• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASKEP GERONTIK KRISTIAWAN

N/A
N/A
Gusti Kristiawan

Academic year: 2023

Membagikan "ASKEP GERONTIK KRISTIAWAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KEPERAWATAN GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA Ny. “NR” DENGAN HIPERTENSI

Oleh:

I GUSTI PUTU KRISTIAWAN NIM :

219012825

PROGRAM STUDI PROFESI NERS NON REGULER

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI DENPASAR

2022

(2)

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA LANSIA

DENGAN HIPERTENSI DI BANJAR SESEH, DS. SINAGAPADU, KEC. SUKAWATI Nama Mahasiswa : I Gusti Putu Kristiawan

NIM :

219012825

Nama Ruangan : -

Tanggal Pengkajian 9 september 2022 Tanggal Praktek 9 september 2022 I. PENGKAJIAN/PENGUMPULAN DATA

A. IDENTITAS/DATA BIOGRAFI KLIEN

1. Nama : NR

2. No. RekamMedis : -

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Tempat Tanggal Lahir : Singapadu, 31 Desember 1955

5. Umur : 66 tahun

6. Agama : Hindu

7. Status Perkawinan : Kawin

8. Pekerjaan : -

9. Pendidikan Terakhir : -

10.Alamat Rumah : Banjar Seseh, Ds. Singapadu, Kec. Sukawati 11.Orang yang dekat dihubungi : Tn. KS

12.Hubungan dengan klien : Anak B. KELUHAN UTAMA

Pasien mengatakan sakit dan kaku pada kepala bagian belakang sampai ke leher, sakit dirasakan hilang timbul, sakit yang di rasakan seperti di tusuk-tusuk, skala nyeri yang dirasakan 3 dari 0-10 skala nyeri yang di berikan. Sakit memberat saat melalukan aktivitas.

(3)

C. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI

Pasien mengatakan menderita penyakit hipertensi kurang lebih sejak 5 tahun yang lalu. Pasien saat ini mengkonsumsi obat hipertensi amlodipine 5mg yang di berikan dokter saat periksa rutin. Pasien mengatakan membatasi makanan saat ingat saja. Saat ini pasien mengeluh tidak nyaman karena sakit dan kaku pada kepala belakang sampai leher.

D. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

Pasien mengatakan pernah dirawat inap di rumah sakit sekitar 6 tahun yang lalu karena menderita demam berdarah.

E. GENOGRAM

Keterangan :

: Meninggal : Tinggal serumah

: Pasien : Laki-laki

: Perempuan

(4)

F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Pasien mengatakan dalam keluarganya ayah dan kakak laki-lakinya memiliki riwayat hipertensi sama seperti pasien. Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menular.

G. RIWAYAT PEKERJAAN

Pasien mengatakan sekarang tidak bekerja, sebelumnya pasien memiliki usaha warung di depan rumah. Saat ini untuk mengisi waktu luangnya pasien biasanya membuat canang untuk sesajen sehari-hari.

H. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP

Pasien mengatakan tinggal dengan kedua anak laki-lakinya dan suaminya sudah lama meninggal. Untuk kebutuhan air sehari-hari dirumah pasien menggunakan sumber air dari PDAM dan jarak menuju puskesmas kurang lebih 3 km dari rumah pasien.

I. RIWAYAT REKREASI

Pasien mengatakan menghabiskan waktu luangnya dengan menonton tv, dan mengobrol bersama keluarga yaitu anak, menantu dan tetangga.

J. SISTEM PENDUKUNG

Pasien mengatakan jika ingin berpergian pasien diantar oleh anaknya. Rumah pasien berjarak 3km dari faskes pertama BPJS dan di sekitar rumah terdapat praktek dokter swasta.

K. SPIRITUAL/KULTURAL 1. Pelaksanaan ibadah

Pasien mengatakan sembahyang setiap sore di merajan rumahnya dan saat ada upacara agama di banjarnya.

2. Keyakinan tentang kesehatan

Pasien mengatakan yakin tekanan darah dapat dikontrol jika rutin minum obat dan kontrol ke dokter.

