• Tidak ada hasil yang ditemukan

arahan penataan koridor jl. pandansari sebagai upaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "arahan penataan koridor jl. pandansari sebagai upaya"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ix ARAHAN PENATAAN KORIDOR JL. PANDANSARI SEBAGAI UPAYA

MENCIPTAKAN KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA YANGBERKARAKTER

Nama Mahasiswa : Azzura Salsabila

NIM : 08151005

Dosen Pembimbing Utama : Basyaruddin, S.T., M.T., M.Sc Dosen Pembimbing Pendamping : Nadia Almira Jordan, S.T., M.T

ABSTRAK

Keberadaan Bataafse Petroleum Maatschappij (BPM) sebagai sentra industri minyak dan gas milik Belanda pada tahun 1919 merupakan stimulus bagi pertumbuhan kegiatan ekonomi dan berdirinya kawasan perdagangan dan jasa di Kota Balikpapan, yaitu Koridor Jalan Pandansari. Koridor Jalan Pandansari telah mencerminkan estetika kawasan perkotaan yang khas dengan kebudayaan Kalimantan hingga tahun 1960. Penampakan visual koridor didominasi oleh penggunaan unsur dekoratif dan bentuk-bentuk tradisional yang mencirikan kebudayaan Kalimantan Timur. Penampakan fisik tersebut kemudian mengalami kerusakan akibat tiga bencana kebakaran. Upaya penataan kembali yang dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan kemudian mengakibatkan tergantikannya gaya bangunan tradisional oleh gaya arsitektur modern pada beberapa bagian koridor. Tidak adanya kontinuitas tema mengakibatkan masing-masing bagian koridor merepresentasikan kesan yang berbeda. Melalui penelitian ini dirumuskan arahan penataan koridor Jalan Pandansari sebagai upaya menciptakan kawasan perdagangan dan jasa yang berkarakter. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model perencanaan Conceptual planning, dimulai dengan tahap evaluate yaitu menentukan variabel dan kriteria penilaian melalui studi pustaka.

Penyajian fakta empiris dilakukan dengan penjabaran gambaran umum kawasan studi. Identifikasi ketidaksesuaian didapatkan melalui Analisis Tipologi dan Analisis Walkthrough. Selanjutnya tahap explore terdiri dari proses observasi karakteristik. Analisis Tipologi menghasilkan empat jenis karakteristik bangunan berdasarkan fungsinya yaitu bangunan usaha perdagangan, penyimpanan dan pergudangan, tempat pertemuan, serta rumah tinggal. Disertai lima elemen penyusun wajah bangunan yaitu bentuk atap, fascia, cornice, bentuk jendela, dan bukaan pintu. Selanjuntya didapatkan enam elemen Street Furniture beserta karakteristiknya melalui Analisis Walkthrough yaitu vegetasi peneduh, tanaman hias, lampu penerangan, elemen penanda, tampat sampah dan pos keamanan.

Arahan penataan disusun melalui proses create, mengacu pada komparasi daftar kebutuhan dan konsep Arsitektur Neo-Vernakular. Substansi arahan secara umum meliputi upaya penataan fisik melalui modifikasi dan penambahan elemen penyusun wajah bangunan gedung, serta elemen Street Furniture pada Koridor Jalan Pandansari.

Kata Kunci : Arahan Penataan, Koridor, Perdagangan dan Jasa.

(2)

x

”Halaman ini sengaja dikosongkan”

Referensi

Dokumen terkait