• Tidak ada hasil yang ditemukan

argipa - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "argipa - SIMAKIP"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, konsumsi jajanan dan konsumsi minuman beraroma dengan prevalensi kegemukan pada remaja usia 16-18 tahun di SMA Islam Al-Azhar 1 Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki status gizi lebih (50,8%), asupan energi lebih (60%), konsumsi jajanan berlebih (52,5%) dan konsumsi minuman beraroma dalam jumlah yang baik (55,8%). Selain konsumsi makanan ringan, konsumsi minuman beraroma kaya energi secara berlebihan juga menjadi faktor kelebihan gizi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan energi, konsumsi makanan ringan dan minuman beraroma dengan prevalensi kegemukan pada remaja. Subjek dengan status gizi lebih ditemukan memiliki asupan energi lebih banyak (65,3%) dibandingkan subjek dengan asupan energi cukup (29,2%). Uji statistik pearson chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status overweight (p<0,05).

Subyek dengan status gizi lebih ditemukan lebih banyak mengkonsumsi jajanan dalam kategori lebih banyak (67,7%) dibandingkan subyek yang mengkonsumsi jajanan dalam kategori baik (32,8%). Pearson chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi snack dengan status overweight (p<0,05).

PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KELOR PADA PEMBUATAN CRACKERS SUMBER KALSIUM

Untuk mengurangi penggunaan tepung terigu, tepung terigu diganti dengan tepung daun kelor (Moringa oleifera). Pembuatan tepung dan kerupuk daun kelor dengan penggantian tepung daun kelor dilakukan di Balai Pascapanen Bogor. Penelitian utama dalam penelitian ini adalah pembuatan biskuit substitusi tepung kelor dengan formulasi yang telah ditentukan.

Analisis sifat fisik tepung daun kelor yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis rendemen tepung daun kelor. Pada penelitian utama pembuatan biskuit substitusi tepung kelor dilakukan dengan formulasi yang telah ditentukan. Hasil uji Kruskall Wallis pada penilaian penggantian tepung daun kelor berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kualitas warna biskuit.

Hasil uji Kruskall Wallis pada penilaian kualitas hedonik menunjukkan bahwa substitusi tepung kelor tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap kualitas tekstur kerupuk. Hasil uji Kruskall Wallis terhadap penilaian mutu hedonik menunjukkan bahwa substitusi tepung daun kelor berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap mutu rasa kerupuk. Hasil uji Kruskall Wallis pada penilaian mutu hedonik menunjukkan bahwa substitusi tepung daun kelor berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap mutu rasa kerupuk.

Peningkatan kandungan kalsium pada biskuit terpilih karena adanya perlakuan substitusi tepung daun kelor pada pembuatan biskuit.

KEPATUHAN MENGONSUMSI TABLET FE BERHUBUNGAN DENGAN STATUS ANEMIA PADA IBU HAMIL

Masalah anemia pada ibu hamil memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kesehatan (Manuaba, 2010). Sebagai upaya program pemerintah untuk mengatasi anemia pada ibu hamil, sebaiknya pendistribusian tablet Fe dicakup untuk mencapai target. Pola makan yang dimaksud adalah konsumsi makanan sumber Fe, karena kebutuhan zat besi pada ibu hamil dua kali lipat dibandingkan.

Selain itu, tingginya angka anemia pada ibu hamil di Puskesmas Cikarang Kabupaten Bekasi juga menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Ditemukan proporsi ibu hamil yang mengalami anemia (Tabel 2) yang sering mengkonsumsi makanan sumber Fe (31,4%) dibandingkan ibu hamil yang sering mengkonsumsi makanan sumber Fe (18,8%). Dari hasil analisis pada Tabel 2 terlihat bahwa proporsi ibu hamil anemia lebih banyak yang tidak patuh minum tablet Fe (72,2%) dibandingkan ibu hamil yang patuh minum tablet Fe (3,0%).

Didapatkan proporsi ibu hamil yang mengalami anemia memiliki pengetahuan anemia yang rendah (75%) dibandingkan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang anemia (23,4%). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Norfai (2017) pada ibu hamil dengan anemia disebutkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kepatuhan minum tablet Fe dengan kejadian anemia, dengan p-value = 0,001. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan sumber Fe dan pengetahuan tentang anemia dengan status anemia pada ibu hamil ≥ usia kehamilan 36 minggu.