(5)

L. PEMERIKSAAN FISIK Tinjauan Sistem

1. Keadaan umum : Baik

2. Tingkat kesadaran : composmetis

(Composmetis/Apatis/Somnolen/Supor/Coma) 3. Glasgow Coma Scale: E4M6V5

4. Tanda-Tanda Vital :

a. Suhu : 36.50C b. Nadi : 86x/menit c. Tekanan Darah : 140/100 mmHg d. Pernafasan : 20x/menit 5. Tinggi badan : 156 cm 6. Berat badan : 73 kg 7. Sistem Kardiovaskuler :

Tekanan Darah : 140/100 mmHg Nadi : 86x/menit

Respirasi : 20x/menit

Inspeksi : dada simetris, tidak ada lesi Auskultasi : suara napas vesikuler Palpasi : nyeri tekan (-)

Perkusi : terdengar suara dullnes 8. Sistem Pernafasan

Struktur dada simetris, pola nafas teratur dengan frekuensi 20x/menit, tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada otot bantu pernapasan, tidak ada lesi, tidak ada sputum, dan suara napas vesikuler.

9. Sistem Integumen

Tidak ada luka ataupun lesi, tidak ada hiperpigmentasi, tekstur kulit tipis, warna rambut pasien berubah keseluruhan berwarna putih, kuku pasien lebih keras, edema (-).

10. Sistem Endokrin

(6)

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tidak ada pembengkakan vena jugularis.

11. Sistem Imun Hematologi

Pasien tidak memiliki masalah pada sistem imun 12. Sistem Gastrointestinal

Bentuk abdomen simetris, nyeri tekan (-), diare (-), perut kembung (-), lesi (-), pembesaran hepar (-)

13. Sistem Reproduksi

Pasien berjenis kelamin perempuan dan sudah menopause. Dari perenikahannya mempunyai 3 orang anak.

14. Sistem Neurosensori

Kesadaran composmetis GCS : E4M6V5 Nervus I : pasien dapat mengenali bau kopi dll Nervus II : penglihatan pasien normal

Nervus III, IV, V, VI : reflek cahaya pupil (+/+)

Nervus VII : pasien dapat merasakan asin dan manis, pasien tampak tersenyum Nervus VIII : pendengaran normal

Nervus IX : pasien dapat merasakan pahit Nervus X : pasien tidak menggunakan NGT

Nervus XI : pasien dapat melawan tekanan saat menoleh ke samping, kekuatan baik Nervus XII : pasien dapat menjulurkan lidah

M.PENGKAJIAN FUNGSIONAL 1. INDEKS KATZ

Katagori Keterangan

A Kemandirian dalam hal makan, kontinen (BAB atau BAK), berpindah, ke kamar kecil, mandi dan berpakaian

B Kemandirian dalam semua hal kecuuali satu dari fungsi tersebut

C Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan satu fungsi tambahan

D Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan.

E Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar

(7)

kecil dan satu fungsi tambahan.

F Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan.

G Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut

Lain-lain Tergantung pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagai C, D, E atau F

Keterangan :

a. Bathing ; tidak menerima bantuan saat masuk atau keluar dari bak mandi tidak menerima bantuan untuk mandi (mandiri)

b. Dressing dapat mengambil pakaian sendiri dari lemari dan dapat menggunakan pakaian sendiri (mandiri )

c. Toileting dapat pergi ke kamar kecil dengan mandiri dan merapikan pakaian sendiri (mandiri )

d. Transfering dapat berpindah dari tempat tidur dan kursi (mandiri )

e. Berkemih dapat mengkontrol berkemih dengan kemauan sendiri (mandiri ) f. Feeding dapat makan sendiri (mandiri )

2. MODIFIKASI DARI BARTHEL INDEKS N

O KRITERIA Skor Nilai

1 Makan (Feeding)

0 = Tidak mampu

1 = Butuh bantuan memotong, mengoles mentega,dll 2 = Mandiri

2 2 Mandi (Bathing) 0 = Tergantung dengan orang lain

1 = Mandiri 1

3 Perawatandiri (Grooming)

0 = Membutuhkan bantuan orang lain

1 = Mandiri dalam perawatan muka, rambut, gigi, dan bercukur

1 4 Berpakaian

(Dressing)

0 = Tergantung dengan orang lain

1 = Sebagian dibantu (missal mengancing baju) 2 = Mandiri

2 5 Buang air kecil

(Bladder)

0 = Inkontinensia atau pakai kateter dan tidak terkontrol

1 = Kadang inkontinensia (maks, 1x24 jam)

2

(8)

