APLIKASI PEMESANAN DAN PENGIRIMAN PRINT
ONLINE BERBASIS ANDROID
Chandra Aindy Hermawan1, Phitsa Mauliana2, Wildan Wiguna3
1Universitas BSI Bandung e-mail: [email protected]
2AMIK BSI Bandung e-mail: [email protected]
3AMIK BSI Tasikmalaya e-mail: [email protected]
Abstrak : Sistem pemesanan yang dijalankan pada CV. Dplot Digital Printing saat ini hanya melalui telepon, email dan datang langsung ke tempat. Menurut pengamatan penulis permasalahan tersebut menyebabkan tidak terdokumentasinya pemesanan jasa print secara efektif dan efisien. Hal ini menyebabkan para pelanggan ataupun calon pelanggan mengalami kesulitan untuk melihat detail jasa dan produk yang ditawarkan karena harus secara langsung datang ke tempat percetakan. Sistem aplikasi ini dirancang dengan metode waterfall dengan empat tahapan yakni analisa kebutuhan, desain system, implementasi dan pengujian system dengan bahasa pemograman JAVA dan database MySQL. Adapun fitur yang ada pada aplikasi ini adalah registrasi, login, jasa print, pemesanan, pembayaran. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan mempermudah pemesanan pelanggan dengan media online yang dapat dilakukan kapan saja dan memudahkan sistem pemasaran.
Keywords: Pemesanan, Pengiriman, Jasa Print, Perancangan Aplikasi Android
Abstract : Order system that is run on CV. Dplot Digital Printing is currently only by telephone, email and coming directly to the place. According to the writer's observations, the problem caused the documentation of print service orders to be effectively and efficiently not documented. This causes customers or potential customers to experience difficulties in seeing the details of services and products offered because they have to directly come to the printing place. This application system is designed with a waterfall method with four stages namely needs analysis, system design, implementation and testing system with JAVA programming language and MySQL database. The features in this application are registration, login, print, order, payment services. With this application, it is expected to facilitate customer ordering with online media that can be done at any time and facilitate the marketing system.
Keywords : Ordering, Delivery, Print Services, Designing Android Applications
1. Pendahuluan
Digital printing adalah salah satu sub kategori dari printing komersial yang mempunyai keunggulan pada kecepatan pencetakan lembaran dokumen secara langsung melalui komputer tanpa melalui bantuan perantara seperti film atau pencetakan plat seperti yang ada pada
percetakan offset konvensional (Kipphan,2011:1).
Percetakan (printing) merupakan salah satu format media primer yang sulit dicari penggantinya selama lebih dari 500 tahun. Printing bahkan dianggap sebagai salah satu kebutuhan primer manusia (Watkins, 2012:1).
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
pesat, tidak dapat dipungkiri digital printing semakin banyak dibutuhkan
oleh
masyarakat karena dapat mempermudah dalam penyampaian suatu informasi. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang digital printing adalah CV. Dplot
.
Perusahaan ini menawarkan jasa percetakan, CV. Dplot Digital Printing berlokasi di Jl. Gelap Nyawang (ITB) Bandung. Lokasi yang strategis dan berada di pusat kota sangat menguntungkan bagi perusahaan yg berdiri pada tahun 2013 ini
.
Walaupun sudah berdiri cukup lama, namun CV. Dplot Digital Printing belum memiliki sistem untuk pengolahan data, pencatatan pemesanan pun masih bersifat manual, juga masih banyak nya permasalahan dalam pemanfaatan teknologi yang belum dipergunakan secara maksimal, sehingga belum bisa memberikan kepuasan kepada konsumen, terutama dari segi pemesanan dan pengiriman. CV. Dplot Digital Printing sudah memiliki sistem pemesanan dan pengirirman via Telepon, WhatsApp &
Email. Tetapi penggunanya belum maksimal dan pelanggan tidak dapat mengetahui daftar bidang jasa percetakan apa saja yg dikerjakan. Keterbatasan ruang dan waktu menjadi kendala utama dalam peningkatan mutu dan kualitas, karena di era globalisasi ini sudah banyak orang yang menggunakan perangkat Android sebagai media informasi dan pemesanan.