Ada hubungan yang signifikan antara ketekunan mengkonsumsi tablet Fe dengan status anemia pada ibu hamil ≥ 36 minggu usia kehamilan. Faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Tahun 2012. Kepatuhan minum tablet besi dengan peningkatan kadar HB ibu hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang.

Hubungan antara konsumsi tablet besi (Fe) dan pengetahuan dengan prevalensi anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Alalak Tengah Kota Banjarmasin. Analisis Faktor Penyebab Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Hubungan antara pengetahuan ibu dan pola konsumsi dengan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil di Puskesmas Kassi-Kassi.

PENGARUH EDUKASI LITERASI LABEL PANGAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dapat menjadi kontrol seseorang dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Informasi gizi merupakan salah satu komponen label pangan kemasan yang menunjukkan apakah suatu pangan kemasan memiliki kandungan gizi yang seimbang. Pilihan mereka terbatas pada makanan yang disediakan di kantin sekolah, sedangkan kantin sekolah didominasi oleh pedagang yang menyediakan makanan dan minuman kemasan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pengetahuan siswa setelah diberikan intervensi berupa edukasi membaca label makanan. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas 7 dan 8 SMA Islam Global Teratai Putih yang berjumlah 159 siswa. Metode analisis yang digunakan adalah uji t berpasangan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi.

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa tentang membaca label makanan, kami melakukan pre-test dengan angket berisi lima pertanyaan tertutup, dan post-test. Pertanyaan yang paling banyak mendapat jawaban benar adalah tentang jumlah kalori kaitannya dengan zat gizi yang terkandung dalam makanan kemasan. Sebagian besar siswa tidak mampu membandingkan angka kecukupan yang tertera pada informasi gizi dengan acuan label gizi.

Hasil uji bivariat yang dilakukan adalah pair t-test yang membandingkan perbedaan skor pretest dan posttest pada kelompok yang sama. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah pendidikan yang menyebabkan perubahan positif, dimana subjek yang diberikan pendidikan membaca label makanan mengalami peningkatan pengetahuan tentang cara membaca label makanan khususnya informasi. tentang nilai gizi makanan kemasan. Memilih makanan yang baik (gizi seimbang dan tepat) dapat dilakukan jika memiliki pengetahuan yang baik.

Namun peningkatan keterampilan siswa dapat lebih ditingkatkan jika metode ceramah dan diskusi juga dapat dipadukan dengan praktik (Maski, 2014). Selain metode tersebut, dapat ditambahkan simulasi yang dapat membantu subjek memahami penerapan penggunaan label gizi dalam pemilihan makanan kemasan (Nurhayani, 2017). Edukasi label pangan meningkatkan nilai rata-rata pengetahuan siswa SMA Islam Global Teratai Putih tentang cara membaca informasi gizi pada label pangan kemasan.

SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS RASIO LINGKAR PINGGANG TINGGI BADAN (WHtR) PADA OBESITAS

FORMULASI SNACK BAR TINGGI KALIUM DAN SERAT TINGGI BERBASIS RUMPUT LAUT, PISANG KEPOK, DAN MOCAF. Penelitian tahap kedua adalah formulasi snack bar yang difortifikasi dengan tepung komposit (tepung rumput laut, tepung pisang kepok dan mocaf) yang diperoleh pada tahap pertama. Penelitian tahap kedua adalah memformulasikan tepung komposit (tepung pisang kapuk, dan tepung rumput laut) untuk diaplikasikan pada snack bar tinggi kalium dan serat tinggi.

Yij = variabel respon jajan akibat pengaruh formula jajan perlakuan ke-i dengan ulangan ke-j. Berdasarkan uji rasa hedonik jajanan yang menempati urutan pertama yaitu formula 3 (perbandingan terigu dan compound 1:3). Tingkat kesukaan panelis terhadap rasa snack bar diberi nilai rata-rata 2,0 sampai 3,8, artinya formula dinilai dari tidak suka sampai tidak suka.

