• Tidak ada hasil yang ditemukan

Artikel Lomba Hari Pahlawan

N/A
N/A
Fuja Aslamiyah utami

Academic year: 2024

Membagikan "Artikel Lomba Hari Pahlawan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TUGU PERISTIWA BERSEJARAH YANG TERLUPAKAN

Oleh

Fuja Aslamiyah Utami

Jika ditanya pastilah banyak orang akan menjawab pertempuran 5 hari 5 malam merupakan pertempuran yang terjadi di kota Semarang. Namun sebetulnya di kota Palembang juga pernah terjadi pertempuran 5 hari 5 malam yang melibatkan Angkatan bersenjata Tentara RepubliK Indonesia (TRI) dan pasukan bersenjata Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Dan peristiwa ini terjadi di awal tahun baru 1947.

Awal mula pertempuran ini terjadi karena pada berakhirnya perang dunia kedua, pasukan tentara sekutu/belanda melakukan ekspansi kembali setelah jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Belanda melakukan ekspansi ke banyak wilayah di Indonesia dengan tujuan menguasai kembali negara Indonesia dengan tiga strategi yakni pembentukan negara boneka, aksi militer, dan menjaga agar negara kita Indonesia tetap berada di bawah kekuasaan belanda.

Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Jalan Tengkuruk

Pada tanggal 12 Oktober 1945 pasca proklamasi kemerdekaan republik Indonesia, NICA dibawah komando Letnan Jenderal Carmichael datang ke kota Palembang dengan membawa sejumlah pasukan, dan pada bulan maret 1946, tentara jepang menyerahkan kembali kedudukannya di kota Palembang kepada tentara belanda yang jumlahnya sudah bertambah banyak. Belanda ingin agar kota Palembang dikosongkan agar pasukan belanda dapat menguasai kota ini. Namun

(2)

para pejuang dan para rakyat Palembang enggan menunaikan perintah dan ultimatum dari tentara sekutu tersebut, Puncaknya pada tanggal 1 Januari 1947 terjadi baku tembak di wilayah Palembang ilir tepatnya di jalan Tengkuruk.

Pertempuran terjadi selama 5 hari 5 malam antara pihak belanda dan para pejuang Indonesia yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolon, Mayor Rasyad Nawawi, Kapten Alamsyah, Letkol Bambang Utoyo, Mayor Noerdin Pandji, Letjen Harun Sohar, Dr. A.K Gani dan masih banyak lagi pejuang-pejuang dari Indonesia yang mengerahkan seluruh jiwa dan kemampuan mereka untuk mempertahankan kota ini1.

Setelah pertempuran sengit terjadi selama 4 hari yang sudah banyak menimbulkan korban jiwa yang dahulu jasad mereka bertebaran sepanjang jalan Tengkuruk yang sekarang terdapat pusat perbelanjaan yakni pasar 16 ilir di tepian sungai musi. Pertempuran hingga hari ke-4 ini sudah menyebabkan kehancuran bagi Sebagian wilayah kota Palembang. Pada hari ke-4 inilah bala bantuan datang dari Provinsi Lampung dan kota Lahat. Hingga pada akhirnya di hari ke-5 tepatnya di tanggal 5 Januari 1947, Republik Indonesia dengan diwakili Dr. Adnan Kapau Gani sebagai utusan dari pemerintah pusat dalam melakukan perundingan bersama pihak Belanda. Hasil dari perundingan menyepakati bahwa dari pihak Indonesia, pasukan TRI dan pejuang lainnya akan mundur sejauh 20 km dari pusat kota dan hanya akan menyisakan pasukan ALRI, polisi dan pemerintahan sipil untuk tetap berada di Kota Palembang.

Untuk memperingat peristiwa ini maka dibangunlah tugu peringatan pertempuran 5 hari 5 malam yang berada di Jalan Tengkuruk atau bersebelahan dengan Jembatan Ampera. Tugu peringatan ini sekarang tertutupi dan terselip diantara stasiun Light Rail Transit (LRT) dan di dekat pembatas jembatan ampera.

Saat ini tugu peringatan pertempuran itu hanya sekedar monumen yang biasa dan dianggap tidak penting karena pertempuran 5 hari 5 malam yang tidak diketahui oleh banyak orang yang diakibatkan karena kurangnya literasi dan publikasi dari pihak terkait sehingga keberadaannya terkesan tabu. Apalagi setelah dibangunnya stasiun LRT yang semakin menutup keberadaan tugu pertempuran ini.

1https://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Lima_Hari_Lima_Malam_%28Palembang%29 (Diakses pada 30/10/2023 pada 15.50 WIB)

(3)

Tugu bersejarah pertempuran 5 hari 5 malam sebelum dan sesudah renovasi Sebelum pembangunan LRT dan perbaikan tugu peringatan ini banyak sekali coretan-coretan vandalisme dari orang yang tidak bertanggung jawab sehingga keadaannya sangat memprihatinkan kala itu, bahkan sempat ingin dihancurkan. Namun, untuk memperingati dan menghargai perjuangan para pahlawan yang tetap mempertahankan kota kala itu, maka tugu direnovasi dan untunglah tidak dihancurkan sehingga masih ada jejak Sejarah yang dapat kita ingat2.

Mengingat perjuangan para pahlawan dan apa yang terjadi pada tugu peringatan saat ini harusnya kita sebagai generasi muda kota Palembang sebaiknya harus tetap menjaga dan jangan sampai tidak mengetahui tentang peristiwa bersejarah apa yang pernah terjadi. Literasi dan pengembangan wawasan pikiran dari masa lalu untuk menghubungkannya ke masa kini dan masa depan nanti perlu dilakukan agar perjuangan para pahlawan pada masa itu tidak sia-sia dan dapat dihargai oleh generasi penerus mereka saat ini.

2 https://www.rmolsumsel.id/ini-lokasi-tugu-perang-5-hari-5-malam-jejak-pertempuran-heroik-di- palembang (Diakses pada 30/10/2023 Pada 15.40 WIB)

Referensi

Dokumen terkait