• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Pribadi dan Profesional Konseling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Aspek Pribadi dan Profesional Konseling"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK PRIBADI DAN

PROFESIONAL KONSELING/

KARAKTERISTIK KONSELOR

(2)

KEPRIBADIAN DAN LATAR BELAKANG KONSELOR

Konselor harus peduli pada kepentingan orang lain (altruistic) dan tidak mudah marah atau frustasi, serta mempunyai karakteristik hangat, bersahabat, terbuka, peka, sabar, dan kreatif (Gladding, 2012: 62)

Sukardi (1984: 30-31), menyatakan bahwa ada sepuluh kriteria kepribadian yang harus dimiliki oleh konselor sebagai berikut: (a) Bersikap dan berperilaku yang dapat dicontoh, (b) Emosi yang stabil, (c) Mandiri, (d) Kualitas kemandirian konselor, (e) Memiliki kepribadian yang matang dan stabil, (f) Arif dan bijaksana, (g) Punya keberanian, (h) Memiliki intelegensi yang cukup tinggi, (i) Mampu menalar dengan baik, (j) Punya gagasan yang bermanfaat

(3)

NEXT

Abu Bakar Baraja (2008:64- 65) menjelaskan tentang persyaratan menjadi konselor, terutama yang berkaitan dengan pribadi konselor itu sendiri di antaranya adalah sebagai berikut: (a) Cerdas, memiliki pengetahuan dan berakhlak baik, (b) Tampil segar, nyaman dan rileks, (c) Mampu memberikan perhatian pada konseli, (d) Mengerti orang lain serta memahaminya, (e) Memiliki rasa humor, riang, gembira, sehingga konselor menyenangkan bagi konseli, (f) Memiliki rasa toleransi yang baik, (g) Mampu bergaul dengan baik, tidak membeda-bedakan orang, (h) Mampu bekerja sama dengan orang lain dalam bekerja, (i) Mampu menata dan mengelola emosi sendiri.

(4)

ASPEK PRIBADI YANG HARUS DIMILIKI

KONSELOR (SAMUEL T. GLADDING, 2012: 40)

1. Keingin tahuan dan kepedulian terhadap manusia 2. Mampu mendengarkan suka duka orang lain

3. Dapat menikmati percakapan yang berlangsung 4. Kemampuan berempati pada orang lain

5. Mampu menata emosi diri 6. Mampu mengintrospeksi diri

7. Mampu mendahulukan kepentingan orang lain

8. Mampu mempertahankan keakraban dengan orang lain

9. Mampu menjaga jarak tertentu

10.Mampu melihat kualitas pahit manis dari peristiwa kehidupan dan sisi humor di dalamnya

(5)

Kemampuan Mendengarka

n

Keingintahua n dan Kepedulian

Suka berbincan

g

Empati dan Pengertian

Kapasitas Menyangka

l Diri Toleransi Keakraba

n

Mampu Berkuasa Mampu

Tertawa

Menaham Emosi

Introspeksi Diri

KUALITAS KEPRIBADI

AN

KONSELOR (GLADDING

, 2012)

Keingintahuan dan

Kepedulian

(6)

HAL YANG TIDAK BOLEH ADA PADA KONSELOR

Distres

Emosi s CopingVicariou

Kesepia n dan Isolasi Keingina

n untuk berkuasa

Keingina n untuk Dicintai

Vicario us Rebellio

n

(7)

Mempertahank an sikap berpengharapa

n

MENGURAN

GI BURNOUT KONSELOR

Menjalin hubungan

dengan individu yang sehat

Menjaga sikap yang

mengambil jarak ketika bekerja dengan

klien

Menyediaka n waktu luang dan

pribadi

Mengikuti terapi personal

Secara berkala memeriksa dan mengklarifikasi

peranan, tuntutan keyakinankoseli

ng

Melakukan penilaian

diri

Mengubah hal- hal di

lingkungan sekitar yang sekiranya dapat

menimbulkan stres

Melakukan latihan mengusir

stres Menggunaka

n teori-teori konseling

yang ada Bekerja

sama dengan sejawat dan

organisasi yang baik

(8)

ASPEK PROFESIONAL KONSELING

Level Layanan Bantuan :

1. penolong nonprofesional seperti ; teman, rekan, sukarelawan, yang belum terlatih atau penyelia.