Sistem operasi smartphone memiliki berbagai macam platform diantaranya Android, iOS dan Windows Phone. Salah satu smartphone yang sedang mengalami peningkatan dalam 5 tahun belakangan ini adalah smartphone Android. Saat ini terdapat ratusan juta perangkat smartphone Android yang beredar di 190 negara lebih diseluruh dunia dan setiap harinya lebih dari satu juta smartphone baru berbasis Android diaktifkan. Tidak heran Android menjadi platform smartphone paling populer di dunia (Kharisma dan Rachman, 2017:1)
.
Aplikasi ini dirancang berbasis mobile karena sistem operasi Android sudah bersifat open source, sehingga penggunaannya bisa digunakan di semua perangkat handphone, komputer dan perangkat lainnya
.
Berdasarkan pemaparan diatas, penulis bermaksud untuk membuat sebuah aplikasi pemesanan dan pengiriman print
online yang akan membantu untuk mempermudah pemesanan dengan cepat antara konsumen dengan perusahaan untuk saling berinteraksi meskipun tidak bertatap muka secara langsung
.
Dengan penggunaan aplikasi berbasis Android sebagai media informasi dan media pemesanan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pelanggan, meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan CV. Dplot Digital Printing itu sendiri, yang dituangkan dalam skripsi yang berjudul : “Aplikasi Pemesanan & Pengiriman Print Online Berbasis Android”
2. Landasan Teori
Pembahasan dalam tinjauan jurnal ini untuk membandingkan penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian penulis.
2.1 Metode Penelitian
Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan. (Pressman, 2012)
Berikut tahapan-tahapan dan metode penelitian terkait :
A. Analisa Kebutuhan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, analisa system yang akan dibangun untuk CV. Dplot Digital Printing adalah system aplikasi order & delivery secara online berupa form pemesanan, daftar katalog jasa cetak yang ditawarkan, halaman login bagi pelanggan dan admin serta profil perusahaan
.
B. Desain
Selanjutnya, hasil analisa kebutuhan system tersebut akan dibuat sebuah design database, ERD, antarmuka pengguna / Graphical User Interface (GUI). Selain itu
juga perlu dirancang struktur datanya, arsitektur perangkat lunak, detil prosedur dan karakteristik tampilan yang akan disajikan. Proses ini menterjemahkan kebutuhan aplikasi ke dalam sebuah model perangkat lunak yang dapat diperkirakan kualitasnya sebelum memulai tahap implementasi. Pada tahap design dilakukan proses perancangan system berbasis UML.
C. Coding
Rancangan yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya akan diterjemahkan ke dalam suatu bentuk atau bahasa yang dapat dibaca dan diterjemahkan oleh komputer untuk diolah. Tahap ini yang mengkonversi hasil perancangan sebelumnya ke dalam sebuah bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer. Kemudian komputer akan menjalankan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan sehingga mampu memberikan layanan-layanan kepada penggunanya.
D. Implementasi
Pada tahap implementasi peneliti melakukan pengimplementasian aplikasi dengan menggunakan android studio sebagai alat untuk pembuatan aplikasi android, dan framework php codeigniter untuk pembuatan aplikasi web service. Hasil implementasi dapat langsung dicoba di handphone android sehingga aplikasi tersebut dapat langsung digunakan user.
E. Support / Maintanance
Pada tahap ini, jika sistem sudah sesuai dengan tujuan yang ditentukan dan dapat menyelesaikan masalah maka akan diberikan kepada pengguna. Setelah digunakan dalam periode tertentu, pasti terdapat penyesuaian atau perubahan sesuai dengan keadaan yang diinginkan, sehingga membutuhkan perubahan terhadap system tersebut
2.2. Tinjauan Jurnal
Rahmat Fauzi (2018) di dalam penelitiannya “Perancangan Aplikasi Marketplace Jasa Percetakan Berbasis Website” menulis bahwa teknologi menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dengan gaya hidup. Dalam bidang usaha dan bisnis, teknologi informasi memberikan dampak yang luar biasa dalam meningkatkan kualitas dan menambahkan nilai pelayanan dalam pengambilan keputusan. Masyarakat saat
ini membutuhkan segala pelayanan secara online yang cepat. Sebagai contoh, di lingkungan kampus, mahasiswa pasti selalu mencetak dokumen untuk tugas perkuliahan, akan tetapi belum banyak yang menyediakan layanan antar langsung dari jasa printing tersebut atau jasa pemesanan secara real time.