2 = Kontinensia (teratur) 6 Buang air besar

(Bowel)

0 = Inkontinensia (tidak teratur atau perlu enema) 1 = Kadang Inkontinensia (sekali seminggu) 2 = Kontinensia (teratur)

2 7 Penggunaan

toilet

0 = Tergantung bantuan orang lain

1 = Membutuhkan bantuan, tapi dapat melakukan beberapa hal sendiri

2 = mandiri

2

8 Transfer 0 = Tidak mampu

1 = Butuh bantuan untuk bisa duduk (2 orang) 2 = Bantuan kecil (1orang)

3 = Mandiri

3

9 Mobilitas 0 = Imobilitas (tidak mampu) 1 = menggunakan kursi roda

2 = Berjalan dengan bantuan satu orang

3 = Mandiri (meskipun menggunakan alat bantu)

3

10 Naik turun tangga

0 = Tidak mampu

1 = Membutuhkan bantuan (alat bantu) 2 = Mandiri

2

Interpretasi hasil :

20 : Mandiri

12-19 : Ketergantungan ringan 9-11 : Ketergantungan sedang 5-8 : Ketergantungan berat 0-4 : Ketergantungan total Hasil = 20 (mandiri)

N. PENGKAJIAN KOGNITIF

1. Identifikasi tingkat intelektual dengan Short Protable Mental Status Questioner (SPMSQ)

Instruksi :

(9)

Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban

Catat jumlah kesalahan total berdasarkan total kesalahan berdasarkan 10 pertanyaan Skore

No PERTANYAAN Jawaban

+ -

+ 1 Tanggal berapa hari ini? 9 September

+ 2 Hari apa sekarang ini? Jumat

+ 3 Apa nama tempat ini? Di rumah

+ 4 Berapa nomor telepon anda?

Alamat anda ?

(tanyakan bila tidak memiliki telepon)

Banjar Seseh, Singapadu

+ 5 Berapa umur anda? 66 tahun

+ 6 Kapan anda lahir? 1955

+ 7 Siapa presiden Indonesia sekarang? jokowi

+ 8 Siapa presiden sebelumnya? SBY

+ 9 Siapa nama ibu anda? WR

+ 10 Berapa 20 dikurangi 3? (Begitu seterusnya sampai bilangan terkecil)

17 Penilaian SPMSQ:

Kesalahan 0-2 : fungsi intelektual utuh Kesalahan 3-4 : kerusakan intelektual ringan Kesalahan 5-7 : kerusakan intelektual sedang Kesalahan 8-10 : kerusakan intelektual berat Hasil : 0 (fungsi intelektual utuh)

2. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)

Nilai maksimu

m

Nilai pasien

Pertanyaan

Orientasi 5

5

(tahun) (musim) (tanggal) (hari) (bulan apa sekarang?) 2022 bulan September 9 musim panas

5

5

Dimana kita: (Negara bagian) (wilayah) (kota) (kecamatan) (desa)? Di Indonesia Bali Gianyar, sukawati, singapadu

(10)

Nilai maksimu

m

Nilai pasien

Pertanyaan

Registrasi

3 3 Sebutkan nama 3 objek: 1 detik untuk mengtakan masing-masing. Beri 1 poin untuk setiap jawaban yang benar

Perhatian dan kalkulasi

5 5 Meminta Klien berhitung dari 100, kemudiandi kurangi 7 sampai lima tingkat 100, 93, 86

Mengingat

3 3 Meminta untuk mengulang ketiga objek di atas. Berikan 1 poin untuk setiap kebenaran

Bahasa

9 9 Menanyakan kepada klien tentang benda(Sambil menunjuk benda tersebut) 1.Jendela

2.Jam dinding

Meminta klien untuk mengulangi kata berikut “ tak ada jika”, tetapi”,klien ,menjawab “ dan , atau, tetapi “. Minta Klien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri dari tiga langkah :

“ Ambil bulpoint di tangan anda, ambil kertas. Menulis saya mau tidur 1. Ambil bolpen

2. Ambil kertas

3.

