Channa striata) merupakan salah satu jenis ikan yang berpotensi sebagai obat penyembuhan luka. Haruan adalah ikan air tawar yang berasal dari Kalimantan dimana habitat alaminya di rawa, waduk, dan sungai bahkan dapat hidup di air kotor dengan kadar oksigen rendah.

Haruan seringkali menjadi lauk kegemaran 41

(2)

42 Sura dkk. : Aplikasi ekstrak haruan (Channa striata) 100% pada luka punggung mencit (Mus musculus) Jurnal PDGI 62 (2) Hal. 41-44 © 2013

masyarakat di Kalimantan Selatan dan dianjurkan untuk dikonsumsi oleh pasien pasca operasi seperti ibu-ibu sehabis melahirkan karena haruan dikenal memiliki khasiat mempercepat penyembuhan pasca- operasi dan mempercepat penyembuhan luka dalam dan luka luar.6-8

Berdasarkan penelitian Santoso dkk. tahun 2009 di Institut Pertanian Bogor dan Ulandari dkk. tahun 2010 di Provinsi Jambi, diduga ekstrak ikan haruan terkandung senyawa-senyawa penting bagi proses sintesis jaringan, seperti albumin, mineral seng (Zn), tembaga (Cu), dan juga besi (Fe). Asam lemak tak jenuh yang terdapat pada haruan berfungsi meregulasi sintesis prostaglandin yang berperan dalam proses inflamasi dan menginduksi penyembuhan luka.

Prostaglandin merupakan salah satu produk jaringan yang timbul saat reaksi inflamasi dimana mengaktifkan sistem makrofag dengan kuat.6-10

Keberadaan sel makrofag dan neutrofil saling berhubungan dalam proses penyembuhan luka. Sel neutrofil merupakan pertahanan seluler pertama yang jumlahnya meningkat pada awal pasca perlukaan. Sel neutrofil memfagositosis benda-benda asing seperti bakteri. Benda-benda asing yang tidak terfagositosis oleh neutrofil akan diteruskan oleh makrofag yang mempunyai daya fagositosis lebih hebat dibandingkan dengan neutrofil, bahkan mampu memfagosit 100 bakteri. Tingginya jumlah makrofag juga menunjukkan adanya fagositosis lebih banyak terhadap bakteri sehingga pembersihan luka berjalan lebih cepat. 11-13 Tujuan penelitian untuk menguji ekstrak haruan 100% pada luka punggung mencit (Mus musculus) terhadap jumlah neutrofil dan makrofag di hari ke-3.

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini merupakan eksperimental murni (true experimental )dengan rancangan posttest-only with control design. Bahan yang digunakan adalah ikan haruan, aquadest, bahan anastesi, bahan serta peralatan pengamatan histopatologi, hewan coba mencit jantan 32 ekor, jantan, berumur 2-2,5 bulan dengan berat badan 20-35 gram. Hewan coba dibagi menjadi 2 kelompok yaitu, kelompok kontrol negatif, dan kelompok perlakuan masing-masing terdiri dari 16 ekor mencit.

Prosedur penelitian diawali dengan pengambilan sampel ikan haruan di daerah Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ikan haruan yang dipilih masih dalam keadaan hidup untuk menjaga kualitas ekstrak yang akan dihasilkan. Ikan haruan dibersihkan dari

sisik dan isi perut dibuang, dagingnya dipotong dalam ukuran kecil dengan potongan melintang dan ketebalan + 1 cm tanpa membuang tulang.

Pembuatan ekstrak ikan haruan dengan melalui proses pengukusan. Daging ikan haruan diletakkan dalam wadah kemudian dimasukkan dalam panci kukus, dikukus dengan temperatur 70o C (api sedang) selama 50 menit. Ekstrak haruan berupa cairan berwarna kuning muda yang tertampung dalam wadah disaring agar bersih dari kotoran kemudian disimpan dalam wadah.