2. Pekerja pelayanan kemanusiaan umum : dokter jiwa, pengurus anak, konselor remaja.

3. Penolong profesional: konselor, ahli

psikolog, psikiater, pekerja sosial, dan

terapis perkawinan dan keluarga.

(9)

ASPEK PROFESIONAL KONSELING

Spesialisasi penolong profesional : Psikolog, Psikiater dan pekerja sosial.

Pendidikan konselor profesional : menyelesaikan program pendidikan konselor dan menyelesaikan masa praktik di beberapa area khusus seperti; konseling sekolah, konseling karir, konseling perkawinan atau keluarga, dll.

Ijazah konseling : inspeksi (periksaan catatan kasus perawatan selama periode tertentu, peninjauan terhadap prosedur lembaga pemerintah, dan wawancara pribadi. Registrasi (menyerahkan informasi kepada pemerintah mengenai keadaan praktik mereka.

Sertifikasi (suatu lembaga atau asosiasi memberikan pengakuan kepada individuyang berhasil memenuhi kualitifasi profesional yang telah ditetapkan sebelumnya. Lisensi (diberikan oleh pemerintahkepada seseorang yang memenuhi syarat)

(10)

ATRIBUSI DAN KERANGKA SISTEMATIS KONSELOR

Atribusi adalah apa yang konselor anggap sebagai penyebab masalah klien (lingkungan luar, atau kelemahan kepribadian internal).

Sistem adalah seperangkat ide, prinsip, dan perilaku yang tersusun menjadi satu kesatuan dan terorganisir.

Sistem pada konseling adalah mengenai cara konselor melakukan pendekatan terhadap klien mereka dan berhubungan dengan atribusi serta teori.

Ada 2 sistem yang akan dibahas di sini, karena dari dua perspektif inilah konselor bekerja, yaitu;

berdasarkan pada isu perkembangan dan yang

berdasarkan pada diagnosis kelainan.

(11)

ATRIBUSI

Model Medis : Klien tidak bertanggungjawab baik untuk penyebab masalah maupun solusi masalah. Konselor bertindak sebagai seorang ahli dan memberikan perawatan dan pelayanan untuk menciptakan perubahan.

Konsekuensinya klien tidak menjadi mandiri sama sekali

Model Moral: berlawanan dengan model

medis, konselor dalam hal ini berperan

sebagai seorang pendamping atau motivator

(12)

Model kompensasi : Klien bertanggung jawab terhadap penyelesaian masalahnya, bukan penyebabnya. Klien dipandang sebagai seorang yang menderita. Konselor dan klien membangun kemitraan untuk menyelesaikan masalah. Model ini dapat membuat klien merasa tertekan karena harus memecahkan masalah yang bukan dia penyebab hal tersebut terjadi.

Model Pencerahan: Klien bertanggung jawab

terhadap yang menyebabkan masalahnya dan

tidak bertanggungjawab terhadap pemencahan

masalahnya. Model ini menyebabkan klien

sangat bergantung pada konselor.

(13)

SISTEM KONSELING

Perkembangan dan Kesejahteraan : Inti dari pendekatan ini adalah menekankan pada tindakan preventif dan edukasi (Kliest&White, 1997).

Konselor dan klien berfungsi dengan baik jika mereka mendapatkan informasi mengenai unsur- unsur mental, fisik, dan lingkungan sosial dari kehidupan manusia.

Model medis atau patologis : Berlawanan dengan

konseling perkembangan,model medis atau

patologis dari manusia yang diwakili oleh mereka

yang mendasarkan rencana perawatan sesuai

dengan Diagnostic and Statistical Manual of

Mental Disorders (DSM) dari American Psychiatric

Association (APA, 2000).

(14)

MAULIATE GHODANG

SEKIAN

Referensi

Dokumen terkait

com/Clinical Handbook of Psychological Disorders Third Edition A StepbySt ep Treatment Manual 1572306114.html http://www.biblioreview.com/findbook.asp?BookPageID=9001 Outline of