• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arahan rencana kerja fakultas ini tentu saja mengikuti rambu-rambu pengembangan yang sudah dicanangkan pihak Rektorat Universitas Airlangga

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Arahan rencana kerja fakultas ini tentu saja mengikuti rambu-rambu pengembangan yang sudah dicanangkan pihak Rektorat Universitas Airlangga"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 FIB Merancang Kerja di Tahun Naga

Santai tapi serius, kesan itulah yang terasa dalam pelaksanaan Rapat Kerja Fakultas Ilmu Budaya 2012. Berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 3 dan 4 Februari 2012 di Hotel Santika Surabaya, Rakerpim FIB ini dihadiri oleh dekan dan para wakil dekan, serta para ketua departemen dan unit yang ada di FIB.

Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menyelaraskan semua program kegiatan yang direncanakan oleh masing-masing departemen dan unit kerja pada tahun 2012. Pihak dekanat sendiri sudah memaparkan beberapa rencana kerja ke depan, termasuk rencana kerja bidang pendidikan, anggaran, dan pengembangan. Arahan rencana kerja fakultas ini tentu saja mengikuti rambu-rambu pengembangan yang sudah dicanangkan pihak Rektorat Universitas Airlangga. Selaras dengan program kerja universitas, rencana kerja FIB pada tahun 2012 ini mendukung penuh program universitas untuk mencapai keunggulan akademik dengan fokus utama pada pengembangan Health Science Centre dari perspektif multidisipliner, termasuk perspektif sosial budaya.

(2)

2

Dari hasil diskusi dan pemaparan pihak dekanat serta ketua departemen dan masing-masing unit, tampaknya ada beberapa hal yang perlu dicermati. Prestasi dan kekuatan FIB adalah salah satu poin penting yang digarisbawahi dalam raker kali ini. Sumber daya manusia yang sebagian besar berusia produktif, kepemimpinan yang koordinatif dan akomodatif, serta indeks prestasi mahsiswa yang rata-rata di atas 3,00 merupakan kekuatan potensial fakultas berbendera putih ini. Dengan potensi seperti ini, bukan mustahil jika di masa depan FIB bisa menjadi salah satu fakultas unggulan di Universitas Airlangga. Namun demikian, ada beberapa hal yang kiranya perlu mendapat perhatian bersama. Salah satu hal tersebut adalah perlunya menambah jumlah penelitian dan publikasi di kalangan dosen. Meskipun sudah ada alokasi anggaran yang dikhususkan bagi dosen yang melakukan penelitian, perlu dilakukan upaya lebih serius lagi untuk menambah jumlah publikasi penelitian. Selain insentif bagi dosen yang karya ilmiahnya dipublikasikan di jurnal nasional atau internasional, diskusi ilmiah dan pelatihan penulisan jurnal ilmiah merupakan upaya lain yang bisa dilakukan.

Sebagai sebuah institusi akademik, tentu merupakan sebuah keharusan jika pada tahun 2012 FIB bisa meningkatkan jumlah publikasi ilmiahnya secara signifikan. Motto mencapai keunggulan akademik bukan sekadar slogan bila jumlah publikasi ilmiah meningkat tajam di tahun naga ini.

Pada hari yang sama di ruangan yang berbeda, juga diselenggarakan Rapat Kerja Organisasi Kemahasiswaan FIB. Senada dengan rakerpim FIB, kegiatan ini juga bertujuan untuk melakukan sinkronisasi kegiatan ormawa dengan rencana kerja fakultas. Kegiatan yang diikuti oleh para ketua dan sekretaris ormawa FIB ini diawali dengan sejumlah penjelasan dari para pimpinan FIB, yang dalam hal ini adalah Aribowo (dekan), Puji Karyanto (wakil dekan I), Dyah Ariani Arimbi (wakil dekan II), dan Mochtar Lutfi (kabag akademik dan kemahasiswaan). Dalam uraiannya, Aribowo menyatakan bahwa para pemimpin ormawa sudah seharusnya memiliki impian tentang masa depan organisasinya yang nantinya akan diwujudkan bersama-sama dengan para pengurus dan anggota ormawa. Berkaitan dengan hal itu pula pemimpin ormawa perlu memiliki ketegasan dalam menentukan sikap. Untuk mendukung terwujudnya impian itu, FIB telah menyiapkan sejumlah dosen yang tergabung di dalam Tim Pendamping Ormawa sekaligus merangkap sebagai Tim Pendamping Kemahasiswaan. Dalam perkenalan singkatnya, Usma Nur Dian sebagai ketua TPK FIB menyatakan bahwa para pimpinan, pengurus, dan anggota ormawa tidak perlu merasa

(3)

3

khawatir dengan keberadaan TPO. Sebagai TPO, dosen-dosen itu tidak berkedudukan sebagai pihak yang memiliki kuasa untuk mengintervensi kegiatan ormawa, tetapi lebih pada pendamping ormawa dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan.

Dalam Raker Ormawa FIB yang berlangsung hingga pukul 17.00 itu para ketua dan sekretaris ormawa menyusun sejumlah rencana kegiatan dasar dengan didamping oleh TPO masing- masing. Dengan begitu, rencana kegiatan diharapkan dapat lebih terarah dan rasional dalam rangka mewujudkan kinerja ormawa yang lebih baik. Seusai menyusunnya, para ketua ormawa secara bergantian mempresentasikan rencana kegiatannya dan memperoleh sejumlah masukan dari baik dari pimpinan maupun peserta lain. Dengan saling mengetahui rencana kerja masing-masing, tidak menutup kemungkinan bahwa sepanjang 2012 ini sinergi antarormawa FIB akan lebih baik karena mereka bisa saling menyesuaikan jadwal untuk melakukan kegiatan bersama, termasuk dengan TPK sebagai pendukung Subbagian Kemahasiswaan FIB. Raker ini pun pada dasarnya bukan tahap akhir dalam menetapkan rencana kerja ormawa, tetapi justru langkah awal. Hasil raker itu nantinya akan dibawa kembali ke kampus untuk didiskusikan lebih lanjut dengan para pengurus dan anggota ormawa.

(4)

4

Dengan kerja sama antarunit, departemen, ormawa, serta perorangan yang kuat, tantangan ke depan yang semakin berat diharapkan bisa dihadapi bersama. Seperti layaknya menyusun sebuah mozaik, masing-masing individu mempunyai keunikan dan kelebihan khusus.

Kesuksesan hanya bisa dicapai jika masing-masing individu saling mengisi dan melengkapi.

Yang tidak kalah penting juga, sikap optimistis harus ditanamkan pada semua pihak di FIB supaya jalan ke depan menjadi lebih terang. Jika kita optimistis, tantangan berat rasanya akan menjadi vitamin penambah tenaga bagi kesuksesan FIB di masa depan.

Referensi

Dokumen terkait

Aspek penilaian yang paling banyak digunakan adalah aspek intonasi, hampir seluruh artikel di tahun 2019 ini membuat intonasi sebagai aspek penilaian membaca