Mencit diadaptasikan terlebih dahulu selama 1 minggu dalam suasana laboratorium, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok dengan jumlah sampel 32 ekor mencit dan diberi nomor sesuai kelompok.

Mencit diambil dan dilakukan pengukuran pada bagian punggunguntuk membuat perlukaan, kemudian dilakukan tindakan sedatif menggunakan etil eter. Luka sayat dibuat sepanjang 1cm dan kedalaman 1 mm pada bagian punggung mencit dengan menggunakanscalpel steril, darah yang keluar dibersihkan dengan aquadest. Setiap kelompok diberi perlakuan sebagai berikut: kelompok I (kelompok perlakuan): mencit diberikan ekstrak haruan 100%

secara oral sebanyak 0,5 ml/10gr BB selama 3 hari.14 Kelompok II (kontrol negatif): mencit tidak diberikan ekstrak.

Pemberian ekstrak haruan 100% diberikan satu kali dalam sehari selama 3 hari secara oral pada kelompok perlakuan dengan menggunakan sonde khusus untuk mencit. Semua mencit pada tiap kelompok dikorbankan pada hari ke-3 untuk diamati adanya proses penyembuhan dengan anastesi menggunakan etil eter dan dekapitasi. Dilakukan pengambilan spesimen untuk membuat sediaan histopatologi dengan cara biopsi kulit punggung mencit pada daerah pasca sayatan dan jaringan difiksasi dalam larutan formalin 10% dan dibuat sediaan histopatologi, dilakukan pewarnaan dengan HE. Semua mencit yang telah dikorbankan dilakukan penguburan.

HASIL

Hasil penelitian rata-rata skoring neutrofil dan makrofag ekstrak haruan 100%, serta kontrol negatif pada hari ke-3 dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 menunjukkan rata-rata hasil skoring neutrofil dan makrofag dari ekstrak haruan 100%, dan kontrol negatif pada hari ke-3. Kelompok kontrol negatif menunjukkan skoring rata- rata neutrofil 2,28 dan makrofag adalah 1. Kelompok

(3)

Sura dkk. : Aplikasi ekstrak haruan (Channa striata) 100% pada luka punggung mencit (Mus musculus) 43

Jurnal PDGI 62 (2) Hal. 41-44 © 2013

ekstrak haruan didapatkan skoring rata- rata neutrofil adalah 1.2 dan makrofag adalah 1.5.

Setelah proses tabulasi data selesai, dilakukan penilaian kenormalan distribusi data menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk nilai signifikansi (p) pada kelompok kontrol negatif untuk neutrofil kelompok perlakuan ekstrak ikan haruan 100% terdistribusi normal dan homogen yaitu p=0,089 (p>0,05). Hasil uji neutrofil dan makrofag pada kelompok kontrol negatif tidak terdistribusi normal dan tidak homogen yaitu p=0,001 dan p=0,016 (p<0,05). Hasil perhitungan didapatkan data yang tidak terdistribusi normal dan tidak homogen, sehingga tidak memenuhi syarat untuk dilakukan uji parametrik Independent t tes dan dilakukan uji alternatif nonparametrik yaitu Mann-Whitney dengan derajat kepercayaan 95%.

Uji Mann-Whitney menunjukkan nilai signifikansi neutrofil dan makrofag pada kedua kelompok perlakuan yaitu p=0,001 (p<0,05). Hal ini berarti H0ditolak sehingga ada perbedaan bermakna antara jumlah neutrofil dan makrofag pada kelompok kontrol negatif dengan jumlah neutrofil dan makrofag pada kelompok yang diberikan ekstrak ikan haruan 100%. Jumlah neutrofil pada kelompok kontrol negatif lebih banyak dibandingkan makrofag sedangkan pada perlakuan ekstrak ikan haruan 100%, jumlah neutrofil lebih rendah dibandingkan makrofag, maka dengan demikian hipotesis diterima, bahwa ekstrak haruan dapat menurunkan neutrofil dan meningkatkan makrofag.