Perintahkan Klien untuk hal berikut (bila aktifitas sesuai perintah nilai 1 point)

“Tutup mata anda”

1.Klien menutup mata

30 Nilai total

Keterangan:

Nilai maksimal 30, nilai 21 atau kurang biasanya indikasi adanya kerusakan kognitif yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

(11)

Hasil : nilai total 30

O. PENGKAJIAN STATUS EMOSIONAL Identifikasi masalah emosional

NO Pertanyaan YA TIDAK

1 Apakah klien mengalami kesulitan tidur? √

2 Apakah klien sering merasa gelisah? √

3 Apakah klien sering murung dan menangis sendiri? √

4 Apakah klien sering was-was atau kuatir? √

Interpretasi : Masalah emosional (-) P. PENGKAJIAN SPIRITUAL

Pasien mengatakan beragama hindu, dan pasien tidak takut akan kematian karena semua manusia pasti akan mengalami hal tersebut.

Q. PENGKAJIAN DEPRESI N

O

ITEM PERTANYAAN Y

A

TID AK

score 1 Apakah Bapak/ Ibu sekarang ini merasa puas dengan kehidupannya? √ 0 2 Apakah Bapak/ Ibu telah meninggalkan banyak kegiatan atau kesenangan akhir-

akhir ini?

√ 0

3 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa hampa/ kosong di dalam hidup ini? √ 0

4 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa bosan? √ 0

5 Apakah Bapak/ Ibu merasa mempunyai harapan yang baik di masa depan? √ 0 6 Apakah Bapak/ Ibu merasa mempunyai pikiran jelek yang mengganggu terus

menerus?

√ 0

7 Apakah Bapak/ Ibu memiliki semangat yang baik setiap saat? √ 0

8 Apakah Bapak/ Ibu takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada Anda? √ 0

9 Apakah Bapak/ Ibu merasa bahagia sebagian besar waktu? √ 0

10 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa tidak mampu berbuat apa- apa? √ 0

11 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa resah dan gelisah? √ 0

12 Apakah Bapak/ Ibu lebih senang tinggal dirumah daripada keluar dan mengerjakan sesuatu?

√ 0

13 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa kawatir tentang masa depan? √ 0

14 Apakah Bapak/ Ibu akhir – akhir ini sering pelupa? √ 0

15 Apakah Bapak/ Ibu pikir bahwa hidup Bapak/ Ibu sekarang ini menyenangkan? √ 0

16 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa sedih dan putus asa? √ 0

(12)

17 Apakah Bapak/ Ibu merasa tidak berharga akhir-akhir ini? √ 0

18 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa kawatir tentang masa lalu? √ 0

19 Apakah Bapak/ Ibu merasa hidup ini mengembirakan? √ 0

20 Apakah sulit bagi Bapak/ Ibu untuk memulai kegiatan yang baru? √ 0

21 Apakah Bapak/ Ibu merasa penuh semangat? √ 0

22 Apakah Bapak/ Ibu merasa situasi sekarang ini tidak ada harapan? √ 0 23 Apakah Bapak/ Ibu berpikir bahwa orang lain lebih baik keadaanya daripada

Bapak/ Ibu?

√ 0

24 Apakah Bapak/ Ibu sering marah karena hal- hal yang sepele? √ 0

25 Apakah Bapak/ Ibu sering merasa ingin menangis? √ 0

26 Apakah Bapak/ Ibu sulit berkonsentrasi? √ 0

27 Apakah Bapak/ Ibu merasa senang waktu bangun tidur di pagi hari? √ 0

28 Apakah Bapak/ Ibu tidak suka berkumpul di pertemuan sosial? √ 0

29 Apakah mudah bagi Bapak/ Ibu membuat suatu keputusan? √ 0

30 Apakah pikiran Bapak/ Ibu masih tetap mudah dalam memikirkan sesuatu seperti dulu?

√ 0

Interpretasi : Score 0 (tidak ada depresi ) R. PENGKAJIAN RESIKO JATUH

1. Pengkajian dengan instrument “THE TIMED UP AND GO” (TUG)

NO LANGKAH

1 Posisi pasien duduk di kursi

2 Minta pasien berdiri dari kursi, berjalan 10 langkah (3 meter), kembali ke kursi, ukur waktu dalam detik

Keterangan : Skor:

>12 detik : risiko jatuh tinggi

≤ 12 detik : risiko jatuh rendah S. APGAR KELUARGA

N

O ITEM PENILAIAN SELALU

(2)

KADANG- KADANG (1)

TIDAK PERENAH (0) 1 A: Adaptasi

Saya puas bisa kembali pada keluarga (teman-teman) saya untuk membantu

2

(13)

apabila saya mengalami kesulitan (adaptaasi)