2.3 Konsep Dasar Program
Menurut Sutarman (2009:3) dalam bukunya pengantar teknologi informasi mengemukakan bahwa “program adalah barisan perintah atau instruksi yang disusun sehingga dapat dipahami oleh komputer dan kemudian dijalankan sebagai barisan perhitungan numerik, dimana barisan perintah tersebut berhingga, berakhir, dan menghasilkan output”.
2.4 Pengujian Aplikasi
Menurut Mustaqbal (2015:32) Pengujian software sangat diperlukan untuk memastikan software / aplikasi yang sudah atau sedang dibuat dapat berjalan sesuai dengan fungsionalitas yang diharapkan.
Pengembang atau penguji software harus menyiapkan sesi khusus untuk menguji program yang sudah dibuat agar kesalahan ataupun kekurangan dapat dideteksi sejak awal dan dikoreksi secepatnya. Pengujian atau testing sendiri merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merupakan bagian yang tidak terpisah dari siklus hidup pengembangan software seperti halnya analisis, desain dan pengkodean.
Ada beberapa jenis pengujian perangkat lunak, antara lain :
2.4.1 Pengujian Black Box
Menurut Mustaqbal (2015:34) Black Box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Black Box Testing bukanlah solusi alternatif dari White Box Testing tapi lebih merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicakup oleh White Box Testing.
Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut :
1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
2. Kesalahan antarmuka (interface errors).
3. Kesalahan pada struktur data dan akses baris data.
4 Kesalahan performansi (performance errors).
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Terdapat banyak teknik untuk melaksanakan Black Box Testing, antara lain :
1. Equivalence Partitioning 2. Boundary Value Analysis 3. Comparison Testing 4. Sample Testing 5. Robustness Testing 6. Behavior Testing 7. Requirement Testing 8. Performance Testing 9. Endurance Testing
10. Cause-Effect Relationship Testing 2.3.2 Pengujian White Box
Menurut Mustaqbal (2015:33) White Box Testing adalah salah satu cara untuk menguji aplikasi atau software dengan cara melihat modul untuk dapat meneliti dan menganalisa kode dari program yang dibuat ada yang salah atau tidak. Jika modul yang telah dan sudah dihasilkan berupa output yang tidak sesuai dengan yang diharapkan maka akan dikompilasi ulang dan dicek kembali kode- kode tersebut hingga sesuai dengan yang diharapkan.
Kasus yang sering menggunakan white box testing akan diuji dengan beberapa tahapan yaitu :
1. Pengujian seluruh keputusan yang menggunakan logikal.
2. Pengujian keseluruh loop yang ada sesuai batasan-batasannya.
3. Pengujian pada struktur data yang sifatnya internal dan yang terjamin validitasnya.
Kelebihan White Box Testing antara lain :
1. Kesalahan Logika
Menggunakan sintax ‘if’ dan sintax pengulangan. Langkah selanjutnya metode white box testing ini akan mencari dan mendeteksi segala kondisi yang dipercaya tidak sesuai dan mencari kapan suatu proses perualngan diakhiri.
2. Ketidaksesuaian Asumsi
Menampilkan dan memonitor beberapa asumsi yang diyakini tidak sesuai dengan yang diharapkan atau yang akan
diwujudkan, untuk selanjutnya akan dianalisa kembali dan kemudian diperbaiki.
3. Kesalahan Pengetikan
Mendeteksi dan mencari bahasa- bahasa pemrograman yang dianggap bersifat case sensitif.