PEMBAHASAN

Hasil penghitungan jumlah makrofag dapat diketahui bahwa kelompok ekstrak haruan mempunyai jumlah makrofag yang lebih banyak daripada kelompok kontrol negatif sedangkan neutrofil lebih sedikit pada kelompok perlakuan ekstrak haruan. Jumlah neutrofil pada kontrol negatif

paling tinggi secara nyata p<0,005 hal ini disebabkan tidak adanya bahan aktif sehingga sangat memungkinkan masih terdapatnya mikroba dan kerusakan jaringan yang harus difagosit oleh sel-sel pada daerah luka, berbeda dengan bahan aktif yang ada pada ekstrak haruan.

Ekstrak ikan haruan 100% mengandung senyawa penting bagi proses sintesis jaringan dan proses penyembuhan luka, seperti protein (3,36 gr/

100 ml), albumin (2,17 gr/100 ml), mineral seng (Zn) (3,43 mg/100 ml), tembaga (Cu) (2,34 mg/100 ml), dan juga besi (Fe) (0,81 mg/100 ml). Mineral seng yang terkandung dalam ekstrak haruan selain berperan dalam proses penyembuhan, berperan juga dalam proses sintesis DNA dan sintesis protein.

Pemberian mineral seng dapat mempercepat proses penyembuhan luka dan menstimulasi reepitelisasi.

Defisiensi seng mengakibatkan kemampuan fagositosis pada sistem imun menurun, gangguan penghancuran mikroba dan proses penyembuhan luka terganggu. Haruan juga diketahui mengandung asam lemak tak jenuh yang merupakan faktor penting untuk membantu meregulasi sintesis prostaglandin. Pada fase inflamasi dan menginduksi penyembuhan luka, prostaglandin merupakan salah satu produk jaringan yang timbul saat reaksi inflamasi yang mengaktifkan sistem makrofag dengan kuat.6-10

Keberadaan sel makrofag dan neutrofil saling berhubungan dalam proses penyembuhan luka. Sel neutrofil merupakan pertahanan seluler pertama yang jumlahnya meningkat pada awal pasca perlukaan. Sel neutrofil memfagositosis benda- benda asing seperti bakteri. Benda-benda asing yang tidak terfagositosis oleh neutrofil akan diteruskan oleh makrofag yang mempunyai daya fagositosis lebih hebat dibandingkan dengan neutrofil, bahkan mampu memfagosit 100 bakteri.

Banyaknya jumlah makrofag kelompok perlakuan ekstrak haruan 100% pada proses penyembuhan luka di hari ke-3 menunjukkan makrofag berpindah secara besar-besaran ke daerah luka menggantikan neutrofil. Jumlah makrofag yang tinggi juga menunjukkan adanya fagositosis terhadap bakteri lebih banyak sehingga pembersihan luka pada kelompok perlakuan ekstrak haruan berjalan lebih cepat. Makrofag juga aktif melepaskan berbagai macam growth factor seperti fibroplatic growth factor, transforming growth factor-beta (TGF-b), PDGF, komplemen plasma aktif C3a dan C5a yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan luka.

Makrofag juga mendukung proses pembentukan sel Gambar 1. Hasil rata-rata skoring neutrofil dan makrofag ekstrak

haruan 100% dan kontrol negatif pada hari ke-3.

(4)

44

endotel yang diikuti dengan proliferasi pembuluh darah baru dan duplikasi sel otot polos. Jumlah makrofag yang lebih banyak pada fase inflamasi akan mengeluarkan lebih banyak faktor pertumbuhan yang akan meningkatkan jumlah sel baru dan pembentukan jaringan granulasi yang lebih cepat.