2 P: Partnership

Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya membicarakan sesuatu dan mengungkapkan masalah dengan saya (hubungan)

2

3 G: Growth

Saya puas bahwa keluarga (teman- teman) saya menerima dan

mendukung keinginan saya untuk melakukan aktivitas (pertumbuhan)

2

4 A: Afek

Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya mengekspresikan afek dan berespons terhadap emosi saya, seperti marah, sedih atau mencintai

2

5 R: Resolve

Saya puas dengan cara teman atau keluarga saya dan saya menyediakan waktu bersama-sama

mengekspresikan afek dan berespon

2

JUMLAH 10

Penilaian:

Total nilai <3 : disfungsi keluarga yang sangan tinggi Total nilai 4-6 : disfungsi keluarga sedang

Total nilai 7-10 : tidak ada disfungsi keluarga Total nilai 10 yaitu tidak ada disfungsi keluarga.

(14)

II. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI

(Sesuai dengan patofisiologi)

MASALAH

DS : Pasien mengeluh sakit pada kepala bagian belakang sampai ke leher, sakit

dirasakan hilang timbul,sakit yang di rasakan seperti di tusuk-tusuk, sakit yang dirasakan 3 dari 0-10 skala nyeri yang di berikan dan sakit dirasakan saat beraktivitas

DO : Pasien tampak sesekali memegangi lehernya saat nyeri itu timbul, TD = 140/100 mmHg,N= 86X/mnt pasien tampak meringis.

Hipertensi

kerusakan veskuler di pembuluh darah

penyumbatan pembuluh darah

vasokontriksi

gangguan sirkulasi di otak

resistensi pembuluh darah ke otak meningkat

merangsang reseptor nyeri

Nyeri Kronis

DS: Pasien mengatakan menderita penyakit hipertensi kurang lebih sudah 5 tahun.

Pasien saat ini mengkonsumsi obat hipertensi amlodipine 5mg yang di berikan dokter saat periksa rutin. Pasien mengatakan membatasi makanan saat ingat saja.

Peningkatan tekanan darah

Kurang terpaparnya informasi tentang penyakit

Tidak mengetahui perawatan dan pengobatan

Defisit pengetahuan

(15)

DO: pasien masih mengalami hipertensi, TD = 140/100 mmHg,N= 86X/menit, tampak makan apa saja tanpa dibatasi

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN /MASALAH KOLABORATIF BERDASARKAN PRIORITAS

N O

TANGGAL / JAM DITEMUKAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL

TERATAS I

Ttd

1. 9 september 2022/

15.00 wita

Nyeri kronis b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral d/d pasien mengeluh sakit pada kepala bagian belakang sampai ke leher, sakit dirasakan hilang timbul,sakit yang di rasakan seperti di tusuk-tusuk, sakit yang dirasakan 3 dari 0-10 skala nyeri yang di berikan dan sakit dirasakan saat beraktivitas, pasien sesekali memegangi lehernya saat nyeri itu timbul, TD

= 140/100 mmHg, N= 86X/mnt pasien tampak meringis.

2 9 september 2022/

15.00 wita

Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi, d/d pasien mengatakan menderita penyakit hipertensi kurang lebih sudah 5 tahun. Pasien saat ini mengkonsumsi obat hipertensi amlodipine 5mg yang di berikan dokter saat periksa rutin. Pasien mengatakan membatasi makanan saat ingat saja., pasien masih mengalami hipertensi, TD = 140/100 mmHg,N= 86X/menit, tampak makan apa saja tanpa dibatasi

Diagnose keperawatan

(16)

1. Nyeri kronis b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral d/d pasien mengeluh sakit pada kepala bagian belakang sampai ke leher, sakit dirasakan hilang timbul,sakit yang di rasakan seperti di tusuk-tusuk, sakit yang dirasakan 3 dari 0-10 skala nyeri yang di berikan dan sakit dirasakan saat beraktivitas, pasien sesekali memegangi lehernya saat nyeri itu timbul, TD = 140/100 mmHg, N= 86X/mnt pasien tampak meringis.

2. Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi, d/d pasien mengatakan menderita penyakit hipertensi kurang lebih sudah 5 tahun. Pasien saat ini mengkonsumsi obat hipertensi amlodipine 5mg yang di berikan dokter saat periksa rutin. Pasien mengatakan membatasi makanan saat ingat saja, pasien masih mengalami hipertensi, TD = 140/100 mmHg,N= 86X/menit, tampak makan apa saja tanpa dibatasi

IV. RENCANA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intevensi

1. Nyeri kronis b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral d/d pasien mengeluh sakit pada kepala bagian belakang sampai ke leher, sakit dirasakan hilang timbul,sakit yang di rasakan seperti di tusuk-tusuk, sakit yang dirasakan 3 dari 0-10 skala nyeri yang di berikan dan sakit

dirasakan saat

beraktivitas, pasien sesekali memegangi lehernya saat nyeri itu timbul, TD = 140/100

Setelah diberikan asuhan keperawatan sebanyak 3 kali pertemuan diharapkan tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil : SLKI: Tingkat nyeri (L.08066)

 Skala nyeri berkurang menjadi 3 dari (0-10) sekala nyeri di berikan

 Pasien dapat beristirahat

 Ekspresi meringis (-)

 Keluhan sulit tidur berkurang

SIKI Menejemen Nyeri (I.08238) Observasi

Identifikasi, karakteristik nyeri (PQRST)

Identifikasi sekala nyeri

Identifikasi respon nyeri non ferbal

Identifikasi yang memperberat dan memperingan nyeri Therapiutik

Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri (rendam kaki dengan air hangat dan pemberian jus mentimun )

Fasilitasi istirahat tidur

Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri

(17)

mmHg, N= 86X/mnt pasien tampak meringis.

Edukasi

Jelaskan penybab ,periode dan pemicu nyeri

Jelasan strategi meredakan nyeri Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik

2 Defisit pengetahuan b/d kurang terpapar informasi, d/d pasien mengatakan menderita penyakit hipertensi kurang lebih sudah 5 tahun. Pasien saat ini mengkonsumsi obat hipertensi amlodipine 5mg yang di berikan dokter saat periksa rutin. Pasien mengatakan membatasi makanan saat ingat saja, pasien masih mengalami hipertensi, TD = 140/100 mmHg,N= 86X/menit, tampak makan apa saja tanpa dibatasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam kunjungan rumah 3x pertemuan menit diharapkan pengetahuan pasien meningkat dengan kriteria hasil SLKI: Tingkat pengetahuan (12111)

 Perilaku sesuai anjuran dari menurun (1) menjadi meningkat (5)

 Verbalisasi minat dalam belajar dari menurun (1) menjadi meningkat (5)

 Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik dari menurun (1) menjadi meningkat (5)

 Perilaku sesuai dengan pengetahuan dari menurun (1) menjadi meningkat (5) Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi dari meningkat

SIKI: Edukasi kesehatan (I.

12383)

 Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

 Identifikasi faktor-faktor yang dapat

meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat

 Sediakan materi media pendidikan kesehatan

 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

 Ajarkan perilaku hidup sehat

(18)

(1) menjadi menurun (5) 3 Terapi komplementer  Terapi kompres hangat

Memberikan rebusan daun seledri

Untuk menurunan skala nyeri

V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN N

O

Hari, Tanggal, Jam

Dx

Kep Implementasi Respon Nama/

TTD 1 Jumat 9

september2022 Pk.16.00

17.10

17.15

1

1,2

1,2,

Mengidentifikasi karakteristik nyeri (PQRST)

Mengobservasi tanda vital

Memberikan terapi kompres

DS: Pasien mengatakan sakit kepala bagian belakang sampai keleher.

Pasien juga mengeluh nyeri yang di rasakan seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3. Nyeri hilang timbul, lebih terasa saat beraktivitas

DO: Pasien tampak meringis menunjukan area nyeri, menunjuk area yang sakit

DS: -

DO: Tensi: 140/100 mmHg, Nadi: 86x/ menit RR: 20 x/ menit, Suhu:

36.8oC

DS: pasien mengatakan Kris

(19)

17.35 2

hangat pada leher pasien dengan durasi 15 menit

memotivasi mengungkapkan tujuan perawatan yang di harapkan

merasa lebih nyaman selama Tindakan di lakukan

DS: Pasien mengatakan akan mengatur pola makan namun belum tau caranya DO: Pasien Nampak menuruti intruksi yang di berikan perawat

2 Sabtu

10 september 2022

16.00

17.10

17.15

1

1,2

1,2

Melakukan pengkajian nyeri (PQRST)

Mengobservasi tanda vital

Mengajarkan tehnik distraksi yang di sukai pasien

DS: Pasien mengatakan sakit kepala bagian belakang.dan sakit leher bagian belakangnya sedikit mereda, Pasien juga mengeluh nyeri yang di rasakan seperti ditusuk- tusuk, skala nyerinya berkurang menjadi 3.