Kelemahan White Box Testing adalah pada perangkat lunak yang jenisnya besar, metode white box testing ini dianggap boros karena melibatkan banyak sumberdaya untuk melakukannya.
2.4 Peralatan Pendukung
Peralatan pendukung yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
2.4.1. Unified Modeling Language (UML)
Menurut (Pratama, 2016) UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan artifacts (bagian dari informasi yang digunakan untuk dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat lunak, artifact tersebut dapat berupa mode, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya. Selain itu UML adalah bahasa pemodelan yang menggunakan konsek orientasi object. UML dibuat oleh Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson di bawah bendera Rational Software Corps. UML menyediakan notas- notasi yang membantu memodelkan sistem dari berbagai prespektif. UML tidak hanya digunakan dalam pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.
Diagram berbentuk grafik yang menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Sebuah diagram merupakan bagian dari suatu view tertentu dan ketika digambarkan biasanya dialokasikan untuk view tertentu. Penulis Menggunakan enam jenis diagram UML dalam merancang aplikasi, yaitu : Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram, Component Diagram dan Deployment Diagram.
2.4.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Rosa & Shalahuddin (2013:53) “ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan OODMBS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.
Sedangkan menurut Ladjamudin (2013:142) “ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak” Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa entity relationship diagram (ERD) merupakan teknik penggambaran model jaringan suatu basis data dengan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak dengan
menggunakan notasi dan simbol.
Penggambaran entity relationship diagram (ERD) menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti dan fungsi tertentu.. Simbol pada entity relationship diagram (ERD) menurut Chen dalam buku Rosa &
Shalahuddin (2013:50) diuraikan sebagai berikut
1. E
ntitas/entity
Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data, benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer. Penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel.
2. A
tribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.
3. A
tribut kunci primer
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id. Kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).
4. A
tribut multinilai/multivalue
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki lebih dari satu.
5. R
elasi
Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja.
6. A
sosiasi/association
Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B.
3. Analisis Kebutuhan Aplikasi
Pada tahap analisis penulis merancang sistem yang akan digunakan dalam sistem pemesanan jasa cetak menggunakan aplikasi android studio yaitu sistem pemesanan secara online berbasis android dimana pelanggan melakukan pemesanan melalui media smartphone.
Berikut ini spesifikasi kebutuhan (system requirement) dari sistem android :
Halaman User:
A1. User dapat melakukan registrasi.
A2. User dapat memilih produk berdasarkan kategori.
A3. User dapat memilih produk yang dipesan.
A4. User melakukan konfirmasi pemesanan.
A5. User dapat memilih riwayat pesanan untuk konfirmasi pembayaran.
A6. User dapat merubah data profil.
Halaman Admin:
B1. Admin dapat mengelola halaman aplikasi.
B2. Admin dapat mengelola data produk.
B3. Admin dapat mengelola pesanan.
B4. Admin dapat mengelola settingan B5. Admin dapat mengelola slide.
B6. Admin dapat mengelola user.
3.1 Desain
Tahap desain menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan software yang sudah dianalisa pada sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum pengkodean.
3.3.1 Database
Dalam merancang desain database penulis menggambarkan hubungan antar tabel yang dibuat beserta relasinya.dan penggambarannya menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
Gambar III.1. Entity Relationship Diagram
3.3.2 Software Architecture
Tahapan proses dan data model dari aplikasi pemesanan dan pengiriman print Online berbasis Android pada CV.
D’Plot Digital Printing dimodelkan dengan
menggunakan UML (Unified Modeling Language) adalah sebagai berikut:
A. Use Case Diagram
Digunakan untuk menggambarkan hubungan admin dan pelanggan dengan proses-proses yang terjadi di dalam aplikasi tersebut. Berikut Use Case Diagram menu utama bagian administrasi dan pelanggan pada perancangan aplikasi pemesanan dan pengiriman print online CV. D’Plot Digital Printing.
Gambar III.2. Use Case Diagram Administrator
Gambar III.4. Use Case Diagram Pelanggan
B. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing- masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.