Hasil skor hedonik untuk snack bar formula 3 adalah 3,8, dengan perbandingan tepung terigu dan tepung komposit 1:3 paling disukai. Hasil analisis varian menunjukkan bahwa formulasi snack bar (p=0,000) berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap tingkat kesukaan panelis terhadap rasa snack bar, artinya formulasi snack bar berpengaruh preferensi panelis terhadap rasa snack bar . Hasil analisis varian menunjukkan bahwa formulasi snack bar (p=0,963) tidak berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap tingkat kesukaan panelis terhadap rasa snack bar, artinya formulasi snack bar tidak mempengaruhi kesukaan panelis. . untuk aroma snack bar yang dihasilkan.

Artinya penambahan kandungan coklat dan cherry memberikan kualitas rasa snack bar yang hampir sama pada setiap produknya. Hasil hedonic score pada produk snack bar menunjukkan bahwa formula 3 dengan perbandingan tepung terigu dengan komposit (1:3) merupakan tekstur yang paling disukai oleh panelis. Hasil analisis varians menunjukkan bahwa formula snack bar (p=0,922) tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap kesukaan panelis terhadap tekstur snack bar, artinya formulasi snack bar tidak mempengaruhi kesukaan panelis terhadap tekstur snack bar. tekstur snack bar yang dihasilkan.

Hasil analisis varians menunjukkan bahwa susunan kata snack bar (p=0,10) tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap preferensi panelis secara keseluruhan terhadap snack bar, artinya susunan kata snack bar tidak mempengaruhi preferensi panelis terhadap bar makanan ringan. snack bar secara keseluruhan. Pada penelitian ini dibuat snack bar dengan bahan dasar tepung rumput laut (berupa tepung ATC), tepung mocaf dan tepung pisang kepok. Kandungan gizi snack bar berbahan tepung komposit dalam 100 gram mengandung kalori sekitar 307,70 kkal.

Snack bar yang dihasilkan pada percobaan ini dapat dikatakan tinggi serat, namun tidak dapat dikatakan sebagai sumber kalium. Berdasarkan uji kesukaan, snack bar yang paling disukai adalah formula 3 (perbandingan tepung terigu dan tepung komposit 1:3).

Gambar 1 menunjukkan kurva ROC  untuk WHtR jika dibandingkan dengan  gold  standard  dalam  mendeteksi  risiko  terjadinya  obesitas
Gambar 1 menunjukkan kurva ROC untuk WHtR jika dibandingkan dengan gold standard dalam mendeteksi risiko terjadinya obesitas

INDEKS

UCAPAN TERIMA KASIH

Artikel yang dimuat dalam Jurnal ARGIPA (Arsip Gizi dan Pangan) merupakan suntingan hasil penelitian, resensi buku, dan resensi literatur di bidang kesehatan. Nama dan alamat penulis dicantumkan tanpa gelar akademik dan ditempatkan di bawah judul artikel, nama dan alamat institusi serta alamat email dan nomor telepon juga dicantumkan untuk kemudahan komunikasi. Pembahasan berisi analisis yang mengaitkan hasil penelitian dengan teori yang diterapkan dan hasil penelitian sebelumnya, disertai kesimpulan dan implikasi.

Desimal menggunakan koma, bukan titik; ribuan atau jutaan angka yang dipisahkan oleh periode (Rp 25.500 atau $1.000); angka besar dapat diganti dengan kata-kata (2 juta untuk 2.000.000). Judul tabel dan gambar ditulis di tengah dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada awal judul, tempat dan waktu. Mengenai tata cara penyajian kutipan, referensi, tabel, gambar, mengikuti ketentuan pedoman penulisan artikel ilmiah, atau mengikuti contoh langsung tata cara yang digunakan dalam artikel yang telah dipublikasikan.

Gambar

Gambar 1 menunjukkan kurva ROC  untuk WHtR jika dibandingkan dengan  gold  standard  dalam  mendeteksi  risiko  terjadinya  obesitas

Referensi

Dokumen terkait

Natukoy sa Talahanayan 4 ang ranggo ng mga negatibong dulot ng paggamit ng animated videos sa pagtuturo ng panitikan, lumabas na nanguna rito ang hindi lahat ng guro ay maalam sa