DO: pasien tampak, menunjukan lokasi nyeri, DS:-

DO: TD= 140/90 mmhg,N:

90x/mnt, suhu= 36.5OC, RR= 20x/mnt,

DS: pasien mengatakan suka menonton televisi dan mendengarkan radio

Kris

(20)

17.30

17.45

17.50

1,2

1,2

2

Memberikan terapi kompres hangat pada leher pasien dengan durasi 10 menit Memberikan rebusan daun seledri

Memberikan imformasi perawatan yang benar

DO: pasien tampak rileks

DS: pasien mengatakan merasa nyaman

DO: pasien tampak santai DS: pasien mengatakan jusnya terasa segar

DO: Pasien Nampak minum 1 gelas rebusan daun seledri yang di berikan

DS: pasien mengatakan

harus mengurangi

konsumsi garam dan kopi dan mengikuti anjuran dari petugas kesehatan

DO: pasien kooperatif, pasien dapat menjelaskan informasi yang diberikan 3 Minggu 11

september 2022 16.00

1 Melakukan pengkajian nyeri (PQRST)

DS: Pasien mengatakan sakit kepala bagian belakang.dan sakit leher nya sudah berkurang setelah sering dikompres hangat serta dan nyeri yang di rasakan seperti ditusuk-

Kris

(21)

17.00

17.20

17.30

1,2

1,2

1,2

Mengobservasi tanda vital

Memberikan terapi kompres hangat pada leher pasien dengan durasi 10 menit

Memberikan rebusan daun seledri

tusuk jarang, dengan skala nyeri 2. Nyeri hilang timbul,

DO: pasien tampak rileks

DS: -

DO: TD= 126/84 mmhg, N= 84x/mnt, suhu=

36.5OC, RR= 20x/mnt DS: pasien mengatakan terimakasih sudah mengajarkan cara ini dan akan sering menerapkan saat nyeri timbul

DO: pasien tampak kooperatif dan bisa melakan dengan mandiri DS: pasien mengatakan terimakasih sudah menginformasikan rebusan daun seledri sehingga ia bisa mengganti kebiasaan minum kopinya dengan rebusan daun seledri ini.

DO: pasien tampak kooperatif dan mau melakan dengan mandiri yang sudah di ajarkan

(22)

perawat

VI. EVALUASI KEPERAWATAN N

O Tanggal/ Jam Dx

Kep Evaluasi Nama/TT

D 1 11/09/2022

18.00

1 S: Pasien mengatakan sakit kepala bagian belakang.dan sakit leher nya sudah berkurang setelah sering dikompres hangat serta dan nyeri yang di rasakan seperti ditusuk-tusuk jarang, dengan skala nyeri 2. Nyeri hilang timbul,

O: pasien tampak rileks, TD= 126/84 mmhg, N=

84x/mnt, suhu= 36.5OC, RR= 20x/mnt A: Tujuan tercapai, masalah teratasi

P: pertahankan konisi pasien, anjurkan untuk melakasanakan terapi dan KIE yang sudah diajarkan

Kris

2 11/09/2022 18.00

2 S: Pasien mengatakan akan rajin kontrol kesehatan ke pelayanan kesehatan terdekat teratur minum obat dan mengikuti anjuran dari petugas kesehatan O: pasien kooperatif serta dapat menjelaskan hal yang akan di lakukan untuk menjaga kesehatannya A: Tujuan tercapai, masalah teratasi

P: pertahankan konisi pasien, anjurkan untuk melakasanakan terapi dan KIE yang diajarkan

Kris

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang penelitian ini dan mempertimbangkan pentingnya kualitas dan keamanan sistem informasi akuntansi terhadap pengendalian internal dalam suatu

Dengan adanya gejolak moneter berupa melonjaknya nilai tukar mata uang asing pada awal triwulan Itr tahun 1997 yang diikuti dengan kenaikan suku bunga pinjaman yang tinggi membuat