11,12,13 Berdasarkan pembahasan diatas dapat

disimpulkan bahwa aplikasi ekstrak haruan pada luka punggung mencit (Mus musculus) menurunkan neutrofil dan meningkatkan sel radang kronik (makrofag) di hari ke-3.

DAFTAR PUSTAKA

1. Boateng JS, Matthews KR, Stevens HNE, Eccleston GM. Wound healing dressing and drug delivery systems: a review. J Pharm Sci 2008; 97(8): 2892-914.

2. Priosoeryanto BP, Putriyanda N, Listiyani AR, Juniantito V, Wientarsih I, Prasetyo BF, Tiura R. The effect of Ambon Banana Stem Sap (Musa paradisiaca forma typica) on the acceleration of wound healing process in mice (Mus musculus albinus). J Agriculture and Rural Development in the Tropics and Subtropics 2008; 90(4):

35-39.

3. Prasetyo BF, Wientarsih I, Pontjo B. Aktivitas sediaan salep ekstrak batang pohon pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) dalam proses persembuhan luka pada mencit (Musmusculus albinus). Majalah Obat T radisional 2010; 15(3): 121-37.

4. Kusumawati S. Pengaruh pemberian obat kumur aloclair terhadap pembentukan fibroblas pada proses penyembuhan luka pasca odontekomi. Tesis.

Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2008. p. 13-27.

5. Banu A, Chattannavar G, Sathyanaraya BC. Efficacy of fresh Aloe vera gel against multi drug resistent bacteria in infected leg ulcers. Australian Medical J 2012; 5(6): 305-9.

6. Suhartono E, Triawanti, Yunanto A, Firdaus RT, Iskandar. Chronic cadmium hepatooxidative in rats:

treatment with haruan fish (Channa striata) extract.

Amsterdam: Elsevier; 2012. p. 1-5.

7. Ulandari A, Kurniawan D, Putri AS. Potensi protein ikan gabus dalam mencegah kwashiorkor pada balita di Provinsi Jambi. Karya Tulis Ilmiah. Jambi:

Universitas Jambi; 2010. p. 8-9.

8. Santoso AH. Uji potensi ekstrak ikan haruan (Channa striata) sebagai Hepatoprotector pada Tikus yang diinduksi Parasetamol. Tesis. Bogor: Institut Pertanian Bogor; 2009. h. 1-3.

9. Febriyenti, Noor AM, Baie SBB. Physical evaluation of haruan spray for wound dressing and wound healing. Hindawi Publishing Corporation; 2011. p.

115-24.

10. Suntar Ip, Koca U, Akkol EK, Koca U, Yilmazer D, Alper M. Assesment of wound healing activity of the aqueous extracts of colutea cilicia bass & bal fruits and leaves. BioMed Search. 2011; 1-7.

11. Febram B, Wientarsih I, Pontjo B. Aktivitas sediaan salep ekstrak batang pohon pisang Ambon (Musa paradisiaca var sapientum) dalam proses penyembuhan luka pada mencit (Musmusculus albinus). Majalah Obat Tradisional 2010; 15(3): 131-3.

12. Corilee A, Watters, Edward E. Nutrition and wound healing. The Canadian J 2002; 65-72.

13. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Buku ajar patologi.

Edisi 7. Vol 1 . Jakarta: EGC; 2007. h. 45-7.

14. Saputro RG. Peningkatan jumlah leukosit dan gambaran histologis ginjal (Ren) mencit (Mus musculus L.) jantan galur swiss setelah pemberian ekstrak minyak ikan gabus (Channa striata Bloch). Skripsi. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret; 2011. p. 1.

Sura dkk. : Aplikasi ekstrak haruan (Channa striata) 100% pada luka punggung mencit (Mus musculus) Jurnal PDGI 62 (2) Hal. 41-44 © 2013

Referensi

Dokumen terkait

If a tenant calls a Public Housing Safety Officer for assistance in responding and/or managing anti-social behavior at their tenancy, will this be recorded as an ‘incident’ of