Activity diagram juga dapat menggambarkan
proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Beriku Activity Diagram pada perancangan aplikasi pemesanan dan pengiriman print online berbasis android.
Gambar III.4. Activity Diagram Menu Login Administrator
Gambar III.5. Activity Diagram Menu Pelanggan
C. Class Diagram
Terdapat beberapa objek dari aplikasi pemesanan print online yang dapat digambarkan dengan class diagram.
Gambar III.6. Class Diagram D. User Interface
Gambar III.7. Halaman Login Admin
Gambar III.8. Halaman Utama Admin
Gambar III.9. Halaman Rincian Pemesanan Admin
Gambar III.10. Halaman Registrasi Pelanggan
Gambar III.11. Halaman Login Pelanggan
Gambar III.12. Halaman Awal Pelanggan
Gambar III.13. Halaman Pemesanan Pelanggan
Gambar III.14. Halaman Pembayaran Pelanggan
4. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan pembuatan Aplikasi Pemesanan dan Pengiriman Print Online Berbasis Android Pada CV. Dplot Digital Printing adalah sebagai berikut :
1. Dengan dibuatnya aplikasi android untuk CV. Dplot Digital Printing diharapkan akan memudahkan melakukan proses pemesanan produk percetakan yang dilakukan oleh pelanggan.
2. Dengan adanya aplikasi android CV.
Dplot Digital Printing akan memudahkan proses pemasaran produk-produk yang ditawarkan kepada pelanggan lama ataupun pelanggan baru dengan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu.
3. Pembuatan aplikasi android pada CV.
Dplot Digital Printing menggunakan bahasa pemrograman JAVA dan MySQL lebih menghemat pengeluaran biaya perancangan, pembuatan dan pengembangan karena berlisensi freeware dan mudah untuk di kembangkan sesuai dengan kebutuhan usaha..
4. Pemrograman berorientasi objek atau object oriented program (OOP) adalah
salah konsep yang mudah untuk dikembangkan, dengan menggunakan metode UML sebagai penggambaran secara visual dari perancangan sebuah aplikasi dirasa lebih efektif dan mudah dipahami.
5. Saran-saran
Penulis memiliki beberapa saran untuk pengembangan aplikasi android CV. Dplot Digital Printing selanjutnya, dengan harapan internet sebagai media informasi bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh sebuah perusahaan didalam memperkenalkan identitas perusahaan, berikut layanan-layanannya :
1. Perlunya keamanan user customer maupun admin terutama password dengan kombinasi huruf angka dan simbol.
2. Perlunya pencatatan IP address ke setiap user yang melakukan pemesanan.
3. Perlu adanya validasi setiap melakukan pemesanan produk, untuk menghindari pemesanan produk oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
4. Perlu adanya system cancel pemesananuntuk pelanggan.
Daftar Pustaka
1) Pressman, Roger S 2002, Rekayasa Perangkat Lunak, Andi Offset, Yogyakarta.
2) Rosa, A.S, dan M Shalahuddin.
2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak.
3) Firdaus 2007, 7 Jam Belajar Interaktif PHP & MySQl dengan Dreamweaver, Maxikom, Palembang.
4) Leonardo MP (2016) di dalam penelitiannya “Aplikasi Pelayanan Pemesanan Online Pada Digital Printing Ecoprint Palembang”
5) Rahmat Fauzi (2018) di dalam penelitiannya “Perancangan Aplikasi Marketplace Jasa
Percetakan Berbasis Website”
6) Dwi Aryani (2011) di dalam penelitiannya “Sistem Informasi
Manajemen Pemesanan
Percetakan Digital Pada Buana Star Print Pacitan”
7) Humisar Hasugian (2013) di dalam penelitiannya “Aplikasi Sistem Informasi Jasa Percetakan Pada CV. Dua Inspirasi”
8) Irman Deska Nurgana (2012) di dalam penelitiannya “Sistem Informasi Order Percetakan di Rovell Digital Printing”
9) Kadir, Abdul 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.